You are on page 1of 9

I.

Makna Agama Islam

Pengertian Islam bisa kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan aspek peristilahan. Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Oleh sebab itu orang yang berserah diri, patuh, dan taat kepada Allah swt. disebut sebagai orang Muslim. Islam menurut istilah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt, bukan berasal dari manusia/Nabi Muhammad saw Al Quran menyatakan bahwa: Sesungguhnya agama di sisi Allah (hanyalah) Islam . Barang siapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya. (Ali Imraan 3:19,85). BeberapaMakna Islam : o Islam adalahketundukan o Islam adalahwahyu Allah o Islam agama paranabidanrasul o Islam adalahhukum Allah o Islam pembawakeselamatanduniaakhirat

II.

Karakteristik Agama Islam Memahamikarakteristik Islam sangatpentingbagisetiapmuslim,

karenaakandapatmenghasilkanpemahaman Islam yang komprehen- sif. Beberapakarakteristik agama Islam, yakniantaralain : 1. Rabbaniyah (Bersumberlangsungdari Allah s.w.t) Islam merupakanmanhajRabbani (konsep 2. Insaniyah Allah s.w.t), baikdariaspekakidah, (humanisme yang ibadah, bersifat akhlak, universal) syariat, Islam

danperaturannyasemuabersumberdari Allah s.w.t Alamiyah

merupakanpetunjukbagiseluruhmanusia,

bukanhanyauntuksuatukaumataugolongan.

Hukum Islam bersifat universal, dandapatdiberlakukandisetiapbangsadannegara. 3. SyamilMutakamil (Integral menyeluruhdansempurna) mulaidari Islam yang

membicarakanseluruhsisikehidupanmanusia, masalahkecilsampaidenganmasalah yang besar.

4. Al-Basathah (elastis, fleksibel, mudah) Islam adalah agama fitrahbagimanusia, olehkarenaitumanusianiscayaakanmampumelaksanakansegalaperintahNyatanpaadakesulitan, tetapiumumnya yang menjadikansulitadalahmanusiaitusendiri. 5. Al-Adalah (keadilan) benarnya, Islam datanguntukmewujudkankeadilan yang sebenardi kehormatan, tengahharta,

untukmewujudkanpersaudaraandanpersamaan sertamemeliharadarah (jiwa),

tengahkehidupanmanusia, danakalmanusia.

6. Keseimbangan (equilibrium, balans, moderat) Dalamajaran Islam, terkandungajaran yang senantiasamenjagakeseimbanganantarakepentinganpribadidankepentinganumum, antarakebutuhan material danspirituasertaantaraduniadanakhirat. 7. PerpaduanantaraKeteguhanPrinsipdanFleksibilitasCirikhas dimaksudadalahperpaduanantarahal-hal (tidakberubaholehapapun) danmenerimaperubahansepanjangtidakmenyimpangdaribatassyariat. 8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap) Hukumatauajaran-ajaran yang diberikan Allah kepadamanusiaditurunkansecaraberangsur-angsursesuaidenganfitrahmanusia. Jaditidaksecarasekaligusatauradikal. 9. ArgumentatifFilosofisAjaran Dengandemikian Islam bersifatargumentatif, tidakbersifatdoktriner. Al-Quran yang agama Islam yang

bersifatprinsip

dalammenjelaskansetiappersoalansenantiasadiiringidenganbukti-buktiatauketeranganketerangan yang argumentatifdandapatditerimadenganakalpikiran yang sehat

(rasionalreligius). 1. Karakteristikdalam bidang Agama Selain mengakui pluralisme sebagai suatu kenyataaan, islam juga mengakui adanya universalisme, yakni menagajarkan keimanan kepada Allah dan hari akhir, berbuat baik dan mengajak pada keselamatan. 2. Karakteristik dalam Ibadah Dapat dilihat dari adanya muamalah, yaitu setiap perbuatan baik yang dilakukan adalah semata-mata karena Allah,sehingga setiap langkah yang dilakukan oleh umat islam bukan karena terpaksa tetapi dilakukan secara ikhlas dan mengharap ridlo-Nya.

3. Karakteristik dalam bidang Aqidah Keyakinan yang dimiliki bukan hanya di hati semata, tetapi juga direfleksikan dalam perbuatan nyata.misalnya iman kepada Allah. 4. . Karakteristik dalam bidang Pendidikan, Ilmu, dan Kebudayaan Islam bersifat terbuka dan akomodatif, tetapi selektif dalam menerima ilmu dan kebudayaan dari luar. Islam juga mewajbkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu sejak lahir hingga ke liang lahat dan tidak membatasi sejauh mana jarak keberadaan ilmu tersebut. 5. Karakteristik dalam bidang Sosial Dalam islam ajaran untuk berbuat sosial sangat menonjol, bahkan senantiasa mengiringi pada ibadah-ibadah lain.misalnya sholat sangat dianjurkan berjamah untuk mempererat tali persaudaraan, keringanan bagi yang tidak mampu melaksanakan puasa dengan membayar fidyah, ibadah qurban dan zakat untuk meringankan beban fakir miskin agar terjalin silaturrohim antara yang kaya dan miskin atau agar tidak ada jurang pemisah antara keduanya karna tidak ada perbedaan di hadapan Allah SWT kecuali ketaqwaannya.

