You are on page 1of 2

Manifestasi: Pre-eklamsia merupakan gangguan multi-sistem yang ditandai dengan hipertensi dan keterlibatan satu atau lebih organ

sistem organ lain dan/ atau janin. Peningkatan tekanan darah umumnya tapi tidak selalu merupakan manifestasi yang pertama. Proteinuria juga umum terjadi tetapi tidak boleh digunakan langsung untuk membuat diagnose klinis. Diagnosa dapat ditegakkan jika terdapat tanda dan gejala, diantaranya: 1) Hipertensi muncul setelah 20 minggu kehamilan. Dikonfirmasi dengan 2 kali atau lebih pemeriksaan. 2) Diikuti dengan 1 atau lebih tanda-tanda sebagai berikut: a) Signifikan proteinurea i. Rasio urin protein/ kreatinin acak lebih besar atau sama dengan 30 mg/mol

b) Keterlibatan ginjal i. ii. Serum/ plasma kreatinin lebih dari atau sama dengan 90 micromol/L Oliguria

c) Hematologi i. ii. iii. d) Liver i. ii. Peningkatan trans-aminase Nyeri epigastrik atau nyeri kuadran kanan atas Trombositopenia Hemolisis DIC

e) Neurologi i. ii. Sakit kepala hebat Gangguan penglihatan persisten (photopsia, scotomata, kebutaan kortikal, vasospasme retina) iii. iv. v. hyperreflexia dengan clonus berkelanjutan konfulsi (eklamsia) stroke

f) Edema pulmonary g) Intra Uterine Fetal Growth Restriction (IUGR) h) Placental Abruption

Sumber : Hypertensive disorders of pregnancy Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guidelines Program August 2010 Manifestasi klinis Pre-eclampsia Untuk membantu memahami manifestasi klinis preeklampsia, penting untuk diingat bahwa tidak hanya kombinasi hipertensi dan proteinuria. Karena onset dan perjalanan penyakit nya bervariasi, tidak ada tanda dan gejala yang dapat diandalkan secara langsung, manifestasi sistemik termasuk plasenta abruption, hemolisis, peningkatan enzim hati dan trombosit rendah serta (HELLP) sindrom dan eklampsia. Preeklamsia ditandai dengan disfungsi endotel yang luas, sekunder terhadap invasi trofoblas yang tidak memadai, respon inflamasi ibu yang abnormal, dan stres oksidatif. Aktivasi sel endothel dan konsekuen vasokonstriksi menyebabkan hipertensi dan kerusakan glomerulus menyebabkan proteinurea. Meskipun ke-dua tanda telah menjadi fitur diagnostik utama dari pre-eclampsia, keadaan ginjal ibu, hati, jantung, saraf pusat, dan sistem hematologi semua bisa terpengaruh. Penyebab dan timbulnya pre-eklampsia sangat tidak terduga dan, bertentangan dengan apa yang biasanya dipikirkan, asimtomatik. Ketika gejala klinis memang terjadi, biasanya termasuk sakit kepala depan, gangguan penglihatan, nyeri epigastrium, muntah dan edema. Meskipun gejala kadang berbeda-beda, bahkan pada penyakit yang serius, ibu dengan hipertensi harus diberi edukasi tentang hal tersebut. Insufisiensi plasenta menyebabkan pembatasan pertumbuhan janin dan dengan onset awal preeklamsia, mempengaruhi sekitar satu dari empat janin.

Sumber: Management of hypertension and pre-eclampsia in pregnancy MANJU CHANDIRAMANI, JASON WAUGH AND ANDREW SHENNAN www.tugsh.com Trends in Urology Gynaecology & Sexual Health May/June 2007

You might also like