You are on page 1of 44

REFERAT ILMU KESEHATAN ANAK TUMBUH KEMBANG ANAK

Disusun Oleh: Stephanie Hellen Hartoyo, S.Ked NIM. 072011101067

Dosen Pembimbing: dr. H. Ahmad Nuri, Sp. A dr. Gebyar Tri Baskoro, Sp. A dr. Ramzi Syamlan, Sp. A

SMF ILMU KESEHATAN ANAK RSD dr. SOEBANDI JEMBER 2011

PENDAHULUAN
Upaya membangun manusia dilakukan sedini mungkin sampai anak berusia lima tahun. Tujuannya untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Periode 5 tahun pertama (masa keemasan) pertumbuhan & perkembangan paling pesat bagi otak manusia kegiatan SDIDTK. SDIDTK stimulasi dini, deteksi dini, intervensi dini, rujukan dini. 10 % penduduk Indonesia BATITA pemerintah mencanangkan gerakan nasional pemantauan tumbuh kembang anak

PENGERTIAN TUMBUH KEMBANG

TUMBUH=perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ dalam individu

KEMBANG = bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks sebagai hasil dari proses pematangan seperti kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, bahasa, sosialisasi dan kemandirian.

Ciri & Prinsip Tumbuh Kembang Anak



CIRI Menimbulkan perubahan. Tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya. Mempunyai kecepatan yang berbeda. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. Memiliki pola yang tetap yaitu pola sefalokaudal dan pola proksimodistal Memiliki tahap yang berurutan.

PRINSIP Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Pola perkembangan dapat diramalkan

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
Jenis kelamin Suku bangsa GENETIK Faktor bawaan

Pre natal gizi ibu hamil, hormon, trauma, toksin, radiasi, infeksi, stres, anoksia embrio LINGKUNGAN Post natal lingkungan biologis, keluarga & adat istiadat, fisik, psikososial

Kebutuhan Dasar Anak


Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)

Kebutuhan emosi/ kasih sayang (ASIH)

Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)

Tahap Tumbuh Kembang Anak

SEKOLAH PRA SEKOLAH

BAYI PRANATAL
A. Embrio (konsepsi-8 mg) A. Neonatal (dini 0-7 hr) (lanjut 8-28 hr) B. Pasca neonatal (29 hr-1 th)

A. Pra remaja (6-10 th) B. Remaja dini (1015 th) (8-13 th) Lanjut (15-20 th) (13-18 th)

1- 6 th

B. Fetus (9 mg- lahir)

PERTUMBUHAN FISIK

Pertumbuhan intrauterin

BB
LEMAK

8 mg I organogenesis
9-40 mg berfungsinya organ, penambahan berat dan panjang badan

TB
Setelah Lahir

GIGI

LK

Penambahan BB
Kenaikan berat badan N anak pada tahun O UMUR pertama kehidupan adalah:
Triwulan I gram/bulan Triwulan II gram/bulan Triwulan III gram/bulan Triwulan IV gram/bulan : 700-1000
: 500-600 1 Lahir 3-12 2 bulan 1-6 {Umur (bulan)+9}/2

PERKIRAAN BB 3,25 kg

: 350-450
: 250-350

tahun
6-12

{Umur (tahun) x 2}+8

Penambahan Tinggi Badan


Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar perkiraan tinggi badan anak adalah: 1 tahun : 1,5 x TB lahir 4 tahun : 2 x TB lahir 6 tahun : 1,5 x TB setahun 13 tahun : 3 x TB lahir Dewasa : 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)

Pertumbuhan Lingkar Kepala


Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak
6-9 bulan kehamilan kenaikan berat otak 3 gram/ 24 jam Lahir-6 bulan kenaikan berat otak 2 gram/ 24 jam 6 bulan 3 tahun kenaikan berat otak 0,35 gram/ 24 jam 3 tahun 6 tahun kenaikan berat otak 0,15 gram/ 24 jam

Lahir rata-rata lingkar kepala : 34 cm 6 bulan rata-rata lingkar kepala : 44 cm 1 tahun rata-rata lingkar kepala : 47 cm 2 tahun rata-rata lingkar kepala : 49 cm Dewasa rata-rata lingkar kepala : 54 cm

