You are on page 1of 39

KELOMPOK 5

DIDIN KOMALUDIN EVA RIANI UJANG MUKLIS VERA ENDAH LESTARI

STUDI KELAYAKAN APOTIK

feasibility study : suatu metode penjajagan gagasan (ide) terhadap suatu proyek, apakah layak atau tidak untuk dilaksanakan.

Apakah pendirian suatu apotik yang didahului dengan SK, dapat menjamin keberhasilannya ?

Belum tentu, karena SK hanya berfungsi sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan pekerjaan, karena dibuat berdasarkan data dari berbagai sumber yg dianalisis dari banyak aspek. Tingkat keberhasilan SK dipengaruhi 2 faktor : 1.Kemampuan sumber daya internal (kecakapan manajemen, kualitas pelayanan, produk yang dijual, kualitas karyawan) 2.Lingkungan eksternal yang tidak dapat dipastikan (pertumbuhan pasar, pesaing, pemasok, perubahan peraturan).

TAHAPAN PEMBUATAN SK :
1. Penemuan suatu gagasan 2. Penelitian lapangan 3. Evaluasi data 4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan 5. Pelaksanaan rencana kerja.

1. Penemuan suatu gagasan Gagasan : suatu pemikiran terhadap sesuatu yg ingin sekali untuk dilaksanakan. Gagasan yg baik memenuhi kriteria : Sesuai dengan visi organisasi Dapat menguntungkan organisasi Sesuai dengan kemampuan sumber daya yg dimiliki organisasi Tidak bertentangan dengan peraturan yg berlaku Aman untuk jangka panjang.

2. Penelitian lapangan Data yg dibutuhkan : a. Data ilmiah : melalui analisis data-data bisnis mengenai kondisi lingkungan eksternal yg ada di sekitar lokasi yg ditetapkan, seperti : Nilai strategis sebuah lokasi Data kelas konsumen Peraturan yang berlaku di daerah tersebut Tingkat persaingan b. Non ilmiah : melalui intuisi atau feeling yg diperoleh setelah melihat lokasi dan kondisi lingkungan di sekitarnya.

3. Evaluasi data Evaluasi terhadap data hasil penelitian di lapangan, dapat dilakukan dgn cara : a. Memperhatikan beberapa faktor yg berpengaruh : (i) Data lingkungan di sekitar lokasi (external factor) : apakah hasil analisis terhadap data eksternal yg ada saat ini baik atau tidak bagi apotik di masa mendatang, seperti : Tipe konsumen yang akan dilayani (pemukiman, perkantoran) Tingkat keuntungan yang akan diperoleh, kondisi keamanan Peraturan tentang pengembangan tata kota (pelebaran jalan) di lokasi Kondisi keamanan di sekitar lokasi

(ii) Data kemampuan sumber daya yang dimiliki (internal factor) : apakah sumber daya ada saat ini mempunyai kemampuan untuk merealisasi gagasan pada lokasi yang ditetapkan seperti : Kemampuan keuangan Ketersediaan tenaga kerja Ketersediaan produk Kemampuan pengelolaan (manajemen)

b. Membuat usulan proyek (project appraisal) yg meliputi : (i) Pendahuluan, mengenai : Latar belakang munculnya gagasan Tujuan, merupakan sesuatu yg akan dicapai dari rencana pelaksanaan suatu gagasan. Contoh : dgn menambah jumlah apotik di wilayah ttt maka diharapkan akan dapat melayani konsumen lebih dekat & lebih banyak, sehingga penjualan & laba bertambah besar.

