You are on page 1of 16

PASAR OLIGOPOLI

PENDAHULUAN Pasar oligopoli ialah pasar dimana di pasar (industri) hanya terdapat beberapa perusahaan saja. Karakteristik Pasar Oligopoli: 1. Hanya sedikit perusahaan dalam industri 2. Produk homogen atau terdeferensiasi 3. Pengambilan keputusan yang saling mempengeruhi 4. Adanya kompetisi non harga

Karakteristik Pasar Oligopoli a. Hanya sedikit perusahaan dalam Industri Secara teori sulit untuk menentapkan berapa jumlah perusahaan di pasar agar dapat dikatakan oligopoli Biasanya diasumsikan jumlah perusahaan kurang dari 10 Kekuatan perusahaan dalam industri diukur dengan rasio konsentrasi (concentration ratio) Rasio konsentrasi menghitung berapa persen output dalam pasar oligopoli dikuasai perusahaan-perusahaan dominan
3

b.

Produk Homogen atau terdeferensiasi Persaingan antar perusahaan dalam oligopoli ialah persaingan harga (pricing strategy) dan non-harga (non-pricing strategy). Strategi non harga antara lain iklan. Semakin besar tingkat diferensiasinya, semakin kecil tingkat ketergantungannya pada perusahaan lain Contoh produk terdirerensiasi: industri mobil, rokok, HP. Sedangkan yang menghasilkan produk homogen: industri baja, pipa peralon, seng dankertas.

c.

Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (interdependence decision) Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun yang masih di luar industri (potential firms) Untuk mencegah perusahaan baru masuk, perusahaan oligopolis menetapkanstrategi harga jual terbatas (limiting prices). c. Kompetisi Non Harga Misalnya dengan iklan, membentuk citra yang baik dan mempengaruhi perilaku konsumen atau melakukan kegiatan intelejen industri
5

Faktor-faktor Penyeban Terbentuknya Pasar Oligopoli a. Efisiensi Skala Besar Efisinesi skala besar terjadi jika teknologi yang digunakan adalah padat modal (capital intensive) Dengan demikian, perusahaan baru yang akan masuk membutuhkan dana investasi yang sangat besar, sehingga ada barrier to entry bagi perusahaan baru masuk ke dalam industri oligopolis.

b.

Kompleksitas Manajemen Dalam pasar oligopolis, bukan hanya kompetisi harga, tapi juga non-harga. Perusahaan harus memiliki kemampuan manajemen yang baik agar mampu bertahan dalam suatu persaingan yang sangat kompleks

Keseimbangan Oligopolis
Keseimbangan perusahaan terjadi bila laba mencapai maksimum. Untuk menjelaskan bentuk keseimbangan oligopolis, ada berbagai cara antara lain dengan model permintaan patah-patah (kinked demand model) dan model kepemimpinan harga (price leadership model)

a. Model Permintaan Patah-patah Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939). Menurut Sweezy, harga dalam pasar oligopoly bersifat kaku (inflexible) dan oligopolis mengambil keputusan berdasarkan skenario pesimistik. Permintaan dianggap sangat elastis bila harga dinaikkan dan in-elastis bila harga diturunkan. Konsekwensi dari pemikiran tersebut ialah perusahaan menghadapi dua skenario permintaan; pertama, permintaan dengan asumsi pesaing tidak bereaksi terhadap strategi perusahaan, sehingga permintaan elastis (misal D1) dan kedua adalah jika pesaing bereaksi terhadap strategi perusahaan, sehingga permintaan in-elastis (misal D2)
9

Penjelasan dengan kurva:

Kurva permintaan yang relevan bagi perusahaan adalah ABD1 (garis tidak putus.
10

Sampai batas harga P1, kurva permintaan yang relevan adalah AB, karena jika perusahaan menetapkan harga di atas P1, pesaing tidak bereaksi. Akibatnya, bila oligopolis menetapkan kenaikan harga, misalnya 10% (P3), ia akan kehilangan permintaan lebih besar dari 10% (Q1 Q3). Hal tersebut karena perusahaan lain tidak menaikkan harga. Sebaliknya, bila oligopolis menetapkan harga di bawah P1 (misal P2), pesaing bereaksi. Kurva permintaan yang relevan adalah BD2. Bila oligopolis menurunkan harga sebesar 10%, tambahan permintaan akan lebih sedikit dari 10% karena perusahaan lain ikut bereaksi ikut menurunkan harga. Kurva penerimaan marjinal (MR) yang relevan bagi perusahaan adalah ACDE. Harga keseimbangan ada di 11 P1

Keseimbangan perusahaan oligopolis terjadi saat MR =,MC, dengan P sebesar P1 dan Q sebesar Q1 (lihat diagram di bawah ini)

Jika struktur biaya berubah (MC geser ke MC2, harga dan output tetap tidak berubah karena akan menimbulkan reaksi perusahaan lain.
12

b. Model Kepemimpinan Harga Ada perusahaan yang dominan dalam oligopolis Perusahaan yang dominan mengambil inisiatif dalam penentuan harga Tujuannya adalah meningkatkan laba dengan cara kolusi implisit (perusahaan lain diharapkan mengikuti langkah perusahaan dominan tanpa dengan perjanjian) Perusahaan dominan memberikan sinyal harga melalui media massa. Perusahaan dominan memiliki posisi penentu harga (price setter) sedangkan perusahaan lain hanya sebagai pengikut harga (price taker). Contoh price leader di Indonesia: Fuji an Indocement
13

Penjelasan dengan diagram: Permintaan pasar adalah Dm yang merupakan permintaan total yang dihadapi setiap perusahaan dalam pasar.

14

Pada saatharga sebesar P1, perusahaan dominan tidak berproduksi. Bila harga di bawah P2, permintaan perusahaan dominan identik dengan permintaan industri, karena permintaan terhadap perusahaan lain sudah tidak ada. Struktur penawaran industri digambarakan dengan kurva Sm yang merupakan penjumlahan biaya marjinal seluruh perusahaan dalam industri. Dd adalah permintaan perusahaan dominan dengan struktur penawaran Sd. Laba maksimum bagai perusahaan dominan adalah jika MR = MC, sehingga menjual haraga sebesar Pd dan produksi sebesar Qd.
15

Perusahaan lain (sebagai pengikut harga) menetapkan jumlah produksi berdasarkan harga yang ditetapkan perusahaan dominan (Pd). Dengan harga jual Pd per unit,jumlah output yang menghasilkan laba maksimum adalah Qs, pada saat Pd = Sm. Jumlah output yang diproduksi industri adalah sebesar Qm = Qs + Qs.

16

You might also like