III.

SumberHukum Islam (Al-quran)

1. A. Pengertian Secara harfiah,Al-Quran berasal dari bahasa Arab yang artinya bacaan atau himpunan.Al-Quran berarti bacaan,karena merupakan kitab yang wajib dibaca dan dipelajari,dan berarti himpunan karena merupakan himpunan firman-firman Allah SWT (wahyu).Menurut istilah,Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada rasul/nabi terakhir Nabi Muhammad SAW,yang membacanya adalah ibadah.

B. Kedudukan Al-Quran sebagai kitab Allah SWT menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran Islam,baik yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri,hubungan manusia dengan Allah SWT,hubungan manusia dengan sesamanya,dan hubungan manusia dengan alam.

C. Fungsi a. sebagai pedoman hidup manusia al-quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Di dalamnya terdapat penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk serta pembela (antara yang hak dan yang batil)

b. sebagai pembenar dan penyempurna kitab-kitab terdahulu dalam surah Ali imran ayat 3, Allah swt berfirman: "Dia menurunkan kitab ( al-quran ) kepadamu ( muhammad ) yang mengandung kebenaran, membenarkan ( kitab-kitab ) sebelumnya, dan menurunkan taurat dan injil." c. sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan Al-quran membawa berita gembira dan peringatan bagi orang-orang yang mengingkarinya. Disamping itu al-quran menjelaskan kriteria-kriteria golongan yang memperoleh berita gembira dan yang mendapatkan ancaman dan peringatan , perahatikan ayat berikut : "katakanlah ( muhammad ), ; aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudharat bagi dirimu kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghoib, niscaya aku akan membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." QS Ql-A'raf : 188 d. sebagai sumber pokok ajaran islam Al-quran merupakan sumber pokok ajaran islam yang pertama. didalamnya terdapat keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh manusia untuk mengolah alam jagat raya ini. bahkan, sumber pokok tersebut tidak hanya mengantarkan manusia untuk bahagia didunia saja, tetapi juga bahagia di akhirat.

Klasifikasikan Al-quran : 1. At-Tiwal , yaitu surah yang panjang-panjang (bukan berdasarkan pada jumlah ayat tetapi panjangnya surah). seperti : Al-Baqorah, Ali imran dan lainnya. 2. Al-Mi'un , yaitu surah yang berjumlah lebih dari seratus ayat. seperti : Al-Kahfi 3. Al-Ma'sani , yaitu surah yang jumlahnya kurang dari seratus ayat contoh : surah maryam. 4. Al-Mufassal , yaitu surah-surah pendek atau ayatnya sedikit jumlahnya , diantaranya An-Nas, Al-kafirun, Al-ikhlas dan lainnya. KeutamaanAlquran: 1. 2. 3. 4. 5. Alquranadalahcahaya Alquranadalahpetunjuk Alquranadalahrahmatdanobat Alquranadalahkemuliaansebuahumat Memberikansyafaatdanmenenangkanhati

Nama-namaAlquran:

Al-Kitab (buku)

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah [2]:2)

Al-Furqan (pembeda benar salah) Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al Furqaan [25]:1)

Adz-Dzikr (pemberi peringatan) Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr [15]:9)

Al-Mau'idhah (pelajaran/nasihat) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)

Asy-Syifa' (obat/penyembuh) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)

Al-Hukm (peraturan/hukum) Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar Ra'd [13]:37)

Al-Hikmah (kebijaksanaan) Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Israa' [17]:39)

Al-Huda (petunjuk) Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan. (QS. Al Jin [72]:13)

At-Tanzil (yang diturunkan) Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, QS. Asy Syuaraa [26]:192)

Ar-Rahmat (karunia) Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. An Naml [27]:77)

Ar-Ruh (ruh) Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. Asy Syuura [42]:52)

Al-Bayan (penerang) (Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran [3]:138)

Al-Kalam (ucapan/firman) Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. (QS. At Taubah [9]:6)

Al-Busyra (kabar gembira) Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. An Nahl [16]:102)

An-Nur (cahaya) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (Al-Qur'an). (QS. An Nisaa' [4]:174)

Al-Basha'ir (pedoman) Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (QS. Al Jaatsiyah [45]:20)

Al-Balagh (penyampaian/kabar) (Al-Qur'an) ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim [14]:52)

Al-Qaul (perkataan/ucapan) Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur'an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS. Al Qashash [28]:51)

IV.

