You are on page 1of 53

URUSAN WAJIB - SPM DAN DUKUNGAN DATA & INFORMASI

VISI INDONESIA SEHAT 2010


Masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

STRATEGI INDONESIA SEHAT 2010

1. Paradigma Sehat 2. Profesionalisme 3. Desentralisasi 4. JPKM

GOAL DESENTRALISASI KESEHATAN


PEMBANGUNAN NASIONAL KESEHATAN

POTENSI DAERAH

MEMBERDAYAKAN MENGHIMPUN MENGOPTIMALKAN

INDONESIA SEHAT 2010

PRAKARSA & ASPIRASI MASYARAKAT

DESENTRALISASI KESEHATAN
1. Mendekatkan pengambilan keputusan 2. Pembangunan kesehatan lebih sesuai dgn local specific 3. Potensi masyarakat lebih diberdayakan 4. Derajat kesehatan meningkat 5. Human development index Indonesia meningkat 6. Indonesia Sehat 2010

ISU STRATEGIS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Komitmen dari semua pihak terkait Kelangsungan dan keselarasan bangkes Ketersediaan dan pemerataan SDM yg berkualitas Kecukupan pembiayaan kesehatan Kelengkapan sarana dan prasarana kes. Kejelasan pembagian kewenangan dan pengaturan kelembagaan Kemampuan manajemen kesehatan dlm penerapan desentralisasi

TUJUAN STRATEGIS

1.KOMITMEN STAKEHOLDER 2.KAPASITAS SDM 3.KESEHATAN MASY. 4.KOMITMEN NAS & GLOBAL 5.MANAJEMEN KESEHATAN

n : u a g ay ban an p U t m a e k n 1.M ening unga 2.P erlind an 3.P enata naan a 4.P elaks 5.P

29 LANGKAH KUNCI

Terbangunnya komitmen Pemda, legislatif, masy, dan stakeholder lain dalam kesinambungan bang-kes

Terjaminnya perlindungan kes. masy. khususnya bagi penduduk miskin, kelompok rentan dan daerah miskin

Tertatanya manajemen kesehatan di era des

Terjaminnya peningkatan kapasitas SDM

Terjaminnya komitmen nasionaldan global dalam program kesehatan daerah

8 LANGKAH KUNCI 5 LANGKAH KUNCI

3 LANGKAH KUNCI 3 LANGKAH KUNCI

10 LANGKAH KUNCI

KEWENANGAN WAJIB DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL


KEPMENKES No. 1457/MENKES/SK/X/2003

KRITERIA MENETAPKAN KW BIDANG KESEHATAN


1. MERUPAKAN PELAYANAN 2. PRIORITAS TINGGI, KARENA: a. MELINDUNGI HAK-HAK KONSTITUSIONAL PERORANGAN / MASYARAKAT b. MELINDUNGI KEPENTINGAN NASIONAL c. KOMITMEN NASIONAL /GLOBAL d. PENYEBAB UTAMA KEMATIAN & KESAKITAN

KRITERIA MENETAPKAN KW BIDANG KESEHATAN (lanjutan..)


3. 4. 5. 6.
CATATAN:

ORIENTASI PADA OUTPUT YANG LANGSUNG DIRASAKAN MASYARAKAT TERUKUR TERUS MENERUS MUNGKIN DIKERJAKAN
dalam menyusun kewenangan ini, hal yang berkaitan mengenai manajemen (perencanaan, pembiayaan, pengorganisasian, perizinan, dukungan tenaga dan sebagainya) tidak dimasukkan, karena hal-hal tersebut merupakan kegiatan pendukung dalam melaksanakan kewenangan wajib,kecuali critical support function.

DASAR HUKUM SPM


Pengaturan Kewenangan Wajib Dan SPM mengacu pada: UU 22/1999: Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) Pengaturan Urusan Wajib Dan SPM mengacu pada: UU 32/2004: Pasal 11 ayat (4)

PENGERTIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL


KONSEP DASAR: SE MENDAGRI NO. 100/756/OTODA ADALAH SUATU STANDAR DENGAN BATAS-BATAS TERTENTU UNTUK MENGUKUR KINERJA PENYELENGGARAAN KEWENANGAN WAJIB DAERAH YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR KEPADA MASYARAKAT YANG MENCAKUP : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN NILAI (BENCHMARK)

KONSEP DASAR: SE MENDAGRI NO. 100/756/OTODA

PRINSIP-PRINSIP SPM

1. 2. 3. 4. 5.

