Professional Documents
Culture Documents
Kertas pertama kali diciptakan oleh bangsa Cina. Tsai Lun adalah orang yang menemukan kertas yang dibuat dari bahan bambu yang mudah didapatkan di Cina pada tahun 101
Masehi. Penemuan ini kemudian menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan menyebarnya bangsa Cina ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu, walaupun sebenarnya cara pembuatan kertas pada awalnya merupakan hal yang sangat dirahasiakan. Teknik pembuatan kertas jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi.
Para tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orangorang arab, sehingga kemudian muncullah industri-industri kertas disana.
Teknik pembuatan kertas kemudian juga menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan Spanyol dan ke seluruh dunia. Kertas di Indonesia berawal pada tahun1920-an, dengan didirikannya NV Papier Fabrik Padalarang, Jawa Barat. Setelah itu pada tahun 1939, didirikan pabrik kertas kedua di Leces, Jawa Timur. Sampai tahun 1971 Pada tahun 1972, mulai menggunkan kayu impor. Dan pada tahun 1974, Indonesia mulai memproduksi sendiri pulp kayu. Sampai tahun 2001, di Indonesia beroperasi 81 pabrik kertas, terdiri dari 10 pabrik terpadu, 65 pabrik kertas dan 6 pabrik pulp, dengan kapasitas mencapai 9,2 juta ton kertas per tahun
Pulp : Bahan yang berupa kumpulan serat alam. Struktur yang dibuat dari serat-serat selulosa kayu yang telah dilepas dari gelondongnya. Bubur kertas (awam). Kertas : bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Kayu berumur 6 10 bulan dipotong dari hutan tanam industri dan dikirim ke pabrik sebagai bahan baku dari pulp dan kertas. Kayu (Log) disimpan beberapa saat untuk proses pelapukan
Kertas bungkus : untuk semen, kertas llilin Kertas tisu : sigaret, karbon, tisu muka Kertas cetak : untuk buku cetak Kertas tulis : HVS Kertas koran Kertas Karton
1.Pembuatan pulp (bubur kertas) 2. Pembuatan kertas basah 3. Pengeringan dalam mesin Fourdrinier 4. Pembuatan kertas kering
Pulping adalah proses pemisahan serat selulosa dari bahan pencampur (lignin & pentosan), pelepasan bentuk bulk menjadi serat atau kumpulan seratkumpulan serat. Lignin harus dihilangkan karena dapat membuat kertas mengalami degradasikertas degradasi. Proses pembuatan pulp ada 3 jenis : 1. cara mekanis (groundwood) 2. cara kimia 3. cara semi kimia
1.Pulping dengan cara mekanis pemisahan serat secara mekanis kekuatan dan derajat putih kertas tidak diutamakan cocok untuk kertas koran, tisu konversi 95 % . 2. Pulping dengan cara kimia pemisahan selulosa dengan bahan kimia bahan pemisah : = basa (proses soda & proses kraft) = asam (proses sulfit, proses magnetik, proses netral sulfit)
3. Pulping dengan cara semi kimia -proses campuran antara Kimia & mekanis pelunakan pemisahan serat dengan larutan sulfit, dengan sulfat atau untuk
jenis
proses : * proses soda dingin * chemigroundwood konversi : 85 95 %. Proses Pulping Mekanis : Ground Pulp ThermoMechanical Pulp (TMP) Chemothermomechanical Pulp (CTMP)
Log
Paper
Proses Alkaline Proses soda (menggunakan NaOH) Proses sulfat/kraft (NaOH, Na2SO4) Proses sulfit Proses sulfit asam (Ca-bisulfit, SO2) Proses bisulfit (MgSO4 atau amonium bisulfit)
Pulp kasar
Beating, refining bleaching Pulp kimia siap pakai
Pulping
Washing
Bleaching
Oksigen Delignificatio n
Refining
- Kayu lunak (softwood), tumbuhan konifer contohnya pohon pinus. - Kayu keras (hard wood), kayu dari tumbuhan yang menggugurkan daunnya setiap tahun.
log
washing
chip filter
3.Pulping
White liquor
Chip
Digeste r
Dikuku s
Dimasa k
Black liquor
drying
brown stock
Washin g
4.Washing
Brow nstoc k
Washin g
Screani ng
Pulp melewati slot dalam piringan yang berputar untuk memisahkan gumpalan selulosa menjadi serat dan mempersiapkan pulp untuk proses pembuatan kertas. Serat dipotong dengan panjang yang seragam dan diperlakukan untuk memperbaiki ikatan dan kekuatan produk akhir kertas.