(ii) Analisis teknik, mengenai : Peta lokasi & lingkungan di sekitarnya : Lokasi2 yg menjadi target pendirian apotik baru; situasi lingkungan di sekitar lokasi : fasilitas transportasi, jenis konsumen, jumlah praktek dokter, apotik pesaing Disain interior dan exterior : warna & bentuk gedung serta billboard harus dapat memberikan identitas tersendiri yg dapat membedakannya dgn apotik pesaing, serta dapat menarik perhatian (eye catching) Jenis produk

(iii) Analisis pasar Jenis pasar dan strategi persaingan : pasar monopoli, oligopoli, persaingan bebas Potensi pasar : jenis konsumen; daya tarik laba Daya tarik pasar (konsumen sasaran) : Jenis konsumen mana yg menjadi sasaran dan yg bukan sasaran

(iv) Analisis Manajemen, mengenai : Bentuk badan usaha apotik : PT, CV, koperasi Struktur organisasi : berdiri sendiri atau menjadi bagian apotik yg sudah ada Jumlah kebutuhan tenaga kerja : berapa jumlah karyawan yg dibutuhkan untuk omzet tertentu?; Jenis karyawan bagaimana yg dibutuhkan? Program kerja : langkah penting apa yg menjadi prioritas untuk dikerjakan?, Kapan program tersebut dilaksanakan?

(v) Analisis Keuangan, mengenai : Jumlah biaya investasi & modal kerja : Berapa jumlah biaya investasi yang dibutuhkan dan digunakan untuk keperluan apa saja?; Berapa lama waktu pengembalian (payback period)?; Berapa besar tingkat pengembalian internal yang aman (internal rate of return)? Sumber pendanaan : Dari mana sumber biaya investasi diperoleh?; Berapa besar tingkat efisiensinya dibanding sumber lain?; Jenis pinjamannya jangka pendek atau panjang? Aliran Kas : Bagaimana situasi aliran kasnya selama periode investasi apakah negatif atau positif?; Langkah apa saja yang dilakukan bila aliran kasnya selama periode investasi negatif?

4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Setelah usulan proyek disetujui, kemudian menetapkan waktu (time schedule) untuk memulai pekerjaan sesuai dgn skala prioritas : Menyediakan dana biaya investasi & modal kerja Mengurus ijin Membangun, merehabilitasi gedung Merekrut karyawan Menyiapkan barang dagangan, sarana pendukung Memulai operasional

5. Pelaksanaan rencana kerja. Dalam melaksanakan setiap jenis pekerjaan, dibuat suatu format yg berisi : Jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan Mencatat setiap penyimpangan yg terjadi Membuat evaluasi & solusi penyelesaiannya

ASPEK-ASPEK PENILAIAN STUDI KELAYAKAN

Aspek-aspek yang menjadi bahan penilaian SK tdd : 1. Analisis Manajemen 2. Analisis Pasar 3. Analisis Teknis 4. Analisis Keuangan

1. Penilaian Aspek Manajemen, meliputi rencana : a. Strategi Manajemen Yaitu suatu strategi yg akan digunakan untuk mengubah kondisi yg ada saat ini (current condition) menjadi kondisi di saat akan datang (future condition) dalam suatu periode waktu tertentu. Strategi manajemen a.l. mengenai : Visi : cita-cita, yg akan dicapai oleh pemilik/pendiri Misi : beban tugas utamanya Strategi : siasat untuk mencapai tujuan Program kerja : cara2 untuk memperoleh sasaran Standar Prosedur Operasional (SPO) : tata cara (langkah2) melaksanakan suatu kegiatan, yg berlaku sebagai peraturan.

b. Bentuk dan Tata Letak Bangunan Dalam menetapkan bentuk & tata letak bangunan, terdapat beberapa hal yg perlu diperhatikan : 1. Bentuk bangunan, dapat menggambarkan : Identity company image, untuk membentuk opini konsumen Nuansa (physical evident) baik interior maupun exterior, sesuai dengan target konsumen Kemudahan untuk dikembangkan 2. Sistem tata letak (lay out), dapat memberi : Kemudahan melakukan pengawasan & pengendalian mutasi barang Kemudahan bagi konsumen memperolehnya (untuk OTC)

3. Estetika, rapih, teratur dan tersusun dengan baik 4. Keseuaian dengan peraturan yg berlaku dan sifat barang, karena dalam pengelolaan sediaan farmasi di apotik telah diatur oleh UU dan adanya sifat obat yg mudah terpengaruh oleh berbagai macam keadaan. c. Jenis Produk yang akan dijual, berkaitan dengan hal :Target konsumen, bila target konsumennya menengah ke atas, maka barang yg dijual juga barang menengah ke atas.

