You are on page 1of 27

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN BBLR

Oleh : SILVINA YULIZA 07121130

STIKes MERCUBAKTI JAYA PADANG 2010


BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Bekalang Masalah Sejak tahun 1671 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby (bayi dengan berat lahir rendah = BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bayi premature. Keadaan ini dapat disebabkan oleh : 1. Masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat yang sesuai (masa kehamilan dihitung mulai hari pertama haid terakhir dari haid yang teratur) 2. Bayi small for gestational age (SGA) : bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa kehamilannya (kecil untuk masa kehamilan = KMK) 3. Kedua-duanya (1+2) Untuk menentukan apakah bayi baru lahir itu premature (sesuai masa kehamilan = SMK), matur normal. KMK atau besar untuk masa kehamilan (BMK) dapat dipakai table growth charts of weight againt gestation. Pada tabel ini berat bayi matur normal dan bayi premature (SMK) terletak di antara 10 th percentile dan 90 th percentile. Pada KMK beratnya dibawah 10 th percentile. Bila berat bayi diatas 10 th percentile adalah heavy for dates atau BMK. Bayi postumature bila kelahirannya terjadi pada masa kehamilan lebih 42 minggu. WHO (1979) membagi usia umur kehamilan menjadi 3 kelompok : 1. Pre-term 2. Term : : Kurang dari 37 minggu lengkap (kurang dari 259 hari) Mulai dari 37 minggu sampai kurang dari 42 minggu lengkap (259 sampai 293 hari) 3. Post-term : 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari atau lebih) Ciri ciri dan masalah kedua bentuk BBLR (SMK dan KMK) ini berbeda beda. Oleh karena itu perlu diketahui umur kehamilan dengna mengetahui hari pertama haid terakhir. Bunyi jantung pertama yang dapat didengar (kehamilan 1822 minggu), fetal qickening (kehamilan 16-18 minggu), tinggi fundus dan fetal ultrasound : diameter biparital atau bila diduga KMK ratio lingkaran kepala

terhadap lingkaran perut harus dinilai. Secara klinik umur kehamilan dapat diketahui dengan mengukur berat lahir, panjang badan, lingkaran kepala (occipitofrotal circumferental) atau dengan cara Ballard dkk (1979) yang menggunakan kriteria neurologic dan kriteria fisik eksternal. Mengingat BBLR dapat menimbulkan perkembangan motorik, koordinasi dan gangguan perkembangan bayi, maka peran perawat sangat penting untuk mencegah dan menanggulangi penyakit BBLR ini. Perawat berperan dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan pendekatan proses keperawatan. Melalui penerapan proses perawat diharapkan dapat mengatasi masalah klien dengan BBLR ini, sehubungan dengan hal ini penulis tertarik mengangkat kasus ini dalam menerapkan proses keperawatan terhadap klien BBLR. B. Permasalahan Permasalahan yang akan dibahas dalam kasus ini adalah bagaimana menerapkan asuhan keperawatan pada bayi BBLR C. Tujuan 1. Tujuan Umum Penulis dapat menerapkan asuhan keperawatan terhadap bayi BBLR 2. Tujuan Khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian terhadap bayi BBLR kemudian dianalisa dan ditentukan diagnosa keperawatan dengan menetapkan prioritas masalah b. c. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan untuk memenuhi Mampu menerapkan tindakan keperawatan yang nyata sesuai kebutuhan klien sesuai dengan prioritas klien prioritas masalah

D. Kegunaan

1. 2.

Menambah pengetahuan dan keterampilan penulis dalam Berusaha memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu dan

menerapkan asuhan keperawatan pada klien BBLR komprehensif pada klien BBLR sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada proses perawatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Dasar 1. Defenisi Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram). Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa getasi Gruenwald mengatakan bahwa bila digunakan definisi yang lama, 30%-40% dari bayi perempuan sebenarnya telah mempunyai masa gestasi 37-38 minggu. Selain itu di negeri yang masih berkembang batas 2500 gram sebagai bayi premature mungkin terlalu tinggi, karena berat badan lahir rata-rata yang lebih rendah. 2. Etiologi dan Faktor Resiko Bayi BBLR dapat di bagi menjadi 2 golongan, yaitu : a. Prematuritas Murni Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu biasa disebut neonates kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK) b. Dismaturitas Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK)

