You are on page 1of 26

STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DERMATITIS MASYARAKAT KELURAHAN SUSUKAN KECAMATAN CIRACAS

Disusun oleh: Inka Fransiska Maria 0761050013

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 03 FEBUARI 2013 30 MARET 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 04 FEBUARI 2013 30 MARET 2013 MATA UJIAN Hari / Tanggal pengambilan data Masalah Kesehatan Tempat pengambilan data /wawancara Hari/Tanggal ujian Tempat ujian : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT : rabu / 27 febuari 2013 : : : Maret 2013 : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Hari / Tanggal intervensi masalah kesehatan : Jumat/ 8 maret 2013

Nama NIM Tanda tangan

: INKA FRANSISKA MARIA : 0761050013 :

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

I. PENDAHULUAN
I.

1. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kemauan Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum, terjadi pada orang-orang dari segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon terhadap pengobatan. Pada sebagian orang terutama wanita akan menghasilkan kesengsaran, penderitaan, ketidakmampuan sampai kerugian ekonomi. Selain itu, mereka menanggap cacat besar dalam masyarakat. Dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan suatu peradangan pada kulit. Prevalensi dermatitis di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 15-20%. Hipertensi lebih banyak menyerang pada usia setengah baya pada golongan umur 55-64 tahun. Hipertensi di Asia diperkirakan sudah mencapai 8-18% pada tahun 2009, hipertensi dijumpai pada 4.400 per 10.000 penduduk. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2008, prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi, 83 per 1.000 anggota rumah tangga, pada tahun 2009 sekitar 15-20% masyarakat Indonesia menderita hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia, pada laki-laki dari 134 (13,6%) naik menjadi 165 (16,5%), hipertensi pada perempuan dari 174 (16,0%) naik menjadi 176 (17,6%). (Depkes RI, 2010) Angka penderita hipertensi di Sumatera Barat dinyatakan tertinggi di Indonesia dan di dunia. Dari hasil penelitian, enam kabupaten/kota yang tertinggi angka penderita hipertensinya adalah Kota Bukittinggi (41,8 persen), Kota Padang (29,5 persen), Kota Solok (25 persen), Kabupaten 50 Kota (22,2 persen), Kabupaten Solok (20,5 persen), serta Kabupaten Padang Pariaman (20,2 persen). Tiga daerah yang kurang penderita hipertensinya adalah Kota Payakumbuh (10 persen), Kabupaten Mentawai (12,5 persen), dan Kabupaten Pesisirselatan (13 persen). (Depkes Sumbar, 2010) Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya hipertensi meliputi faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan (mayor) dan faktor risiko yang dapat dikendalikan (minor). Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan (mayor) seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan umur. Sedangkan faktor risiko yang dapat dikendalikan (minor) yaitu olahraga, makanan (kebiasaan makan garam), alkohol,

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

stres, kelebihan berat badan (obesitas), kehamilan dan penggunaan pil kontrasepsi (Asep Pajario, 2002). Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala dan secara langsung membunuh penderitanya, melainkan hipertensi memicu terjadinya penyakit lain yang tergolong mematikan. Hipertensi atau darah tinggi termasuk penyakit beresikodan merupaka penyakit kronis yang pengobatannya seumur hidup. Selain menahun, resiko yang terjadi bisa memicu gangguan stroke, kardiovaskular hingga 3 4 kali lipat, bahkan mematikan. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian telah menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi. Secara umum masyarakat sering menghubungkan antara konsumsi garam dengan hipertensi. Garam merupakan hal yang sangat penting pada mekanisme timbulnya hipertensi. Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi melalui peningkatan volume plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan ekskresi (pengeluaran) kelebihan garam sehingga kembali pada keadaan hemodinamik (sistem pendarahan) yang normal. Pada hipertensi esensial mekanisme ini terganggu, di samping ada faktor lain yang berpengaruh. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan atau kerusakan pada pembuluh darah turut berperan pada penyakit hipertensi. Faktor- faktor tersebut antara lain merokok, asam lemak jenuh dan tingginya kolesterol dalam darah. Selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor lain yang mempengaruhi terjadinya hipertensi antara lain alkohol, gangguan mekanisme pompa natrium (yang mengatur jumlah cairan tubuh), faktor renin-angiotensin-aldosteron (hormon-hormon yang mempengaruhi tekanan darah). Yang penting apabila adanya hipertensi sudah terdeteksi dengan tata cara pemeriksaan yang baik dan benar, pemeriksaan menyeluruh pada penderita dapat dikerjakan. Berbagai pemeriksaan penunjang dan laboratorium yang penting misalnya fungsi ginjal dan saluran kemih (diantaranya ada tidaknya pembesaran prostat), jantung, fungsi hati, paru, kadar elektrolit darah, di samping pemeriksaan laboratorium rutin. Menurut Hendrick L Blum, terjadinya dermatitis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
4 Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

