Professional Documents
Culture Documents
Kelainan patologis otak gangguan aliran CSS akumulasi CSS Akibat ketidakseimbangan antara produksi & absorbsi CSS (Huttenlocher, 1983). Bersifat sekunder
Thanman (1984) insidensi : 0,2 4 /1000 kelahiran. Raveley (1973) & Cit Yasa (1983) di Inggris insidensi hidrosefalus kongenital 0,5-1,8 / 1000 kelahiran & 11%-43% di sebabkan stenosis aquaductus serebri. Hidrosefalus dengan meningomielokel : 4 per 1000 kelahiran di beberapa negara bagian wales dan Irlandia Utara - 0,2 per 1000 kelahiran di Jepang, hidrosefalus bentuk lainnya sekitar 1/ 1000 kelahiran.
Tidak ada perbedaan jenis kelamin & ras. Terjadi pada semua umur. Remaja & dewasa lebih sering toksoplasmosis. Hidrosefalus infantil : 46% : Abnormalitas perkembangan otak, 50% : Perdarahan subaraknoid & meningitis, < 4% : Tumor fossa posterior (Harsono, 1996).
Sirkulasi CSF
1. Pleksus Koroideus 2. Ventrikulus Ventrikulus Lateralis Ventrikulus Tertius Ventrikulus Quartus 3. Ruang Subarachnoid 4. Vili Arachnoid
Ventricle III
Akuaduktus Silvii
Ventricle IV
Foramen Magendii & Foramen Luscha
LCS
+/- 70% produksi CSF Pleksus choroideus +/- 30% cairan interstitial (ruang interseluler otak dan sumsum tulang belakang)
Produksi normal 0,20-0,35 mL / menit atau sekitar 300-500 ml/hari. Kapasitas ventrikel lateralis & tertius 20 mL
Jumlah -Dewasa : 90-150 ml -Anak 8-10 tahun : 100-140 ml -Bayi : 40-60 ml -Neonatus 20-30 ml. -Prematur kecil 10-20 ml (Harsono, 1996).
Cairan tertimbun ventrikel : 500-1500 ml sampai 5 liter (Wiknjosastro, 1994).
Fungsi LCS : Menerima hasil metabolisme otak dan SSP (Susunan saraf pusat) Memberikan nutrisi pada SSP Sebagai bantalan Sebagai regulator TIK
Komposisi NA, K, urea, as. Laktat, sulfonamid LCS tidak mengandung : bilirubin, fibrinogen, Ig (imunoglobulin) BM besar Internal
Tekanan likuor 50-200 mmH2O. Ruang tengkorak + dura yang tidak elastis (rigid) suatu ruangan tertutup Isi : otak dan MS sehingga volume otak total (kraniospinal) ditambah dengan volume darah dan likuor merupakan angka tetap/ konstan (Hukum Monroe Kellie).
Kelainan Bawaan (Kongenital) a. Stenosis akuaduktus Sylvii - Gliosis akuaduktus - Akuaduktus yang berbilah - Obstruksi akuaduktus oleh septum ependim yang tipis (biasanya pada ujung kaudal). b. Spina bifida dan kranium bifida c. Sindrom Dandy-Walker d. Kista araknoid e. Anomali pembuluh darah
Infeksi
Perdarahan
Neoplasma
1. Gambaran klinis Overt hydrocephalus & occult hydrocephalus. 2. Waktu pembentukan Hidrosefalus kongenital & hidrosefalus akuisita. 3. Proses terbentuknya (waktu/onzet) Hidrosefalus akut & hidrosefalus kronik. 4. Sirkulasi CSS Hidrosefalus komunikans & Non komunikans.
Beberapa istilah lain : Hidrosefalus interna & hidrosefalus eksternal. Hidrosefalus obstruktif Hidrosefalus simptomatik dan asimptomatik. Hidrosefalus ex-vacuo
Obstruction in Aquaductus Silvii due to incomplete formation of the lateral & medial foramina
Increase intraventricular pressure and dilatation of the pathaway prox to the site obstruction
Increased in the water content due to transependymal flow of CSF from elevated intraventricular & Intracranial pressure
Edematous parencym become spongy
Alteration of Cerebral
Iritability, Lethargy, Sleepyness, Reduced activity, Drowsiness
Diagnostic
1. Masa Neonatus
Pembesaran kepala abnormal Fontanella terbuka & Tegang Sutura masih terbuka bebas Tulang tulang kepala tipis Vena vena melebar dan berkelok - Retraksi kelopak mata - Sunset Phenomenon - Cracked pot resonance macewen sign
2. Anak
Nyeri tdk khas ICP hypertension Pembesaran kepala tidak bermakna Muntah (pagi) Diplopia Gangguan Motorik & Koordinasi Gang. Daya ingat & proses belajar Fungsi bicara baik ocehan kosong
3. Dewasa Penurunan fungsi kognitif Sakit kepala (pagi) Sakit leher : menandakan protusio tonsil cerebelum ke dalam foramen magnum. Mual Muntah (pagi) Penglihatan kabur. Diplopia Kesulitan berjalan Inkontinensia
1. Anamnesis 2. Pemeriksaan Fisik a. Bayi Pembesaran Kepala. LK 98 persentil dari umur/ lebih. Lepasnya sutura (di lihat & di raba) Pelebaran vena-vena scalp : scalp menjadi tipis dan berkilau dengan vena-vena yang mudah dilihat.
Ketegangan fontanela. Peningkatan tonus tungkai peregangan serabut serabut traktus piramidal periventrikuler oleh hidrosefalus. b. Anak-anak Edema papil : jika peningkatan TIK tidak diobati dapat menyebabkan atrofi optik dan kebutaan
Macewen Sign Gaya berjalan tidak stabil Kepala besar : sutura tertutup namun peningkatan TIK kronik pertumbuhan kepala abnormal. Kelumpuhan nervus VI unilateral/ bilateral karena peningkatan TIK. 3. Dewasa Edema papil Gaya berjalan yang tidak stabil : ataksia pada tungkai. Kepala besar : kepala mungkin sudah besar sejak anak-anak. Kelumpuhan nervus VI
3. Pemeriksaan Penunjang
USG
CT Scan
MRI
Konservatif Pengobatan bersifat sementara mengurangi sekresi cairan di Plexus * Furosemid 2mg/kgBB/x * Asetazolamid 100mg/kgBB/hari
Operasi
Pilihan terapi. Membuka stenosis dari aquaductus cerebri sylvii Shunt 1. VP shunt >>> membentuk hubungan/ saluran antara ventrikulus dengan peritoneum. 2. (VA) Shunt/ vascular shunt, prinsipnya menghubungkan ventrikel, V. jugularis dan VCS ke atrium kanan. 3. LP Shunt 4. Torkildsen shunt jarang. Prinsip menghubungkan ventrikel dengan cisterna magna efektif hidrosefalus obstruktif aquisita. 5. V.pleural shunt pilihan kedua.
Tergantung progresifitas hidrosefalus Gangguan visual Gangguan kognitif Inkontinensia Perubahan gaya berjalan Infeksi Hematom subdural VP Shunt pertonitis, perforasi organ abdominal VA hunt Septikrmia, embolus, endokarditis
- Kelompok yang tak di terapi ada gejala sisa, 50-70% meninggal. - Bila Proses berhenti 40% kecerdasan N - Kelompok yang di operasi angka kematian : 7% - * 51% fungsi normal. - * 16% redardasi mental ringan