Sumberhukumislam (As-sunnah)

Menurut bahasa, kata As-Sunnah berarti jalan, atau tuntunan baik yang terpuji maupun yang tercela, sesuai dengan hadits Nabi Shallallahu alaihi wa sallam: Artinya : Barangsiapa yang memberi teladan (contoh) perbuatan yang baik, ia akan mendapatkan pahala perbuatan tersebut serta pahala orang yang mengikutinya (sampai hari Kiamat) tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Barangsiapa yang memberikan contoh kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa perbuatan tersebut serta dosa orang-orang yang mengikutinya (sampai hari Kiamat) tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun As-Sunnah menurut istilah syariat ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam bentuk qaul (ucapan), fiil (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri (pensyariatan) bagi ummat Islam. Adapun hadits menurut bahasa ialah sesuatu yang baru. Secara istilah sama dengan As-Sunnah menurut Jumhur Ulama. Ada ulama yang menerangkan makna asal secara bahasa bahwa : Sunnah itu untuk perbuatan dan taqrir, adapun hadits untuk ucapan. Akan tetapi ulama sudah banyak melupakan makna asal bahasa dan memakai istilah yang sudah lazim digunakan, yaitu bahwa As-Sunnah muradif (sinonim) dengan hadits. Contoh-contoh dari definisi Sunnah yang dibawakan oleh ahli hadits antara lain: a] Hadits qauli (Sunnah dalam bentuk ucapan) ialah segala ucapan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang ada hubungannya dengan tasyri, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam: b] Hadits fili (Sunnah yang berupa perbuatan) ialah segala perbuatan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang diberitakan oleh para Shahabatnya tentang wudhu, shalat, haji, dan selainnya c] Hadits taqriri ialah segala perbuatan Shahabat yang diketahui oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan beliau membiarkannya (sebagai tanda setuju) dan tidak mengingkarinya. Sejarahsingkatpembukuanhadits: Seperti kita ketahui, periode abad II Hijriyah merupakan abad dimulainya upaya pembukuan hadits atau disebut juga kodifikasi hadits. Abad yang ditandai dengan pemerintahan baru dibawah kekuasaan Khalifah Umar bin Abdul Aziz merasa perlu dan harus membukukan Hadits.

untuk merealisasikan hal itu Khalifah menyuruh atau menginstruksikan kepada gubernur madinah, yaitu Abu Bakar Ibnu Muhammad Ibnu Amr Ibnu Hizm. untuk mengumpulkan hadits yang terdapat pada Tabiiy wanita seperti Amrah Binti Arrahman, seorang ahli Fiqh murid Aisyah. Catatan penting pada periode ini adalah masih bercampurnya Hadits Nabi dengan fatwa para Sahabat. Sedangkan pada periode abad III Hijriyah hususnya pada permulaan abad para sahabat mencoba untuk memilah antara hadits Nabi dengan fatwa para sahabat, abad ini disebut juga dengan abad penyeleksian Hadits. Dan pada abad ini mulailah munculnya ilmu Jarh Wa Tadil yaitu ilmu kritik terhadap perawi, sehingga dari ilmu ini, dapat diketahui mana perawi yang dapat diterima riwayatnya dengan perawi yang ditolak riwayatnya. Pada periode abad ke IV Hijriyah merupakan abad pemisah antara Ulama Mutaqaddimin dan Ulama Mutaakhirin. Dari sini muncullah karangan kitab-kitab populer diantaranya yaitu; Muljam Al-Kabir, Muljam Al-Awsath, Muljam Al-Shagir (ketiganya karya Al-Thabrani) Sunan Al-Dar AlQuthni, Shahih Abu Uwanah, dan Shahih Ibnu Huzaymah. Secara kongkrit Ibnu Al-Sidqy menyebut abad IV Hijriyah ini sebagai abad Tahdzib, Istidrak, Istikhraj, menyusun Jawami, Zawahid, dan Athraf. Pembukuan Hadits mulai Abad ke V Hijriyah hingga sekarang. Usaha Ulama Hadits pada abad ke V sampai sekarang adalah mengklasifikasikan hadits-hadits yang sejenis kandungannya atau sejenis sifat-sifat isinya dalam suatu kitab hadits. Dari sini terlahir kitab-kitab baru yang berkisar tentang hukum, seperti; Sunnah Al-Kubra karya Al-Bayhaqi, MuntaqAl-Akhbar karya Al-Harrany, dan Nayl Al-Authar karya AlSyaukani dan masih banyak lagi yang lainnya. Kedudukan As-Sunnahterhadap Al-quran

Sebagai fungsi untuk menetapkan dan menguatkan Al Quran. Sehingga akan didapati hukum yang memiliki dua sumber sekaligus, yaitu dalil yang terdapat dalam Al Quran dan dalil penguat yang terdapat dalam hadits nabi saw. Memberikan perincian atau menjelaskan penafsiran ayat-ayat Al Quran yang bersifat mujmal (umum), atau memberikan taqyid (syarat) terhadap hal-hal yang muthlaq dalam Al Quran, atau memberikan takhshih (pengkhususan) terhadap ayat Al Quran yang am (umum).

Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (An Nahl: 44) Maka akan didapati penjelasan tentang tata cara shalat, membayar zakat, ibadah hajji, dan sebagainya dalam hadits-hadits Nabi saw.

Menetapkan hukum yang tidak didapati dalam Al Quran

You might also like