You are on page 1of 4

GANGGUAN BERJALAN Oleh Anissa Swastinitya, 0806320433

Pada proses pertumbuhan bayi, terkadang seringkali terjadi gangguan. Banyak sekali gangguan yang dapat terjadi. Salah satunya adalah gangguan berjalan. Yang dimaksud deengan gangguan berjalan ialah keadaan dimana seorang anak tidak atau belum bisa berjalan pada umur yang seharusnya. Selain tungkai X dan O kelainan lain yang sering mengganggu yaitu telapak kaki rata. Bila seorang anak sampai usia di atas dua tahun belum juga kuat berjalan lama, bisa jadi karena telapak kakinya rata. Berjalan jinjit dapat merupakan bagian dari perkembangan proses berjalan anak, dan hal tersebut normal. Seiring dengan bertambahnya usia dan makin baiknya cara berjalan anak, maka ia tidak akan berjalan jinjit lagi. Biasanya setelah umur 3 tahun cara berjalan si anak sudah normal dan tidak melakukan jalan jinjit lagi. Sehingga batas umur untuk membawa anak dan berkonsultasi dengan dokter adalah apabila saat berumur 3 tahun anak masih berjalan dengan berjinjit.

Namun, jalan jinjit dapat juga merupakan suatu kelainan yang disebabkan gangguan pada neuromuscular system anak, misalnya gangguan pada otot gastroknemius (otot betis), gangguan pada tulang-tulang kaki, ataupun gangguan pada saraf yang mengatur pergerakan otot seperti pada penderita cerebral palsy. Untuk itu anak harus dibawa ke ahli neurologi anak ataupun ahli ortopedi anak untuk dilakukan pemeriksaan lebih seksama untuk mencari penyebabnya dan mengatasinya. "Sebenarnya, semua bayi lahir dengan kaki datar," ungkap dr. Meidy. "Tapi dengan bertambahnya usia, seharusnya semakin lama semakin terbentuk arkus atau lengkungannya." usia tiga tahun seharusnya bentuk telapak kaki

sudah lebih baik, tapi adakalanya pada anak tertentu tidak demikian karena faktor bawaan atau keturunan. ligamen (jaringan ikat) yang mengikat tulang-tulang pada telapak kaki rata tidak cukup kaku dan kuat untuk mempertahankan posisi tulang telapak kaki yang seharusnya melengkung ke atas. Telapak kaki rata, bila tidak dikoreksi sejak dini, dikhawatirkan bisa menyebabkan gangguan pada tulang belakang akibat perubahan titik berat tubuh. Yang juga perlu mendapat perhatian apabila seorang anak berjalan menggunakan jari-jari kakinya saja atau berjinjit. Keadaan ini terjadi lantaran tendon achilles-nya (yang berhubungan dengan tumit .) pendek. Sebaliknya, anak yang terus berjalan jinjit bisa menyebabkan tendon achilles-nya memendek. Anak yang berjalan jinjit bisa pula lantaran menderita cerebral palsy, salah satu bentuk kelainan yang berhubungan dengan fungsi otak. Pada cerebral palsy terjadi peningkatan tonus otot sehingga otot menjadi kaku. Karena itu, bila anak terus berjalan jinjit, seharusnya mendapat perhatian, terutama apakah kelainannya semata-mata ada di kaki ataukah berhubungan dengan fungsi otak. Pertumbuhan kaki atau telapak kaki dapat dilakukan pada saat anak berusia 1,5 tahun, saat anak mulai dapat berjalan.apabila terdapat kelainan maka siperlukan tindakan rehabilitasi seperti mencetak telapak kaki untuk meneliti serta mengoreksi kemiringan sudut-sudut tungkai mencapai pola normal. Selanjutnya, terapi diberikan. Semakin dini, semakin mudah koreksi dilakukan. Bagi mereka yang memiliki telapak datar, dicegah agar tulang telapak tidak sampai menonjol keluar. Kalau kondisi demikian sampai terjadi, terapinya menjadi lebih sulit.

Pola rehabilitasi dapat dimulai dengan cara mengukur panjang kaki bagian atas dan bawah, kelangkungan paha dan tungkia,jarak antar satu kaki dan berlatih dengan cara berjalan di atas permukaan kasar seperti di pasir pantai atau dilatih berjalan di atas karpet kasar mengikuti arah berupa gambargambar telapak kaki. Selama berlatih, posisi pinggul pun turut diperhatikan, jangan sampai mengikuti arah kaki. Dengan mengikuti arah gambar telapak kaki itu, diharapkan gaya berjalan akan lebih benar dan otot akan semakin kuat. Ada pula latihan gaya berjalan di atas titian kayu. Anak akan diminta untuk berjalan dengan tapak lurus di atas titian itu. Latihan lain, berjongkok dengan posisi kedua kaki lurus ke depan. Pada pasien dengan kondisi tertentu, latihan juga dilengkapi dengan terapi sinar, agar kelenturan yang diharapkan dapat lebib cepat. Pada kasus lebih berat, selain mendapatkan latihan-latihan itu, penderita diminta pula untuk menggunakan insole atau sol sepatu yang dipasang di bagian dalam sepatu anak. Untuk itu, sepatu model ketsyang dikenakan harus satu nomor lebih besar dan ukuran semestinya agar sol mudah dimasukkan. Jangka waktu pemakaian sol bisa satu sampai dua tahun, tergantung berat-ringannya kelainan. FAKTOR PENYEBAB Kelainan pada kaki anak antara lain dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi, faktor keturunan dan pertumbuhan, serta stimulasi yang tidak benar, yang diterima oleh kaki anak sehari-hari, seperti : 1. Kebiasaan memakai sepatu bekas milik kakak/orang lain (sepatu bekas memiliki tapak kaki yang berbeda dan belum tentu sesuai dengan tapak kaki anak) 2. Memilih sepatu hanya berdasarkan penampilan fisik, tanpa memperhitungkan fungsi sepatu

3. Penggunaan popok modern/diaper yang kebesaran dan dipakai terus menerus pada saat anak baru belajar berjalan 4. Posisi duduk membentuk huruf W/W sitting (lutut ke arah depan, tunngkai kaki ke arah belakang) 5. Posisi menggendong, kedua kaki membentuk sudut 90 derajat 6. Kebiasaan posisi tidur seperti kodok berpengaruh pada waktu lama, kaki yang satu lebih pendek dari kaki yang lain 7. Penggunaan guling tidak sesuai, lebih pendek

Sumber: 1. Kelainan Kaki, Perbaiki Sebelum Usia 2 Tahun, Majalah Human Health tahun III, no 7 Juli 2004 Sepatu dan Pertumbuhan Kaki, KOMPAS, 2 April 2006

2.http://beingmom.org/2007/06/kelainan-kaki-pada-anak/ Diunduh pada hari Selasa, 15 September 2009, 15.35 WIB 3.http://cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/cyberwoman/detail.aspx? x=Child+Consultation&y=cyberwoman|0|0|62|90 Diunduh pada hari selasa 15 September 2009, 16.08 WIB 4.http://74.125.93.132/search? q=cache:s5xLje5TbKMJ:64.203.71.11/kesehatan/news/0307/17/112836.htm+faktor +berjalan+jinjit+pada+anak&cd=9&hl=en&ct=clnk&ie=UTF-8&client=ms-rim Diunduh pada hari Selasa 15 September 2009, 15.10 WIB

You might also like