You are on page 1of 11

PROPOSAL

PENGAJUAN MODAL UNTUK PENGEMBANGAN USAHA

Uje Foto Video Jl. Jend. Gatot Subroto No. 127 Banyumas

PENDAHULUAN

Peranan UKM dalam Perekonomian


Sejarah perekonomian telah ditinjau kembali untuk mengkaji ulang peranan usaha skala kecil menengah (UKM). Beberapa kesimpulan, setidak-tidaknya hipotesis telah ditarik mengenai hal ini. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat sebagaimana terjadi di Jepang, telah dikaitkan dengan besaran sektor usaha kecil. Kedua, dalam penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat sejak perang dunia II, sumbangan UKM ternyata tak bisa diabaikan (D.L. Birch, 1979). Negara-negara berkembang yang mulai mengubah orientasinya ketika melihat pengalaman di negara-negara industri maju tentang peranan dan sumbangan UKM dalam pertumbuhan ekonomi. Ada perbedaan titik tolak antara perhatian terhadap UKM di negaranegara sedang berkembang (NSB) dengan di negara-negara industri maju. Di NSB, UKM berada dalam posisi terdesak dan tersaingi oleh usaha skala besar. UKM sendiri memiliki berbagai ciri kelemahan, namun begitu karena UKM menyangkut kepentingan rakyat/masyarakat banyak, maka pemerintah terdorong untuk mengembangkan dan melindungi UKM. Sedangkan di negara-negara maju UKM mendapatkan perhatian karena memiliki faktor-faktor positif yang selanjutnya oleh para cendekiawan (sarjana sarjana) diperkenalkan dan diterapkan ke NSB. Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah : Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk. Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya terhadap tenaga kerja. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya birokratis. Terdapatnya dinamisme managerial dan peranan kewirausahaan.

Peranan UKM di Indonesia Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional

maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen. 1. Departemen Perindustrian dan Perdagangan; 2. Departemen Koperasi dan UKM, namun demikian usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya, karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar. Pelaksanaan kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama Orde Baru, sedikit saja yang dilaksanakan, lebih banyak hanya merupakan semboyan saja, sehingga hasilnya sangat tidak memuaskan. Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar hampir disemua sektor, antara lain : perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian dan industri. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, karena semakin terbukanya pasar didalam negeri, merupakan ancaman bagi UKM dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang masuk dari luar dampak globalisasi. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan UKM saat ini dirasakan semakin mendesak dan sangat strategis untuk mengangkat perekonomian rakyat, maka kemandirian UKM dapat tercapai dimasa mendatang. Dengan berkembangnya perekonomian rakyat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka kesempatan kerja, dan memakmurkan masyarakat secara keseluruhan. Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar berbentuk usaha kecil yang bergerak disektor pertanian. Pada tahun 1996 data Biro Pusat Statistik menunjukkan jumlah UKM = 38,9 juta, dimana sektor pertanian berjumlah 22,5 juta (57,9%), sektor industri pengolahan = 2,7 juga (6,9 %), sektor perdagangan, rumah makan dan hotel = 9,5 juta (24%) dan sisanya bergerak dibidang lain. Dari segi nilai ekspor nasional (BPS, 1998). Nilai ini jauh tertinggal bila dibandingkan ekspor usaha kecil negaranegara lain, seperti Taiwan (65 %), Cina 50 %), Vietnam (20 %), Hongkong (17 %), dan Singapura (17 %). Oleh karena itu, perlu dibuat kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM seperti antara lain: perijinan, teknologi, struktur, manajemen, pelatihan dan pembiayaan. Posisi Industri Kecil di Indonesia Usaha skala kecil di Indonesia adalah merupakan subyek diskusi dan menjadi perhatian pemerintah karena perusahaan kecil tersebut menyebar dimana-mana, dan dapat memberi kesempatan kerja yang potensial. Para ahli ekonomi sudah lama menyadari bahwa sektor industri kecil sebagai salah satu karakteristik keberhasilan dan pertumbuhan ekonomi. Industri kecil menyumbang pembangunan dengan berbagai jalan, menciptakan

