You are on page 1of 20

LAPORAN PRAKTEK KLINIK II DAN III BATAM DENGAN ANEMIA PADA KEHAMILAN

D I S U S U

N Oleh: WINAWATY MANURUNG NIM : 10.049 DOSEN PEMBIMBING : MERLINA SINABARIBA SST

STIKes SANTA ELISABETH MEDAN T.A.2010/2011

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan asupan makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani (selalu rileks dan tidak stress). Di masa-masa ini pula, wanita hamil sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk bekerja secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering mengeluh, sering letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan. Penyakit terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya. Anemia dalam masa kehamilan merupakan hal yang sering terjadi. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 35-75% perempuan pada negara berkembang dan 18% perempuan pada negara maju mengalami anemia dalam masa kehamilan. Anemia dalam kehamilan ialah suatu kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr % terutama pada trimester I dan trimester ke III. Kadar Hb yang normal untuk wanita hamil trimester akhir minimal 10,5 g/dL. Jika kurang, disebut anemia. Pada wanita tidak hamil, kadar normal Hb adalah 12-16 g/dL. Penyebab anemia yang paling sering pada kehamilan selain anemia fisiologis yang telah dijelaskan di atas adalah anemia defisiensi besi. Kekurangan zat gizi yang satu ini merupakan penyebab 75% kasus anemia dalam kehamilan. Angka kejadiannya pada trimester pertama hanya 3-9%, dan meningkat 16-55% pada trimester ketiga. Biasanya anemia jenis ini terjadi pada ibu yang mengalami mual dan muntah yang berlebihan atau memiliki penyakit kronik. pada ibu hamil. Sekitar 500-600 mg di antaranya digunakan untuk membentuk sel darah merah, dan 300 mg di antaranya digunakan oleh janin.

Pada ibu hamil dengan simpanan zat besi yang cukup, kebutuhan zat besi harian adalah 27 mg per hari. Berbeda dengan ibu yang tidak hamil, yaitu hanya membutuhkan 18 mg per hari. Kebutuhan yang tinggi ini berusaha dicapai oleh tubuh dengan cara meningkatkan kapasitas penyerapan besi di usus. Selama kehamilan, usus dapat menyerap besi 40% lebih banyak. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil sangat sulit mengejar kebutuhan besi melalui asupan makanan saja, terutama setelah memasuki paruh akhir kehamilan. Bahkan perempuan yang sehat pun seringkali tidak memiliki simpanan besi yang cukup untuk menunjang kebutuhan selama kehamilan. B. Tujuan 1. Tujuan umum Untuk mendiskripsikan tentang asuhan kebidanan pada klien dengan masalah Anemia 2. Tujuan khusus a. Mampu melakukan dan mendokumentasikan pengkajian pada klien dengan anemia b. Mampu merumuskan diagnosa kebidanan pada klien anemia. c. Mampu menentukan tujuan dan membuat rencana tindakan kebidanan pada klien dengan masalah anemia C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus Pukul :14.40 WIB Tempat : Ruko Mandalay

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A.PENGERTIAN 1) Anemia kehamilan Anemia merupakan suatu keadaaan adanya penurunan kadar hemoglobin,hemotokrit,dan jumlah eritrosit nilai normal.Pada penderita anemia ,lebih sering disebut kurang darah,kadar sel darah merah dibawah nilai normal.penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi dalam pembentukan darah. Anemia defisiensi zat besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangya zat besidalam tubuh ,sehingga kebutuhan zat besi untuk eritropoesis tidak cukup ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer,kadar besi serum menurun. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya anemia defisiensi besi,antara lain kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan,adanya gannguan absorbs di usus,dan meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil. 2) Klasifikasi anemia a. Anemia zat besi Terjadi sekitar 62,3 % pada kehamilan. Merupakan anemia yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsure zat besi dari makanan, karena ganggguan rebsorbsi, gangguan penggunaan atau terlampaui banyaknya besi keluar dari dalam tubuh, misalnya pada perdarahan. b. Anemia megaloblastik Terjadi pada sekitar 29 % kehamilan, disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali terjadi karena vitamin b12. Hal itu erat hubungannya dengan defisiensi zat makanan.

