Professional Documents
Culture Documents
2. Pembuatan kurva standar Persamaan garis yang diperoleh: y = 0.0038x - 0.0008 m =0.0038
Metode Grafik Strawberry red 0.06g 40menit W = 0.184459 C0.0386 Strawberry red 0.06g 20menit W = 0.13835 C0.1941 Apple Green 0.03g 40menit W = 0.20206 C0.2532 Apple Green 0.03g 20menit W= 0.1522 C0.2828
Metode Least Square Strawberry red 0.06g 40menit W= 0.18320 C0.03684 Strawberry red 0.06g 20 menit W = 0,141 C0.194 Apple Green 0.03g 40menit W = 0.2020 C0.2531597278 Apple Green 0.03g 20menit W= 0.15225 C0.28275
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian adsorpsi Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas , terikat kepada suatu padatan atau cairan dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis pada permukaannya. Molekul-molekul yang diserap disebut adsorbat, sedangkan padatan atau cairan penyerapnya disebut adsorben. Secara garis besar, adsorpsi dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia. Zat yang dapat digunakan sebagai adsorben sangat beragam jenisnya dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan sendiri. Adsorben dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorben organic dan adsorben anorganik.
Penentuan panjang gelombang maksimum Panjang gelombang suatu maksimum suatu cairan dapat ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer. Pada percobaan ini digunakan pewarna strawberry red dengan konsentrasi 5ppm yang hendak diukur panjang gelombang maksimumnya. Pertama, pewarna diencerkan terlebih dahulu untuk mendapatkan konsentrasi yang diinginkan (5ppm). spektrofotometer dinyalakan, kemudian dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan larutan blanko. Larutan blanko yang digunakan adalah air. Setelah spektrofotometer dikalibrasi, larutan zat warna dimasukkan kedalam kuvet yang kemudian dimasukkan kedalam spektrofotometer untuk diukur persen transmittannya (%T) pada rentang panjang gelombang
3
hingga
550nm.
nilai persen transmittan yang diperoleh dari rentang panjang gelombang tadi kemudian
Dari persamaan tersebut diperoleh nilai absorbans pada masing-masing panjang gelombang. Nilai-nilai absorbans tersebut kemudian dialurkan kedalam grafik absorbans terhadap panjang gelombang sehingga diperoleh panjang gelombang maksimum adalah 500nm, yang memiliki persen transmittan sebesar 91.4.
Pembuatan kurva standar Kurva standar adalah kurva yang dibuat dengan mengalurkan panjang gelombang dan absorban yang dihasilkan selama percobaan (proses analisis). Fungsi dari penentuan kurva standar adalah untuk menentukan konsentrasi suatu senyawa atau unsur yang diukur dengan absorban maksimum yang diperoleh melalui persamaan garis yang didapat dari kurva standar yang telah dibuat. Terdapat delapan run pada percobaan dimana rentang konsentrasi pewarna strawberry red yang digunakan mulai dari 1ppm hingga 9ppm. Percobaan dilakukan pada panjang gelombang 500nm yang merupakan panjang gelombang maksimum pewarna strawberry red yang telah didapat terlebih dahulu melalui percobaan penentuan panjang gelombang maksimum pewarna strawberry red. Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan yang dialurkan kedalam grafik nilai absorbans terhadap konsentrasi, diperoleh y = 0.0038x-0.0008. Data percobaan yang didapat sesuai dengan literatur, yaitu semakin kecil konsentrasi zat warna, persen transmittan nya akan semakin besar dan nilai absorbans nya akan semakin kecil.
Pembuatan Kurva Isoterm Adsorpsi Freundlich Hal yang dilakukan sebelum melakukan percobaan ini adalah mengencerkan larutan induk yang telah dibuat menjadi enam konsentrasi, yaitu 75ppm, 100ppm, 125ppm, 150ppm, 175ppm, dan 200ppm. Kemudian masing-masing larutan dimasukan kedalam Erlenmeyer yang berbeda dan masing-masing Erlenmeyer ditambahkan karbon aktif sebanyak 0.06gram. Karbon aktif adalah sejenis adsorbent (penyerap) yang berwarna hitam, mempunyai rumus kima C dan bentuk amorf, yang dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau arang yang diperlakukan secara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Setelah karbon aktif ditambahkan, semua Erlenmeyer diletakan diatas shaker, diikat dan dikocok selama 40 menit. Seluruh Erlenmeyer yang telah dikocok selama 40 menit menggunakan shaker, isinya disaring dan ditampung lalu diukur nilai persen transmittan nya menggunakan spektrofotometer. Dari data-data nilai persen transmitan yang didapat dari masing-masing konsentrasi, ditentukan persamaan kurva isotherm freundlich menggunakan dua metode, yaitu metode grafis dan metode least square (Least Square Method). Berdasarkan data dan hasil perhitungan yang dialurkan kedalam grafik logW terhadap logC maka diperoleh persamaan garis y = 0.0386x - 0.7341. Dari metode grafis diperoleh persamaan kurva isotherm adsorpsi sebagai berikut: W = 0.184459 C0.0386 Sedangkan melalui metode least square (Least Square Method) diperoleh persamaan kurva isotherm adsorpsi sebagai berikut: W = 0.18320 C0.03684 Menurut literatur, metode yang lebih akurat diantara kedua metode tersebut adalah metode least square. Jika dibandingkan dengan kelompok lain yang menggunakan pewarna yang sama untuk diuji, dapat disimpulkan bahwa semakin lama pengocokan zat warna yang telah dicampur dengan karbon aktif menggunakan shaker, maka akan semakin tinggi nilai persen transmittannya.
