You are on page 1of 4

I. TERMINOLOGI 1. Hiperpireksia: kondisi dimana kenaikan suhu tubuh sampai 41.2 derajat celcius bahkan lebih. 2.

Nafas amphoris: suara yang disebabkan oleh cavitas paru yang berada di superficial yang berhubungan dengan bronkus atau terbuka, seperti suara tiupan botol kosong. 3. Rhonki: suara yang terjadi akibat adanya penyumbatan pada bronkus. Suaranya kering, rendah, mirip suara dengkuran. 4. Nafas bronchial: nafas dimana ekspirasi lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih tinggi dari inspirasi. 5. Hemoglobin: adenokomplek yang mengandung zat besi dan terdapat dalam eritrosit, memiliki gugus heme dan mengandung ferri.

II. MASALAH 1. Mengapa isba mengeluh batuk dengan dahak yang banyak, berwarna kekuningan sejak bulan yang lalu? 2. Mengapa demam hilang timbul dan tidak tinggi sejak 1 bulan yang lalu? 3. Mengapa dalam 3 hari suhu menjadi lebih tinggi dan diikuti sesak napas? 4. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan dokter dan bagaimana hal itu bisa terjadi? 5. Apa kemungkinan penyakit infeksi paru yang dialami Isba? 6. Apa saja jenis infeksi paru dan penyebabnya? 7. Apa kemungkinan pemeriksaan lainnya? 8. Apa interpretasi pemeriksaan darah rutin Isba? 9. Jenis obat oral dan injeksi apa saja yang diberikan ke Isba, dan apa tindakan dokter? 10. Apakah Isba dapat sembuh dari penyakitnya? 11. Mengapa Isba di rujuk ke rumah sakit?

III.

ANALISIS MASALAH

1. Mengapa isba mengeluh batuk dengan dahak yang banyak, berwarna kekuningan sejak bulan yang lalu? Batuk: Respon pernapasan terhadap benda asing, baik itu berasal dari luar sistem pernapasan contohnya debu, virus, bakteri, ataupun dari dalam (dahak), dimana saluran pernapasan bagian bawah berusaha mengeluarkannya. Dahak berwarna kekuningan:

Terjadi infeksi pada saluran napas bagian bawah. Warna kekuningan menunjukkan sputum tidak lama tertahan di saluran napas. Batuk dengan dahak: Sputum berasal dari saluran napas bawah, dimana batuk menjadi reflek untuk mengeluarkan dahak. Contoh kemungkinan kasus: Kemungkinan Tuberculosis (TB), dimana pada awal mulai timbul gejala, hanya batuk ringan, kemudian berlanjut menjadi batuk berdahak yang semakin lama semakin banyak, dimana dahak awal berbentuk mukoid, dan berlanjut jadi berwarna kekuningan.

2. Mengapa demam hilang timbul dan tidak tinggi sejak 1 bulan yang lalu? Demam: Ada yang merangsang set point di hipotalamus. Dapat disebabkan oleh infeksi, autoimun, gangguan pusat regulasi. Contoh kasus yang ada demam hilang timbul: TB 3. Mengapa dalam 3 hari suhu menjadi lebih tinggi dan diikuti sesak napas? Demam tinggi dalam 3 hari bisa karena: Infeksi virus akut, TB yang progresif, pneumonia. Bila toksin bakteri ada di pusat pengaturan suhu, maka merusak set point, ehingga terganggu, dan suhu meninggi. Sesak napas: Jantung Paru: pada paru dapat terjadi penyempitan pada saluran pernapasan bisa karena spasme otot, peradangan mukosa saluran napas, atau kontraksi pada otot saluran napas.

4. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan dokter dan bagaimana hal itu bisa terjadi? Hiperpireksia, dapat terjadi karena: Set point hipotalamus meningkat: contoh ada infeksi bakteri, keganasan, racun Set point normal: contoh ada pembentukan panas melebihi dari pengeluaran panas, atau lingkungan lebih panas dari suhu tubuh. Rusak pengaturan suhu, contoh ensefalitis.

Dispneu: ada kelainan di paru Auskultasi: 1. Amphoris: kelainan sistem bronchial 2. Ronki: obstruksi saluran napas, di apeks biasanya khas TB 3. Bronchial: ada pemadatan jaringan paru 5. Apa kemungkinan penyakit infeksi paru yang dialami Isba? Diagnosis pasti belum bisa ditegakkan, kemungkinan Suspect TB (berdasarkan gejala klinis) 6. Apa saja jenis infeksi paru dan penyebabnya? a. TBC, penyebab: mikobacterium tuberculosis b. Pneumonia, penyebab: bakteri (streptokokus pneumoni, hemofilus influenza), protozoa ( toksoplasma), jamur (candida) c. Dll 7. Apa kemungkinan pemeriksaan lainnya? Bila kemungkinan suspect TB, maka dilakukan: 1. BTA, pemeriksaan sputum SPS (sewaktu pagi sewaktu) 2. Kultur 3. Foto torak, indikasi: Hanya 1 dari 3 spesimen BTA yang positif Diberikan obat non OAT tetap ada gejala Ada komplikasi 4. Uji tuberculin 8. Apa interpretasi pemeriksaan darah rutin Isba? Leukosit: leukositosis, dimana normalnya 4000-10000 / mm3 Hb: rendah, dimana nilai normal 13 g/dL 9. Jenis obat oral dan injeksi apa saja yang diberikan ke Isba, dan apa tindakan dokter? - Terapi simptomatik: Demam: analgetik Mukolitik untuk mengencerkan dahak Ekspektoran untuk mengeluarkan dahak Antipiretik - Terapi kausal: Tergantung penyebab, kalau TB dapat diberikan oral INH, rifampisin, injeksi streptomisin 10. Apakah Isba dapat sembuh dari penyakitnya?

Tergantung apa penyakitnya, Apabila TB: penanganan dengan benar, dapat sembuh Apabila pneumonia: pengangan secara tepat juga bisa sembuh 11. Mengapa Isba di rujuk ke rumah sakit? - Untuk melakukan pemeriksaan penunjang lainnya, sehingga diagnosis bisa ditegakkan - Untuk penatalaksanaan selanjutnya - Keadaan umum kurang bagus

IV.

SKEMA

V.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menjelaskan infeksi sistem pernapasan bagian bawah: 1. Bronchitis 2. TB 3. Pnemumonia

You might also like