c.Anemia hipoplastik Terjadi pada 8 % kehamilan. Disebabkan oleh sum sum tulang kurang mampu membuat sel sel darah baru. Biasanya hipoplastik karena kehamilan, apabila tersebut telah selesai masa nifas, akan sembuh dengan sendirinya. d. Anemia hemolitik Terjadi pada 0,7 kehamilan, disebakan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka akan menimbulkan anemia berat. 3) Derajad anemia Nilai ambang batas yang digumakan untuk menentukan status anemia ibu hamil, didasarkan pada kriteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan dalam 3 kategori yaitu :

Normal (11 gr/dl) Anemia ringan (8-11 g/dl) Anemia berat (< 8 g/dl)

B. ETIOLOGI Hipervolemia menyebabkan terjadinya pengenceran darah,pertumbuhan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma,kurangnya zat besi dalam makanan,kebutuhan zat besi meningkat. C.PATOFISIOLOGI Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalh oleh karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap palsenta dan pertumbuha payudara.volume plasma meningkat 45-65 % dimulai dari trimester II kehamilan,dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml,menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normaol 3 bulan setelah partus.

D. PENATALAKSANAAN Selain terapi obat penanganannya dapat dilakukan dengan terapi diet Untuk memenuhi asupan zat besi, tingkatkan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi (Fe) misalnya makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua. Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab yang paling dominan. Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia.

BAB III : TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN I. PENGUMPULAN DATA A. Identitas Nama Ibu Umur Suku Kebangsaan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Ny. Nora : 30 Tahun : Jawa : Indonesia : Islam : SMU : IRT : Kavling Baru Blok A Suami Umur Suku Kebangsaan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn. Edrizal : 31 Tahun : Jawa : Indonesia : Islam : SMU : Wiraswasta : Kavling Baru Blok A

B. Anamnese (data subjektif) pada tanggal : 15-01- 2013 1. 2. 3. Alasan kunjungan saat ini Keluhan-keluhan Riwayat menstruasi Haid pertama Siklus Dismenorrhoe Teratur/tdk teratur Lamanya Sifat darah : Umur 14 tahun : 28 Hari : tidak ada : teratur : 5-6 hari : Encer Pukul : 14.40 WIB : ada keluhan : Ibu mengeluh sering pusing, merasa cepat lelah dan lemas. Oleh : Winawaty Manurung

4.

Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu : GI P0 Ab0 Komplikas i Ibu L Bayi I Bayi N Keadaan Nifas

No . 1.

Tgl Lahir/ Umur

Usia Kehamilan H

Persalinan Jenis Tempat Penolong A M I

Bayi PB/BB

Keadaan Lactasi Kelainan I

5.

Riwayat kehamilan ini Hari Pertama Haid Terakhir Taksiran persalinan Keluhan-keluhan pada : 30-05- 2012 : 07-02-2013 : Trimester I Trimester II Trimester III : Mual-mual : Sering Pusing : Nyeri pada pinggang : 18 minggu : 10-20 kali dengan : Tidak ada :: Tidak ada

Pergerakan anak pertama kali Pergerakan anak 24 jam terakhir Keluhan yang dirasakan Obat-obatan yang dikonsumsi Kekhawatiran khusus Pola eliminasi - BAK : Frekuensi 5 kali/hari, warna kuning jernih Keluhan waktu BAK : tidak ada

- BAB : Frekuensi 1 kali/hari , warna kecoklatan , konsistensi : padat Keluhan waktu BAB : tidak ada

Pola aktivitas sehari-hari >Istirahat dan tidur >seksualitas : siang 1-2 jam, malam 7-8 jam : 1 x semingu ::: tidak ada : tidak ada : sah : direncanakan : ada : suami

6. 7. 8. -

Imunisasi TT Kontrasepsi yang pernah digunakan Riwayat penyakit sistematik yang pernah diderita Riwayat penyakit keluarga

Riwayat sosial ekonomi : Keluarga termasuk dalam ekonomi lemah Status perkawinan Respon ibu dan keluarga tarhadap kehamilan Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan Pengambilan keputusan dalam keluarga Pola makan dan minum makanan sehari-hari. Frekuensi 2 x sehari, banyaknya 1 piring nasi jenis makanan yang dimakan perubahan makan yang dialami minum : nasi + sayur + lauk pauk(kadang-kadang) : nafsu makan berkurang : 8-10 gelas/hari

C. Pemeriksaan fisik (data objektif) 1. 2. Status emosional : Stabil BB sebelum hamil 49 Kg Kebiasan merokok Minuman keras Mengkonsumsi obat terlarang : tidak ada : Tidak ada : tidak ada

