Professional Documents
Culture Documents
NURUL HUMAIDI
Fakultas Agama Islam UMM Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Malang Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim Komisi Fatwa & Hukum Islam MUI Kota Malang
Rumah: Perum. Pondok Bestari Indah B1-51, Landungsari, Malang Telp. 0341-531345 HP. 0811361300 E-Mail: mn_humaidi@yahoo.com humaidi@umm.ac.id
DIN AL-ISLAM
Konpre hensif
SEMPURNA
AL-ANAM:38
AN-NAHL:89
AL-MAIDAH:3
AQIDAH
IBADAH
SYARIAH
ALKHLAK
MUAMALAH
POLITIK
ASURANSI
BANK
PASAR MODAL LEASING PEGADAIAN SEKTOR RIEL DLL MLMS AHAD NET
AQIDAH
SYARIAH
AKHLAQ
MUAMALAH
IBADAH
SPECIAL RIGHT
PUBLIK RIGHT
CRIMINAL LAWS
CIVIL LAWS
INTERIOR AFFAIRS
EXTERIOR AFFAIRS
INTERNATIONAL RELATION
ADMINISTATIVE
FINANCE
CONSTITUENCY
LEASING
INSURANCE
BANKING
MORTGAGE
VENTURE CAP
- -
Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi konvensional dengan sebab situasi kelahirannya- terpisah secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah. (Prof. Dr.
Ahmad Muhammad Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, AnNizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)
Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna, maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54)
Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan aqidah
(Prof. Dr. Ahmad Muhammad Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17
Dr.Abdul Sattar Fathullah Said dalam kitab Al-Muamalah fil Islam (1406 hlm.16) berkata
Di antara unsur dharurat (masalah paling penting) dalam masyarakat manusia adalah Muamalah, yang mengatur hukum antara individu dan masyarakat Karena itu syariah ilahiyah datang untuk mengatur muamalah di antara manusia dalam rangka mewujudkan tujuan syariah dan menjelaskan hukumnya kepada mereka
Halaman 14
Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri adalah masalah kemanusiaan yang maha penting (dharuriyah basyariyah)
Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah ibadat dan muamalat. Keduanya terkait laksana satu tubuh dan keduanya satu tujuan, (yaitu dalam rangka ibadah dan ketaatan kepada Sang Khalik Allah Swt). (Samir Abdul Hamid Ridwan,
Aswaq al-Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)
Sesungguhnya ekonomi Islam adalah aturan Tuhan. Setiap ketaatan terhadap aturan ini merupakan ketaatan kepada Allah Swt. Setiap ketaatan kepada Allah adalah ibadah. Jadi menerapkan sistem ekonomi Islam adalah ibadah (Muhammad Rawwas Qalah, Mabahits fil
Menurut Husein Shahhatah, Dalam bidang muamalah maliyah ini, seorang muslim berkewajiban memahami bagaimana ia bermuamalah sebagai kepatuhan kepada syariah Allah. Jika ia tidak memahami muamalah maliyah ini, maka ia akan terperosok kepada sesuatu yang diharamkan atau syubhat, tanpa ia sadari. (Buku Al-Iltizam bith-Thawabith
Halaman 14
Jika jauh jarak perbedaan (kajian) syariah dengan kajian non syariah dalam bidang ekonomi ini, maka akan jauhlah kebenaran dan kebatilan, antara hidayah dan kesesatan.
Karena umat Islam jauh dari kajian muamalah, maka dalam mencari uang, banyak umat Islam tersesat ke jalan batil, seperti bunga bank, bunga asuransi, bunga koperasi, bunga obligasi, permainan spekulasi di pasar uang dan pasar modal, arisan berantai, money game berkedok MLM, praktek gharar dan maysir dalam margin trading, dsb.
Fiqh Muamalah Ekonomi, menduduki posisi yang penting dalam Islam. Hampir tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam aktivitas muamalah, karena itu hukum mempelajarinya wajib ain(fardhu) bagi setiap muslim Kewajiban itu disebabkan setiap muslim tidak terlepas dari aktivitas ekonomi. Bahkan sebagian besar waktu yang dihabiskan seorang manusia adalah untuk kegiatan muamalah, al. mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga, bahkan negara.