Prematuritas Murni

Penyebabnya 1) Faktor ibu a. Penyakit Penyakit yang berhubungan dengan langsung dengan kehamilan misalnya toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisis dan psikologis Penyakit lainnya ialah nefrisit akut, diabetes mellitus, infeksi akut atau tindakan operatif dapat merupakan faktor etiologi prematuris b. Usia Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20 tahun dan pada multigravida yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia ibu antara 26-35 tahun c. Keadaan sosial ekonomi Keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya

prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah. 2) Faktor Janin Hidramnion, kehamilan ganda umumnya akan mengakibatkan lahir bayi BBLR 3) Desmaturitas Penyebabnya ; setiap keadaan yang menganggu pertukaran zat antara ibu dan janin. 3. Patofisiologi

Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada masa kehamilan dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkan asfiksia hingga yang bersifat sementara pada bayi, proses ini dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor yang kemduian akan berlanjut dengan pernafasan. Bila terdapat gangguan pertukaran gas / penyangkutan O2 selama kehamilan persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian, kerusakan dan gangguan fungsi ini apat reversibel / tidak tergantung kepada berat dan lamanya asfiksia. Asfiksia yang terjadi dimulai dengan suatu periode APNU (primany apnea) disertai dengan penurunan frekuensi jantung selanjutnya bayi akan memperlihatkan usaha bernafas yang kemudian diikuti oleh pernafasan teratur pada pendirita asfiksia berat, usaha bernafas ini tidak tampak dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnu kedua pada tingkat ini ditemukan bradikardi dan penurunan tekanan darah. Disamping adanya perubahan klinis, akan terjadi pula gangguan metabolisme dan pemeriksaan keseimbangan asam basa pada tubuh bayi pada tingkat pertama dan pertukaran gas mungkin hanya menimbulkan asidosis respriratorik, bila gangguan berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi metabolisme anderobik yang berupa glikosis glikogen tubuh, sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang.

WOC

FAKTOR IBU - Penyakit genetik - Infeksi akut - Nefritis akut - Trauma fisik - Sosial ekonomi

FAKTOR JANIN - Kehamilan ganda - Gangguan - Kormosom

FAKTOR PLACENTA - Tumor - Infark - Pelepasan plasenta

BBLR Pre Matur Dia Matur

Alat tubuh belum berfungsi

Fungsi pernafasan yang imatur

Fungsi fisik menurun

Pusat panas imatur

Reflek isap atau semouna

Membran hialin yang belum sempurna

Apnoe

Suhu meningkat

Gangguan nutrisi

Gangguan pernafasan

hipotermi

BBL < 2500 gr

Ketebalan lemak berkurang Proses pertukaran udara Kurangnya daya tahan tubuh Resiko infeksi

4. Manifestasi Klinik

Pada bayi cukup bulan dengan dismaturitas, gejala yang menonjol ialah wasting demikian pula pada Post trem dengan dismaturitas. Menurut Gruenwald tidak semua kekurangan makanan pada janin diakibatkan oleh insufisiensi plasenta. Gejala insufisiensi plasenta timbulnya tergantung pada berat dan lamanya bayi menderita deficit yang menyebabkan retardi pertumbuhan biasanya berlangsung kronis. Sebagai akibat defisit itu akan terjai fetal distress Dalam arti luas fetal distress dibagi menjadi 3 golongan yaitu : Acute fetal distress, yaitu defisit atau fetal derpivation yang hanya mengakibatkan perinatal distresstetapi tidak mengakibatkan retardi pertumbuhan dan wasting Subacute fetal distress, yaitu bila fetal deprivation Chronic fetal distress, yaitu bila bayi jelas Bila dismatur dengan tanda wasting atau insufisiensi plasenta dapat dibagi dalam 3 stadium menurut berat ringanya, wasting tersebut (Clifford) yaitu : a. Stadium pertama Bayi tampak harus dan relative panjang, kulitnya longgar, kering seperti perkamen tetapi belum terdapat noda mekonium b. Stadium kedua Didapatkan tanda stadium pertama ditambah dengan warna kehijauan pada kulit, plasenta dan umbilicus. Hal ini disebabkan oleh mekonium yang tercampur dalam amnicu yang kemudian mengendap kedalam kulit, umbilicus dan plasenta sebagai akibat anoksia intrauterine. tersebut menunjukkan tanda wasting tetapi tidak retardi pertumbuhan menunjukkan retardi pertumbuhan

c. Stadium ketiga

Ditentukan tanda stadium kedua, ditambah dengan kulit yang berwarna kuning, demikian pula kuku dan tali pusat, ditemukan juga tanda anoksia intrauterine yang lama. 5. Komplikasi Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain : Hipotermia Gangguan cairan dan elektrolit Hiperbilirubbinemia Sindroma gawat nafas Paten duktus anteriocus Infeksi Perdarahan intraventrikuler Apnea of prematurity Anemia Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) antara lain : sakit Kenaikan frekuensi kelainan bawaan Gangguan perkembangan Gangguan pertumbuhan Gangguan penglihatan (retinopati) Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah

Di bawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa penyakit yang ada hubungannya dengan prematuritas 1. Sindrom aspirasi mekonium Kesulitan pernafasan yang sering ditemukan pada bayi dismatur ialah sindrom aspirasi mekonium. Keadaan hipoksia intrauterine akan mengakibatkan janin mengadakan gasping dalam uterus. Selian itu mekonium akan dilepaskan ke dalam likour amonion seperti yang sering terjadi pada subacuter fetal distress. Akibatnya cairan yang mengandung mekonium yang lengket itu masuk ke dalam paru janin karena inhalasi. Pada saat lahir bayi akan menderita gangguan pernafasan yang sangat menyerupai sindrom gangguan pernafasan idiopatik. Pengobatannya ditambah dengan pemberian antibiotika. 2. Hipoglikemia simtomatik Keadaan ini terutama terdapat pada bayi laki-laki. Penyebabnya belum jelas, tetapi mungkin sekali disebabkan oleh persediaan glikogen yang sangat kurang pada bayi dismaturitas. Gejala klinisnya tidak khas, tetapi umumnya mula-mula bayi tidak menunjukkan gejala, kemudian dapat terjadi jitteriness (tampak seperti kaget), twiching, serangan apnu, sianosis, pucat, tidak mau minum, lemas, apatis dan kejang (fit). Diagnosis dapat dibuat dengan melakukan pemeriksaan gula darah. Bayi cukup bulan dinyatakan menderita hipoglikemiabila kadar gula darahnyakurang dari 30 mg%, sedangkan bayi BBLR bila kadar gula darahnya kurang dari 20 mg%, pengobatannya ialah dengan penyuntikan glukosa 20% 4 ral/kgbb, kemudian disusul dengan pemberian infuse glukosa 10% 3. Asfiksia neonatorium Bayi dismatur lebih sering menderita asfiksia neonatorum dibandingkan dengan bayi biasa

4. Penyakit membran hialin Penyakit ini terutama mengenai bayi dismatur yang pre term. Hal ini karena surfaktan paru belum cukup sehingga alveoli selalu kolaps. Akibat hal ini akan tampak dispnu yang berat retraksi epigastrium, sianosis and pada paru terjadi atelektasis dan akhirnya terjadi eksuasi fibrin dan lain-lain serta terbentuk membrane hialin. Penyakit ini dapat mengenai bayi dismatur yang pre trem terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu 5. Hiperbilirubbinemia 6. Bayi dismatur lebih sering mendapat hiperbilirubinemia dibandingkan dengan bayi yang sesuai dengan masa kehamilannya. Hal ini mungkin disebabkan gangguan pertumbuhan hati. Menurut Gruenwald hati pada bayi dismatur beratnya kurang dibandingkan dengan bayi biasa. B. ASUHAN DALAM KEPERAWATAN a. b. 1. Identitas klien : nama, no MR. umur, alamat, penaggungjawab, Riwayat kesehatan: Riwayat kesehatan sekarang : berat badan bayi kurang dan 2500 gram, rambut tipis clan hams, penampilan rapuh, kulit merah sampai merah muda dengan vena dapat dilihat, rambut tipis dan halus, lanugo pada punggung dan wajah, sedikit atau tidak ada bukti lemak subkutan, kepala lebih besar dan tubuh, kartilago telingan berkembang buruk, sedikit keriput hams pada telapak tangan dan kaki. Pada wanita klitoris menonjol, pada laki-laki skrotum belum berkembang, tidak menggantung, dan testis tidak menurun. 2. Riwayat kesehatan dahulu : pada ibu didapat kekurangan nutrisi, kebiasaan merokok, mengkonsumsi alcohol atau narkoba, karena adanya penyakit kronis atau akut, dan atau gangguan proses persalinan. tanggal masuk rumah sakit,

3. banyak c. 1.