5
4. Semakin tinggi persen transmittan, semakin rendah nilai absorbansnya. 5. Metode least square lebih akurat bila dibandingkan dengan metode grafis.
1. Penentuan panjang gelombang maksimum Massa pewarna = 0.5 mg Volume air = 100 mL Konsentrasi = 5 ppm
Konsentrasi zat Run 1 2 3 4 5 6 7 8 9 warna(ppm) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 %T 92.7 92.8 94.1 95.1 95.9 97.9 98.1 98.3 98.4
3. Pembuatan kurva isotherm adsorpsi freundlich Massa karbon aktif = 0.06 gram Waktu pengadukan menggunakan shaker = 40 menit
Konsentrasi zat Run 1 2 3 4 5 6 warna (ppm) 75 100 125 150 175 200 %T 94.5 94.2 84.2 92.1 93.9 93.2
1. Penentuan panjang gelombang maksimum Panjang gelombang 450 460 470 480 490 500 510 520 %T 95.5 94.8 93.1 92.4 91.9 91.4 91.8 92.2 A 0.019997 0.023192 0.03105 0.034328 0.036684 0.039054 0.037157 0.035269
9
92.7 93.9 95
Run 1 2 3 4 5 6 7 8 9
C 9 8 7 6 5 4 3 2 1
AxC 0.29628239 0.25961619 0.18487264 0.1309169 0.09090696 0.03686923 0.02499298 0.01489296 0.0070049 1.04635516
C^2 81 64 49 36 25 16 9 4 1 285
10
(log Run
1 2 3 4 5 6
Co
75 100 125 150 175 200
%T
94.5 94.2 84.2 92.1 93.9 93.2
A
0.024568 0.025949 0.074688 0.03574 0.027334 0.030584
C
6.46531355 6.82870979 19.6547128 9.40536047 7.19326519 8.04844412
W
0.114224 0.155285 0.175575 0.234324 0.279678 0.319919
log C
0.81059 0.834339 1.293467 0.973375 0.856926 0.905712 5.674408
log W
-0.9422408 -0.8088691 -0.7555361 -0.6301825 -0.5533419 -0.4949596 -4.1851301
log C x log W
-0.763770602 -0.674870792 -0.977260837 -0.61340416 -0.474173069 -0.448290828 -3.951770289
C)^2
0.657055 0.696121 1.673056 0.94746 0.734322 0.820314 5.528329
LAMPIRAN C GRAFIK
11
2. Kurva standar
12
13
Contoh Perhitungan
14
1. Penentuan panjang gelombang maksimum = 500nm %T= 91.4 A= log(100/%T) = log(100/91.4) = log(1.03409) = 0.03905
2. Penentuan Kurva Standar Metode Grafis (Run 1) C= 9ppm %T= 92.7 A= log(100/%T) = log(100/92.7)= 0.03292
15
A = log(100/%T) = log(100/94.5)= 0.024568191 C= = 0.0024568/0.0038 = 6.46531 Log C = 0.81059 W = (Co-C)V/m = (75-6.46531)/60 = 0.114224 Log W= -0.94224
Dari hasil pengaluran logW terhadap logC, diperoleh persamaan y = 0.0386x - 0.7341 logW = n log C + log K log K = -0.7341 K = 10-0.7341 = 0.184459 Persamaan isotherm freundlich W = KCn W = 0.184459 C0.0386
Metode Least Square m = banyaknya percobaan W = KCn a = n = m(logC logW) - logC logW / m(logC2) - ( logC2)
16
= 0.03684 B = logK = (logC2)logW - logC (logC logW) / m(logC2) - (logC2) =-0.7370745 K = 10-0.7370745 = 0.18320 Dari hasil diatas, maka persamaan isotherm freundlich yang diperoleh melalui metode least square adalah: W= 0.18320 C0.03684
17