ERUPSI GIGI
Pertama umur 5-10 bulan, gigi seri tengah bawah, gejala erupsi gigi yaitu gusi kemerahan, sedikit menggembung, air liur berlebihan diikuti panas badan dan anak rewel. Umur rata-rata Erupsi Gigi Gigi Susu Umur (bulan) 2 insisor (seri) tengah bawah 5 - 10 4 insisor atas 8 - 12 2 insisor lateral bawah 12 - 15 4 Molar ke I 12 - 16 4 Kuspid (taring) 16 - 20 4 Molar ke II 20 - 30 Gigi susu berjumlah 20 bulan tumbuh seluruhnya usia 2-5 tahun variasi saat erupsi luas, perbedaan 10-12 bulan dari waktu erupsi masih normal

Erupsi gigi tetap : Molar pertama Incisor Premolar Caninus Molar kedua Molar ketiga

: 6- 7 tahun : 7-9 tahun : 9-11 tahun : 10-12 tahun : 12-26 tahun : 17-25 tahun

Jaringan Lemak
Banyak dan besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurusnya seseorang. Pertambahan jumlah sel lemak meningkat pada trisemester III kehamilan sampai pertengahan masa bayi. melambat sampai anak berumur 6 tahun bertambah pada anak perempuan usia 8 tahun sedangkan pada anak laki-laki 10 tahun sampai menjelang awal pubertas pertambahan jaringan pada laki-laki akan berkurang sedangkan pada perempuan akan terus bertambah hingga mencapai bentuk tubuh wanita dewasa. Untuk mengukur tebal jaringan lemak dengan mengukur tebalnya lipatan kulit.

POLA PERTUMBUHAN
UMUM

NEURAL

LIMFOID

GENITAL

ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN YANG DIPANTAU


Personal social

Fine motor adaptive

Language

Gross motor

BEBERAPA GANGGUAN TUMBUH KEMBANG YANG SERING DITEMUKAN Gangguan bicara & bahasa
Perawakan pendek

Cerebral palsy

Syndrom down
Retardasi mental

Autisme

GPPH

Faktor penyebab gangguan perkembangan Faktor genetik Downs Syndrom Faktor pre natal infeksi virus TORCH Faktor peri natal proses kelahiran fetal distress asfiksia Faktor post natal kern icterus infeksi otak trauma otak tumor otak

Penyebab Gangguan Perkembangan Motorik Faktor turunan Faktor lingkungan Faktor kepribadian Obesitas Retardasi Mental Kelainan tonus otot Penyakit Neuromuscular

Penyebab gangguan perkembangan bahasa adalah: Faktor genetik Gangguan pendengaran Kurangnya interaksi dengan lingkungan Intelegensi rendah Faktor keluarga

STIMULASI TUMBUH KEMBANG


Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK Pengukuran antropometri


2 kelompok :
Tergantung umur Tidak tergantung umur BB TB LK LLA
Tebal kulit

BERAT BADAN
BB merupakan ukuran antropometrik yang terpenting. Indikator ini dimanfaatkan untuk menilai keadaan gizi anak, memonitor keadaan kesehatan, dan dasar perhitungan dosis obat dan makanan.

Penambahan Berat Badan & Panjang Badan


Di Indonesia dipakai KMS untuk monitoring
BB Lahir : 3 Kg Turun pada hari ke 3-4 Kembali BB lahir hari ke 8-9 Umur 5 bulan : 2 kali BBL Umur 1 tahun : 3 kali BBL Umur 2,5 tahun : 4 kali BBL > 3 tahun : 8 + 2n Kg n : umur dalam tahun Penambahan BB 6 Bulan I : 0,5 - 1 Kg/bulan 6 Bulan II : 0,3 - 0,5 Kg/bulan 1-2 tahun : 0,2 Kg/bulan

Tinggi Badan (TB)


TB lahir : 50 cm
Umur 1 tahun : 1,5 TB lahir

Penambahan Panjang Badan


6 bulan I : 2 - 5 cm/bulan 6 bulan II : 1,25 cm/bulan 1-7 tahun : 7,5 cm/bulan TB > 3 tahun : 80 + 5n cm

Untuk bayi dan anak berusia > 2 tahun, tinggi badan diukur dalam posisi berdiri. Pengukuran menggunakan right-angle stadiometer anthropometer. Pengukuran juga dapat menggunakan right angle headboard dan batang pengukur, pita yang tidak dapat meregang dan terfixaxi ke dinding atau wall-mounted stadiometer Pengukuran lingkar kepala untuk semua bayi dan anak. Alat yang dipakai pita pengukur yang fleksibel tetapi tidak elastis. Syarat kepala pasien harus diam. Pita pengukur ditempatkan melingkar di kepala pasien melalui bagian yang paling menonjol (protuberantia occipitalis) dan dahi (glabella), pita pengukur harus kencang mengikat kepala.