Riwayat kesehatan keluarga : kemungkinan tidak ditemukan penyakit keturunan dan keluarga yang

membahayakan. Pemeriksaan fisik bayi: Pengukuran umum: Lingkar kepala < persentil ke-1 0 atau > persentil ke-90, Berat badan lahir < persentil ke-lO atau > persentil ke-90, 2. Tanda-tanda vital: Suhu: Flipotermia, Hipertermia Frekuensi : bradikardia-frekuensi istirahat dibawah 80 sampai 100 denyutlmenit, takikardi-frekuensi kira-kira 160 sampai 180 denyut/ menit, irama tidak teratur. Pernafasan : takipnea-frekuensi dibawah 60 kali.menit, apnea >15-20 detik TD : tekanan sistolik pada manset 6 sampai 9 mmHg kurang dan tekanan diektremitas atas 3. Kulit: Ikterik berlanjut khususnya pada 24 jam pertama, kulit memucat, sianosis umum, pucat, keabu-abuan, turgor kulit buruk, ruam, pustule/lepuli, bereak coklat terang. 4. 5. Kepala: Mata: Sutura menyatu, pelebaran sutura dan fontanel,. Warna merah muda dan iris, rabas purulen, tidak ada reflek merah, pupil dilatasi atau kontniksi, tidak ada reflek pupil atau komea, ketidakmampuan mengikuti objek atau cahaya terang kegaris tengali, sciera biru dan kuning, katarak congenital. 6. Telingan: Penempatan telinga terlalu rndah, tidak adanya reflek kejut (moro) sebagai respon terhadap bunyi keras, abnormalitas pinna minor dapat menjadi tanda dan berbagal sindrom.

7.

Hidung:

Kanal tidak paten, rabas nasal kental dan berdarah, pelebaran cuping hidung, sekresi nasal berlebihan atan tersumbat, tidak ada septum, batang hidung datar. 8. Mulut dan tenggorokan: Bibir sumbing, palatutum terbelah, lidah besar;menjulur;atau kesalahan posisi posterior dan lidah, saliva berlebihan atau meneteskan air hun, ketidakmamupan untuk menelan selang nasogastnik, dagu kecil dan tertarik kebelakang. 9. Leher: Lipatan kulit yang berlebihan atau berselaput, tahanan terhadap fleksi, tidak adanya leher tonik. 10. pernafasan, berjarakjauh. 11. Paru-paru: Dada naik sementara abdomen turun, menetap mengi, penurunan bunyi nafas, takipnea. 12. 13. Jantung: Abdomen: Mumur, sianosis menetap. Distensi abdomen, penonjolan setempat, distensi vena, bising usus tidak ada, abdomen cekung, tali umbilicus hijau. 14. Genitalia: Wanita: pembesaran klitoris dengan meatus uretra pada bagian ujung, labia menyatu, tidak berkemih dalam 24 jam, massa pada labia. Pria : hipospadia, epispadia, testis tidak dapat diraba dalam skrotum, tidak ada urinasi dalam 24 jam, massa dalam skrotum. Dada kemerahan dank eras dsekitar putting, putting Depresi sternum, retraksi dada dan ruang interkontal selama

C. PENGKAJIAN BAYI 1. 20 jam. 2. Pernafasan Takipnea sementara dapat dilihat, khususnya setelali kelahiran cesaria atau persentasi bokong. Pola nafas diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dan dada dan abdomen, perhatikan adanya sekret yang mengganggu pernafasan, mengorok, pernafasan cuping hidung. 3. Makanan cairan Berat badan rata-rata 2500-4000 gram: kurang dan 2500 gr menunjukkan kecil untuk usia gestasi, pemberian nutrisi harus diperhatikan. Bayi dengan dehidrasi harus diberi infus, Beri minum dengan tetes ASI/ sonde karena refleks menelan BBLR belum sempurna, kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir 120 - 150m1/kg BB/hari. 4. 5. Berat badan Kurang dati 2500 gram Suhu Aktivitas/ istirahat Bayi sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama tidur sehari rata-rata

BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan 6. kering Integumen Pada BBLR mempunyai adanya tanda-tanda kulit tampak mengkilat dan

