You are on page 1of 37

foto Mengerikan Penderita Penyakit HIV AIDS!

Saya berharap gambar-gambar ini akan mampu membawa mesej bagi sesiapa yang melihatnya. Gambar-gambar ini menceritakan kepada kita tentang bagaimana penderitaan para penyandang penyakit AIDS yang sehingga kini belum juga di dapati ubatnya. Penyakit yang mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh ini lebih banyak di sebabkan oleh hubungan seks bebas. Penggunaan jarum suntikan yang tercemar oleh virus HIV juga menjadi penyebab berikutnya. Semuanya berpunca dari penyelewengan seseorang dari landasan hidup yang benar. Dalam Gambar-Gambar ini kelihatan mereka begitu menderita dengan penyakit yang menimpanya. Mereka kelihatan putus asa, marah dan tidak tahu harus berbuat apa untuk lari dari penyakit yang menggerogotinya. Hanya raut penyesalan yang tampak di wajah mereka. Siapapun berpotensi untuk dijangkiti penyakit ini lebih-lebih mereka yang suka melakukan seks bebas dan penggunaan ubat terlarang dengan jarum suntik. Sebelum semuanya terjadi, mulalah berfikir seribu kali jika terselit di dalam hati untuk melakukan hubungan seks bukan dengan pasangan yang sah atau menggunakan dadah. Ingat mencegah adalah sebuah hal yang lebih mudah untuk kita lakukan, sedangkan menyembuhkan adalah perkara yang lebih sukar untuk dapat dilakukan, kegagalan daripada usaha pemulihan adalah kematian. Ada banyak hal yang jauh

lebih baik untuk boleh kita lakukan daripada memenuhi nikmat sesaat yang akan membawa penderitaan sampai akhirat

Oleh Dr Ananya Mandal, MD Menyebabkan infeksi dengan Human Immunodeficiency virus atau HIV AIDS (Acquired immunodeficiency syndrome) yang kebanyakan fatal dan tidak dapat disembuhkan. AIDS terjadi pada tahap berikutnya dalam penyakit. Saat ini, pasien positif HIV dikelola dengan obat antiretroviral yang mencegah replikasi virus dalam tubuh dan menunda onset AIDS. Selain itu, infeksi oportunistik di AIDS dapat dicegah dengan menggunakan obat-obatan yang ditargetkan terhadap organisme dan kanker.

Sejarah pengobatan HIV


Pada awalnya di akhir 1980-an, monotherapy dengan AZT adalah terapi hanya anti retroviral (ARV). Pada tahun 1996, obat-obatan lebih muncul melawan HIV dan kombinasi terapi menjadi lebih banyak digunakan. Terapi sangat aktif kombinasi ini sekarang dikenal sebagai sangat aktif terapi anti retroviral (HAART).

Obat kelas
ARV terutama bertindak atas enzim yang disebut reverse transcriptase. Enzim ini membantu dalam perkalian partikel virus. Obat menghambat enzim ini dan mencegah replikasi virus. Ada empat utama kelas obat yang digunakan sebagai agen anti retroviral:
1. 2. 3. 4. Nukleosida reverse transcriptase inhibitor (NRTI) Bebas-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTIs) Protease inhibitor Ribonucleotide reduktase inhibitor

Obat-obatan, bersama dengan mereka kemungkinan efek samping, ditunjukkan dalam tabel di bawah ini:
Obat Kategori Obat Hame Toksisitas Hepatic steatosis, asidosis, miopati, cardiomyopathy, dyshaemopoiesis (anemia, macrocytosis, neutropaenia) Hepatic steatosis, laktat acidosi, pankreatitis, miopati, neuropati perifer, dyshaemopoiesis, gynaecomastia

AZT (AZT) Nukleosida reverse transcriptase inhibitor (NRTI)

Didanosien (ddI), Stavudine (d4T)

Lamivudine (3TC) Bebas-Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)

Dyshaemopoiesis

Nevaripine, Efavirenz

Kulit ruam, Stevens - Johnson sindrom, hepatitis

Protease inhibitor (PI)

Saquinavir, Ritonavir, Indinavir, Nefinavir

Lipodistrofi, hyperglycaemia, hyperlipidaemia, hepatitis

Ribonucleotide reduktase inhibitor (RNR)