Faktor penduduk : Herediter

Faktor Faktor lingkungan : Fisik Biologis Sosio kultural Derajat Kesehatan pelayanan kesehatan : Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif

Faktor perilaku : Sikap Gaya hidup

1. Lingkungan

Sosial budaya ekonomi

Penderita Hipertensi lebih banyak di perkotaan dibandingkan di pedesaan, hal tersebut dikarenakan perbedaan gaya hidup masyarakat kota dan masyarakat di pedesaan. Seperti pola hidup masyarakat di perkotaan yang tingkat stress nya lebih tinggi serta pola hidup yang tidak sehat. Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf simpatis, yang dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Apabila stress menjadi berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah menjadi tetap tinggi. Hal ini secara pasti belum terbukti, akan tetapi pada binatang percobaan yang diberikan pemaparan tehadap stress ternyata membuat binatang tersebut menjadi hipertensi. Begitu pula dengan masyarakat yang berasal dari daerah yang makanan khas daerah tersebut mengandung santan , minyak, tinggi garam dan lainnya yang dapat memicu terjadi nya hipertensi.
5 Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

Tingkat ekonomi pada suatu daerah juga mempengaruhi pola makan dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang berada di perkotaan dengan tingkat kesibukan yang lebih tinggi mempengaruhi pola makan masyrakat tersebut mennjadi serba instan tanpa memperhatikan komposisi dari makanan yang mereka konsumsi serta ragam nya pilihan makanan di ibu kota dibanding di daerah. Sedangkan mayoritas dari penduduk yang tinggal di pedesaan lebih banyak mengolah makanan nya sendiri. 2. Perilaku Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatan sebagai akibat masih rendah pengetahuan kesehatan. misalnya kebiasaan merokok, kebiasaan mengonsumsi makanan mengandung garam berlebih, kebiasaan kurang berolahraga. Kondisi tersebut mungkin terkait tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat untuk berperilaku sehat. Proses terbentuknya sebuah perilaku yang diawali pengetahuan membutuhkan sumber pengetahuan dan diperoleh dari pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada sasaran sehingga pengetahuan sasaran terhadap sesuatu masalah meningkat dengan harapan sasaran dapat berperilaku sehat. Olah raga ternyata juga dihubungkan dengan pengobatan terhadap hipertensi. Melalui olah raga yang isotonik dan teratur (aktivitas fisik aerobik selama 30-45 menit/hari) dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah. Selain itu dengan kurangnya olah raga maka resiko timbulnya obesitas akan bertambah, dan apabila asupan garam bertambah maka resiko timbulnya hipertensi juga akan bertambah. 3. Pelayanan Kesehatan Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini merupakan beban yang besar baik untuk keluarga, masyarakat maupun negara. Di negara maju pelayanan hipertensi juga belum memuaskan, bahkan di banyak negara pengendalian tekanan darah hanya 8% karena menyangkut banyak faktor baik dari penderita, tenaga kesehatan, obat-obatan maupun pelayanan kesehatan.

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

Secara umum tujuan utama dari pelayanan kesehatan masyarakat adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan). Oleh karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka peran pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai porsi yang besar dalam penanggulangan penyakit hipertensi. 4. Herediter Faktor keturunan atau genetik ini kebanyakan menjadi faktor pertama dalam penyebab suatu penyakit, karena itu latar belakang keluarga yang mempunyai riwayat penyakit tertentu termasuk hipertensi ini maka harus berhati-hati dengan kata lain kita harus berusaha agar jangan sampai kita mengalami penyakit serupa. Pencegahan adalah hal utama yang harus kita lakukan sebelum kita benar-benar mengalaminya.
I. 2. DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI

A. DATA GEOGRAFI a) Luas Wilayah NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 KELURAHAN Lubang Buaya Setu Bambu Apus Ceger Cipayung Cilangkap Munjul Pondok Ranggon JUMLAH RW 12 6 5 5 8 6 8 6 56 RT 106 44 65 39 59 45 75 63 496 LUAS (Ha) 372.20 325.12 316.50 363.60 308.50 603.54 190.30 366.02 2,845.78

Sumber data : Kantor Camat Kec. Cipayung

b) Batas Wilayah Utara : Jalan Pintu 1 bagian barat tembok TMII, Jalan Pintu II bagian

Timur TMII, dan Jalan Raya Pondok Gede Bekasi. Selatan : Patok batas daerah Khusus DKI Jakarta dan Jawa Barat (Patok

Nomor 148 s0d Nomor 156). Barat


7

: Jalan Raya Tol Jagorawi Kecamatan Ciracas.