MENJAMIN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN DASAR KEPADA MASYARAKAT DIBERLAKUKAN UNTUK SELURUH DAERAH KAB/KOTA MERUPAKAN INDIKATOR KINERJA DAN BUKAN STANDAR TEKNIS BERSIFAT DINAMIS DITETAPKAN DLM RANGKA PENYELENGGARAAN PELAYANAN DASAR PD KW

INDIKATOR PELAKSANAAN SPM


Masukan
bagaimana tingkat atau besaran sumberdaya yang digunakan contoh: peralatan, perlengkapan, uang, personil dll.

Proses
yang digunakan, termasuk upaya pengukurannya seperti program atau kegiatan yang dilakukan, mencakup waktu, lokasi, isi program atau kegiatan, penerapannya dan pengelolaannya.

Hasil
wujud pencapaian kinerja, termasuk pelayanan yang diberikan, persepsi publik terhadap pelayanan tersebut, perubahan perilaku publik.

INDIKATOR PELAKSANAAN SPM

(lanjutan . . )

Manfaat tingkat manfaat yang dirasakan sebagai nilai tambah, termasuk kualitas hidup, kepuasan konsumen/ masyarakat, maupun Pemerintah Daerah. Dampak pengaruh pelayanan terhadap kondisi secara makro berdasarkan manfaat yang dihasilkan.

INDIKATOR SPM HARUS SMART


S Simple, Standardized, & Affordable (at local level), Cost Effective sederhana, dibakukan, terjangkau (terjangkau oleh tingkat daerah, dari segi biaya) M Measurable + Meaningful + Useful for decision making dapat diukur + berarti + bermanfaat untuk pengambilan keputusan A Attributable/Accountable (re performance of services by programs Bertanggungjawab (kinerja pelayanan program-program sektoral) R Reliable + Accurate (for MonEv performance & assessing trends) Dapat dipercaya + teliti/benar (untuk monitoring dan evaluasi kinerja serta menilai kecendurungan). T Timely (Data can be collected, analyzed + used for decision making within a reasonable/useful timeframe) (Data dapat dikumpulkan, dianalisa dan dipergunakan untuk pengambilan keputusan dalam kurun waktu yang tepat)

Indikator SPM seharusnya menjadi acuan dalam perencanaan daerah, pengangaran daerah, pemekaran/penggabungan lembaga perangkat daerah, pengawasan, pelaporan, dokumen LPJ Kepala Daerah dan penilaian kapasitas daerah

SPM BIDANG KES DI KAB/KOTA


TERDIRI DARI 9 KEWENANGAN WAJIB 26 JENIS PELAYANAN 7 JENIS PELAYANAN UTK KAB/KOTA TERTENTU 47 SPM UTK SEMUA KAB/KOTA 7 SPM UTK KAB/KOTA TERTENTU

9 KEWENANGAN (URUSAN WAJIB)


Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang Penyelenggaraan Pemberantasan Penyakit Menular Penyelenggaraan Kesehatan lingkungan dan Sanitasi Dasar Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif (P3 Napza) Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian Penyediaan pembiayaan dan jaminan kesehatan

PELAYANAN KESEHATAN DI SEMUA KAB/KOTA


1. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi 2. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah 3. Pelayanan keluarga berencana 4. Pelayanan imunisasi 5. Pelayanan pengobatan/ perawatan 6. Pelayanan kesehatan jiwa 7. Pemantauan pertumbuhan balita

PELAYANAN KESEHATAN DI SEMUA KAB/KOTA


8. Pelayanan gizi 9. Pelayanan obstetrik dan neonatal emergensi dasar dan komprehensif 10. Pelayanan gawat darurat. 11. Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Gizi Buruk 12. Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio 13. Pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru

PELAYANAN KESEHATAN DI SEMUA KAB/KOTA (lanjutan . . . . )


14. Pencegahan & pemberantasan penyakit ISPA 15. Pencegahan & pemberantasan penyakit HIV-AIDS 16. Pencegahan & pemberantasan penyakit demam berdarah dengue 17. Pencegahan & pemberantasan penyakit diare 18. Pelayanan kesehatan lingkungan 19. Pelayanan pengendalian vektor 20. Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum

PELAYANAN KESEHATAN DI SEMUA KAB/KOTA (lanjutan . . . . )


21. Penyuluhan perilaku sehat 22. Penyuluhan P3 NAPZA yang berbasis masyarakat 23. Pelayanan Penyediaan obat & perbekalan kes 24. Pelayanan Penggunaan obat generik 25. Penyelenggaraan pembiayaan untuk yankes perorangan 26. Penyelenggaraan pembiayaan untuk gakin dan masyarakat rentan

PELAYANAN KESEHATAN DI KAB/KOTA TERTENTU


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pelayanan Kesehatan Kerja Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pelayanan Gizi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Malaria Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Kusta Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Filariasis

LINGKUP JUKNIS SPM


PENGERTIAN : Menjelaskan istilah dlm indikator kinerja Definisi operasional : Menjelaskan pengertian dari indikator kinerja Pembilang : Adalah data besaran kejadian Penyebut : Data besaran populasi sasaran beresiko dlm kejadian Sumber data : Data yg dikumpulkan dan dilaporkan melalui:SIMPUS, SIRS,BPS dsb.nya.

LINGKUP JUKNIS SPM

(lanjutan

.)

RUJUKAN : Acuan teknis dlm menyelenggarakan indikator kinerja Target 2005 : Besaran capaian yang ditetapkan sampai dengan Th. 2005 sbg.minimum service baseline Target 2010: Besaran yg harus dicapai s.d. Th. 2010 sbg. Minimum service target Langkah kegiatan : Tahapan kegiatan yg bersifat teknis dlm pencapaian indikator kinerja yg disesuaikan dgn kondisi dan situasi setempat

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K- 4


Sumber Data SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh swasta. Rujukan 1. Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan 2. Neonatal; 3. Standar Pelayanan Kebidanan (SPK); 4. Pelayanan Kebidanan Dasar; 5. PWS KIA. Target Target 2005: 78 % Target 2010: 95 %

CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN ATAU TENAGA KESEHATAN YANG MEMILIKI KOMPETENSI KEBIDANAN
Sumber Data SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh swasta. Rujukan 1) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal; 2) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK); 3) Pelayanan Kebidanan Dasar; 4) PWS KIA; 5) Pedoman Asuhan Persalinan Normal/ APN. Target Target 2005: 77 % Target 2010: 90 %

IBU HAMIL RISIKO TINGGI YANG DIRUJUK


Sumber Data 1) SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh swasta 2) Laporan AMP Rujukan 1) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal; 2) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK); 3) Pelayanan Kebidanan Dasar; 4) PWS KIA; 5) Pedoman Asuhan Persalinan Normal/ APN; 6) Pedoman AMP. Target Target 2005: 25 % Target 2010: 100 %

Cakupan Kunjungan Neonatus

(LANJUTAN . .)

Sumber Data SIMPUS, SIRS dan Klinik. Rujukan 1) Modul Pelatihan Resusitasi; 2) Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial; 3) Modul Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM); 4) Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Target Target 2005: 65 % Target 2010: 90 %

CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI


Sumber Data SIMPUS, SIRS dan Klinik. Rujukan 1) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS); 2) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita (DDTK); 3) Buku KIA. Target Target 2005: 65% Target 2010: 90%

CAKUPAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH


Sumber Data SIMPUS, SIRS dan Klinik. Rujukan 1) Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial; 2) Modul Manajemen Terpadu balita Sakit; 3) Modul Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM); 4) Buku KIA. Target Target 2005: 25 % Target 2010: 100 %

CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DAN PRA SEKOLAH Sumber Data SIMPUS, praktek swasta. Rujukan 1) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS); 2) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita (DDTK); 3) Buku KIA. Target Target 2005: 65% Target 2010: 90%

CAKUPAN PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT


Sumber Data 1) Catatan dan pelaporan hasil penjaringan kesehatan (Laporan 2) Data Diknas/BPS setempat. Rujukan 1) Buku Pedoman UKS untuk Sekolah Dasar; 2) Buku Pedoman Penjaringan Kesehatan; 3) Buku Pedoman UKGS murid Sekolah Dasar. Target Target 2005: 75% Target 2010: 100%