kesempatan kerja, untuk perluasan angakatan kerja bagi urbanisasi, dan menyediakan fleksibilitas kebutuhan serta inovasi dalam perekonomian secara keseluruhan. Profil Usaha Kecil di Indonesia Dari hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Management FE UI tahun 1987 dapat dirumuskan profil usaha kecil di Indonesia seagai berikut : 1. Hampir setengahnya dari perusahaan kecil hanya mempergunakan kapasitas 60% atau kurang. 2. Lebih dari setengah perusahaan kecil didirikan sebagai pengembangan dari usaha kecil-kecilan. 3. Masalah-masalah utama yang dihadapi : Sebelum investasi masalah : permodalan, kemudahan usaha (lokasi, izin). Pengenalan usaha : pemasaran, permodalan, hubungan usaha. Peningkatan usaha : pengadaan bahan/barang.

4. Usaha menurun karena : kurang modal, kurang mampu memasarkan, kurang keterampilan teknis dan administrasi. 5. Mengharapkan bantuan pemerintah berupa modal, pemasaran dan pengadaan barang. 6. 60 % menggunakan teknologi tradisional. 7. 70 % melakukan pemasaran langsung ke konsumen. 8. Untuk memperoleh bantuan perbankan, dipandang terlalu rumit dan dokumendokumen yang harus disiapkan. UKM pada Masa Krisis (Akhir 1997 sampai saat ini) Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tengah tahun 1997 sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Krisis ini juga telah mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu persatu pailit karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menurun dan berfluktuasi. Sektor perbankan juga ikut terpuruk ikut memperparah sektor industri dari sisi permodalan. Banyak perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan usaha karena tingkat bunga yang tinggi. Berbeda dengan UKM sebagian besar tetap bertahan, bahkan cendrung bertambah. Mengapa demikian ? Alasan-alasan UKM bisa bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada masa krisis adalah :

1. Sebagian besar UKM memperoduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah, maka tingkat pendapatan rata-rata masyarakat tidak banyak berpengaruh terhadap permintaan barang yang dihasilkan. Sebaliknya kenaikan tingkat pendapatan juga tidak berpengaruh pada permintaan. 2. Sebagian besar UKM tidak mendapat modal dari bank. Implikasinya keterpurukan sektor perbankan dan naiknya suku bunga, tidak banyak mempengaruhi sektor ini. Berbeda dengan sektor perbankan bermasalah, maka UKM ikut terganggu kegiatan usahanya. Sedangkan usaha berkala besar dapat bertahan. Di Indonesia, UKM mempergunakan modal sendiri dari tabungan dan aksesnya terhadap perbankan sangat rendah. 3. UKM mempunyai modal yang terbatas dan pasar yang bersaing, dampaknya UKM mempunyai spesialisasi produksi yang ketat. Hal ini memungkinkan UKM mudah untuk pindah dari usaha yang satu ke usaha lain, hambatan keluar-masuk tidak ada. 4. Reformasi menghapuskan hambatan-hambatan di pasar, proteksi industri hulu dihilangkan, UKM mempunyai pilihan lebih banyak dalam pengadaan bahan baku. Akibatnya biaya produksi turun dan efisiensi meningkat. Tetapi karena bersamaan dengan terjadinya krisis ekonomi, maka pengaruhnya tidak terlalu besar. 5. Dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor formal banyak memberhentikan pekerja-pekerjanya. Para penganggur tersebut memasuki sektor informal, melakukan kegiatan usaha yang umumnya berskala kecil, akibatnya jumlah UKM meningkat. Pada masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, UKM dapat bertahan dan mempunyai potensi untuk berkembang. Dengan demikian UKM dapat dijadikan andalan untuk masa yang akan datang dan harus didukung dengan kebijakan-kebijakan yang kondusif, serta persoalan-persoalan yang menghambat usaha-usaha pemberdayaan UKM harus dihilangkan. Konstitusi kebijakan ekonomi Pemerintah harus menempatkan UKM sebagai prioritas utama dalam pemulihan ekonomi, untuk membuka kesempatan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.