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

Timur

: Kali Sunter (Pilar batas Nomor 125 s/d Nomor 148).

B. Data Demografi a. Jumlah Penduduk NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 KELURAHAN JUMLAH LELAKI WANITA 32,827 7,613 12,656 9,784 12,514 12,085 11,380 11,761 110,620 KK 8,666 3,990 5,617 4,446 7,438 2,890 5,170 4,577 42,784

PENDUDUK Lubang Buaya 67,676 34,749 Setu 16,624 9,011 Bambu Apus 26,028 13,372 Ceger 20,369 10,585 Cipayung 26,202 13,688 Cilangkap 25,029 12,944 Munjul 23,396 12,016 Pondok Ranggon 24,373 12,612 JUMLAH 229,597 118,977 Sumber data : Kantor Camat Kec. Cipayung b. Struktur Penduduk

NO. UMUR / TAHUN 1 04 2 59 3 10 14 4 15 19 5 20 24 6 25 29 7 30 34 8 35 39 9 40 44 10 45 49 11 50 54 12 55 59 13 60 64 14 65 69 15 70 74 16 75 ke atas JUMLAH

LAKI 11,879 10,021 13,888 8,406 8,938 9,332 8,005 7,301 7,097 6,488 5,314 4,042 3,551 2,393 1414 1363 109,432

WANITA 10,343 8,827 8,791 7,988 8,019 8,246 7,206 6,201 6,308 5,757 4,422 3,626 2,895 2,557 1221 1289 93,696

JUMLAH 22,222 18,848 22,679 16,394 16,957 17,578 15,211 13,502 13,405 12,245 9,736 7,668 6,446 4,950 2,635 2,652 203,128

c. Mobilitas Penduduk NO. WILAYAH


8

LAHIR

MATI

PINDAH

DATANG

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember JUMLAH

L 105 86 93 98 103 127 155 113 115 125 151 190 135 6

P 85 73 100 104 108 112 144 96 110 129 131 210 131 7

L 41 41 38 40 38 40 37 54 47 49 30 33 447

P 33 38 37 38 37 32 29 35 30 40 35 30 381

L P L 109 104 186 100 118 218 98 99 178 100 101 183 102 103 185 143 139 181 144 127 205 96 137 135 120 125 163 178 159 164 136 130 205 135 156 190 1352 1394 2007

P 170 192 180 194 175 163 204 148 176 173 234 188 2027

d. Mata Pencaharian Penduduk NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 JENIS PEKERJAAN Pegawai Negeri TNI / Polri Dagang Pertanian Pegawai Swasta Industri / Home Wiraswasta Buruh / Swasta Lain lain JUMLAH JUMLAH ORANG 13,500 7,827 9,040 5,263 12,410 8,460 4,965 8,917 9,043 79,425 (%) 17.00 9.85 11.38 6.63 15.62 10.65 6.25 11.23 11.39 100

II. HASIL DIAGNOSIS MASALAH Masalah Kesehatan Wilayah yang dipilih Sasaran Jumlah Sasaran : penyakit infeksi kulit : Warga RT /RW Kelurahan Kecamatan Cipaung : Masyarakat RT / RW : 20 orang

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

Melakukan wawancara mencakup : Pengetahuan warga RT / RW Kecamatan yang berhubungan dengan penyakit infeksi kulit.

Hasil Pretest Tabel 1. Jumlah Orang Yang Menjawab Benar No. 1. 2 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pertanyaan Yang mengetahui definisi Hipertensi Yang mengetahui tekanan darah normal manusia Yang mengetahui batasan hipertensi (nilai tekanan darah yang disebut sebagai hipertensi) Yang mengetahui gejala hipertensi Yang mengerti penyebab hipertensi Yang mengetahui kelompok rentan hipertensi Yang mengetahui fakor resiko hipertensi Yang mengerti komplikasi dari hipertensi Yang mengerti cara pencegahan hipertensi Yang mengerti cara pengobatan hipertensi Sebelum Intervensi N %

Berdasarkan hasil wawancara pada 20 responden, didapatkan :


1.

