You are on page 1of 12

PERCOBAAN III

Judul Percobaan

: Reaksi Yang Melepas Kalor dan Menyerap Kalor

Tujuan Percobaan : Menjelaskan adanya perubahan energi pada reaksi kimia Hati/Tanggal Tempat : Rabu/ 14 November 2012 : Laboratorium Kimia FKIP Unlam Banjarmasin

I.

DASAR TEORI Termodinamika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari transformasi

dari berbagai bentuk energi. Termodinamika didasarkan atas dua postulat pokok yang dikenal sebagai hukum pertama dan hukum kedua. Hukum pertama menyangkut masalah pertukaran energi, sedangkan hukum kedua membahas arah dari pertukaran tersebut. Sistem adalah sejumlah zat atau campuran zat-zat yang dipelajari sifatsifat dan perilakunya. Segala sesuatu di luar sistem disebut lingkungan. Antara sistem dan lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi. Berdasarkan pertukaran ini dapat dibedakan tiga jenis sistem, yaitu sistem tersekat, sistem tertutup, dan sistem terbuka. Sistem tersekat merupakan sistem yang tidak dapat melakukan pertukaran materi maupun energi dengan lingkungannya. Sistem tersekat memiliki jenis energi yang tetap. Sistem tertutup adalah sistem yang hanya dapat melakukan pertukaran energi dengan lingkungannya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang dapat mempertukarkan materi dan energi dengan lingkungannya. Akibatnya komposisi dari sistem terbuka tidak tetap (berubah). Kalor (q) didefinisikan sebagai energi yang dipindahkan melalui batasbatas sistem sebagai akibat langsung dan perbedaan temperatur antara sistem dan lingkungannya. Menurut perjanjian, q dihitung positif bila kalor masuk sistem dan negatif bila kalor keluar dari sistem. Termokimia mempelajari efek panas yang terjadi baik dalam perubahan secara kimia (reaksi kimia) maupun secera fisika (proses penguapan, peleburan,

dsb.). Efek panas dapat bersifat eksoterm, yaitu bila terjadi pelepasan kalor, dan endoterm, yaitu bila proses disertai dengan penyerapan kalor. Jumlah kalor yang bersangkutan dalam suatu reaksi bergantung pada jenis dan jumlah zat-zat yang breaksi, pada keadaan fisik zat-zat pereaksi dan hasil reaksi, pada temperatur dan pada tekanan (terutama pada reaksi gas). Oleh karena itu kalor reaksi dan suatu reaksi hendaknya dinyatakan bersama-sama dengan persamaan reaksinya, dimana kondisi-kondisi reaksi tertera dengan jelas. Kalor reaksi pada tekanan tetap biasanya dinyatakan sebagai H (perubahan entalpi), sedangkan H adalah entalpi sistem. H reaksi = H hasil reaksi H pereaksi Untuk reaksi eksoterm H negatif (-), sedang untuk reaksi endoterm H positif (+).

II. ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan: a. Pipet tetes b. Tabung reaksi c. Sumbat d. Spatula : 2 buah : 3 buah : 1 buah : 2 buah

e. Gelas ukur 10 ml : 1 buah f. Gelas kimia : 1 buah

g. Rak tabung reaksi : 1 buah h. Kaca arloji : 2 buah

Bahan-bahan yang diperlukan: a. Ba(OH)2.8H2O b. Amonium Klorida (NH4Cl) c. HCl 3M d. Pita Magnesium e. Aquadest

III. PROSEDUR KERJA


1. Memasukkan BaOH2 sebanyak 2 spatula dalam tabung reaksi. Menambahkan

NH4Cl sebanyak 2 spatula. Mengaduk campuran, kemudian menutup dengan gabus, memegang tabung dan merasakan suhunya, membiarkan selama 10 menit dan membuka tabung, mencium bau gasnya.
2. Memasukkan pita magnesium kedalam tabung reaksi yang berisi 3 mL HCl

3M. Merasakan suhunya dengan memegang tabung reaksi. Mengamati apa yang terjadi dengan pita magnesium.
3. Melarutkan 1 spatula NH4Cl kedalam 5 mL air. Merasakan suhu dangan

memegang tabung reaksi.

