Professional Documents
Culture Documents
PERIOPERATIVE PHASE
Praoperative Intraoperative postoperative
PERIODE DIMULAINYA KEPUTUSAN PEMBEDAHAN SAMPAI DENGAN MENGIRIM PASIEN KE RUANG OPERASI
PRAOPERATIF
DIMULAI DARI PASIEN DIPINDAHKAN KE TEMPAT TIDUR KAMAR OPRASI SAMPAI PASIEN DIPINDAHKAN KE RUANG PEMULIHAN
INTRAOPERATIF
PRINSP-PRINSIP UMUM
Prinsip asepsis ruangan Prinsip asepsis personel Prinsip asepsis pasien Prinsip asepsis instrumen
ANESTESI
Adalah suatu keadaan narcosis, analgesia, relaksasi dan hilangnya refleks. Anestetik dibagi menjadi 2 kelas :
Anestetik yang menghambat sensasi di seluruh tubuh (anestesi umum) Anestetik yang menghambat sensasi di sebagian tubuh (local, regional, epidural atau spinal)
Anestesia Umum
Anestesia umum biasanya segera tercapai ketika anestetik diberikan. Macam anesthesia umum :
Diinhalasi Intravena
Diinhalasi
Terdapat2macamyaitu: a. Anestetik Cair Volatile
Menghasilkan anesthesia saat uapnya dihisap. Contoh : Halotan (flothane), Enfluran (Enhtrane), Metasifluran (Penthrane), Isofluran (Forane). Lihat table u/ keuntungan & kerugian.
Anestetik gas Diberikan melalui inhalasi dan selalu dikombinasikan dgn oksigen. Contoh : Oksida Nitrat & Siklopropane
Substansi tersebut saat dihirup masuk ke dalam darah melalui kapiler2 pulmonal dan saat konsentrasi cukup, bekerja di pusat otak untuk membuat hilang kesadaran dan hilang sensasi.
Ketika pemberian anestetik dihentikan, uap atau gas dikeluarkan melalui paru-paru.
Bunyi & gerakan tidak perlu dihindari ketika anetesia akan dimulai.
Tahap II :Excitement
Ditandai dgn gerakan melawan, berteriak, berbicara, bernyanyi, tertawa atau menangis (sering dpt dihindari jika anestetik diberikan cepat & lancer) Pupil berdilatasi tetapi berkontriksi bila dipajankan cahaya. Frekuensi nadi cepat Perafasan tidak teratur. Gerakan tidak terkontrol
Tahap III : Anestesia Bedah Dicapai dgn pemberian kontinyu anestetik Klien dlm keadaan tidak sadar, berbaring tenang di meja op Pupil mengecil & berkontriksi bila ada cahaya. Pernafasan teratur, frekuensi nadi normal, kulit merah muda. Dengan pemberian anestetik yang tepat,
. Tahap IV : Takarlajak Dicapai ketika terlalu banyak anesthesia diberikan. Pernafasan dangkal, nadi lemah & cepat. Pupil lebar & tdk berkontriksi bila terpajan cahaya. Sianosis Anestisia harus segera dihentikan & butuh dukungan respiratori & sirkulasi.
2. Anestesia Intravena
Contoh : Barbiturat (untuk yang singkat), natrium thiopental (efek lbh lama). Keuntungan : Awitan anestesi menyenangkan. Pasien sadar hanya dgn sedikit mual & muntah.
Anestesi Regional Adalah anestesi local dgn menyuntikkan agens anestetik di sekitar saraf sehingga area yang dipersyarafi oleh saraf ini teranestesi. Efeknya bergantung jenis saraf yang terlibat. Macam anesthesia regional : a. Anesthesia Spinal
Merupakan tipe blok konduksi saraf yang luas
Anastesia Paravertebral Menyebabkan anestesi pd saraf yang mempersarafi dada, dinding abdomen & ekstrimitas. Blok Transakral (Kaudal) Menyebabkan anestesi pd perineum, kadang abdomen bawah. c. Anestesia Infiltrasi Lokal
Agens : Lidokain (xylocaine), Bupivakain (Marcain), Prokain (Novocain). Biasanya dikombinasi dgn epinefrin. Kontraindikasi : pasien gelisah.
DIMULAI DARI TIBANYA PASIEN DI RUANG PEMULIHAN SAMPAI PASIEN KELUAR DARI RUMAH SAKIT ATAU PULANG.
PASCAOPERATIF