LATAR BELAKANG

Sekarang ini dunia photography mengalami perubahan yang sangat pesat. Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, kamera dengan isi gulungan plastik atau rol film dan dicetak dalam sebuah ruangan yang gelap berubah menjadi kamera digital. Kamera digital masih mempunyai kemiripan dengan kamera yang selama ini kita kenal, dari segi bentuk dan lensa yang mengatur ketajaman fokus, aperture, dan shutter yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam kamera. Hanya saja kamera digital tidak memakai rolfilm. Dilihat dari hasil foto-fotonya, kamera digital bisa langsung dilihat hasilnya setelah kita mengambil gambar. Dengan ini, siapa saja bisa berbagi foto dari hasil pengambilan gambarnya. Teknologi kamera digital yang dimulai dari gambar yang beresolusi rendah, sekarang sudah berkembang menjadi resolusi tingkat tinggi. Oleh karena itu, pilihan kamera digital di pasaran sekarang sudah beragam membuat orang bingung untuk memilih kamera mana yang terbaik karena banyaknya aksesoris yang ditawarkan seperti tambahan lensa sudut lebar, dan pilihan pencahayaan 1.Megapixel Jangan terkecoh dengan jumlah piksel yang banyak, karena ada kamera yang mempunyai jumlah megapiksel yang lebih banyak tapi bukan berarti kamera ini menjadi yang terbaik. Semakin banyak sel-sel sensitif foto yang ditampung dalam chip CCD (Charge Coupled Device) yang mengatur sensitivitas pencahayaan, 2.Resolusi Salah satu elemen dari kamera digital yang profesional adalah resolusi. Resolusi elemen). merupakan salah satu penentu kualitas cetak. Untuk format 35 mm saat ini sudah tersedia sampai 6 juta pixel (picture semakin banyak gangguan elektronik yang dihasilkan. menggunakan lampu flash yang beragam.

CITRADIGITAL

Kamera digital mempunyai keuntungan pada ISO tinggi butiran yang dihasilkan tidak terlalu kasar. Selain itu, kebanyakan kamera digital sudah dilengkapi modus untuk mengatur warna gambar. Modus yang umum terdiri dari tiga warna sepia dan hitam putih. Sedangkan kamera konvensional bergantung pada film, dan manipulasi bisa dilakukan pada saat pencetakan. Kamera digital profesional selain dilengkapi dengan LCD ada sebagian yang dilengkapi dengan panel histogram. Kegunaan panel tersebut adalah untuk melihat apakah hasil gambar kontrasnya dan pencahayannya sudah Sekarang ini,perkembangan bersifat konvensional, yaitu suatu cukup. pola

pertumbuhan menuju ke arah digitalisasi, dari sejak ditemukannya semikonduktor dan logika flip-flop. Sejak itu, mulai dikembangkan mesin hitung elektronik, jam digital, komputer dan dari dunia telekomunikasi melahirkan teknologi coding dan decoding gelombang analog yang menghasilkan gelombang digital. INDUSTRI CETAK DIGITAL DI INDONESIA