12 orang (60%) yang mengetahui definisi hipertensi yaitu meningkatnya tekanan

darah
2. 3.

11 orang (55%) yang mengetahui tekanan darah normal manusia 120/80 mmHg 12 orang (60%) yang mengetahui bahwa hipertensi bila tekanan darah lebih dari sama

dengan 140 mmHg


4.

19 orang (95%) yang mengetahui gejala hipertensi adalah sakit kepala, pusing dan

rasa berat ditengkuk


5. 6.

7 orang (35%) yang mengerti penyebab hipertensi yaitu pola hidup dan keturunan 12 orang (60%) yang mengetahui kelompok rentan hipertensi adalah yang memiliki

riwayat keluarga hipertensi


10 Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

7.

11 orang (55%) yang mengetahui minum air putih berlebih bukan faktor resiko

hipertensi
8.

10 orang (50%) yang yang mengerti komplikasi dari hipertensi adalah gagal jantung

dan gagal ginjal


9.

11 orang (55%) yang mengerti cara pencegahan hipertensi yaitu dengan mengurangi

konsumsi garam
10.

15 orang (75%) yang mengerti cara pengobatan hipertensi yaitu dengan tidak

merokok dan tidak minum alkohol untuk mengurangi stress

Tabel 2. Hasil Pre Test No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Rata - rata Pre test Nilai

Tabel 3. Jumlah Responden Dilihat Dari Jawaban Yang Benar No.


11

Jumlah Jawaban yang

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Benar/Jumlah Soal 10/10 9/10 8/10 7/10 6/10 5/10 4/10 3/10 2/10 1/10 Total

0 0 3 6 5 5 1 0 0 0 20

0 0 15 30 25 25 5 0 0 0 100

Keterangan : Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata rata responden Nilai rata rata Jumlah nilai responden Jumlah responden = 0(100)+1(90)+4(80)+3(70)+5(60)+6(50)+1(40)+0(30)+0(20)+0(10) 20 = 0 + 90 + 320 + 210 + 300 + 300 + 40 + 0 + 0 + 0 20 = 1260 20 = 63 Tabel 4. Kriteria Penilaian Nilai < 65 65 75 > 75 kurang III. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan kegiatan lapangan ditemukan bahwa tingkat pengetahuan warga masyarakat di RT 03/ RW 03 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas tentang Penyakit Hipertensi dinilai masih kurang. Kategori Kurang Cukup Baik =

No. 1. 2. 3.

Keterangan : Pengetahuan Warga RT 03 / RW 03 Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas masih

12

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

IV. PERENCANAAN PERUMUSAN MASALAH


1. Masalah yang diintervensi 2. Rencana Intervensi

: penyakit infeksi kulit : Penyuluhan mengenai penyakit infeksi kulit :

3.

Tujuan Tujuan Umum :

Meningkatkan pengetahuan warga RT 003/RW 003 Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur terhadap hipertensi Tujuan Khusus :

Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/RW 03 Kelurahan Cibubur, Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/RW 03 Kelurahan Cibubur, Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/RW 03 Kelurahan Cibubur, Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/RW 03 Kelurahan Cibubur, Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/RW 03 Kelurahan Cibubur, Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/RW 03 Kelurahan Cibubur, Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/RW 03 Kelurahan Cibubur,

Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai definisi hipertensi Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai tekanan darah normal manusia Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai batasan tekanan darah dari Hipertensi Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai penyebab dari hipertensi Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai faktor resiko dari hipertensi Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai komplikasi dari hipertensi Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai cara pencegahan hipertensi

4.

Sasaran

: warga RT 003/RW 003 Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur : 20 orang. : : Rabu, 25 Januari 2013 : 08:00 09:30 WIB. Tempat : Ruang serbaguna

5. Target Peserta 6. Rencana Kegiatan Hari/Tanggal Waktu


13

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

Acara

: Penyuluhan tentang hipertensi : : 1 orang. : 1 orang. : LCD proyektor, laptop dan mic : Rp. Rp. Rp. Rp Rp. Jumlah 9.000,45.000,15.000,120.000,189.000

7.

Sumber Daya Manusia Dokter muda Petugas Kesehatan


Alat presentasi

Biaya operasional No. 1. 2. 4. 5.

Keterangan Fotokopi pretest dan post-test 2 x 30 lembar @ Rp.150,Alat tulis ( pulpen ) 30 buah @ Rp. 1.500,Leaflet 30 lembar @ Rp. 500 Konsumsi 30 @ Rp.4.000,Total

8. 9.

