You are on page 1of 7

LITERATUR Pupuk, Benih, Zat pengatur tumbuhan dan Pestisida

Di Susun Oleh :

Mawaddah Putri Arisma Siregar 120301031 Agroekoteknologi 4 a

LABORATORIUM DASAR AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN AJARAN 2012/2013 MEDAN

1. PUPUK Pupuk adalah zat yang mutlak diperlukan tanaman hias untuk hidup yang didalamnya terdapat unsur hara makro dan mikro. Banyak yang menjual macam-macam pupuk dewasa ini, baik itu pupuk organik dan anorganik. Sebagian orang mengetahui bahwa pupuk organik adalah kompos dan anorganik adalah yang terbuat dari bahan kimia. Manfaat Pupuk Pada dasarnya pupuk dibuat untuk melengkapi unsur hara yang kurang selama penanaman tanaman dalam media. Karena pada dasarnya, tanaman biasa tumbuh di tanah tapisan paling atas (top soil) yang mengandung unsur hara berasal dari hasil dekomposisi dedaunan dan kotoran binatang yang tentu saja hal itu sangat berbeda dengan media yang kita gunakan untuk menanam tanaman. Unsur hara yang terdapat didalam pupuk dapat membantu metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan bisa diperoleh melalui pupuk organik dan anorganik. Penggunaan Pupuk Ada 2 macam pupuk berdasarkan penggunaannya, yaitu pupuk akar dan pupuk daun. Cara penggunaan dari pupuk akar adalah dengan cara ditaburkan ke sekitar akar tanaman, dimana pupuk tersebut kan diserap oleh serabut akar sedikit demi sedikit, kemudian ditranslokasikan ke jaringan daun untuk fotosintesis. Cara penggunaan pupuk daun adalah dengan cara disemprotkan ke permukaan daun sampai basah, termasuk ke media tanam, dimana pupuk daun tersebut sebagian diserap melalui lapisan kulit terluar (epidermis) dan sebagian lain diserap oleh akar. Namun demikian, tetap harus mengerti tata cara dalam pemupukan, karena media tanam, tanaman, dan pupuk merupakan kesatuan yang tidak boleh dipisahkan jika Anda ingin memperoleh kualitas tanaman yang maksimal. Jadi ketiga pengetahuan tersebut mutlak diperlukan. Media Tanam Media tanam disarankan berPh netral, yang baik adalah berkisar 6,0 6,8. Dengan media tanam yang netral, tanaman tidak akan mudah dihinggapi bibit penyakit, sehingga pertumbuhannya lancar. Untuk itu, gantilah media tanam maksimal setahun sekali agar kondisi tanaman kembali prima. Media tanam yang disarankan pula adalah yang gembur, artinya memiliki ruang pori-pori untuk air dan udara, dimana hal itu sangat penting bagi pertumbuhan akar. 2. BENIH Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar. Benih siap dipanen apabila telah masak. Ada beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat kemasakan benih, yaitu fase pembuahan,fase penimbunan zat makanan dan fase pemasakan. Fase pertumbuhan dimulai sesudah terjadi proses penyerbukan, yang ditandai dengan pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi. Fase penimbunan zat makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan turunnya kadar air. Pada fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di luar; dan setelah mencapai tingkat masak benih; berat kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan.