SISTEM SYARIAH ADALAH SISTEM TERBAIK CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI
Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syariah, Maka ikutilah syariah itu, Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang yang memahami syariah (Al-Jatsiyah : 18)
1
Banyak kitab Yang membahasnya
12
Banyak kitab Yang membahasnya
(Ibadah)
(muamalah)
12
menerangkan bahwa Alquran memakai 20 terminologi bisnis. Ungkapan tersebut malahan diulang sebanyak 370 kali dalam Alquran
Umat Islam tidak memahami fungsi uang, sehingga tanpa rasa berdosa mempraktekkan riba di bank, asuransi, pasar modal dan kreditkredit lainnya Umat Islam (bahkan tokoh agama) ikutan money game berkedok MLM, arisan berantai, Tabungan haji di Bank Riba Umat Islam ikutan spekulasi mata uang Umat Islam ikutan spekulasi di pasar modal, margin trading, future trading DPR/DPRD muslim tidak faham kebijakan fiskal Islam dalam menyusun APBD/APBN
Umat Islam kurang faham praktek mudharabah, musyarakah, ijarah, murabahah dan 42 jenis transaksi muamalah lainnya. Umat Islam tidak faham 25 perbedaan bank Islam dengan bank konvensional, 6 perbedaan margin murabahah dengan bunga, 7 perbedaan bunga dan bagi hasil
Umat Islam memandang sama saja bank Islam dan bank konvensional, asuransi Islam dan konvensional,dll Ekonomi Islam sama saja dengan ekonomi konvensional
Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab berkeliling pasar dan berkata :
Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang yang telah mengerti fiqh (muamalah) dalam agama Islam (H.R.Tarmizi)
Mengembangkan harta, berinvestasi dan berbisnis, tidak boleh sekehendak hati,(semau gue) sebagaimana larangan pada umat Nabi Syuaib Tetapi mesti sesuai dengan syariah Allah.
Mereka berkata, Hai Syuaib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kamu meninggalkan apa yang disembah oleh nenek moyangmu atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang penyantun lagi berakal
Dua ayat di atas mengisahkan perdebatan kaum Nabi Syuaib yang mengingkari agama yang dibawanya yang mengajarkan Itiqad dan iqtishad (aqidah dan ekonomi) Nabi Syuaib mengingatkan mereka tentang kekacauan transaksi muamaah ekonomi yang mereka lakukan selama ini.
Ayat ini berisi dua peringatan penting, yaitu aqidah dan muamalah Ayat ini juga menjelaskan bahwa pencarian dan pengelolaan rezeki (harta) tidak boleh sekehendak hati, melainkan mesti sesuai dengan kehendak dan tuntunan Allah, yang disebut syariah
Tidak boleh beraktivitas perbankan, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas asuransi, kecuali faham fiqh muamalah
Dr.HuseinSyahhatah (Guru Besar Univ.Al-azhar Cairo) : Seorang Muslim yang bertaqwa dan takut kepada Allah swt, Harus berupaya keras menjadikan muamalahnya sebagai amal shaleh dan ikhlas untuk Allah semata
Sesungguhnya kepentingan manusia hadir di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Allah Swt (Lihat : AzZariyat : 57)
Sesungguhnya tujuan hadirnya manusia di muka bumi adalah untuk memakmurkan (membangun) bumi. Hal ini berkaitan dengan investasi dan pengembangan harta (ekonomi dan finansial)
(Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)
terdalam dari tujuan agama Islam untuk mewujudkan kemaslahatan kehidupan manusia. Karena itu para Rasul terdahulu mengajak umat (berdakwah) untuk mengamalkan muamalah, karena memandangnya sebagai ajaran agama yang mesti dilaksanakan, Tidak ada pilihan bagi seseorang untuk tidak mengamalkannya.(Hlm.16)
{ 84 {
Artinya :
Dan kepada penduduk Madyan, Kami utus saudara mereka, Syuaib. Ia berkata, Hai Kaumku sembahlah Allah, sekali-kali Tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan Janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik. Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat). Dan Syuaib berkata,Hai kaumku sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. (Hud : 84,85)
Artinya : Muamalah ini adalah sunnah yang terusmenerus dilaksanakan para Nabi AS, sebagaimana )firman Allah (hlm.16
Sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca keadilan supaya manusia dapat menegakkan keadilan itu. Dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia. Supaya mereka memergunakan besi itu dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agamanya) dan RasulNya. Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa.
