Professional Documents
Culture Documents
membran pernafasan Diperkirakan bahwa semua alveoli mengembang sama besar dan bahwa aliran darah yang mengalir melalui kapiler alveolus adalah sama pada masing-masing alveolus. Namun, walaupun secara normal beberapa tetap terisi, dan terutama pada banyak penyakit paru, sebagian daerah paru ventilasinya baik tetapi tidak mempunyai aliran darah, sedangkan daerah lain mungkin mempunyaialiran darah yang baik tapi sedikit atau tidak ada ventilasi. Pada kondisi ini, pertukaran gas melalui membran pernafasan berat, walaupun ventilasi total dan aliran darah paru totalnya normal,tetapi dengan ventilasi dan aliran darah yang mengalir ke bagian lain dari paru. Bila antara ventilasi alveolu dan aliran darah alveolus tidak seimbang ini disebut ini disebut rasio ventilasi-perfusi. Secara kuantitatif rasio ventilasi perfusi dinyatakan sebagai VA/Q. Bila VA (ventilasi alveolus) adalah normal untuk alveolus dan Q (aliran daarah) juga normal pada alveolus yang sama maka kemudian rasio ventilasi perfusi (VA/Q) juag dikatakan normal. Tetapi, bila ventilasi (VA) nol dan masih ada perfusi (Q) dari alveolus, maka kemudian rasio ventilasi-perfusi adalah nol. Atau, yang ekstrem lainnya bila ventilasi adekuat (VA) tapi perfusi nol (Q), kemudian, rasionya (VA/Q) adalah tak terhingga, tidak akan terjadi perubahan gas melalui membran pernapasan pada alveoli yang terkena, yang menjelaskan kepentingan dari konsep ini, akibat-akibat pernapasan dari kedua keadaan ekstrem ini.
Tekanan
Parsial
Oksigen
dan
Karbon
Dioksida
Bila VA/Q sama dengan nol berarti tanpa ventilasi alveola udara dalam alveolus menjadi seimbang dengan karbon dioksida dan oksigen darah, karena gas-gas ini berdifusi diantara darah dan udara alveolus. Karena darah kapiler yang berdifusi adalah darah vena yang kembali ke paru dari sirkulasi sistematis, maka gas-gas darah yang masuk menjadi seimbang dengan gas alveolus.
Tekanan
Parsial
Oksigen
dan
Karbon
Dioksida
Alveolus Bila VA/Q Sama Dengan Tak Terhingga Bila VA/Q besarnya tak terhingga maka efek terhadap parsial
gas alveolus seluruhnya berbeda dengan efek bila VA/Q adalah nol. Karena tidak terdapat aliran darah kapiler yang membawapergi oksigen atau yang membawa karbon dioksida ke alveoli. Berbeda dengan gas alveolus yang masuk supaya seimbang dengan darah vena, maka udara alveolus sekarang menjadi sama dengan udara inspirasi yang sudah dilembabkan
Pada posisi tegak jumlah aliran darah maupun ventilasi alveolus pada bagian atas paru lebih sedikit daripada bagian bawah. Tetapi, aliran darah lebih banyak berkurang daripada ventilasi. Pada puncak paru, VA/Q 2,5 kali lebih besar daripada nilai ideal, yang menyebabkan ruang rugi fisiologik tingkat sedang pada daerah paru ini. Pada keadaan lain, di dasar paru, ventilasi sangat kecil dibandingkan dengan aliran darah, dengan VA/Q 0,6kali nilai ideal. Pada keadaan ini ventilasi dan perfusi tidak sama akan mengurangi efektivitas pertukaran oksigen dan karbon dioksida paru. Tetapi pada kan berkurang dan efektifitas pertukaran gas mendekati optimum. VA/Q Abnormal Pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik. pada seorang perokok ada dua hal yang menyebababkan VA/Q abnormal. Pertama, karena sebagian besar bronkiolus kecil tersumbat, jadi alveolus yang ada di belakang sumbatan menjadi tidak terventilasi, menyebabkan VA/Q mendekati nol. Kedua, pada daerah paru dinding alveolus rusak tetapi ventilasi alveolus masih ada, sehingga sebagian besar ventilasi tidak berfungsi sebab aliran darah tidak adekuat untuk mentranspor gas- gas darah. ( guyton. Hal. 637639 )
Normal ventilation, normal perfusion ventilation, no no ventilation, normal no Normal ventilation, perfusion.