Hydroxyurea

Penindasan sumsum tulang, bisul mulut, hepatitis

Manajemen pasien positif HIV


Manajemen pasien positif HIV sesuai dengan pedoman Asosiasi HIV Inggris (BHIVA):

Semua pasien dengan infeksi HIV membutuhkan terapi antiretrovirus jika mereka memiliki jumlah sel CD4 dari di bawah 350 sel/mm3 atau tanda-tanda keterlibatan sistem saraf. Jika AIDS yang mendefinisikan kondisi hadir terapi mungkin menunjukkan meskipun tingkat CD4 normal. Jika sel CD4 penting adalah 351-500 sel mm3 pasien memerlukan perawatan jika mereka memiliki infeksi Hepatitis B atau C, rendah persentase sel CD4 (kurang dari 14%) dan memiliki tinggi risiko penyakit jantung. Orang-orang dengan HIV tahap akhir perlu ARV kecuali dalam kehadiran tuberkulosis ketika jumlah sel CD4 sel/mm3 lebih dari 350

Bagaimana terapi dimulai dan dipelihara?


Terapi awal adalah dengan tiga obat: efavirenz plus tenofovir atau abacavir, ditambah lamivudine atau emtricitabine Pasien membutuhkan vaksinasi terhadap hepatitis B, pneumokokus penyakit dan Haemophilus influenzae tipe b (dan mungkin influenza dan hepatitis A). Hidup virus atau vaksin organisme seperti BCG, demam kuning, tipus lisan atau live oral polio imunisasi tidak boleh diberikan untuk pasien ini. Orang-orang dengan risiko infeksi oportunistik perlu pencegahan antibiotik antijamur atau agen.

Bagaimana mengelola eksposur kebetulan terhadap infeksi HIV?


Skenario ini umum di antara pekerja kesehatan dan orang-orang yang merawat pasien positif HIV. Mungkin ada cedera tongkat kebetulan jarum atau paparan HIV terkontaminasi darah atau cairan tubuh pasien. Orang-orang yang telah terkena virus dalam 72 jam terakhir (tiga hari) perlu mengambil obat anti-HIV mungkin mencegah infeksi. Ini disebut post-exposure prophylaxis atau PEP. PEP harus dimulai dalam waktu 72 jam kedatangan dengan virus. PEP cepat mulai semakin baik - ideal dalam jam kedatangan dengan HIV. PEP adalah pengobatan sebulan dengan kombinasi obat antiretrovirus, yang memiliki efek samping yang serius dan tidak menjamin perlindungan mutlak.

Infeksi HIV di kehamilan


Anti retroviral obat-obatan yang diberikan untuk hamil dengan HIV membantu mencegah infeksi menyampaikan kepada anak. Tanpa perawatan, ada satu dari empat kesempatan bahwa bayi akan mengembangkan infeksi. Dengan pengobatan, risiko adalah kurang dari dalam seratus. Menyusui tidak dianjurkan pada wanita dengan HIV karena virus dapat menginfeksi bayi melalui ASI. Pasien yang ingin hamil melalui buatan teknik kebutuhan langkah-langkah khusus seperti sperma cuci dll untuk mencegah infeksi di dalam Bapa dari lewat pada ibu dan bayi.

Vaksin HIV
Upaya berada di tempat untuk mengembangkan vaksin terhadap infeksi ini. Namun, sampai saat ini ada adalah tidak disetujui vaksin melawan infeksi karena virus HIV 1 membentuk merupakan target yang sulit yang mungkin mengembangkan vaksin. Ditinjau oleh April Cashin-Garbutt, BA Hons (Cantab)

Sebagian Besar Penderita HIV/AIDS adalah Remaja dan Dewasa Muda

Sebagian Besar Penderita HIV/AIDS adalah Remaja dan Dewasa Muda - AIDS adalah singkatan dari Acquered Immune Deficiency Syndrome. AIDS adalah penyakit yang belum dapat ditemukan obatnya sampai sekarang. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga manusia mudah terserang penyakit lain. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV. HIV adalah singkatan dari Human Immuno Virus. Virus ini menyerang sel limfosit CD4 dalam tubuh manusia yang berperan sebagai system pertahanan tubuh dari infeksi. Akibatnya sistem kekebalan menurun dan rentan terhadap segala infeksi. Virus ini menular bila terjadi percampuran cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu melalui hubungan seksual dengan seorang yang mengidap HIV, melalui transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV, melalui jarum suntik atau alat tusuk lainnya yang tercemar HIV, dan pemindahan dari ibu hamil yang mengidap HIV kepada janinnya.

