Professional Documents
Culture Documents
/orang/hari; Kebutuhan air domestik sekitar 100 L/orang perhari; Air digunakan: Domestik: minum, MCK; Industri; Transport; Rekreasi; Pembangkit enersi; Habitat mahluk hidup.
dalam air (bakteria, plankton) berperan dalam proses ini; Air mengalir dapat melarutkan, mengoksidir dan mematikan pathogens asalkan cukup waktu dan selama daya dukungnya tidak terlampaui. assimilative capacity; AC dapat terlampaui bila penduduk pemakai air terlalu padat.
penyakit dan lebih dari 1/3 kematian di negara berkembang adalah akibat konsumsi air yang tercemar; Penyakit yang berhubungan dengan air diperkirakan mengambil 1/10 dari waktu produktif setiap orang; 1,4 miliar penduduk dunia tidak memiliki air minum yang sehat; dan 2,9 miliar belum memiliki derajat sanitasi yang baik; 2,5 juta anak-anak meninggal karena diarrhea setiap tahun. Dilain fihak banyak proyek pembangunan yang berhubungan dengan air: bendungan, irigasi, hydropower berhubungan dengan peningkatan frekwensi penyakit : schistosomiasis, malaria, dan JBE.
namun dari sumbernya air hendaknya bersuhu dingin. Suhu yang meningkat (sampai batas tertentu) dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme, dan meneyebabkan perubahan warna, rasa dan bau serta memacu proses korosif. Kekeruhan (turbidity) adanya kekeruhan disebabkan oleh bahan partikulat (particulate matter) akibat kurang baiknya proses penjernihan atau dapat juga karena berasal dari air tanah. Turbiditas tinggi dapat mengurangi efektifitas klorinasi dan memacu pertumbuhan bakteri.
umumnya ditentukan oleh kandungan F dalam air minum. Merupakan elemn esensial untuk tulang dan gigi. Tetapi juga bersifat beracun. Rentang kadar aman amat sempit. Rendah mengakibatkan karies, tinggi mengakibatkan mottling gigi dan flourosis tulang. Beberapa negara menambahkan F untuk kesehatan gigi. Iodine: Air minum adalah salah atu sumber penting dari intake I. Bila rendah mengakibatkan goiter, mental retardation atau cretinism. Nitrate: Sumber nitrat dalam air tanah adalah pupuk dan juga pupuk kandang (manure). Nitrat yang tinggi dapat mengancam kesehatan bayi dibawah 6 bulan. Nitrat direduksi menjadi nitrit dan berekasi dengan Hb membentuk Methhemoglobin yang tidak dapat mengangkut O2.
Dimana air sulit, maka kualitasnya juga sering buruk. Apabila demikian maka pengaruh pencemaran menjadi lebih parah karena tidanya alternatif. Ketiadaan alternatif ini menyebabkan golongan penduduk miskin menjadi lebih peka thd pengaruh pencemaran; Sumber utama pencemaran air tawar adalah: Sewage, buangan industri, air limpasan perkotaan (run-off), air limpasan pertanian. Selain dari bahan beracun, pencemaran mengakibatkan beberapa fenomena sperti:
Acidification : akibat long-range transport pencemar udara akibat industri dan kenderaan; Eutrophication: (pengkayaan nutrien nitrat dan fosfat) sehingga perairan menjadi lebih subur dan cepat dangkal, terutama buat danau, rawa, sungai dan situ.
Jumlahnya yang cukup; Jumlah yang cukup dan mikrobiologis aman; Jumlah cukup, mikrobiologis aman, secara kimiawi aman.
tidak mungkin di cek satu persatu. Sebagai indikator pemcemaran mikrobiologik digunakan indikator bakteria yang hidup dalam feses (adanya menandakan pencemaran oleh tinja); Indikator pokok pencemaran tinja adalah:
Escherichia Coli; Bakteri coliform lain; Fecal streptococci; Sulfite reducing bacteria.
adanya pathogens, walaupun sebagain besar e-coli bersifat safrofit. Air yang dikunsumsi manusia tidak boleh mengandung e-coli dalam setiap 100 ml sampel; Air yang telah diolah tidak boleh mengadung coliform dalam setiap 100 cc sampel;
Siklus Hidrologi
Jenis Sumur
Pot Chlorinator
Pengendalian Pencemaran
Industrial Sources:
Tanggungjawab pengusaha; Buangan cair (effluent) harus diolah dalam WWTF sampai memenuhi BML baru kemudian di salurkan ke badan air; Pengawasan oleh Bapedalda; Sebelum beroperasi harus memiliki dokumen AMDAL.
References
Yassi, Annale; Kjellstrom, T; De Kok, T. et al. 2001.
Basic Environmental Health. Oxford University Press. Soemirat Slamet, J (2000). Kesehatan Lingkungan. Gadjahmada University Press. Susanna, Dewi, dkk. (eds) (1999). Kesehatan dan Lingkungan. FKM-UI. Departemen Kesehatan RI (2002). Kepmenkes no 907/Menkes/SK/VII/2002 ttg. Syarat-syarat dan pengawasan Kualitas Air Minum. Moeller, Dade,W (1997). Environmental Health. Harvard University Press, Cambridge, Mass.