You are on page 1of 13

FILUM ARTHROPODA SUBFILUM CRUSTACEA

1. Jelaskan perbedaan-perbedaan antata Daphnia sp dan Moina sp. Sertai dengan gambar ilustrasi jika perlu. Jawab: Daphnia sp Bentuk tubuh agak lonjong dan pipih Ukurannya sekitar 0,2 0,3 mm Warnanya berbeda-beda Bergaris tengah antara 0,9 1,8 mm Berwarna kemerhan Moina sp Bentuk tubuh agak bulat

tergantung habitatnya Hidup secara umum di perairan tawar mulai dari daerah tropis hingga arktik Tumbuh dengan
0

Hidup pada perairan yang tercemar bahan organik, seperti pada kolam dan rawa

baik

pada

Tumbuh dengan baik pada perairan yang mempunyai kisaran suhu antara 14 30 0C dan pH antara 6,5 9

perairan yang mempunyai kisaran suhu 22 30 C dan pH 6,6 7,4 Individu betina lebih besar

dibanding individu jantan

Saputra, Dwi H. 2011. Ciri ciri Moina sp. http://baledaun.blogspot.com. Diakses

Sutriana, Eka. 2010. Daphnia sp tanggal 12 Desember 2012. sebagai Pakan Alami. Diakses

http://ekasutriana.blog.com. tanggal 12 Desember 2012.

Perkembangan Daphnia sp. Yaitu secara a. asseksual / parthenogenesin Menghasilkan individu muda

Pada keadaan lingkungan yang baik, Moina sp. berkembang biak secara parthenogenesis. Cara ini hanya

menghasilkan individu betina dan telur yang dihasilkan bervariasi antara 2 40 buah, umumnya 10 20 buah.

betina. Telur dierami di dalam kantong menetas. pengeraman Anak hingga daphnia

dikeluarkan pada waktu molting. Kondisi yang baik tidak hanya dapat menghasilkan individu

Pada kondisi kurang baik karena perubahan temperature, kekurangan makanan dan akumulasi limbah, mka telur akan berkembang dan menetas menjadi individu jantan.

betina tetapi jantan juga. Bila kondisi buruk individu 1-2 buah betina telur

menghasilkan

istirahat atau ephipium, populasi Sinaga,

Daniel.

2012.

Moina

sp.

jantan pada kondisi ini memiliki http://sinagadaniel.blogspot.com. Diakses perbandingan 1 : 27. tanggal 12 Desember 2012.

b.

secara

seksual

kawin jantan egg

Karna

adanya

individu atau

populasi yang berproduksi akan membentuk efipia resting atau sistem yang akan menetas jika kondisi perairan baik. Seekor ratusan jantan betina bisa membuahi suatu

dalam

periode. Telur hasil pembuahan mempunyai cangkang tebal dan dilindungi pertahanan buruk. Telur dengan mekanisme kondisi dapat

terhadap tersebut

bertahan dalam lumpur, dalam es, atau bahkan kekeringan. Telur ini bisa bertahan selama lebih dari 20 tahun dan menetas setelah

menemukan kondisi yang sesuai.

Anonim. 2011. Budidaya Dapnia sp. http://asamnukleat.blogspot.com/. Diakses tanggal 12 Desember 2012.

2. Gambarkan dan beri keterangan tipe artikulasi (tunjukkan letak condyle-nya) pada: a. Crab (Portunus sp. atau Scylla serrata) b. Shrimp (Macrobrachium sp. atau Panneus sp.) Jawab: a. Crab (Scylla serrata) Artikulasi kaki dari ke crab adalah proses beradaptasi dengan cara

menguburkan

bawah pasir atau lumpur hampir sepanjang waktu,

terutama pada siang hari dan musim dingin. Dan dapat menjadi alat untuk mentolerankandungan amoniak yang cukup tinggi. Pada jenis crab akan keluar untuk mencari makan pada berbagai organsims seperti bivalves, ikan dan, pada tingkat yang lebih rendah seperti macroalgae. Pada jenis panaeus sp. adalah perenang yang sangat baik, terutama karena sepasang kaki yang pipih mirip dayung. Namun, berbeda dengan portunid lain kepiting (Scylla serrata), mereka tidak dapat bertahan dalam waktu lama keluar dari air. Itulah artikulasi dari kaki yang ada pada crab. Berikut ini adalah gambar dan keterangan dari shrimp pada bagian dalam dan letak condyle nya :