Epidemi HIV/AIDS telah menyebar dengan cepat. Penyakit ini 20 tahun yang lalu belum dikenal sama sekali, akan tetapi saat ini diperkirakan lebih dari 60 juta orang terinfeksi dan lebih dari 21 juta orang meninggal karenanya. Rata-rata setiap harinya terdapat 14 ribu orang terinfeksi, sebagian adalah usia remaja antara 15-24 tahun. AIDS telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di seluruh dunia. Perkiraan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan tahun 2002 jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia adalah sekitar 90 130 ribu orang. Akan tetapi yang tercatat dan dilaporkan hanya sekitar 6000 orang sejak 1987. Sampai sekarang di Indonesia telah ditemukan banyak kasus terinfeksi HIV/AIDS yang jumlahnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kasus terbanyak infeksi HIV/AIDS di Indonesia

berturut-turut ditemukan di DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Riau. Sedangkan kelompok umur yang paling banyak ditemukan kasus HIV/AIDS adalah kelompok umur dewasa muda yaitu usia 20 29 tahun, disusul berturut-turut 30-39 tahun, 40-49 tahun dan 15-19 tahun. Menurut jenis penularannya kasus HIV/AIDS terbanyak ditemukan pada pengguna jarum suntik (Intravenous Drugs Users), disusul pasangan heteroseksual, homoseksual, penularan saat persalinan, transfusi darah dan lain-lain. Saat ini Indonesia tidak lagi tergolong sebagai Negara dengan prevalensi infeksi rendah, akan tetapi sudah terjadi peningkatan status menjadi epidemi terkonsentrasi. Faktor- faktor yang menyebabkan peningkatan cepat epidemi di Indonesia antara lain terbanyak adalah penggunaan narkoba dengan jarum suntik yang tidak steril, peningkatan atau meluasnya industri seks yang melayani 7-10 juta konsumen setiap tahun serta minimnya penggunaan kondom oleh pelanggan pekerja seks komersil. Apabila tidak segera ditanggulangi maka, HIV/AIDS akan dengan cepat meniadakan kemajuan pembangunan yang telah dicapai bangsa selama ini.
Kasus HIV/AIDS yang dilaporkan tersebut hanyalah sebuah fenomena gunung es, dimana kasus yang muncul ke permukaan atau yang dicatat tersebut hanyalah sebagian kecil dari yang sebenarnya. Kalau kita tinjau dari jumlah kasus menurut kelompok umur maka yang paling banyak adalah pada usia muda yaitu usia 15 49 tahun dengan yang tertinggi adalah usia 20-29 tahun. Usia tersebut tergolong usia produktif, sehingga peningkatan jumlah kasus akan berpengaruh secara ekonomi dan sosial terhadap penderita, keluarga maupun perekonomian negara. Angkatan kerja produktif meninggal, jumlah yatim piatu meningkat, menyebabkan pelayanan sosial dan kesehatan terbebani. Tingginya kasus HIV/AIDS pada remaja dan dewasa muda kemungkinan disebabkan oleh ketidaktahuan mereka tentang apa itu HIV dan AIDS itu sendiri, apa penyebabnya, bagaimana cara penularannya serta bagaimana mencegah agar tidak tertular penyakit tersebut. Oleh karena itu sangatlah penting memberikan informasi yang tepat tentang penyakit ini kepada masyarakat khususnya remaja agar peningkatan kasus tidak terjadi di masa depan dan tidak terjadi loss generation pada bangsa kita. Peran pemerintah maupun masyarakat melalui Lembaga Swadaya Masyarakat menjadi sangat krusial.

ENIS-JENIS NARKOBA
Jenis-jenis Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan. Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi). Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika. Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi). Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain. Sedangkan jenis Psikotropika yang sering disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom. Zat adiktif lainnya disini adalah bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).

Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20 tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw).