Kegiatan : Penyuluhan tentang hipertensi disertai dengan pengisian pre test dan post test. Materi yang disampaikan :
Pengertian penyakit hipertensi Faktor resiko penyakit hipertensi Penyebab penyakit hipertensi Komplikasi penyakit hipertensi Batasan tekanan darah penyakit hipertensi Pencegahan penyakit hipertensi

Tekanan darah normal manusia 10. Evaluasi : Membandingkan nilai pre test dan post test setelah penyuluhan. V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH Pelaksanaan Intervensi - Hari / Tanggal - Waktu - Tempat - Peserta yang hadir : Rabu, 25 Januari 2013 : 08:00 09:15 WIB : Ruang serbaguna Kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas : 20 :

- Materi yang disampaikan


14

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

a.Pengertian tentang penyakit Hipertensi b.


d. e.

Penyebab penyakit Hipertensi Batasan tekanan darah penyakit Hipertensi Cara pencegahan penyakit Hipertensi Tekanan darah normal manusia

c.Faktor resiko penyakit Hipertensi

f. Komplikasi penyakit Hipertensi

g. SDM

- Dokter muda : 1 orang - Petugas Kesehatan : 1 orang


Peralatan Presentasi

: LCD proyektor, laptop dan mic : Jumlah 6.000,30.000,10.000,140.000,186.000

Biaya Operasional No. 1. 2. 4. 5.

Keterangan Fotokopi pretest dan post-test 2 x 20 lembar @ Rp.150,Alat tulis ( pulpen ) 20 buah @ Rp. 1.500,Leaflet 20 lembar @ Rp. 500 Konsumsi 20 @ Rp.7.000,Total Evaluasi :

Rp. Rp. Rp. Rp Rp.

Post test setelah penyuluhan.

VI. EVALUASI INPUT


SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Ferdinand Guntur Panggabean S.Ked

sebagai narasumber dan dibantu 1 orang petugas kesehatan sebagai pengawas,sesuai dengan perencanaan

15

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan tidak terdapat kekurangan atau kelebihan

sesuai dengan perencanaan


Penyuluhan diberikan dengan menggunakan sarana Laptop dan LCD Proyektor ,sesuai

dengan perencanaan
Telah ditentukan diagnosis masalah kesehatan melalui kuesioner pretest-postest yaitu

hipertensi sesuai dengan perencanaan

PROSES
Kegiatan penyuluhan yang dijalankan sudah sesuai dengan perencanaan dan berlangsung

sekitar 1jam 15 menit..


Jumlah peserta sesuai dengan target yang direncanakan. Setiap peserta penyuluhan diberikan

konsumsi yang dibagikan setelah post test dilaksanakan. Dilakukan pemeriksaan tekanan darah tinggi kepada peserta penyuluhan di akhir acara
Masalah yang terjadi adalah ruangan AC di ruang serbaguna tidak berfungsi sehingga

ruangan cukup panas selama penyuluhan Pemecahan masalah : pintu dan seluruh jendela ruang serba guna dibuka agar terdapat sirkulasi udara.( Ruangan terbuka )

OUTPUT

16

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

Tabel 1. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah Rata-Rata Nilai Pre Test 50 40 60 70 50 50 80 50 60 80 80 50 80 60 50 90 60 70 60 70 1260 63 Nilai Post Test 90 100 90 100 90 80 90 90 80 90 100 90 90 90 100 100 80 90 90 100 1830 91,5

Keterangan: Kriteria Penilaian No. 1. 2. 3. Nilai < 65 65 75 > 75 Kategori Kurang Cukup Baik

17

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata dari 20 responden adalah 63. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 20 responden adalah 91.5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 33,5. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 03/RW 03 Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur adalah: {(Post testPretest ) / pretest } x 100% = {(91,5 63)/63} x 100% = 45,23 % Tabel 2. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal No 1 2 3 Pengetahuan Yang mengetahui definisi Hipertensi Yang mengetahui tekanan darah normal manusia Yang mengetahui batasan hipertensi (nilai tekanan darah yang disebut sebagai hipertensi) Yang mengetahui gejala hipertensi Yang mengerti penyebab hipertensi Yang mengetahui kelompok rentan hipertensi Yang mengetahui fakor resiko hipertensi Yang mengerti komplikasi dari hipertensi Yang mengerti cara pencegahan hipertensi Yang mengerti cara pengobatan hipertensi Total : Pre Test N 12 11 12 % 60 55 60 Post Test N 20 20 20 % 100 100 100 Kenaikan N 8 9 8 % 40 45 40