Ayat tersebut mengandung dua masalah penting : 1. Bahwa tujuan utama risalah ilahiyah (dalam kitab & syariah) adalah menegakkan aturan (nizham) yang adil dalam muamalah di antara manusia 2. Menegakkan aturan syariah tersebut mesti dengan kekuasaan/kekuatan (besi), setelah dakwah dan tabligh/komunikasi dilaksanakan (hlm.17)
: : ( ) : -
Dua ayat di atas menetapkan dua kesimpulan utama (penting) Pertama tujuan utama risalah Tuhan adalah menegakkan aturan yang adil dalam muamalah di antara manusia Kedua,menegakkan sistem muamalah dan memeliharanya, tidak sempurna kecuali dengan kekuasaan (tentunya setelah dakwah dan tabligh)
: :
Artinya, Maka sempurnalah kemestian (implementasi) aturan muamalah dari dua hal, pertama, dakwah, kedua, daulah. Atau dalam bahasa Al-quran kekuasaan dan hikmah.Sebagaimana firman Allah :
Mereka (tentera Thalut )mengalahkan tentera Jalut dengan izin Allah. Dalam peperangan itu Daud membunuh Jalut, Kemudian Allah memberikan kepada Daud pemerintahan/kekuasaan dan Hikmah
Memahami/menge tahui hukum muamalah maliyah wajib bagi setiap muslim, namun untuk menjadi expert (ahli) dalam bidang ini hukumnya fardhu kifayah
Fardhu kifayah
Wajib
SEKIAN SESI I
SEKARANG MASUK
SESI 2
1. Prof. Dr. Muhammad N. Ash-Shiddiqy, dalam buku Muslim Economic Thinking meneliti 700 judul buku yang membahas ekonomi Islam. (London, Islamic Fountaion, 1976) 2. Dr. Javed Ahmad Khan dalam buku Islamic Economics & Finance : A Bibliografy, (London, Mansell Publisihing Ltd) , 1995 mengutip 1621 tulisan tentang Ekonomi Islam,
4. Prof. Dr. Umar Ibarahim Vadillo, Sekitar 1/3 ajaran Islam tentang Muamalah.
Muamalah
Pengertian Sempit
Menurut Ad-Dimyathi : Suatu aktivitas keduniaan untuk mewujudkan keberhasilan akhirat Menurut Yusuf Musa : Peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia Segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupannya
Fiqh muamalat ialah hukum syariah yang berkaitan dengan transaksi manusia mengenai jual beli, gadai, perdagangan, pertanian, sewa,menyewa, perkongsian, perkawinan, penyusuan thalak, iddah, hibah & hadiah, washiat, warisan, perang dan damai.
Al-Muamalah fil Islam, Makkah, Rabithah alam Al-Islami, hlm.12
Kesimpulan
Muamalah adalah : Aturan-aturan Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial.
Dalam konteks muamalah dalam makna luas, Ibnu Abidin membagi muamalah kepada 5 bidang
Pengertian Sempit
Khudhari Byk Semua akad yang membolehkan manusia saling menukar manfaatnya Rasyid Ridha : Tukar menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara yang ditentukan
Dr.Mustafa Ahmad Zarqa, Hukum-hukum tentang perbuatan manusia yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia mengenai harta kekayaan, hak-hak dan penyelesaian sengketa.
(Al-Madkhal al-Fiqh Al-Am, Damaskus, 1966-1967, Al-Adib, hlm.55)
Kesimpulan
mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam memperoleh dan mengembangkan harta benda
Perbedaan Pengertian Muamalah dalam arti sempit dan luas adalah dalam cakupannya Pengertian luas mencakup munakahat, warisan, politik, pidana. Sedangkan dalam makna sempit cakupannya hanya tentang ekonomi (iqtishadiyah)
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12.
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Buyu (tentang jual beli) Ar-Rahn (tentang pegadaian) Hiwalah (pengalihan hutang) Ash-Shulhu (perdamaian bisnis) Adh-Dhaman (jaminan, asuransi) Syirkah (tentang perkongsian) Wakalah (tentang perwakilan) Wadiah (tentang penitipan) Ariyah (tentang peminjaman) Ghasab (perampasan harta orang lain dengan tidak shah) Syufah (hak diutamakan dalam syirkah atau sepadan tanah) Mudharabah (syirkah modal dan tenaga) Musaqat (syirkah dalam pengairan kebun) Muzaraah (kerjasama pertanian) Kafalah (penjaminan) Taflis (jatuh bangkrut) Al-Hajru (batasan bertindak) Jialah (sayembara, pemberian fee) Qaradh (pejaman)
26.
27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
37.