OPIAT atau Opium (candu) Merupakan golongan Narkotika alami yang sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi).

Menimbulkan rasa kesibukan (rushing sensation) Menimbulkan semangat Merasa waktu berjalan lambat. Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk. Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang). Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

MORFIN Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena)

Menimbulkan euforia. Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi). Kebingungan (konfusi). Berkeringat. Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar. Gelisah dan perubahan suasana hati. Mulut kering dan warna muka berubah.

HEROIN atau Putaw Merupakan golongan narkotika semisintetis yang dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau dihisap. Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion ( 30-60 detik) diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya.

Denyut nadi melambat. Tekanan darah menurun. Otot-otot menjadi lemas/relaks. Diafragma mata (pupil) mengecil (pin point). Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri. Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat. Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal. Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari. Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung, timbul gangguan kebiasaan tidur.

Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek euforia semakin ringan atau singkat GANJA atau kanabis Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.

Denyut jantung atau nadi lebih cepat. Mulut dan tenggorokan kering. Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira. Sulit mengingat sesuatu kejadian. Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi. Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan. Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek. Gangguan kebiasaan tidur. Sensitif dan gelisah. Berkeringat. Berfantasi. Selera makan bertambah.

LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 812 jam.

Timbul rasa yang disebut Tripping yaitu seperti halusinasi tempat, warna dan waktu. Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu hingga timbul obsesi terhadap yang dirasakan dan ingin hanyut di dalamnya. Menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan dan lama kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan (paranoid). Denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Diafragma mata melebar dan demam. Disorientasi. Depresi. Pusing Panik dan rasa takut berlebihan. Flashback (mengingat masa lalu) selama beberapa minggu atau bulan kemudian. Gangguan persepsi seperti merasa kurus atau kehilangan berat badan.

KOKAIN Mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa (free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan

cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.

Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy). Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks. Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan. Timbul masalah kulit. Kejang-kejang, kesulitan bernafas. Sering mengeluarkan dahak atau lendir. Merokok kokain merusak paru (emfisema). Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan. Paranoid. Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs). Gangguan penglihatan (snow light). Kebingungan (konfusi). Bicara seperti menelan (slurred speech).

AMFETAMINNama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena).

Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps). Suhu badan naik/demam. Tidak bisa tidur. Merasa sangat bergembira (euforia). Menimbulkan hasutan (agitasi). Banyak bicara (talkativeness). Menjadi lebih berani/agresif. Kehilangan nafsu makan. Mulut kering dan merasa haus. Berkeringat. Tekanan darah meningkat. Mual dan merasa sakit. Sakit kepala, pusing, tremor/gemetar. Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.

Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

SEDATIF-HIPNOTIK (Benzodiazepin/BDZ) Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik intravena, dan melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.

Akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan. Menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama.

Obat tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal.


Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan. Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension). Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir. Nampak bahagia dan santai. Bicara seperti sambil menelan (slurred speech). Jalan sempoyongan. Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

ALKOHOL Merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi. Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).

Pada umumnya alkohol :


Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi. Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah). Merasa senang dan banyak tertawa. Menimbulkan kebingungan. Tidak mampu berjalan.

INHALANSIA atau SOLVEN Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak.

Pada mulanya merasa sedikit terangsang. Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan. Bernafas menjadi lambat dan sulit. Tidak mampu membuat keputusan. Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan. Mual, batuk dan bersin-bersin. Kehilangan nafsu makan. Halusinasi. Perilaku menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan. Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest). Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata, kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang. Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan. Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena jatuh, kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian. bat intoksikasi/keracunan dan sering sendirian.

Pengertian Narkoba dan Jenis-jenis Narkoba


Narkoba bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Kita telah sering mendengar dan membaca berita tentang narkoba di media elektronik maupun media cetak. Di Indonesia, peredaran obat terlarang ini sudah menjadi alah satu permasalahan utama yang harus segera diatasi. Meluasnya narkoba di Indonesia terutama di kalangan generasi muda karena didukung oleh faktor budaya global. Budaya global dikuasai oleh budaya Barat (baca Amerika Serikat) yang mengembangkan pengaruhnya melalui layar TV, VCD, dan film-film. Ciri utama budaya tersebut amat mudah ditiru dan diadopsi oleh generasi muda karena sesuai dengan kebutuhan dan selera muda. Pada tahun 2010, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat menjadi 2,8 persen atau sekitar 5 juta orang. Oleh karena itu dituntut adanya peran serta dari berbagai pihak di Indonesia yang dapat memerangi narkoba. Salah satunya konselor sebagai pendidik dilingkungan pendidikan juga dapat ikut berpartisipasi dalam upaya memerangi obat-obatan terlarang tersebut.