Pemeriksaan fisik umum : BB 60 Kg, TB 153 cm , LILA 28 cm

Kegiatan sehari-hari(beban kerja) : memasak, nyuci, membersihkan rumah. Ibu hanya mengerjakan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga, ibu tidak pernah berolahraga. Bila ibu bekerja terlalu berat ibu merasa pusing dan cepat lelah. Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan membantu persalinan : di klinik bersalin dan ditolong oleh bidan

3. Tanda vital : TD : 100/80 mmHg, RR : 22 x/i Pols : 78 x/i Temp : 36,4 0C : Kulit kepala bersih Distribusi rambut merata 5. Wajah : Pucat Oedema Cloasama gravidarum 6. Mata : Conjungtiva Sklera mata Oedema palpebra 7.Hidung : Polip Pengeluaran 8. Mulut : Lidah Stomatitis Karang gigi Gigi Epulis pada gusi Tonsil Pharynx 9. Telinga : Serumen Pengeluaran : tidak ada : tidak ada : anemis : tidak icterus : tidak ada : tidak ada : tidak ada : bersih : tidak ada : tidak ada :tidak berlobang : tidak ada : tidak meradang : tidak meradang : tidak ada : tidak ada

4. Kepala

10. Leher

: Luka bekas operasi : tidak ada Kelenjar thyroid Pembuluh limfe : tidak membesar : tidak membesar

11. Dada Mammae Aerola mammae Putting susu Benjolan Pengeluaran dari putting susu 12. Aksila 13. Abdomen Pembesaran Linea Bekas luka operasi Pergerakan janin : simetris dan memanjang : Nigra : tidak ada : teraba : simetris : hiperpigmentasi : menonjol : tidak ada : tidak ada

: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Pemeriksaan khusus kebidanan Leopold I : - Kontraksi - Tinggi fundus uteri :: 30 cm

- Terdapat bagian janin yang bulat dan lunak pada fundus yaitu bokong

Leopold II - Teraba bagian yang tegang dan memapan yaitu dibagian sisi kanan perut ibu ( PU KA ) dan bagian bagian terkecil disisi kiri ibu Leopold III - Teraba satu bagian yang bulat dan keras pada bagian bawah perut ibu.

Leopold IV Auskultasi: - DJJ

: Sudah masuk PAP

: ada, di punctum maksimum kuadran kanan bawah pusat

- Frekuensi Pemeriksaan panggul luar o Distansia spinarum o Distansia kristarum o Conjugata eksterna o Lingkar panggul luar 14. Genitalia Vulva : Pengeluaran Varices Kemerahan/lesi Perineum : 15. Pinggang 16. Ekstremitas

: 142 x / menit,

: 24 cm : 27 cm : 20 cm : 96 cm

: tidak dilakukan : tidak dilakukan : tidak dilalukan : Tidak ada nyeri

Bekas luka/luka parut : tidak dilakukan

Oedema pada kaki Varices Refleks patella D. Pemeriksaan penunjang 1. Hb : 8 gr%

: tidak ada : tidak ada : (+)/(+)

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA , MASALAH DAN KEBUTUHAN Diagnosa: Ibu Primigravida, usia kehamilan 32 minggu,intra uteri, janin hidup, janin tunggal,persentase kepala, ibu hamil dengan anemia ringan. Primigravida Data dasar subjektif Data dasar objektif : Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan pertama dan belum pernah abortus. : Terlihat Linea nigra dan Striae livid di permukaan abdomen ibu. Usia kehamilan 30 minggu Data dasar subjektif : Data dasar objektif Intra Uterin Data dasar subjektif Data dasar objektif Janin hidup Data dasar subjektif : Ibu merasakan adanya gerakan janin 10- 20 kali dalam 24 jam : Ketika dilakukan palpasi ibu tidak merasa sakit : - TFU sesuai dengan usia kehamilan - Teraba bagian - bagian janin pada saat palpasi : HPHT : 07-06- 2012 TTP TFU : 14-03-2013 : 30 cm

Data dasar objektif

: - DJJ (+) frekwensi 142 x/i - Pergerakan janin terlihat dan teraba

Janin tunggal Data dasar objektif : - Teraba satu bagian yang lunak, melebar dan tidak mudah digerakkan pada daerah fundus - Teraba satu bagian yang keras bulat dan terdengar DJJ pada satu bagian