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No 1 Diagnosa Intervensi/ Tujuan Keperawatan Tindakan Pola nafas tidak Jalan nafas tetap Observasi adanya efektif imaturitas dan neuromuskular, penurunan energi keletihan b/d paten paru penyimpangan dari fungsi nafas dalam batas tanda-tanda yang berat badan sesuai distress, sianosis, pernafasan cuping Gas darah arteri hidung, apnea dan keseimbangan batas sesuai pascakonsepsi Oksigenisasi jaringan adekuat Gunakan tepat teknik Penghisapan tepat mengakibatkan infeksi, jalan pneumotorak, hemoragi intraventrikel kerusakan nafas, dan yang dapat penghisapan yang tidak Jangan pernah Dapat menyebabkan bronkospasme, karena saraf stimulasi asam basa dalam melakukan usia rutin misal yang Rasional

Frekuensi dan ola diinginkan, kenali

dan dengan usia dan mengorok,

normal penghisapan secara bradikardi

vagal, hipoksia dan peningkatan tekanan intracranial

Pantau ketat dan SaO2

dengan pengukuran pembacaan

gas darah tcPO2

Observasi dan kaji respon terhadap ventilasi 2 Risiko infeksi pertahanan kurang tinggi Bayi tanda-tanda nosokomial okigenasi tidak Pastikan semua tangan dan bayi terpi dan bahwa Untuk pemberi meminimalkan pada sebelum organisme infeksi setelah

b/d menunjukkan

perawatan mencuci pemajanan

imunologi yang infeksi

mengurus bayi Pastikan kontak dan steril Cegah dengan personel infeksi bahwa dengan

semua alat yang bayi sudah bersih

saluran pernafasan atas atau infeksi menular agar tidak mengadakan kontak langsung

dengan bayi Instruksikan pekerja perawatan kesehatan prosedur 3 Perubahan dari b/d Bayi infeksi mendapat Pertahankan atau sesuai nutrisi total Bayi instruksi parenteral dan control orang tua dalam

nutrisi : kurang kalori dan nutrien parenteral kebutuhan yang adekuat tinggi) (resiko

ketidakmampuan menunjukkan mencerna nutrisi penambahan berat Susukan bayi pada karena imaturitas atau penyakit badan 20-30 pada pasca penyakit yang payudara ibu bila kuat gr/hari) serta menelan dan saat fase refleks muntah ada akut Bantu ibu Untuk menciptakan dan mempertahankan laktasi sampai bayi dapat menyusu ASI 4 Resiko gangguan integritas imatur, imobilitas, Kulit tetap bersih Bersihkan dan utuh kulit tanda-tanda iritasi biasa. alkalin pembersih kulit Gunakan atau hanya tanpa dengan air hangat sabun halus non mengeluarkan ASI dan/ mantap (kira-kira penghisapan

b/d struktur kulit atau cedera

penurunan status nutrisi, prosedur invasif

jika seperti feses

diperlukan untuk

menghilangkan

Bersihkan setiap popok dimana hari,

mata dan atau terjadi

juga area oral dan perianal, serta area kerusakan kulit Pelembab Mempertahankan kelembaban 5 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b/d preterm, lingkunganNICU alami, perpisahan orang tua Tingkatkan bayi Merupakan hal yang untuk dan pertumbuhan perkembangan interaksi orang tua esensial tidak Bayi dari yang tepat Bayi menunjukkan penambahan berat badan mantap fase Berikan hanya istirahat gangguan terpapar stimulus teratur kelahiran melewati akut penyakit periode Untuk menurunkan yang penggunaan perlu kalori tanpa dan O2 yang tidak Berikan optimal dan merehidrasi kulit nutrisi Untuk menjamin penambahan dan otak berat badan yang mantap pertumbuhan

Perubahan b/d situasi pengetahuan (kelahiran peterm atau dan

Orang krisis peraraan / kekhwatiran

tua Prioritas informasi dan bayi

normal Membantu tua aspek penting perawatan, perbaikan kondisi bayi

orang paling dari tanda pada

proses keluarga mengekespresikan

memahami

maturasi, kurang mengenai dan bayi serta / menunjukkan sakit), pemahaman

prognosis,

dan Dorong orang tua pertanyaan mengenai bayi Bersikap berespon jawaban benar Dorong ayah berkunjung ibu dan Mendapatkan untuk informasi kemajuan dan/ tentang bayi jujur, Menciptakan pada percaya yang rasa status

gangguan proses ketertiban dalam mengajukan kedekatan orang perawatan tua

pertanyaan dengan

atau menghubungi unit dengan sering Tekankan bayi E. TERAPI / CARA PENANGANANNYA 1. Medikamentosa aspek Mendorong rasa