Pengertian Narkoba
Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk

penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.

Jenis-jenis Narkoba
Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut: 1. Narkotika

Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain. Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium. Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol. Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.

2.

Psikotropika

Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :

Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi. Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon. Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.

Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.

3.

Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

Rokok Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.

Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba


Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba. 2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.

Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus. Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba. Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 5759) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain : 1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba

Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik) 2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk. 3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang tidak beres di sekolah.

Akibat Penyalahgunaan Narkoba Pengertian Narkoba


Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neurotransmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial. Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh

pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati. Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan. Untuk itu katakan Say no to drugs.!!!

Read more: PENGERTIAN NARKOBA >> Jenis-Jenis Narkoba

enis-jenis narkoba JENIS-JENIS NARKOBA Secara umum jenis narkoba itu dapat dikelompokan dalam tiga golongan yaitu : Narkotika, Psikotropika dan Bahan berbahaya. NARKOTIKA. Yang termasuk dalam kelompok narkotika pada umumnya berasal dari berbagai jenis tumbuhan seperti : Opiod. Kata ini berasal dad tumbuhan opium yang banyak mengandung alkaloid opium termasuk morfin. Contoh yang banyak beredar dipasaran adalah candu, morfin, heroin atau putauw, codein, Demerol dan methadone. Efek terhadap kesehatan tubuh adalah kekacauan dalam bicara, rabun dimalam hari, merusak liver dan ginjal, resiko HIV tinggi, kematian bila overdisis. Kokain. zat ini juga berasal dad tumbuhan liar Erythroxylon coca . Nama lain yang sering kita dengar adalah snow, coke, girl,lady dan crack. Efek yang menonjol dari kokain ini apabila terjadi putus kokain maka akan timbul kinginan bunuh diri. Canabis atau Ganja adalah sejenis tanaman yang nama latinnya Cannabis sativa dan masyarakat sudah banyak yang mengenalnya. Karena tanaman ini termasuk dalam jenis narkoba maka peredarannyapun juga dilarang, karena dapat menimbulkan gangguan pada syaraf.