IV. HASIL PENGAMATAN No 1. Kegiatan Pencampuran Ba(OH)2. 8H2O dengan NH4Cl. Diamkan 10 menit. 2. Pembauan gas Bau gas menyengat Tabung reaksi terasa panas. Pita magnesium habis bereaksi Perubahan yang Terjadi Tabung reaksi terasa dingin dan terbentuk air

Pencampuran Mg + HCl

3.

NH4Cl + H2O

Tabung reaksi terasa dingin

V. ANALISIS DATA Percobaan ini bertujuan untuk menjelaskan adanya perubahan energy pada reaksi kimia. 1. Reaksi antara Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl Pada percobaan pertama yaitu dengan mencampurkan Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl dalam tabung reaksi. Berdasarkan teori, yang dikatakan sistem yaitu sejumlah zat/campuran zatzat yang dipelajari sifat-sifat dan perilakunya. Sedangkan lingkungan yaitu segala

sesuatu yang berada di luar sistem. Sehingga dapat dikatakan bahwa campuran antara Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl merupakan suatu sistem, sedangkan di luar dari itu adalah suatu lingkungan, seperti tabung reaksi dan udara. Dan antara sistem dengan lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi. Hal ini dapat dibuktikan dengan tabung reaksi terasa dingin, dan merupakan sistem tertutup, karena antara sistem dengan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran materi (tabung reaksi ditutup dengan sumbat), tetapi terjadi pertukaran energi, yaitu penurunan suhu (tabung reaksi dingin). Namun, ketika sumbat dibuka maka menjadi sistem terbuka, karena terjadi pertukaran antara sistem dengan lingkungan, selain dibuktikan dengan terjadinya penurunan suhu (energi), dapat dibuktikan dengan munculnya bau gas yang menyengat di udara (materi) yang diduga merupakan gas ammonia (NH3). Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa reaksi antara Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl merupakan reaksi endoterm, karena arah pergerakan kalor yaitu dari lingkungan ke sistem (menyerap kalor). Hal ini dapat dibuktikan secara teoritis, yaitu dengan menghitung H (perubahan entalpinya) yaitu sebesar +130,78 kJ/mol. Tanda positif (+) menunjukkan bahwa reaski bersifat endoterm. Dengan persamaan reaksi: Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl(s) BaCl2. 2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l) Dapat dinyatakan perubahan entalpi pada reaksi endoterm dengan diagram tingkat energi seperti berikut:

entalpi

Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl(s)


Panas diserap oleh sistem dari lingkungan

BaCl2. 2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l)

2. HCl dengan Pita Magnesium Pada percobaan kedua, yaitu memasukkan pita magnesium ke dalam 3 mL HCl 3M. HCl dan pita magnesium diidentifikasi sebagai suatu sistem. Karena merupakan suatu campuran yang diamati sifat atau perilakunya. Dan yang diidendifikasi sebagai lingkungan yaitu tabung reaksi dan udara disekitar (selain sistem). HCl dan pita magnesium merupakan sistem terbuka. Dikatakan sebagai sistem terbuka apabila sistem tersebut dapat mempertukarkan materi dan energi dengan lingkungannya. Sistem dapat mempertukarkan materi dengan

lingkungannya yaitu ketika pita magnesium dimasukkan ke dalam larutan HCl muncul asap yang keluar menuju lingkungan, yang diduga merupakan gas hidrogen (H2). Sedangkan dikatakan sistem tersebut mempertukarkan energi, yaitu dengan menyentuh tabung reaksi dan dirasakan terjadi peningkatan suhu (tabung reaksi panas). Dari gejala-gejala yang diamati, dapat dikatakan bahwa reaksi antara HCl dengan pita magnesium merupakan reaksi eksoterm. Karena arah pergerakan kalor yaitu dari sistem ke lingkungan (membebaskan kalor). Hal ini dapat dibuktikan secara teoritis, yaitu dengan menghitung H (perubahan entalpinya). yaitu sebesar - 462,042 kJ/mol. Tanda positif () menunjukkan bahwa reaski bersifat eksoterm. Dengan persamaan reaksi: 2HCl(aq) + Mg(s) Mg2+(aq) + Cl-(aq) + H2(g) Dapat dinyatakan perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dengan diagram tingkat energi seperti berikut:

entalpi

2HCl(aq) + Mg(s)
Panas dilepas oleh sistem ke lingkungan

Mg2+(aq) + Cl-(aq) + H2(g)