3. ZAT PENGATUR TUMBUH Hormon tumbuhan, atau pernah dikenal juga dengan nama fitohormon, adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara , baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil dapat mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan dan atau pergerakan tumbuhan. Hormon tumbuhan / fitohormon ini selanjutnya dikenal dengan nama zat pengatur tumbuh (plant growt regulator) untuk membedakanya dengan hormon pada hewan. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT ) mempunyai peranan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Pada saat ini dikenal lima kelompok utama ZPT yaitu auksin (auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin (gibberellins, GAs), etilena (etena, ETH), dan asam absisat (abscisic acid, ABA). Auksin, Sitokinin, dan Giberelin bersifat positif bagi pertumbuhan tanaman pada konsentrasi fisiologis, etilena dapat mendukung maupun menghambat pertumbuhan, dan asam absisat merupakan penghambat (inhibitor) pertumbuhan. ZPT sintetik ada yang memiliki fungsi sama dengan ZPT alami, meskipun secara struktural berbeda. Dalam praktik, seringkali ZPT sintetik yang dibuat manusia lebih efektif atau lebih murah bila diaplikasikan untuk kepentingan usaha tani daripada ekstraksi ZPT alami. Yang jelas ZPT sintetik lebih praktis dalam aplikasinya dan kandungan ZPT nya sudah diketahui dengan pasti, berbeda dengan ZPT alami yang belum terukur kandunganya Auksin Auksin merupakan ZPT yang berperanan dalam perpanjangan sel pucuk/tunas tanaman. Selain memacu pemanjangan sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar, peranan auksin lainnya adalah kombinasi auksin dan giberelin memacu perkembangan jaringan pembuluh dan mendorong pembelahan sel pada kambium pembuluh sehingga mendukung pertumbuhan diameter batang. Auksin mempengaruhi pertambahan panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar, perkembangan buah, dominansi apikal, fototropisme dan geotropisme. Selain itu auksin (IAA) sering dipakai pada budidaya tanaman antara lain untuk menghasilkan buah tomat, mentimun dan terong tanpa biji; dipakai pada pengendalian pertumbuhan gulma berdaun lebar dari tumbuhan dikotil di perkebunan jagung dan memacu perkembangan meristem akar adventif dari stek mawar dan bunga potong lainnya. Sitokinin Sitokinin berperanan dalam pembelahan sel (sitokinesis). Golongan sitokinin, sesuai namanya, merangsang atau terlibat dalam pembelahan sel. Senyawa dari golongan ini yang pertama ditemukan adalah kinetin. Sitokinin alami misalnya kinetin dan zeatin, Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang diproduksi di akar selanjutnya diangkut oleh xilem menuju selsel target pada batang. Kinetin banyak ditemui pada bulir jagung yang muda, sedangkan zeatin banyak ditemui pada air kelapa. Sitokinin berperanan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, mendorong pembelahan sel dan pertumbuhan secara umum, mendorong perkecambahan dan menunda penuaan. Giberelin

Giberelin merupakan ZPT yang berperan dalam mendorong perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan batang dan pertumbuhan daun, mendorong pembungaan dan perkembangan buah, mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar. Giberelin dikenal juga dengan nama asam giberelat, mempunyai peranan dalam pembelahan sel dan atau perpanjangan sel tanaman. Senyawa pertama yang ditemukan memiliki efek fisiologi adalah GA3 (asam giberelat 3). GA3 merupakan substansi yang diketahui menyebabkan pertumbuhan membesar pada padi yang terserangfungi Gibberella fujikuroi. Giberelin juga berperan dalam memacu pembungaan pada beberapa tanaman, mematahkan dormansi biji serta memcu perkecambahan biji. Etena Etena atau dikenal juga dengan nama etilena merupakan zat pengatur tumbuh yang berwujud gas pada suhu dan tekanan ruang. Etena berperan dalam mempercepat pemasakan buah. Contohnya dengan pemeraman merupakan usaha untuk menaikan konsentrasi etilena di sekitar jaringan buah sehingga buah cepat masak. Contoh lainya adalah pengarbitan pada pemeramana akan usaha pembentukan asetilena (gas karbid) yang di udara akan tereduksi oleh gas hidrogen menjadi etilena. Contoh Etilena yang sudah dibuat orang antara lain Ethepon (asam 2-kloroetil-fosfonat) yang diperdagangkan dengan nama Ethrel dan beta-hidroksil-etilhidrazina (BOH). Etilena juga dapat menyeragamkan pembungaan pada tanaman semusim, misalnya pada tanaman nanas. Inhibitor Inhibitor merupakan zat pengtur tumbuh yang berperan dalam penghambatan proses biokimia dan proses fisiologis bagi aktivitas keempat Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) diatas. Secara alami Inhibitor adalah asam absisat (ABA), yang selanjutnya diproses menjadi metabolit ABA . Inhibitor sintetik yang dibuat untuk menghambat metabolisme atau menunda metabolisme tanaman antara lain MH (2-kloroetil) amonium klorida, Contohnya Cyocel dan Chlormequat), SADH, ancymidol, asam triiodobenzoat (TIBA) dan morphacyn. Pengenalan terhadap berbagai ZPT sangat penting agar kita lebih familiar sehingga jika mengaplikasikanya pada suatu saat nanti tidak mengalami kesulitan. Yang perlu anda ketahui secara singkat tentang ZPT adalah jenisnya, manfaatnya dan bagaimana mengaplikasikanya. Bagi anda yang tertarik dengan aplikasi ZPT ini dan mencari ZPT dengan mudah. Kami juga menyediakan berbagai jenis hormon tanaman atau ZPT dengan harga cukup murah. Mulai dari Auksin, Giberelin, Sitokinin dan kolkisin bahkan Pestisida organik juga kami sedikan. Bebagai jenis ZPT tersebut kami tawarkan dengan harga bervariasi antara Rp. 50.000 sampai Rp. 60. 000, ZPT ini sangat praktis dalam aplikasinya dan kadarnya sudah terukur dengan baik.