Bai Murabahah Bai Salam Bai Istishna Bai Muajjal dan Bai Taqsith Bai Sharf dan Konsep Uang Urbun (panjar/DP) Ijarah (sewa-menyewa) Riba Sukuk (surat utang) Faraidh (warisan) Luqthah (barang tercecer) Waqaf Hibah Washiat Iqrar (pengakuan) Qismul fai wal ghanimah (pembagian fai dan ghanimah) Qism ash-Shadaqat (tentang pembagian zakat) Ibrak (pembebasan hutang) Muqasah (Discount) Kharaj, Jizyah, Dharibah,Ushur Baitul Mal
Perbankan Asuransi Pasar Modal Obligasi Reksadana BMT (Baitul Mal wat Tamwil) Koperasi Pegadaian MLM Syariah Fungsi Uang (Moneter) Kebijakan Fiskal Kebijakan Moneter,dll
Ijarah Muntahiyah bit Tamlik atau Bai atTakjir Musyarakah Mutanaqishah Musyarakah Muntahiyah bit Tamlik Al-Kafalah wal Ijarah Al-Qaradh wal Ijarah Murabahah wal wakalah dll
Pembagian
Muamalah
Al-Muamalah Al-Maddiyah
Muamalah yang mengkaji Objeknya (bendanya). ( Sehingga kajiannya Bersifat kebendaan) Seperti apakah benda itu Halal, haram, syubhat,mengan dung manfaat or mudharat
Al-Muamalah Al-Adabiyah
Keharusan membeli benda halal misalnya dimaksudkan Untuk mencari ridha Allah, Bukan profit oriented.
Muamalah yang mengkaji Subjeknya,seperti kajian tentang ijab-qabul, penipuan, kerelaan, dusta, Sumpah palsu dan persoalan Yang berkaitan dengan Etika bisnis (adabiyah) dari pelakunya
Pada prakteknya, pembagian al-muamalah tidak dapat dipisahkan, Jadi pembagian ini hanyalah teoritis saja,
Muamalat adalah aturan syariah tentang hubungan sosial di antara manusia.Dalam konteks ini berkaiatan dengan ekonomi Prinsip dasar paling fundamental dan vital dalam muamalah adalah mewujudkan kemaslahatan manusia
Sesungguhnya, prinsip dasar dalam muamalah (ekonomi syariah) adalah mewujudkan kemaslahatan manusia Maslahah dalam muamalah itu memperhatikan (mementingkan) alasanalasan rasional dan situasi kondisi. Illat atau alasan-alasan rasional ini merupakan tempat bergantung hukum syariah.
Maka dalam merumuskan hukum ekonomi, konsep, teori dan model ekonomi, syariah Islam memberikan perhatian sangat besar terhadap kemaslahatan manusia Kemaslahatan sebagai maqashid syariah tsb, bisa ditemukan akal manusia.
Dalam muamalat, dijelaskan secara luas illat, rahasia dan tujuan kemaslahatan suatu hukum muamalat. Ini mengandung indikasi agar manusia memperhatikan kemaslahatan dalam bidang muamalat dan tidak hanya berpegang pada tuntutan teks nash semata, karena mungkin suatu teks ditetapkan berdasarkan kemaslahatan tertentu, kondisi, adat, waktu dan tempat tertentu.
Pemuka-pemuka masyarakat Arab sebelum dakwah Nabi Saw, banyak memperhatikan kemaslahatan dalam kebiasaan, tradisi dan adat mereka. Kemudian datang syariat Islam. Banyak di antaranya yang dilanjutkan, ada yang diperbaiki dan ada yang dibatalkan.
1.Praktek yang diakui dan dilanjutkan seperti wadiah, ijarah, jual-beli, syirkah, Iarah/ariyah, rahn, syufah merupakan tradisi yang telah berkembang di masyarakat Arab Pra Islam. Mata uang dinar dari Romawi dan dirham dari Persia diakui dan diadopsi Islam Dalam bidang munakahat ; khitbah/meminang. Semua ini dilanjutkan Islam
2.Tradisi dan hukum yang dimodifikasi ; seperti poligami dan warisan 3. Yang dibatalkan Islam ialah praktek anak angkat/ tabanni, riba, dan segala macam jual beli fasid dan terlarang, seperti bai gharar, bai Najasy, Bai munabazah/ijon, Ihtikar, talaqqi rukban.
(Mengakui)
Taqrir ;
(Modifikasi)
Taghyir
(Membatalkan)
Tabthil
Perkembangan sains dan teknologi telah menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan manusia, termasuk terhadap kegiatan ekonomi bisnis, seperti tata cara perdagangan melalui e-commerce, kartu kredit, sms
banking, LC, mortgage, leasing, pasar uang, MLM, instrumen pengendalian moneter, exchage rate, waqf saham, fiducia, jaminan resi gudang, dsb, Oleh karena perubahan sosial dalam bidang muamalah terus berkembang cepat, akibat dari globalisasi, maka pengajaran fiqh muamalah tidak cukup secara a priori bersandar (merujuk) pada kitab-kitab klasik, tetapi teksteks fiqh klasik tersebut perlu diapresiasi secara kritis sesuai konteks, kemudian dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dengan menggunakan ijtihad kreatif dalam koridor syariah dengan memperhatikan hal-hal berikut
Berijtihad secara kolektif (ijtihad jamaiy) Menggunakan ilmu ushul fiqh, qawaidh fiqh, falsafah hukum Islam, dan ilmu tarikh tasyri Maslahah menjadi pedoman dan acuan, karena terdapat kaedah Di mana ada kemaslahatan di situ ada syariah.