Teknologi cetak digital mulai booming di Indonesia sekitar awal tahun 2002 ditandai dengan semakin banyaknya printer warna yang beredar di pasaran. Dengan adanya printer berwarna orang semakin mudah untuk mencetak dokumen yang umumnya membutuhkan custom tersendiri dan dalam jumlah tidak terlalu banyak. Teknologi ini semakin dikenal ketika printer-printer yang beredar semakin menunjukkan kualitas yang signifikan untuk proses cetak photo. Perkembangan teknologi cetak digital ini membuka peluang yang beragam bagi kalangan pengusaha cetak, mulai dari usaha print warna, cetak photo, cetak kartu nama, cetak undangan, dsb. Teknologi ini semakin diminati ketika sistem infus tinta dikenalkan, dimana dengan sistem tinta printer dapat diisi dalam volume yang banyak dan dipantau secara mudah serta dengan sistem infus bisa menekan biaya produksi cetak jauh lebih murah dibandingkan menggunakan tinta original. Selain sistem infus, perkembangan media cetak juga mendorong masyarakat menggunakan

cetak digital, dimana media cetak yang tersedia bukan berupa kertas HVS saja tapi meliputi kertas photo, kertas inkjet, plastik, bahkan ke kain sekalipun. KEGIATAN USAHA
Uje Foto Video yang merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang photography dan cetak digital mempunyai kegiatan usaha sebagai berikut : Merk Usaha Alamat Jenis Usaha Pemilik Usaha Jumlah Pegawai Izin Usaha Status Usaha : Uje Foto Video : Jl. Jend . Gatot Sobroto 127 Banyumas : Photography & Video : Ujang Suryana : 3 orang : Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas : Belum berbentuk badan hukum

PEMBIAYAAN DAN PENGELOLAAN

Pemasukan

: : Rp. 6.500.000 / bulan / bulan

Cetak Foto Digital

Order Foto / Video Shooting : Rp. 3.500.000

-----------------------------------------------------------------------------------Rp. 10.000.000 / bulan

Pengeluaran

: : Rp. 600.000 : Rp. 3.000.000 : Rp. 2.400.000 : Rp. : Rp. 500.000 500.000 / bulan / bulan / bulan / bulan / bulan

Biaya Penyusutan Biaya Produksi Gaji Pegawai Biaya Tak Terduga Biaya Lain-lain

---------------------------------------------------------------------------------------Rp. 7.000.000 / bulan

Keuntungan / Laba : Pemasukan Pengeluaran : Rp. 3.000.000 / bulan

RENCANA PENGEMBANGAN

Mengingat semakin berkembangnya dunia photography beserta teknik cetak foto digital ke berbagai media, tentunya Uje Foto Video agar tidak ketinggalan teknologi photography, harus senantiasa mengupgrade peralatan / perlengkapan yang dimiliki agar tidak ketinggalan dan berusaha meningkatkan kualitas pelayanan baik berupa hasil jasa / produksi maupun pelayanan yang bersifat personal,sehingga konsumen akan merasa nyaman dan tetap loyal dan akan menumbuhkan konsumen baru kepada Uje Foto Video.
KEBUTUHAN MODAL UNTUK PENAMBAHAN ALAT / UPGRADE

Jenis Peralatan Kamera Digital SLR Video Kamera Standard Broadcasast Perlengkapan Studio Photo Renovasi Ruangan Peralatan Cetak Digital Total Modal

Jumlah 1 1 1 paket

Biaya ( Rp) 20.000.000 30.000.000 20.000.000 10.000.000 20.000.000 100.000.000

PENUTUP

Semoga dengan diajukannya proposal ini akan membuka mata pemerintah atau kepada siapapun untuk lebih memberdayakan UKM, karena UKM terbukti tahan terhadap krisis ekonomi yang pernah mendera perekonomian Negara kita. Dengan semakin diberdayakannya UKM-UKM ini akan membuka lahan pangsa pasar perekonomian yang dengan sendirinya akan menyerap tenaga-tenaga kerja baru untuk mengurangi angka pengangguran di negeri ini, menambah penghasilan / income per kapita , yang insya allah secara global akan menambah ketahanan ekonomi Negara kita. Amin

Banyumas , 13 Juni 2011 Uje Foto Video

Ujang Suryana

You might also like