(http://www.dkp-banten.go.id/news/?p=49) b. Shrimp (Panaeus sp.) Artikulasi pada kaki shrimp adalah yang terutama untuk berenang. Selain itu kaki itu digunakan untuk berjalan, mencari makan dan melindungi diri dari musuh atau pemangsanya. Hewan ini mampu memotong makanan yang ada di dekatnya dengan cepat, dan menjapit benda-benda yang dapat mengganggu pada saat shrimp berjalan. Seperti halnya crab, capit ini digunakan sebagai pendeteksi adanya bahaya yang akan mengancam. Apabila capit ini sudah mendapat makanan, maka makanannya akan langsung di potong-potaon dan di hancurkan hingga makanan dapat masuk kedalam mulutnya atau dapat sesuai dengan ukuran mulutnya. Jadi capit yang ada pada shrimp mempunyai artikulasi yang cukup penting. Berikut ini adalah gambar dan keterangan letak condyle nya :

http://www.unhas.ac.id/lemlit/researches/view/277.html

3. Bandingkan endoskeleton pada crayfish (Cherax quadricarinatus) dan crab (Portunus sp atau Scylla serrata). Apa sajakah perbedaan mendasar diantara keduanya? Hal apa kira-kira yang menyebabkan perbedaan ini terjadi? Jawab: Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan hewan yang tidak memiliki tulang dalam (internal skeleton/endoskeleton), tetapi seluruh tubuhnya terbungkus cangkang (ekternal skeleton atau endoskleton).

Red claw merupakan jenis lobster air tawar yang mempunyai capit berwarna merah dan warna tubuhnya hijau kemerahan. Seluruh permukaan red claw memiliki duri-duri kecil berwarna putih. Telurnya berwarna kuning kemerahan Berikut ini adalah ciri khusus yang dimiliki oleh Cherax quadricarinatus : Sepasang antena yang berfungsi sebagai perasa dan peraba terhadap pakan dan kondisi lingkungan.

Sepasang antenula yang berfungsi sebagai alat penciuman, mulut dan sepasang capit (celiped) yang lebar dengan ukuran lebih panjang jika dibandingkan dengan ruas dasar capitnya.

Enam ruas badan (abdomen) memipih, sedikit dengan lebar rata-rata hampir sama dengan lebar kepala. Ekor. Ekor terdiri dari ekor tengan (telson) memipih, sedikit lebar dan dilengkapi duri-duri halus yang muncul di semua bagian tepi ekor. Bagian ekor lainnya adalah dua pasang ekor samping (uropod) yang juga memipih.

Enam pasang kaki renang (pleopod) yang berperan dalam melakukan gerakan renang. Disamping sebagai alat berenang, kaki induk pada betina digunakan sebagai alat untuk menambah oksigen dengan pergerakannya. Selain itu juga digunakan untuk

membersihkan telur atau larva dari tumpukan kotoran yang terendap Empat pasang kaki jalan (Setiawan, 2006).

Ciri- ciri crab (Scylla serrata) adalah sebagai berikut : Crab mempunyai dua antenna yang hampir sama dengan udang, dan berfungsi sebagai peraba dan indera penciuman.. Tetepi crabs tidak mempunyai Sepasang antenula seperti yang dimiliki udang cryfish. Mempunyai sepasang capit (celiped) yang lebar dengan ukuran lebih panjang jika dibandingkan dengan ruas dasar capitnya. Capit crabs umumnya lebih tajam dibandingkan cryfish. Tubuhnya mempunyai cangkang yang berupa endoskeleton yang sangat kuat. Bagian badan crabs berbeda dengan cryfish. Umumnya cangkang crebs lebih keras. Crabs tidak mempunyai ekor seperti crayfish.

