You are on page 1of 3

Transistor jenis BJT (bipolar junction transistor) merupakan transistor yang mempunyai dua diode, terminal posistif atau

negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emitter (E), kolektor (C), dan basis (B). perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besarpada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Pada dasarnya ada tiga jenis rangkaian dasar (konfigurasi) untuk mengoperasikan transistor. > Basis ditanahkan (Common Base-CB) > Emiter ditanahkan (Common Emitter-CE) > Kolektor ditanahkan (Common Collector-CC) Karakteristik dari transistor biasanya disebut juga karakteristik statik, yang digambarkan dalam suatu kurva yang menghubungkan antara selisih arus dc dan tegangan pada transistor. Kurva karakteristik statik sangat membantu dalam mempelajari operasi dari suatu transistor ketika diterapkan dalam suatu rangkaian. Ada tiga karakteristik dasar yang sangat penting dari sebuah transistor, yaitu: > Karakteristik input > Karakteristik output, dan > Karakteristik transfer arus konstan. Arus bias Ada tiga cara yang umum untuk memberi arus bias pada transistor, yaitu rangkaian CE (Common Emitter), CC (Common Collector) dan CB (Common Base). Namun saat ini akan lebih detail dijelaskan bias transistor rangkaian CE. Dengan menganalisa rangkaian CE akan dapat diketahui beberapa parameter penting dan berguna terutama untuk memilih transistor yang tepat untuk aplikasi tertentu. Tentu untuk aplikasi pengolahan sinyal frekuensi audio semestinya tidak menggunakan transistor power, misalnya. TRANSISTOR BIPOLAR Pengertian Transistor Bipolar BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah: salah satu dari dua jenis transistor.BJT memiliki 3 terminal yaitu Emitor(E),Kolektor(K),dan Basis(B). Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor.Prinsip inilah yang mendasari penggunaaan transistor sebagai penguat elektronik.Rasio antar arus pada kolektor dengan arus pada basis biasanyadilambangkan dengan B/hfe B biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistortransistor BJT. Transistor Bipolar Terbagi Menjadi 2 Jenis: NPN BJT(Bipolar Junction Transistor) Pada transistor NPN collector mendapat kutub positive sumber tegangan sedangkan emitter mendapat kutub negative sumber tegangan. PNP BJT(Bipolar Junction Transistor)

Pada transistor PNP collector mendapat kutub negative sumber tegangan sedangkan emitter mendapat kutub positive sumber tegangan

Transistor Bipolar Transistor Junction disebut juga Transistor Bipolar karena kristal PNP dan NPN disebut Transistor Junction dan karena mempunyai dua macam pembawa muatan yaitu elektron bebas pada N dan hole pada P. Pengertian Transistor Bipolar sendiri adalah Transistor yang memiliki dua sambungan kutub. Transistor Bipolar dibagi menjadi dua jenis yaitu: NPN BJT ( Bipolar Junction Transistor ) PNP BJT ( Bipolar Junction Transistor ) Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif dan negatifnya berdempet, seSalah satu fungsi utama transistor adalah sebagai penguat sinyal. Dalam hal ini transistor bisa dikonfigurasikan sebagai penguat tegangan, penguat arus maupun sebagai penguat daya. Berdasarkan sistem pertanahan transistor (grounding) penguat transistor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Penguat Common Base (grounded-base) Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

Penguat Common Base Penguat Common base mempunyai karakter sebagai berikut :

Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek umpan balik. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untuk penguat sinyal kecil (pre amplifier). Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan UHF.

Bisa juga dipakai sebagai buffer atau penyangga.

2. Penguat Common Emitor Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Emitor juga mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

hingga ada tiga terminal. Ketiga terminal itu adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).

You might also like