4. PESTISIDA Pestisida adalah semua bah an yang dapat mempengaruhi kehidupan organisme kehidupan mikroorganisme, atau pestisida adalah semua bahanbahan racun yang digunakan untuk membunuh jasad hid up yang mengganggu tumbuhan, temak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Pada dasamya pestisida yang beredar telah daJam bentuk formulasi yaitu campuran antara bahan aktif dengan bahan tambahan. Penambahan bah an tabahan tersebut berguna untuk memudahkan aplikasi, menambah efektifitas, menambah efisiensi dan keamanan dalam aplikasi. Pestisida dapat dikelompokkan berdasarkan jenis sasaran, bentuk fisik, bentuk formulasi, cara kerjanya, cara masuk, golongan senyawa, dan asal (bahan aktif). Berdasarkan jenis sasaranBerdasarkan jenis sasaran, pestisida dapat dikelompokkan menjadi: 1. Insektisida 6. Moluskisida 2. Akansida 7. Termisida 3. Fungisida 8. Herbisida 4. Nematisida 9. Rodentisida 5. Baktensida 10. Piscisida Disamping itu terdapat juga istilah lain yang dapat digabungkan dengan salah satu jenis pestisida di atas seperti jenis Larvisida yang merujuk pada pestisida untuk pengendalian larva yang sebenamya dapat dimasukkan ke lompok insektisida. Demikian juga dengan Termitisida yang merupakan juga Insektisida. Berdasarkan bentuk fisik Berdasarkan bentuk fisiknya pestis ida dapat berupa: 1. cair 2. padat 3. aerosol Kalau mempematikan bentuk fisik pestisida maka dua bentuk fisik yang paling ban yak terdapat di pasaran yaitu bentuk calr dan padat. Berdasarkan bentuk formulasi Berdasarkan bentuk formulasi, pestisida dikelompokkan menjadi: 1. Butiran (G/granul), biasanya pestisida dengan formulasi bentuk ini dapat langsung diaplikasikan tanpa harus diiarutkan terlebih dahulu. 2. Powder (tepung) 0NP). biasanya harus dilarutkan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan. Formulasi bentuk ini membentuk sediaanpestisida berupa suspensi. sehingga sangat diperlukan pengadukan yang terus menerus karena sifat sediaan ini dapat mengendap dan dapat merusak alat aplikasi atau terjadinya penyumbatan pada noze/.Beberapa kode formulasi pestisida yang sejenis artinya akan menjadisuspensi jika diencerkan dengan air adalah SC, F. dan lain-lain. 3. EC (Emulsifiable I emulsible concentrates). Pestisida dengan formulasi berbentuk EC ini akan membentuk emulsi (seperti susu) pada larutan semprot. Larutan jadi ini tidak memerlukan pengadukan yang terus menerus. Pada umumnya insektisida memiliki formulasi bentuk EC. 4. AS. Pestisida dengan formulasi ini akan membentuk iarutan yang homogen setelah dicampurkan dengan air. Biasanya pestisida dengan bentuk formulasi ini adalah dari golongan herbisida. Beberapa kode formulasi lain yang akan menjadi larutan jika diencerkan dengan air adalah SP, L, WSC, dan lain-lain

5. Beberapa kode formulasi lain yang tidak perlu penambahan air dan dapat diaplasikan lang sung di lapangan seperti baitlumpan atau pelet

DAFTAR PUSTAKA http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/25654/workshop_hama_jarak_pagar6.pdf?sequence=1

You might also like