Presentase kepala Data dasar objektif : Teraba bagian yang keras, bulat di bagian bawah perut ibu pada saat Leopold III Ibu Hamil dengan anemia ringan Data dasar subjektif : Ibu mengeluh sering pusing, merasa cepat lelah dan lemas. Data dasar objektif : -Wajah Ibu Pucat dan Conjungtiva anemis -Pada Pemeriksaan Penunjang Hb = 8 gr% B. Masalah :

1. Pemenuhan nutrisi yang tidak adekuat Data Subjektif Data objektif : Ibu mengatakan kurang nafsu makan : Ibu makan 2x sehari,

2. Gangguan pola aktifitas Data Subjektif : Ibu mengatakan pusing dan cepat lelah

Data objektif

: ibu tampak lemas dan lelah

C. Kebutuhan -

Penyuluhan tentang gizi ibu hamil

III. MASALAH POTENSIAL Anemia Ringan IV. TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI Tidak ada V. PERENCANAAN/INTERVENSI 1. 2. 3. 4. 5. Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini Jelaskan pada ibu cara untuk mengatasi masalah yang ia alami dan menjelaskan dampaknya jika tidak diatasi Berikan obat-obatan berupa Fe 1x1 tab/ hari, kalsium laktat 3x 1 tab/ hari dan vit B komplek 3x1 tab/ hari. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan. VI. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI 1. Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini , Ibu mengalami anemia ringan dengan hasil pemeriksaan Hb=8 gr%

2.

Menjelaskan pada ibu cara untuk mengatasi masalah yang ia alami dan menjelaskan dampaknya jika tidak diatasi Ibu tak perlu khawatir karena anemia ringan dapat diatasi melalui konsumsi makanan yang kaya zat besi berupa sayuran hijau bayam serta kacang-kacangan berupa kacang hijau ,kacang kedelai ataupun produk olahannya yakni tahu dantempe. Anemia ringan yang dialami Ibu jika tidak diatasi maka akan berlanjut menjadi anemia berat dan hal ini memperburuk kehamilan Ibu beserta janin yang dikandungnya.

3.

Memberikan obat-obatan berupa: - Tablet Fe 1x1 tab/ hari sebanyak 10 tablet - kalsium laktat 3x 1 tab/ hari sebanyak 6 tablet -vit B komplek 3x1 tab/ hari sebanyak 6 tablet .

4. 5.

Mengajarkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yakni makanan yang kaya protein seperti telur,ikan laut juga makanan yang kaya zat besi seperti yang dianjurkan sebelumnya. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan.

VII. EVALUASI 1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini 2. Ibu mengerti cara menangani anemia ringan yang ia alami serta Ibu mengetahui dampak anemia ringan tersebut. 3. Ibu mau minum obat yang telah diberikan 4. Ibu mau mengkonsumsi makanan bergizi seperti yang dianjurkan 5. Ibu akan beristirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang berlebihan.

BAB IV PEMBAHASAN

1. Dalam makalah pada pola eliminasi tidak seiombanh dengan kebutuhan cairan pada ibu, seharusnya kebutuhan cairn dalam tubuh harus seimbang dengan pola eliminasai juga. 2. Pada pola makan,seharausnya ibu hamil harus memperhatikan pola makan juga, tidak bisa mengurangi dari porsi biasanya, dalam kasus ini pola makan ibu tidak seimbang yaitu 2 kali sehari. Melainka yang seharusnya adalah 3 kali sehari.

BAB V : PENUTUP A.Kesimpulan


Setelah melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik data subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada Ny. N dengan kehamilan trimester III dengan anemia ringan dan diagnosa potensial pada kasus ini membuat penulis mencoba memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy obat-obatan seperti fe 1kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang profesional dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat sehingga semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik. A. SARAN 1. Klien a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah diberikan dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan pelayanan pengobatan. c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang dirasakanya sehingga petugas kesehatan (bidan) dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan serta kelainan yang

2. Institusi Pendidikan Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini.

3. Mahasiswa a. Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pada ibu, asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi kebidanan. b. Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang ada dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam menyampaikan keluhan yang dirasakan .

BAB V: DAFTAR PUSTAKA

Pudiastuti RD. Asuhan Kebidanan pada hamil normal Yogyakarta, 2012, Nuha Medika Sukrisno, Adi dr. Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan, Jakarta,2011,CV. Tran Info Media.

You might also like