4 5 6 7 8 9 10

19 7 15 12 11 11 15 6,3

95 35 75 60 55 55 75

20 15 17 19 19 13 20 9.1

100 75 85 95 95 65 100

1 8 2 7 8 2 5

5 40 10 35 40 10 25

Keterangan

Jumlah responden 20 orang Jumlah pertanyaan 10 soal

18

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

VII.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat RT 03 /RW 03 Kelurahan

Cibubur, Kecamatan Ciracas

Jakarta Timur mengenai hipertensi masuk dalam kategori

kurang ( 63%). sedangkan setelah dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat meningkat menjadi kategori baik (91.5%). Hal ini menandakan penyuluhan mengenai hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. 2. Saran
a. Kepada Masyarakat RT 03/RW 03 kelurahan Cibubur Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur : Agar dapat membagi informasi yang telah didapat kepada warga lain ataupun kepada

anggota keluarga yang beresiko terkena Hipertensi. Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan pengaturan pola makan yang tepat sesuai dengan penyuluhan yang sudah disampaikan. b. Kepada Petugas Kesehatan : Supaya lebih memahami tentang faktor resiko yang dapat menimbulkan hipertensi dan mengingatkan masyarakat agar memiliki pola hidup yang lebih baik.
Supaya lebih memahami tentang hipertensi dan pentingnya pengaturan pola makan

yang tepat sehingga bisa selalu mengingatkan masyarakat mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menangani penyakit hipertensi.
Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara teratur mengenai Hipertensi dalam

setiap kesempatan, misalnya saat Posyandu ibu ataupun lansia, sehingga masyarakat semakin memahami tentang Hipertensi dan agar para petugas dapat selalu mengingatkan tentang pentingnya keteraturan memeriksakan tekanan darah, minum obat, berolahraga, dan mengatur pola makan

19

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

VIII.

LAMPIRAN

PRE TEST HIPERTENSI No : ____ Identitas 1. Nama 2. Umur 3. Jenis Kelamin 4. Pekerjaan : 5. Alamat
20

: : : Laki-laki / Perempuan

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

6. Pendidikan
7. Agama

a. Tidak sekolah

c. SMP

e. Diploma/PT e. Budha

b. SD :a. Islam b. Protestan :

d. SMA c. Katolik d. Hindu

8. Suku

1. Apakah yang menyebabkan penyakit kulit ? a. Alergi , Infeksi dan Tungau / Kutu b. Kutukan dari Tuhan c. Terlalu banyak main air d. Tidak mau mandi e. Tidak tahu

2. Menurut Anda penyakit panu disebabkan oleh ? a. Bakteri b. Virus c. Jamur d. Keringat e. Tidak Tahu 3. Apa tanda atau gejala utama infeksi jamur ? a. Gatal, bercak putih atau hitam, dan kulit bersisik b. Bercak merah dan gatal c. Bercak putih dan tidak gatal d. Bentol bentol dan gatal e. Tidak tahu 4. Apa penyebab terjadinya alergi ? a. Makanan, debu dan obat obatan b. Binatang c. Parasit d. Cacing
21 Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

e. Tidak Tahu 5. Bagaimana sebaiknya kondisi kulit normal ? a. Kering b. Licin c. Lembap d. Berminyak e. Tidak tahu 6. Berapa Kali minimal seseorang harus mandi dalam 1 hari ? a. satu kali b. dua kali c. tiga kali d. empat kali e. Tidak tahu

7. Apa yang menyebabkan anda terkena penyakit Kurap ? a. Jamur b. Bakteri c. Virus d. Protozoa e. Tidak tahu 8. Di bawah ini adalah factor resiko infeksi kulit, kecuali ? a. Pinjam meminjam pakaian atau handuk b. Jarang mandi c. Tidak suka makan sayuran
22 Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

d. Sering berkeringat e. kondisi udara lembap 9. Kusta termasuk penyakit kulit yang disebabkan oleh ? a. Infeksi virus b. Infeksi bakteri c. Infeksi jamur d. Binatang e. Tidak tahu 10. tanda-tanda pada kulit disebabkan penyakit kusta? a. bercak kemerahan b. kulit mengkilat c. tidak gatal d. kulit mengkilat e. benar semua

23

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

LAMPIRAN LEAFLET

24

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

25

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

26

Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat penyakit infeksi kulit

You might also like