Narkoba Jenis Baru Dilaporkan di Sidang Komisi Narkotika


Oleh : Ir. Sw. Andrisias | 15-Mar-2013, 01:32:07 WIB KabarIndonesia - WINA, Sidang Komisi ke- 56 Narkoba United Nations Office Drugs and Crime (UNODC) yang digelar di maskas PBB, Wina Austria 11-15 Maret 2013, menjadi ajang pelaporan narkoba jenis baru. Salah satunya metylone, zat narkotika yang menjadi buah bibir pasca penangkapan Raffi Ahmad oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Delegasi Indonesia yang diwakili BNN, pada sidang komisi narkotika menyampaikan permasalahan zat-zat narkoba jenis baru yang terjadi di Indonesia. "Kami meminta permasalahan narkoba jenis baru pabrikan sejenis golongan ATS, seperti chatinon, metylon. Secara langsung kami juga menyampaikannya kepada PBB dan anggota delegasi lainnya tentang permasalahan ini," kata Kepala BNN Komjen Anang Iskandar, saat ditemui sejumlah wartawan usai mengikuti sidang di markas PBB, Wina, Austria, Selasa (12/3). Mantan Kapolda Jambi ini menjelaskan, permasalahan narkoba jenis baru pabrikan sejenis golongan ATS, seperti chatinon dan metylon, tidak hanya terjadi di Indonesia. Anang menjelaskan, ada sedikitnya 34 negara yang juga mengajukan permasalahan serupa seperti Indonesia. "Puluhan negara juga membawa permasalahan chatinon dan narkoba jenis baru lainnya ke PBB. Delegasi Jepang saja menyampaikan kalau di negaranya terdapat 50 jenis narkoba baru. Ini menjadi masalah yang sangat serius dan harus ditangani secara serius juga," tandas Anang. Diharapkan pada pertemuan sidang kali ini, tercetus deklarasi politik dari seluruh delegasi dunia dalam mencegah dan memberantas jenis-jenis narkoba baru, "Soal aturan, PBB biasanya menyerahkan kepada masing-masing negara. Yang dibutuhkan hanya deklarasi politik dari setiap negara anggota untuk serius dalam menangani permasalahan narkoba," ungkap Jenderal Polisi bintang tiga ini. Selain membawa permasalahan narkoba jenis baru di sidang komisi narkoba, BNN juga melakukan upaya kerja sama bilateral, ini tidak hanya menyangkut seputar narkoba jenis baru, namun lebih luas lagi mulai penanganan, pencegahan, serta pemberantasan narkoba. Pasalnya setiap negara memiliki permasalahan berbeda-beda. Di Pakistan, misalnya. Dalam laporan UNODC, Pakistan merupaan negara dengan tingkat pengguna narkoba terbesar dari kalangan wanita, "Dari kerjasama bilateral ini, kami bisa bertukar pengalaman. Masing-masing negara punya kelebihan dan kekurangan. Dari kerjasama ini, kami mengharapkan adanya penambahan ilmu dari pengalaman-pengalaman negara lain," ujar Anang. Selain melaporkan narkoba jenis baru, dalam sidang narkoba tahun ini, delegasi RI juga mempresentasikan tentang tempat pasca rehabilitasi narkoba di Tambling yang dibuat perusahaan swasta tanah air, Artha Graha Peduli. Tambling adalah kawasan konservasi satwa liar dan hutan yang berada di bibir Pantai Selatan Provinsi Lampung, yang dinamai Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC). Kawasan ini terdiri dari 44 ribu hektare hutan dan konservasi laut seluas 14 ribu hektare, termasuk 3 ribu hektare mangrove. Selain konservasi alam, Tambling telah bekerja sama dengan BNN sebagai tempat pemulihan para pecandu narkoba yang menjalani program rehabilitasi di BNN. "Ini merupakan tahap finishing, pasca rehabilitasi," ujar Anang. (pas)

Apa yang membuat seseorang menyalahgunakan narkoba yang mengakibatkan kehilangan rumah, keluarga dan perkerjaan, hal tersebut biasanya diakibatkan berbagai faktor, diantaranya tidak mampu-nya sesorang untuk untuk menahan diri atau jiiwa, stress, kesendirian dan depresi. Dan jalan pintas yang diambil oleh orang kebanyakan yaitu dengan mengkonsumsi narkoba. Efek dari narkoba dapat bervariasi tergantung pada : * Jenis narkoba yang digunakan. * Berapa banyak obat yang diambil * Seberapa sering obt itu digunakan * Seberapa cepat obat itu naik ke otak. Efek Narkoba juga dapat berbeda satu sama lain, penyalahgunaan Narkoba akan mempengaruhi otak dan tubuh secara langsung, dari mulainya tekanan darah ke jantung. Dibawah ini adalah beberapa kumpulan gambar terhadap penyalahgunaan narkoba.

Gambar diatas Pecandu yang sudah mengkonsumsi ekstasi yang sedang trance, rasa malu dan cemas pun menghilang.

Gambar disebelah kiri merupakan efek heroin pada kulit yang digunakan dalam jangka waktu panjang, sedangkan yang disebelah kanan merupakan bubuk heroin.

Gambar diatas merupakan cairan dan pill dari Ampetamin, efeknya bisa memberikan rangsangan bagi perasaan manusia , pemakai akan terikat secara fisik dan mental walau tubuh sudah sangat lelah, jika tubuh tidak dapat lagi menanggung beban, bisa menyebabkan pingsan dan mati karena kelelahan.

Gambar diatas merupakan Crack Cocain, cara pemakaian biasanya dengan dihisap seperti rokok. Efek psikologis dari crack jauh lebih kuat ketimbang kokain, akan tetapi sering membuat jiwa si pemakai merasakan ganjil & aneh sehingga sering membuatnya berubah menjadi brutal.

Gambar diatas merupakan seorang wanita tidak sadarkan diri sedang diseret oleh petugas Rehabilitasi, akibat pengaruh heroin.

You might also like