positif dari status pengharapan

Pemberian vitamin K1 : a. b. Injeksi 1 mg IM sekali pemberian Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat

lahir, umur 3-10 hari, dan umur -6 minggu) 2. Diatetik Bayi premature BBLR mempunyai masalah menyusui karena refleks menghisapnya masih lemah. Untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau pipet. Dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dapat dilatih untuk menghisap sementara ASI yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan pipet atau selang kecil yang menempel pada putting ASI merupakan pilihan utama F. MANIFESTASI KLINIS Secara Umum 1. Fisik a. Bayi kecil b. Pergerakan kurang dan masih lemah c. Kepala lebih besar dari pada badan d. Berat badan < 2500 gram 2. Kulit dan kelamin a. Kulit tipis dan transparan b. Lanugo banyak c. Rambut halus dan tipis d. Genitalia belum sempurna 3. Sistem saraf a. Reflek moro b. Reflek menghisap, menelan, batuk belum sempurna 4. Sistem musculoskeletal a. Axifikasi tengkorak sedikit

b. Ubun-ubun dan satura lebar c. Tulang rawan elastis kurang d. Otot-otot masih hipotonik e. Tungkai abduksi f. Sendi lutut dan kaki reflek 5. Sistem pernafasan a. Pernafasan belum teratur sering apnea b. Frekuensi nafas sering bervariasi

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Bayi berat badna rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa getasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Gruenwald mengatakan bahwa bila digunakan defenisi yang lama, 30%40% dari bayi perempuan sebenarnya telah mempunya masa gestasi 37-38 minggu. Selain itu dinegeri yang masih berkembang 25000 gram sebagai bayi premature mungkin terlalu tinggi, karena berat badan lahir rata-rata yang lebih rendah. Untuk mendapatkan keseragaman pada Kongres European perinatal medicine ke II di London (1970) telah diusulkan defenisi yang berikut : 1. Bayi kurag bulan ialah bayi dengan angka kehamilan kurang dari 37 minggu (259) 2. Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu (259 sampai 293 hari) Bayi lebih bulan ialah dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih). Masa gestasinya kurang dari 37minggu dan berat badannya sesuai dengan badan untuk masa gestasi itu biasa disebut neunates kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK) Penyebabnya 1. Faktor ibu Penyakit Usia Keadaan sosial ekonomi

2. Faktor Janin

Hidramnion, kehamilan ganda umumnya akan mengakibatkan lahir bayi BBLR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Asuhan Keperawatan Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah ini dengan baik. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dari berbagai pihak. Atas bantuan dan bimbingan tersebut penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Allah SWT yang telah membantu rahmat dan karunia-Nya 2. Mita Yani, SST.M.Biomed dosen maternitas Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan hati yang tulus penulis menerima kritikan dan saran dari yang sifatnya membangun dan mengarah pada kebaikan. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis dan dapat dijadikan sumbangan pikiran dalam dunia kesehatan Padang, Maret 2010

Penulis

DAFTAR ISI i

KATA PENGANTAR........................................................................... DAFTAR ISI.......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN

i ii

A.......................................................................................Latar Belakang Masalah............................................................ an...................................................................................... ..........................................................................................2 D.......................................................................................Kegunaan ..........................................................................................3 BAB II TINJUAN TEORITIS A.......................................................................................Konsep Dasar................................................................................ Dalam Keperawatan......................................................... Bayi.................................................................................. Asuhan Keperawatan....................................................... Penanganannya................................................................. Klinis................................................................................ BAB III PENUTUP A.......................................................................................Kesimpula n........................................................................................ 22 4 11 15 16 20 20 B.......................................................................................Askep C.......................................................................................Pengkajian D.......................................................................................Rencana E.......................................................................................Cara F........................................................................................Manifestasi 1 2 B.......................................................................................Permasalah C.......................................................................................Tujuan

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA ii

Cecily L, Betz. 2000. Buku saku keperawatan prediatric. EGC. Jakarta Farrer, Helen, 1999. Perawatan maternitas, EGC. Jakarta Internet//Situs : http://askep-askep.cz.cc/2009/08/askep-bayi-berat-badan-lahir-rendah. html # ix 220 ivzzaya// http://www.scribd.com/doc/8114327/berat-bayi-lahir-rendah

You might also like