Memelihara konsep lama yang mengandung kemaslahatan (masih relevan) dan mengambil sesuatiu yang baru yang lebih maslahah
Aturan syariat Islam dalam bidang muamalat yang bersumber (Al-quran dan Sunnah) umumnya bersifat prinsip umum. Maka para ulama/mujtahid diberikan majal (lapangan yang luas) untuk mengembangkannya secara detail dan aktual sesuai dengan kemaslahatan ummat manusia yang senantiasa berkembang
Rumusan fiqh muamalah yang sangat lengkap dan mendatail yang terdapat dalam kitab-kitab fiqh klasik, sebagian besarnya merupakan hasil ijtihad para ulama terdahalu dalam upaya mereka merumuskan dan mengembangkan prinsip tersebut dalam bentuk praktis yang detail. Tentunya formulasi fiqh mereka banyak dipengaruhi atau setidaknya diwarnai oleh situasi dan kondisi sosial ekonomi yang ada pada zamannya
Hukum dapat berubah karena perubahan zaman, tempat, keadaan dan adat
Contoh-Contoh :
Al-Mudharib Yudharib Al-Mustakjir Yuajjir Ijarah Muntahiyah bit Tamlik or Bai at-Takjir Musyarakah Mutanaqishah Musyarakah Muntahiyah bit Tamlik Al-Kafalah wal Ijarah Al-Qaradh wal Ijarah Murabahah wal wakalah
Prinsip Ibadah & Muamalah (Kaitannya dengan Ijtihad dan Pengembangan Hukum Islam)
PRINSIP IBADAH
1. Bersifat Tetap (Tsabitah) 2. Tidak bisa berkembang (Nash Qathiy) 3. Bersifat Khusus/eksklusif 4. Nash-nash lebih rinci (tafshili) 5. Peluang Ijtihad lebih kecil (sempit)
Prinsip Muamalah
Bersifat Elastis (( Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat Bersifat universal, inklusif Nash-nash umumnya general Peluang ijtihad luas
1
2
Tidak bisa berkembang Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat Bersifat Bersifat universal, inklusif khusus,eksklusif Nash-nash lebih terinci Nash-nash umumnya (tafshili) general Peluang Ijtihad sempit Peluang ijtihad luas
Dr.Abdul Sattar Fathullah Said dalam kitab Al-Muamalah fil Islam berkata :
Di antara unsur dharurat (masalah paling penting) dalam masyarakat manusia adalah Muamalah, yang mengatur hukum antara individu dan masyarakat Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri adalah masalah kemanusiaan yang maha penting (dharuriyah basyariyah)
Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yang melarangnya
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu (An-Nisak : 29)
Melaksanakan transaksi bisnis atas dasar ridha (Qs.4:29) Melaksanakan transaksi atas dasar suka rela/ridha (4:29)
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melaksanakan hutang piutang sampai waktu tertentu, maka tuliskanlah 4 Akad tansaksi bisnis disaksikan oleh saksi (2:282)
Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli Dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Jual beli, mengaitkan sektor riil (barang) dengan sektor moneter (uang /harga yang dibayarkan) Ex : Jual Beli Murabahah, Salam, Istishna
Pembiayaan Mudharabah ; mengkaitkan uang (modal) dengan Proyek usaha riil
Muzammil ayat 20 :
) (
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : Aku pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satunya tidak menghianati lainnya (HR. Abu Dawud
dan Hakim).
Sasaran kebijakan fiskal Islam melalui zakat (5:60), Melaksanakan transaksi atas dasar suka rela/ridha )(4:29 (Al-Anfal :41).
Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil, dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa sedangkan kamu mengetahui (2:188)
10
Jika ia mengalami kesulitan (membayar hutang), maka berilah dia masa tangguh sampai ia mampu membayar (QS.2: 283)
Bila diperhatikan nash-nash Al-Quran tentang muamalah maliyah, sifatnya global )kully(, tidak terinci )juziy(. Karakter global ini akan membuat hukum muamalah lebih elastis dan fleksibel dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman
Karena sifat global tsb, maka Sunnah-lah yang menjelaskan Hukum-hukum muamalah menjadi rinci dan detail