You are on page 1of 6

Pendahuluan Karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.

Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Mengidentifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan beberapa uji, yaitu uji Seliwanoff dan uji Osazon (Chambel 2002). Uji Seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat golongan ketosa. Uji ini didasarkan atas terjadinya perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levulenat dan 4-hidroksimetil furfural, yang selanjutnya terjadi kondensasi 4-hidroksimetil furfural dengan resorsinol 1,3-dihidroksibenzena yang dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat juga memberi warna yang sama (Lehninger 1982) Pada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain

monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna merah. Oleh karena itu uji iod ini juga dapat membedakan amilum dan glikogen (Hart 1983).

Tujuan Praktikum bertujuan mengidentifikasi karbohidrat dengan uji kualitatif dan mengamati struktur beberapa karbohidrat melalui sifat reaksinya dengan uji Seliwanoff untuk menentukan adanya ketoheksosa pada karbohidrat dan uji iod untuk menentukan adanya amilum/pati pada karbohidrat.

Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan saat praktikum ialah tabung reaksi, plat tetes, pipet tetes, gelas piala 250 mL, pembakar Bunsen, pipet mohr 10 mL,sudip dan gegep kayu. Bahan-bahan yang digunakan saat praktikum ialah larutan glukosa, larutan fruktosa, larutan sukrosa, larutan laktosa, larutan maltosa, larutan pati, tepung pati, tepung gum arab, tepung agar-agar, pereaksi seliwanoff, larutan iodin encer, aquades,

Metode Percobaan Uji Seliwanoff Sebanyak 3 mL pereaksi Seliwanoff dimasukan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 tetes bahan yang diuji. Tabung reaksi tersebut dipanaskan dalam air mendidih sampai terjadi perubahan warna, kemudian warna yang terbentuk diamati. Uji ini dilakukan untuk larutan glukosa, larutan fruktosa, larutan sukrosa, larutan laktosa, larutan maltosa dan larutan pati.

Uji iod Tepung yang akan diuji dimasukkan ke dalam plat tetes sebanyak ujung sudip, kemudian diteteskan 1 tetes larutan iod encer, lalu dicampurkan dan diamati perubahan warna yang terbentuk. Uji ini dilakukan untuk tepung pati, larutan pati, tepung gum arab dan tepung agar-agar.

Hasil Pengamatan Tabel 1 Hasil uji Seliwanoff


Bahan Uji Hasil Pengamatan (+/-) Glukosa Fruktosa Sukrosa Laktosa Maltosa Pati + + Tidak berwarna tidak berwarna Tidak berwarna kuning Tidak berwarna kuning Tidak berwarna tidak berwarna Tidak berwarna tidak berwarna Tidak berwarna tidak berwarna Perubahan Warna Larutan

Keterangan : + -

mengandung ketosa Tidak mengandung ketosa

Gambar 1 Hasil uji Seliwanoff

Tabel 2 Hasil uji iod


Hasil Pengamatan (+/-) + + + Perubahan warna larutan Kuning Biru hitam Biru hitam Biru hitam Kuning Kuning Kuning

Bahan Uji Tepung gum arab Tepung agar-agar Tepung pati Larutan pati Glukosa Fruktosa Sukrosa

Lanjutan Tabel 2 Hasil uji iod


Hasil pengamatan (+/-) Perubahan warna larutan Kuning Kuning

Bahan uji Laktosa Maltosa

Keterangan : + -

mengandung pati tidak mengandung pati

Gambar 2 Hasil uji iod

Pembahasan Berdasarkan percobaan yang dilakukan uji karbohidrat dilakukan melalui uji kualitatif. Pada percobaan diuji beberapa jenis karbohidrat untuk mengetahui sifat-sifat dari jenis karbohidrat tersebut. Karbohidrat yang akan diuji adalah glukosa dan fruktosa yang merupakan monosakarida, sukrosa, laktosa dan maltosa yang merupakan disakarida dan pati yang merupakan polisakarida. Uji yang dilakukan yaitu uji Seliwanoff dan uji iod pada karbohidrat. Pada percobaan yang dilakukan, larutan fruktosa yang direaksikan dengan pereaksi Seliwanoff dan dididihkan larutan menjadi berwarna kuning dan menunjukkan reaksi yang positif. Adanya warna kuning merupakan hasil kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan pembentukan hidroksimetilfurfural. Proses pembentukan hidroksimetilfurfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh asam klorik panas yang kemudian menghasilkan asam

livulenik dan hidroksi metil furfural (Harrow 1946). Uji Seliwanoff juga dapat dipakai untuk membedakan sukrosa dari fruktosa.Fruktosa mempunyai gugus keton, sedangkan sukrosa merupakan disakarida yang terdiri dari glukosa dan fruktosa. Gugus aldehid dari sukrosa yang bereaksi dengan pereaksi Seliwanoff, sehingga percobaan yang terjadi lebih lambat, dibandingkan dengan fruktosa.

fruktosa Gambar 3 Reaksi Seliwanoff (Harrow 1946)

Pada uji iod, didapatkan pada larutan pati, tepung pati dan tepung agaragar yang menunjukkan reaksi positif bila direaksikan dengan iodium. Hal ini disebabkan karena dalam bahan uji tersebut terdapat unit-unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna biru pada kompleks tersebut. Menurut literatur warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum denganiodin. Ikatan antara pati dan iodium ini belum diketahui dengan jelas, ada teori yangmenyebutkan bahwa terbentuk kompleks adsorpsi pati-iodium, ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa pati iodium membentuk suatu senyawa (McGilvery&Goldstein 1996).

Gambar 4 Struktur amylose dan amylopectin (pati) (Hart 1983)

Simpulan Berdasarkan percobaan uji Seliwanoff positif untuk larutan fruktosa dan sukrosa karena mengandung gugus ketosa dan uji iod positif untuk larutan pati, tepung pati dan tepung agar-agar.

Daftar Pustaka Chambell, N.A.2002. Biologi. R. Lestari dkk, Penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari : Biology. ISBN 9796884682, 9789796884681. Harrow, Benjamin. 1946. Textbook of Biochemistry. London: W. B. Saunder Company Hart Harold. 1983. Kimia Organik. Achmadi S, Penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry. Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Thenawijaya M, Penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari:Principles Of Biochemistry. McGilvery, R.W.1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional edisi 3. Tri Martini Sumarno, Penerjemah ; Surabaya : Airlangga University Press. Terjemahan dari Biochemistry, A functional edition III

You might also like