Perbedaan yang mendasar pada cryfish dan crabs adalah pada zat penyusun dinding tubuh yang berupa endoskeleton. Endoskeleton yang ada pada cryfish berupa cangkang yang terbuat dari zat kitin. Sedangkan cangkang pada crabs terbuat dari zat kapur yaitu dari zat protein yang dihasilkan dari tubuhnya. Cangkang crabs yang terbuat dari zat kapur lebih kuat dibandingkan dengan cryfish yang terbuat dari zat kitin

4. Gambarlah seekor Pagurus sp. Beserta keterangannya, lengkapi dengan keterangan. Menurut anda apakah tepat jika Pagurus sp dikelompokkan pada sub filum crustacea? Mengapa demikian. Jawab:

Menurut saya, tepat jika Pagurus

sp dikelompokkan pada sub filum

crustacean. Karena pargurus mempunyai ciri-ciri yang masuk kedalam kelas tersebut yaitu pembagian tubuh sudah jelas, terdiri atas kepala, dada, dan perut, bagian dada dan perut menyatu yang disebut cepalotorax dan tidak memiliki cangkang. Cangkang yang ditempatinya meruakan peninggalan siput. Oleh karena itu, ketika tubuhnya membesar, dia harus keluar menanggalkan cangkang yang ditempatinya dan mencari cangkang siput baru yang lebih besar, bahkan harus lebih besar dari tubuhnya sendiri (Jasin, 1984).

Umang-umang menjadikan cangkang siput yang bukan

miliknya selaku

sistem hidup, maka dia harus membuat tubuhnya mengikuti aturan spiral cangkang siput. Bentuk tubuh umang-umang ikut terpeluntir di dalam cangkang. Bentuk tubuh yang sangat berbeda dengan kerabatnya yang

tidak berlindung dalam cangkang siput (Jasin, M., 1984).

5. Gambarkan dan beri keterangan struktur tubuh dari organisme penempel! Mengapa organisme ini dapat menyebabkan kerusakan pada strukturstruktur buatan manusia seperti kapal, dermaga dan pipa-pipa air? Jawab:

Struktur tubuh organism penempel

Teritip/Barnacles adalah invertebrata laut yang cenderung hidup di perairan laut dangkal atau pasangsurut. Mereka menempel permanen ke substrat keras seperti batu atau kapal dengan bantuan perekat berbasis protein, juga disebut semen teritip. Perusahaan perkapalan harus menghabiskan jutaan rupiah setiap tahun untuk menghilangkan sejumlah besar binatang ini, yang dapat memperlambat kapal dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Pertambatan ini terjadi pada bagian kepala selanjutnya cangkang yang setangkup dilepas dan selanjutnya ditumbuhkan lempeng-lempeng yaitu lempeng dasar yang dilekatkan secara kuat ke batuan atau tempat penambat yang lain dan lempeng samping yang bersifat tetap dan kaku tak bisa bergerak, namun di dalamnya terdapat lempeng yang bisa digerakkan oleh jaringan otot.

Keberadaan biota penempel (biofouling) pada kapal dan berbagai konstruksi buatan manusia di laut dapat menimbulkan masalah baik secara ekonomis, operasional yaitu adanya biota penempel pada lambung kapal yang telah berlayar 6-8 bulan dapat menyebabkan kecepatan kapal berkurang sampai 50% sehingga konsumsi bahan bakar meningkat sampai dengan 40%. Keberadaan biota penempel pada dasar atau lambung kapal juga

mempercepat kerusakan mesin dan hilangnya waktu sekitar satu bulan setiap tahun untuk docking kering (Maley, 1947; dalam Puspitasari, 1997).