2. Penilaian Aspek Pasar 1. Bentuk pasar (i) Persaingan sempurna Jumlah penjual & konsumennya tidak terbatas Harga ditentukan oleh jumlah penawaran (supply) & jumlah permintaan (demand) Tidak ada hambatan masuk (entry barrier) Contoh : pasar industri sembako, buah (ii) Pasar Monoposlitis Jumlah penjual dan konsumennya banyak Harga ditentukan oleh promosi Tidak ada entry barrier Contoh : pasar industri restoran, salon

(iii) Pasar monopoli : Hanya ada satu penjual, tidak ada pesaing Mempunyai posisi tawar yg dominan, sehingga dapat bertindak sebagai penentu harga (price maker) Entry barriernya tinggi Contoh : PLN, Telkom (iv) Pasar Oligopoli Penjualnya sedikit Harga ditentukan oleh kualitas produk, servis, promosi Entry barriernya tinggi Contoh : pasar industri otomotif, handphone.

2). Potensi Pasar (Potential Market) Potensi pasar adalah sejumlah pembeli di suatu wilayah yg memiliki uang dan keinginan untuk membelanjakannya (dikuantumkan dalam suatu mata uang). Cara mengukur potensi pasar (Q) dilakukan dengan mengalikan jumlah pembeli (n) dan harga rata-rata barang (P). Q=n x P

3). Target Pasar Adalah jenis konsumen tertentu yg akan dilayani atau yg akan menjadi sasaran pemasaran. Target pasar dapat dibagi menjadi 3 golongan : Pasar Individu (untuk keperluan perorangan), umumnya tunai, jumlah pembelinya kecil. Pasar Korporasi (untuk keperluan karyawan di suatu instansi), umumnya kredit, jumlah pembeliannya besar, contoh : PLN Pasar Reseller (penjual) : pasar yg membeli barang atau jasa untuk dijual kembali, seperti grosir, dokter dispensing.

3. Penilaian Aspek Teknis (i) Lokasi dan lingkungan di sekitarnya Arti strategis suatu lokasi adalah berkaitan dg beberapa hal yg menjadi pertimbangan yaitu meliputi : Jarak lokasi dgn supplier : relatif dekat & mudah dicapai Jarak lokasi dgn domisili konsumennya : relatif dekat & mudah dicapai Bentuk & luas lahan (bangunan) : mudah untuk mengembangkan usaha, seperti : praktek dokter, lab klinik Nyaman & aman : daerahnya tidak jorok, tidak macet & sempit; tingkat kriminalitasnya rendah Prospek pertumbuhan pasarnya relatif cepat & besar : jumlah konsumen & daya beli relatif tinggi.

LOKASI STRATEGIS

Dekat dgn konsumen Dekat dengan supplier Prospek pasar bebas Mudah dikembangkan Aman dan nyaman

4. Penilaian Aspek Keuangan Pertimbangan dalam menilai aspek keuangan dapat meliputi penilaian terhadap : (i) Penilaian sumber pendanaan a. Kegunaan : Dana untuk membeli aktiva tetap, seperti tanah, bangunan, peralatan interior (komputer, meja, rak obat, kursi pasien) dan eksterior Dana untuk kebutuhan modal kerja (untuk aktiva lancar, yaitu : kas, rekening di bank, membeli barang dagangan).