3. Reaksi antara NH4Cl dengan H2O Pada percobaan terakhir ini, yaitu dengan melarutkan serbuk NH4Cl dengan air, yang diidentifikasi sebagai sistem. Dan tabung reaksi serta udara sekitar yang diidentifikasi sebagai lingkungan. Larutan NH4Cl merupakan suatu sistem terbuka, karena dalam wadah terbuka (tabung reaksi tidak ditutup), sehingga terjadi pertukaran energi dan materi dengan lingkungan. Bukti terjadinya pertukaran energi yaitu tabung reaksi terasa dingin ketika dipegang atau terjadi penurunan suhu. Dari gejala tersebut dapat dikatakan bahwa kalor bergerak dari lingkungan ke sistem (menyerap kalor), sehingga dapat dikatakan pula bahwa reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm. Hal ini dapat dibuktikan secara teoritis, yaitu dengan menghitung H (perubahan entalpinya) yaitu sebesar +300,441 kJ/mol. Tanda positif (+) menunjukkan bahwa reaski bersifat endoterm. Dengan persamaan reaksi: NH4Cl(s) + H2O(l) NH4OH(aq) + HCl(aq) Dapat dinyatakan perubahan entalpi pada reaksi endoterm dengan diagram tingkat energi seperti berikut:

entalpi

NH4Cl(s) + H2O(l)
Panas diserap oleh sistem dari lingkungan

NH4OH(aq) + HCl(aq)

VI. KESIMPULAN 1. Reaksi kimia yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm. Sedangkan reaksi yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm. 2. Dari hasil percobaan yang termasuk reaksi eksoterm adalah percobaan 2 dan yang termasuk reaksi endoterm adalah percobaan 1 dan 3. 3. Untuk reaksi eksoterm H sistem negatif, sedang untuk reaksi endoterm H sistem positif.

VII.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Hiskia dan Tupamahu. 1991. Stoikiometri Energetika Kimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Atkin, PW. 1997. Kimia Fisika Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Permana, Irvan.2009.Memahami Kimia 2: SMA/MA untuk Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Sutresna, Nana.2007.Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo Media Pratama

LAMPIRAN

Perhitungan perubahan entalpi

1) Reaksi antara Ba(OH)2.8H2O dengan NH4Cl. Diketahui: Persamaan reaksi: Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl(s) BaCl2. 2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l) Hf Hf Hf Hf Hf Ditanya: Jawab: Persamaan reaksi: Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl(s) BaCl2. 2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l) H = Hf (produk) Hf (pereaksi) = [Hf BaCl2. 2H2O(s) + 2. Hf NH3(g) + 8. Hf H2O(l)] [Hf Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2. Hf NH4Cl(s)] = [- 1460 kJ/mol + 2. (- 46,11 kJ/mol) + 8.(- 286 kJ/mol)] [- 3342,2 kJ/mol + 2. (- 314,4 kJ/mol)] = [(-1460 kJ/mol) + (-92,22 kJ/mol) + (-2288 kJ/mol)] [(-3342,2 kJ/mol) + (6288 kJ/mol)] = (- 3840,22 kJ/mol) (- 3971 kJ/mol) = + 130,78 kJ/mol Ba(OH)2. 8H2O(s) NH4Cl(s) BaCl2. 2H2O(s) NH3(g) H2O(l) = - 3342,2 kJ/mol = - 314,4 kJ/mol = - 1460 kJ/mol = - 46,11 kJ/mol = - 286 kJ/mol

H reaksi.?

2) HCl dengan Pita Magnesium Diketahui: persamaan reaksi: 2HCl(aq) + Mg(s) Mg2+(aq) + Cl-(aq) + H2(g)

Hf HCl(aq) Hf Mg(s) Hf Mg2+(aq) Hf Cl-(aq) Hf H2(g) Ditanya: H reaksi..? Jawab: persamaan reaksi:

= - 167,159 kJ/mol =0 = - 461,96 kJ/mol = - 167,2 kJ/mol =0

2HCl(aq) + Mg(s) Mg2+(aq) + Cl-(aq) + H2(g) H = Hf (produk) Hf (pereaksi) = [Hf Mg2+(aq) + Hf Cl-(aq) + Hf H2(g)] [Hf HCl(aq) + Hf Mg(s)] = [-461,96 kJ/mol + 2.(-167,2) + 0] [2.(-167,159) +0] = (-796,36 kJ/mol) (-334,318 kJ/mol) = - 462,042 kJ/mol