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN REMAJA


Sumber Data Catatan dan pelaporan hasil penjaringan kesehatan Laporan kegiatan UKS); Data Diknas/BPS setempat. Rujukan Buku Pedoman UKS untuk Sekolah Tingkat Lanjutan; Buku Pedoman Penjaringan Kesehatan. Target Target 2005: 15% Target 2010: 80%

CAKUPAN PESERTA KB AKTIF


Sumber Data Hasil Pencatatan dan Pelaporan KB BKKBN; Hasil Pendataan BKKBN/ BPS setempat. Rujukan 1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (BP3K); 2. Panduan Baku Klinis Program Pelayanan KB; 3. Pedoman Penanggulangan Efek Samping/Komplikasi Kontrasepsi; 4. Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Darurat; 5. Penyeliaan Fasilitatif Pelayanan KB; 6. Instrumen Kajian Mandiri Pelayanan KB; 7. Panduan Audit Medik Pelayanan KB; 8. Analisis Situasi & Bimbingan Teknis Pengelolaan Pelayanan KB; 9. Paket Kesehatan Reproduksi. Target Target 2005: 60% Target 2010: 70%

PELAYANAN IMUNISASI DESA/KELURAHAN


Sumber Data SIMPUS, SIRS, dan klinik. Rujukan Pedoman Operasional Program Imunisasi Tahun 2003, IM. 16 ( 3 buku) Target Target 2005: 86 % Target 2010: 100 %

BALITA YANG NAIK BERAT BADANNYA


Sumber Data R1 Gizi, LB3-SIMPUS Rujukan Pedoman UPGK; Pedoman pengisian KMS; Pedoman pemantauan pertumbuhan balita. Target Target 2005: 60% Target 2010: 80%

BALITA BAWAH GARIS MERAH


Sumber Data R1 Gizi, LB3-SIMPUS Rujukan 1) Pedoman UPGK; 2) Pedoman pengisian KMS; 3) Pedoman pemantauan pertumbuhan balita; Target Target 2005: 8% Target 2010: 5%

CAKUPAN BALITA MENDAPAT KAPSUL VITAMIN A 2 KALI PER TAHUN.


Sumber Data
FIII Gizi, LB3-SIMPUS, Kohort Balita dan Biro Pusat Statistik Kabupaten/Kota. Pedoman Akselerasi Cakupan Kapsul Vit A, Depkes RI Th 2000; Pedoman Pemberian Kapsul Vitamin A, Depkes RI Th 2000; Booklet Deteksi Dini Xerophtalmia, Depkes RI Th 2002; Pedoman dan deteksi tatalaksana kasus xerophtalmi, Depkes RI Tahun 2002. Target 2005: 80% Target 2010: 90%

Rujukan
1. 2. 3. 4.

Target

CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET FE


Sumber Data Kohort LB3 Ibu, PWS-KIA Rujukan Pedoman Pemberian Tablet Besi-Folat dan Sirup Besi bagi Petugas Depkes RI Tahun 1999; Booklet Anemia Gizi dan Tablet Tambah Darah Untuk WUS Tahun 2001. Target Target 2005: 70% Target 2010: 90%

CAKUPAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI BAWAH GARIS MERAH DARI KELUARGA MISKIN.

Sumber Data Laporan Khusus MP-ASI, R1 Gizi, LB3-SIMPUS Rujukan Pedoman pengelolaan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk bayi usia 6 11 bulan dan Spesifikasi MP-ASI tahun 2004 Target Target 2005: 90% Target 2010: 100%

BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN


Sumber Data R1/Gizi, LB3-SIMPUS, SIRS, W1 (laporan Wabah KLB), Laporan KLB gizi buruk Puskesmas & atau Rumah Sakit. Rujukan 1) Pedoman Tatalaksana KEP pada Anak di Rumah Sakit Kab/Koda, 1998; 2) Pedoman Tatalaksana KEP pada Anak di Pusk & Rumah Tangga, 1998; 3) Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, 2003; 4) Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, 2003; 5) Panduan Pelatihan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, 2003; 6) Pedoman pelayanan gizi rumah sakit, 2003; 7) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Target Target 2005: 100% Target 2010: 100%

AKSES TERHADAP KETERSEDIAAN DARAH DAN KOMPONEN YANG AMAN UNTUK MENANGANI RUJUKAN BUMIL DAN NEONATUS.

Sumber Data
SIMPUS, SIRS, dan Dinkes Kab/Kota.