6. Berkenaan hewan no.5. Para ahli seberlumnya mengelompokkan hewan ini ke dalam filum Mollusca, mengapa demikian? Namun selanjutnya para ahli sepakat, bahwa hewan ini lebih tepat dikelompokkan pada filum Arthrooda, sub filum Crustacea, mengapa demikian? Jawab: Teritip memiliki 6 tentakel yang digunakan untuk menangkap makanan yang disebut dengan cirri. Enam tentakel tersebut dilengkapi dengan bulu-bulu yang berfungsi untuk menarik air ke dalam cangkang, sehingga mereka bisa makan. Teritip mengeluarkan tentakel dan memperluas bulu-bulunya ketika air laut pasang. Bulu-bulu tersebut tersegmentasi untuk mengumpulkan plankton dari air. Tentakel kedua digunakan untuk menyaring kadar polusi dan mendeteksi perubahan kondisi air, sehingga mereka bisa hidup meskipun kondisi air tidak baik. Cangkang teritip digunakan sebagai mantel untuk menutupi tubuhnya yang terbuat dari kalsit. Sehingga sebelumnya teritip di golongkan mollusca (Romimohtarto, K., 2007). Kemudian teritip digolongkan dlam filum Arthropoda karena memiliki ciri-ciri yang cenderung terdapat dalam filum Arthropoda. Ciri-ciri tersebut adalah mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh. Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bagian ujung anterior dan anus terdapat pada ujung posterior. Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku. Reproduksi hewan ini dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pembuahan oleh hewan jantan) dan paedogenesis (terjadi reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada larva). Jenis alat kelamin hewan ini sudah terpisah. Selain itu diketahui bahwa cangkang yang dimiliknya merupakan

cangkang siput yang telah mati, bukan cangkang aslinya. Oleh karena itu digolongkan ke dalam filum Arthropoda (Anonim,2012). 7. Hewan crustacean termassuk dalam filum Arthropoda. Kelompok hewan Arthropoda sering Anda jumpai sehahri-hari di rumah, di tanah, di pohon, bahkan di udara. Sebutkan hewan hewan tersebut yang anda ketahui, tuliskan nama beserta nama ilmiahnya. Jawab: No Nama Indonesia 1 Kelomang atau umangumang Coenobita perlatus Nama Ilmiah Gambar Habitat/tempat ditemukan Kelomang hidup di perairan tropis,

subtropis, maupun dingin sampai dalam. di di darat laut

Rajungan

Portunus pelagicus

Memiliki

habitat

alami hanya di laut. Jenis ini biasanya ditemukan dalam pasang surut dari Samudera dan Hindia

Samudra

Pasifik dan Timur Tengah pantai di sampai Laut

Mediterania 3 Capung Pantala sp Capung menyebar luas, hutan, di hutankebun,

sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan

perkotaan. Ditemukan dari hingga mulai

tepi pantai ketinggian

lebih dari 3.000 m dpl. 4 Kutu air Daphnia sp Hidup secara

umum di perairan tawar daerah hingga arktik mulai dari tropis

Kupu-kupu Chilasa clytia

Kupukupumenyebar luas, hutan, di hutankebun,

sawah, sungai dan danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan

perkotaan. 6 Walang sangit Leptocorisa acuta Terdapat hampir di semua produsen Daerah penyebaran L. negara padi.

acuta) antara Asia Tenggara, Kepulauan Australia, Srilangka, Jepang, Pakistan India, Cina, dan Fiji,

Indonesia (Harahap Tjahyono, Di dan 1997). L.

Indonesia

Acuta tersebar di daerah Jawa, Bali, Sumatera, dan

Sulawesi (Baehaki, 1992). 7 Laba-laba Atrax robustus Biasanya ditemukan 100 Sydney, South Australia 8 Lobster Air Cherax Tawar quadricarinatus Lobster air tawar biasanya hidup di danau, rawa, atau sungai air tawar lobyang terletak di kawasan perairan Papua, Papua Nugini, dan Australia. Umumnya tempat (habitat) lobster air tawar memiliki ciriciri khusus seperti sungai yang tepinya dangkal dan bagian dasarnya terdiri atas campuran lumpur, pasir dan batuan. Sumber Setiawan, 2007 9 Udang Windu Penaeus monodon : km sekitar dari New Wales,

Udang laut merupakan udang yang tidak mampu atau mempunyai

kemapuan terbatas dalam mentolerir perubahan saliniatas. Kelompok ini biasanya hidup terbatas pada daerah terjauh dari eustuaria yang umumnya mempunyai salinitas 30%. Sumber : Sembiring, 2008 10 Kepiting bakau Scylla serrata Di alam kepiting bertelur sering dijumpai di muara sungai dalam perjalanannya menuju daerah pemijahan yaitu di laut. Namun karena kepiting mempunyai kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap perubahan salinitas maka tidak jarang dijumpai kepiting jauh dari laut sampai di perairan berkadar garam sekitar 5%. Sumber Jatim, 1996 : DKP

You might also like