3) Reaksi antara NH4Cl dengan H2O Diketahui: persamaan reaksi: NH4Cl(s) + H2O(l) NH4OH(aq) + HCl(aq) Hf NH4Cl(s) Hf H2O(l) Hf NH4OH(aq) Hf HCl(aq) Ditanya: Jawab: Persamaan reaksi: NH4Cl(s) + H2O(l) NH4OH(aq) + HCl(aq) H = Hf (produk) Hf (pereaksi) = [Hf NH4OH(aq) + Hf HCl(aq) ] [Hf NH4Cl(s) + Hf H2O(l)] H = .? = -314,4 kJ/mol = - 286 kJ/mol = - 132,8 kJ/mol = - 167,159 kJ/mol

= [(- 132,8 kJ/mol) + (- 167,159 kJ/mol)] [(-314,4 kJ/mol) + (- 286 kJ/mol)] = (-299,959 kJ/mol) (-600,4 kJ/mol) = +300,441 kJ/mol

Pertanyaan dan Jawaban 1. Gejala apakah yang menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1, 2, dan 3? Jawab: Gejala yang terjadi yang menunjukkan bahwa telah terjadi reaksi kimia adalah: Percobaan 1, tabung reaksi terasa dingin dan tercium bau menyengat. Percobaan 2, tabung reaksi terasa panas dan pita magnesium yang dimasukkan larut (bereaksi dengan HCl). Percobaan 3, tabung reaksi terasa dingin.

2. Jika hasil-hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda harapkan terjadi dengan suhu campuran pada (1), (2), dan (3)? Jawab: Jika hasil-hasil reaksi dibiarkan beberapa jam maka suhu campuran diharapkan: Percobaan 1, suhu semakin dingin lagi. Percobaan 2, suhu semakin panas. Percobaan 3, suhu semakin dingin.

3. a. Bagaimana jumlah energi zat-zat hasil reaksi dibandingkan dengan jumlah energi zat-zat pereaksi pada (1), (2), dam (3). Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama? b. Apa yang dimaksud reaksi eksoterm dan reaksi endoterm? Jawab:

a. Jumlah energi zat-zat hasil reaksi jika dibandingkan dengan jumlah energi zat-zat pereaksi yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama adalah Percobaan 1 : jumlah energi zat-zat hasil reaksi lebih besar daripada jumlah energi zat-zat pereaksi. Percobaan 2 : jumlah energi zat-zat hasil reaksi lebih kecil daripada jumlah energi zat-zat pereaksi. Percobaan 3 : jumlah energi zat-zat hasil reaksi lebih besar daripada jumlah energi zat-zat pereaksi. b. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang berlangsung dengan

membebaskan/melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan. Dan reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang berlangsung dengan menyerap kalor dari lingkungan ke sistem.

4. Manakah dari percobaan diatas yang merupakan: a. b. Reaksi eksoterm Reaksi endoterm

Jawab: a. Percobaan 2 : reaksi eksoterm b. Percobaan 1 dan 3 : reaksi endoterm

5. Bagaimana entalpi sistem jika suatu proses mengalami reaksi eksoterm? Jawab: Jika suatu proses mengalami reaksi eksoterm maka entalpi sistem akan berkurang (H bertanda negatif).

6. Bagaimana entalpi sistem jika suatu proses mengalami reaksi endoterm? Jawab: Jika suatu proses mengalami reaksi endoterm maka entalpi sistem akan bertambah (H bertanda positif).

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SMA (AKKC 351)

PERCOBAAN III Reaksi yang Melepas Kalor dan Menyerap Kalor

DOSEN: Dra. Hj. St. H. Nurdiniah, M.Si Drs. Rusmansyah, M.Pd

ASISTEN PRAKTIKUM: Amma Husnul Khatimah Muhammad Yuhdhi

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2

Aan Aji Priambodo Anggun Oktavia Adityas Hafipah Susanti Indah Ruri Elvera Irmayanti Noorma Andini

: A1C310237 : A1C310207 : A1C310223 : A1C310230 : A1C310225 : A1C310209

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2012

You might also like