b. Sumber Dana : Pertimbangan dalam memilih sumber dana adalah biaya yg paling rendah (efisien) dengan masa tenggang pengembalian yang lebih lama dibandingkan payback periode berikutnya. Beberapa sumber dana yg dapat digunakan yaitu : Modal milik perusahaan (modal disetor) Bank (kreditor) Investor, dari hasil penerbitan saham atau obligasi Lembaga non-bank atau leasing (dana pensiun)

(ii) Penilaian Analisis Keuangan a. Metode Analisis Payback Period (PP) Adalah pengukuran periode yg diperlukan dalam menutup kembali biaya investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas (laba bersih) yg akan diterima.
Jumlah Nilai Investasi Payback Period = Jumlah Kas yg masuk per tahun x 1 tahun

Indikatornya adalah : Bila PP yg diperoleh waktunya < dari maksimum PP yg ditetapkan, maka proyek tersebut layak dilaksanakan. Bila PP yg diperoleh waktunya > lama dari maksimum PP yg ditetapkan, maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan. Bila PP yg diperoleh waktunya = maksimum PP yg ditetapkan, maka proyek tersebut dikatakan boleh dilaksanakan & juga boleh tidak.

b. Metode Analisis Return On Invesment (ROI) Adalah pengukuran besaran tingkat return (%) yang akan diperoleh selama periode investasi dgn cara membandingkan jumlah nilai laba bersih per tahun dgn nilai investasi.
Nilai Laba Bersih ROI = x 100 %

Nilai Investasi

Indikatornya adalah : Bila ROI yg diperoleh > bunga pinjaman, maka proyek dikatakan layak dilaksanakan Bila ROI yg diperoleh < bunga pinjaman, maka proyek dikatakan tidak layak dilaksanakan Bila ROI yg diperoleh = bunga pinjaman, maka proyek dikatakan boleh dilaksanakan dan boleh juga tidak.

Bangunan apotek harus mempunyai luas


dan memenuhi persyaratan yang cukup, serta memenuhi persyaratan teknis sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi apotek

serta memelihara mutu perbekalan


kesehatan di bidang farmasi.

Bangunan apotek sekurang-kurangnya terdiri dari : - Ruang tunggu, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, ruang penyimpanan obat, ruang peracikan dan penyerahan obat, tempat pencucian obat, kamar mandi dan toilet. - Bangunan apotek juga harus dilengkapi dengan : Sumber air yang memenuhi syarat kesehatan, penerangan yang baik, Alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik, Ventilasi dan sistem sanitasi yang baik dan memenuhi syarat higienis, Papan nama yang memuat nama apotek, nama APA, nomor SIA, alamat apotek, nomor telepon apotek.

PERLENGKAPAN APOTEK Alat pembuangan, pengolahan dan peracikan seperti timbangan, mortir, gelas ukur dll. Perlengkapan dan alat penyimpanan perbekalan farmasi, seperti lemari obat dan lemari pendingin. Wadah pengemas dan pembungkus, etiket dan plastik pengemas. Tempat penyimpanan khusus narkotika, psikotropika dan bahan beracun. Buku standar Farmakope Indonesia, ISO, MIMS, DPHO, serta kumpulan peraturan per-UU yang berhubungan dengan apotek. Alat administrasi, seperti blanko pesanan obat, faktur, kwitansi, salinan resep dan lain-lain.

KASUS STUDI KELAYAKAN


Terjadi ketidak nyamanan kepada petugas pelayanan kefarmasian maupun pada pengunjung apotek karena apotek tidak memiliki standar kelayakan seperti ruang tempat penyiapan obat terlalu kecil dan ruang tunggu pasien yang terbatas, sehingga bila pengunjung ramai sebagian dari mereka tidak mendapatkan tempat duduk dan bagi petugas pelayanan kefarmasian mereka sulit untuk menyiapakn obat dengan cepat karena tempat penyiapan obat yang kecil tersebut mambuat mereka tidak leluasa untuk menyiapakan

obat yang dibutuhkan pasien.

You might also like