Lingkar Kepala
Dipakai utk menaksir pertumbuhan otak LK lahir: 33-35 cm Tahun I: + 10 cm Tahun II: + 2-5 cm Tahun III: + 1,25 cm
Interpretasi :

Pada pemeriksaan lingkar kepala, jika lingkar kepala anak > 2 SD di atas angka rata-rata untuk umur dan jenis kelamin/ ras (> + 2 SD) disebut makrosefali. Sedangkan jika lingkar kepala anak < 2 SD di bawah angka rata-rata untuk umur dan jenis kelamin/ ras ( < - 2 SD) disebut mikrosefali. Kemudian melakukan ploting ke kurva pertumbuhan.

KATEGORI STATUS GIZI (Z-SCORE)


1. BB/ U
Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih < -3 SD -3 SD s/d <-2 SD -2 SD s/d +2 SD > + 2 SD

3. BB/ TB
Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih < -3 SD -3 SD s/d <-2 SD -2 SD s/d +2 SD > + 2 SD

2. TB / U
Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih < -3 SD -3 SD s/d <-2 SD -2 SD s/d +2 SD > + 2 SD

KATEGORI STATUS GIZI WHO-NCHS Depkes 1999


Gizi lebih > 120% median BB/U Gizi baik 80-120 % median BB/U Gizi sedang 70-79,9 % median BB/U Gizi kurang 60-69,9 % median BB/U Gizi buruk <60% median BB/U

EDEMA BB TIDAK ADA Gizi kurang ADA

KLASIFIKASI STATUS GIZI BURUK-WELCOME TRUST

60 %

Kwashiokor

Marasmus< 60 % Marasmus Kwashiokor

KPSP (Kuesioner Pra skrinning Perkembangan (KPSP)


Skrinning / pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra skrinning Perkembangan (KPSP) Tujuan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau menyimpang Jadwal rutin umur 3,6,9,12,15,18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60,66, dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur skrinning minta ibu datang pada umur yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Jika ada keluhan masalh tumbuh kembang maka menggunakan KPSP yang umur lebih muda. Alat yang digunakan : formulir KPSP dan alat bantu pemeriksaan seperti pensil, kertas, bola tenis, kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 8 buah, kismis, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm. Intepretasi hitunglah berapa jumlah ya. Ya (jika pernah atau sering melakukan) dan tidak ( jika belum pernah melakukannya). Jumlah ya 9 atau 10 perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangan (S); 7 atau 8 perkembangan anak meragukan (M); 6 atau kurang kemungkinan ada penyimpangan. Untuk jawaban tidak perlu dirinci jenis keterlambatannya gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosiaisasi dan kemandirian)

DDST (DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST)


Metode skrinning perkembangan anak yang mudah dan cepat (15-20 menit) yang memiliki validitas tinggi. Aspek perkembangan yang dinilai Ada 105 tugas perkembangan pada DDST dan DDST-R yang kemudian pada Denver II menjadi 125 tugas perkembangan. Perbedaan Denver I dan Denver II adalah :
Peningkatan 86% pada sektor bahasa. Skala umur yang baru. Kategori baru untuk interpretasi pada kelainan yang ringan. Skala penilaian tingkah laku Materi training yang baru. Setiap tugas digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal yang berurutan menurut umur dalam lembar DDST. Pada waktu tes, hanya perlu melakukan 25-30 tugas saja

Alat yang digunakan Alat peraga : benang wol merah, kismis/ manik-manik, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas, dan pensil. Lembar formulir DDST Buku petunjuk Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap: Tahap I (secara periodik): 3-6 bulan, 9-12 bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun. Tahap II : dicurigai hambatan perkembangan pada tahap pertama dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.

Penilaian Lulus (Passed =P), gagal (Fail=F), anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No opportunity = N O). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontaltugas perkembangan pada formulir DDST. Selanjutnya pada masing sektor berapa yang P dan berapa yang F selanjutnya ditentukan : ABNORMAL bila 2 keterlambatan pada 2 sektor atau lebih. Bila dalam 1 sektor atau lebih terdapat 2 keterlambatan + 1 sektor dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia. MERAGUKAN Bila dalam 1 sektor terdapat 2 keterlambatan. Bila 1 sektor dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia. TIDAK DAPAT DITES terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan. NORMAL tidak termasuk kriteria di atas

You might also like