Rujukan
1) Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah ( 4 modul); 2) Buku Pedoman Survei Akreditasi Unit Transfusi Darah; 3) Standar pelayanan Darah Rumah sakit; 4) Pedoman Penggunaan Darah yang Rasional; 5) Buku Pedoman Pemeriksaan Imunologi; 6) Buku Petunjuk Pemeriksaan HIV; 7) Buku Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (GLP).

Target
Target 2005 : 50 % Target 2010 : 80 %.

BUMIL RESIKO TINGGI/KOMPLIKASI YANG TERTANGANI


Sumber Data SIMPUS, SIRS, dan Dinkes Kab/Kota. Rujukan 1. Pedoman Audit maternal dan Perinatal; 2. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan maternal & Neonatal; 3. Pedoman PONED dan PONEK; 4. Pedoman Asuhan Kehamilan; 5. Standar Asuhan Persalinan Normal; 6. Standar Pelayanan Kebidanan; 7. Standar Asuhan Kebidanan dan Neonatal; 8. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan. Target Target 2005 : 40 % Target 2010 : 80 %

NEONATUS RISTI/KOMPLIKASI YANG TERTANGANI


Sumber Data SIMPUS, SIRS, dan Dinkes Kab/Kota. Rujukan 1) Pedoman Pelayanan Perinatal Pada RSU Kelas C dan D; 2) Pedoman manajemen neonatal untuk RS Kab/Kota; 3) Pedoman manajemen asphyxia bayi baru lahir; 4) Manajemen terpadu bayi muda (MTBM); 5) Manajemen terpadu bayi sakit (MTBS); 6) Buku KIA. Target Target 2005 : 40 % Target 2010 : 80 %

DESA/KELURAHAN MENGALAMI KLB YANG DITANGANI <24 JAM


Sumber Data 1) Laporan KLB 24 jam ( W1); 2) Laporan hasil penyelidikan dan penanggulangan KLB; 3) Masyarakat dan media massa. Rujukan 1) UU nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular; 2) PP 40 th 1991 ttg Penanggulangan wabah penyakit menular; 3) Kepmenkes 1116/Menkes/SK/VIII/2003 ttg Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan; 4) Kepmenkes No.1479/Menkes/SK/X/2003, tentang Surveilans Terpadu Penyakit. Target Target 2005: 70 % Target 2010: 100 %

KECAMATAN BEBAS RAWAN GIZI


Sumber Data Hasil Pemantauan status gizi kecamatan, W1 (Laporan Wabah Harian),laporan SKDN. Rujukan 1) Buku Pedoman Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi; 2) Buku Juknis Pemantauan Status Gizi (PSG) Anak Balita; 3) SK Menteri Kesehatan RI No:920/Menkes/SK/VIII/2002: Klasifikasi status gizi anak dibawah lima tahun ( balita). Target Target 2005 : 40% Target 2010 : 80 %

BAYI YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF


Sumber Data Register kohort bayi atau R1-Gizi, dan Pencatatan kegiatan Puskesmas Rujukan 1) Buku Strategi Nasional Peningkatan Pemberian ASI Th 2002; 2) Kep.Menkes Nomor 450/Menkes/IV/2000 tentang Pemberian ASI secara Eksklusif pada bayi di Indonesia; 3) Pedoman peningkatan penggunaan ASI (PP-ASI); 4) Booklet ASI Eksklusif. Target Target 2005: 40% Target 2010: 80%

DESA DENGAN GARAM BERYODIUM BAIK


Sumber Data Laporan pemantauan garam beryodium di masyarakat; Hasil pencatatan petugas lapangan tenaga kesehatan, guru dan kader. Rujukan 1) Pedoman pemantauan garam beryodium di tingkat masyarakat, Depkes RI. 2001. Panduan Penegakan Norma Sosial Peningkatan Konsumsi Garam Beryodium, Tim Penanggulangan GAKY Pusat Tahun 2002. Target Target 2005: 65% Target 2010: 90%

POSYANDU PURNAMA
Sumber Data Hasil pencatatan kegiatan Puskesmas, dan Laporan Profil PSM/UKBM, SIMPUS. Rujukan 1. Pedoman buku ARRIF (Manajemen ARRIF); 2. Pedoman Revitalisasi Posyandu. Target Target 2005 : 25 % Target 2010 : 40 %

TERIMA KASIH

You might also like