6. Oksigen Delignification
Bubur kertas dicampur
dengan oksigen (O2) dan sodium hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower sebelum di cuci didalam washer.
Untuk mengurangi
O2
brown stock
Washing
Filter
pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp.
NaOH
Liquor
Recovery
7.Bleaching
ClO2
brown stock
Ekstraksi
NaOH
Bleaching/Decoloring
Menghilangkan warna gelap pulp Menggunakan : Klorin Kaporit HO Ozone EDTA kapang (mikrobiologi)
Pulp siap pakai + bahan tambahan Pembentukan lembaran (wet part) Penurunan kadar air dan pengeringan Kertas atau karton
Mixing Pencampuran dengan bahan-bahan aditif kertas sesuai dengan jenis dan karakteristik kertas yang diinginkan Pengaturan Konsistensi Pengaturan perbandingan padatan dengan air pada bubur kertas agar sesuai dengan spesifikasi mesin kertas Untuk mesin Fourdrinier : konsistensi 2%
Bahan pengisi Bahan penguat/perekat Bahan pewarna Bahan sizing Bahan pemberi kekuatan ketika basah (wet strengthening agent) Bahan water repellent Bahan oil/grease repellent Bahan pembantu proses (processing aid)
Mesin Fourdrinier
Silinder Mould
Untuk kertas tipis sampai tebal Beberapa silinder dipasang serial untuk kertas tebal Kertas tersusun berlapislapis Pulp bisa berbeda untuk tiap silinder Pengeringan hanya menggunakan satu silinder dryer besar (Yankee dryer) Kecepatan relatif rendah
Untuk kertas tipis Kertas hanya satu lapis Pulp seragam Kecepatan tinggi Pengeringan dengan silinder dryer serial
Proses pembuatan water mark Proses calendering Proses super calendering Proses coating Proses converting
Paper
Stock preparation (proses persiapan bahan baku). Forming (proses pembentukan) Proses pembuangan air
Kraft
Dari pulp sulfat kayu daun jarum, Ketahanan tarik 250-1150 kg/m, gramatur 70-300, Kuat, dapat dipucatkan, dapat dibuat kuat kondisi basah, atau anti air Untuk tas, kantong, kantong berdinding rangkap, liner pada papan gelombang
Sulfit
dari campuran pulp kayu daun jarum dan daun lebar yang dipucatkan, bersih, cerah, cocok untuk kemasan yang dicetak (print), Ketahanan tarik sangat bervariasi, gramatur 35-300, untuk tas kecil, amplop, pouch, kertas berlilin, label, dan pelapis foil
Greaseproof
Dari pulp yang dibeating dengan kuat, Ketahanan tarik 70-150 kg/m, gramatur 180-450, Tahan lemak Untuk kemasan produk berlemak dan pangan yang
dipanggang
Glassine
seperti greaseproof, diberi perlakuan supercalendering, tahan minyak dan lemak, Ketahanan tarik 140-535 kg/m, gramatur 40-150, sebagai barrier odor pelapis tas, kotak, dan untuk pangan berlemak
Vegetable Parchment Kertas tanpa sizing agent diberi treatment dengan asam sulfur pekat, Ketahanan tarik 215-1450 kg/m, gramatur 12-75, Kuat kondisi basah, tahan minyak dan lemak Untuk produk berlemak, berminyak atau produk yang basah Tissue kertas yang ringan dari pulp yang kebanyakan, Ketahanan tarik 20-50 kg/m, gramatur rendah, sebagai pembungkus yang bersifat lembut