Professional Documents
Culture Documents
b. Etiologi dan Faktor Risiko Etiologi Bakteri yang sering menyebabkan infeksi saluran kemih adalah jenis bakteri aerob. Pada kondisi normal, saluran kemih tidak dihuni oleh bakteri atau mikroba lain, tetapi
Resume Kasus 1, Urinary Track Infection Dini Fathania / 220110100094 2
Penggunaan kontrsepsi diafragma ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna kandung kemih sehingga masih terdapat sisa urin di kandung kemih dimana sisa urin ini merupakan salah satu tempat yang baik untuk berkembangnya bakteri yang lama kelamaan dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. 5) Salah pola membersihkan alat kelamin setelah BAK (cebok). Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing, bisa memicu ISK. Apalagi dengan cara cebok seperti iniu sama saja menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing. 6) Kebiasaan menahan kencing. Pada perempuan, jika menahan kencing, uretra jadi semakin pendek dan memungkinkan kuman masuk ke dalam saluarn kencing. Sedangkan pada pria , meski dia menahan kencing, uretranya tetap panjang. 7) Tidak kencing sebelum melakukan hubungan seks. Hal ini menyebabkan uretra penuh. Jika uretranya pendek, terkena gesekan saat berhubungan seks, bisa menyebabkan kuman-kuman gampang terdorong masuk ke saluran kencing dan mengakibatkan infeksi yang disebut sistitis, jelas Sugi. Hal ini banyak terjadi pada pasangan yang baru menikah, karena itu disebut honeymooners cystitis. Keluhannya seperti kencing sakit dan anyang-anyangan 8) Penyakit kelamin. Yaitu berhubungan seksual dengan orang yang punya penyakit kelamin seperti penyakit kencing nanah. Hal ini akan menyebabkan infeksi pada uretra dna menghasilkan nanah. Karena itu disebut kencing nanah. Kadang-kadang pada
Resume Kasus 1, Urinary Track Infection Dini Fathania / 220110100094 4
c. Manifestasi Klinis ISK biasanya memperlihatkan disuria (nyeri waktu berkemih), peningkatan frekuensi berkemih, dan rasa desakan ingin berkemih. Dapat terjadi nyeri punggung bawah atau suprapubik, khusunya pada pielonefritis. Demam dan adanya darah dalam urin pada kasus yang parah. Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang menyengat dari urin Gejala infeksi pada bayi atau anak kecil dapat nonspesifik dan termasuk iritabilitas, demam, kurang nafsu makan, muntah, dan bau popok yang amat menyengat Gejala infeksi pada lansia dapat berupa gejala samar; setiap lansia yang mengeluh gejala abdomen seperti mual atau muntah harus dikaji apakah menderita infeksi saluran kemih. Bisa muncul demam atau bisa tidak. Terkadang hanya peningkatan agitasi atau konfusi yang terjadi, yang mengharuskan para perawat lansia meningkatkan kewaspadaan khusus terhadap berulangnya dan kepastian infeksi saluran kemih pada lansia. Infeksi asimtomatik pada lansia juga sangat sering terjadi; tidak dijumpai manfaat mengobati pasien lansia yang menderita infeksi asimtomatik. Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda tanda dan gejala yang spesifik, tergantung bagian saluran kemih yang terkena infeksi: 1) Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin terjadi setelah meluasnya infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi pada ginjal dapat menyebabkan rasa
punggung bagian bawah (dengan infeksi pada ginjal) 2) seringnya berkemih 3) ketidakmampuan
urin dalam jumlah yang normal, dengan kata lain, urin berjumlah sedikit (oliguria)
Gejala pada infeksi saluran kemih ringan (misalnya: cystitis, uretritis) pada orang dewasa, meliputi: 1) rasa sakit pada punggung 2) adanya darah pada urin 5) ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang keluar pada urin 6) demam 7) dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia)
7
Gejala yang mengindikasikan infeksi saluran kemih lebih berat (misalnya: pyelonephritis) pada orang dewasa, meliputi: 1) kedinginan 2) demam tinggi dan gemetar 3) mual 4) muntah (emesis) Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : EGC d. Klasifikasi Klasifikasi Secara Umum Secara umum infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi sistitis dan pielonefritis. Sistitis adalah infeksi kandung kemih, tersering untuk infeksi. Sistitis sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu : Sistitis Primer Sistitis tipe ini dapat terjadi secara sendirinya tanpa didahului oleh penyakit infeksi lainnya. Sistitis Sekunder Sistitis tipe ini merupakan gejala yang timbul berikutnya setelah didahului oleh penyakit infeksi lain seperti uretritis dan prostatitis. Pielonefritis adalah infeksi pada ginjal itu sendiri dan dapat bersifat akut maupun kronis. Pielonefritis akut biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens. Selain itu, penyakit ini dapat terjadi melalui infeksi yang ditularkan lewat darah. Infeksi dapat terjadi di satu atau kedua ginjal. Pielonefritis kronis dapat terjadi akibat infeksi berulang, dan biasanya dijumpai pada individu yang sering mengidap batu, obstruksi lain, atau refluks vesikoureter. Pada semua infeksi ginjal, terjadi respon imun dan peradangan yang menyebabkan edema
Resume Kasus 1, Urinary Track Infection Dini Fathania / 220110100094 8
5) rasa sakit di bawah rusuk 6) rasa sakit pada daerah sekitar abdomen
f. Data Penunjang / Pemeriksaan Diagnostik 1) Hitung Koloni Infeksi traktus urinarius didiagnosis oleh adanya bakteri dalam urin. Hitung koloni sekitar 100.000 koloni per millimeter urin dari urin tamping aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai kriteria utama adanya infeksi. 2) Temuan di Tingkat Sel Hematuria mikroskopik terdapat pada hamper 50 % pasien yang mengalami infeksi akut. Sel darah putih juga terdeteksi pada infeksi traktus urinarius; sejumlah besar sel ini berhubungan dengan UTI bagian atas daripada bagian bawah.
10
11
12
13
terhadap banyak penyakit infeksi baik kuman Gram-positif maupun Gram-negatif. Sulfametazol, sulfafurazol dan kotrimoksazol sering digunakan sebagai desinfektans ISK bag.atas yang menahun. BACTRIM ADULT TAB@500 Kandungan Sulfamethoxazole 400 mg, Trimethoprim 80 mg. Indikasi Infeksi saluran kemih (ISK) disebabkan kuman E.Coli, Klebsiela, Enterobacter, Proteus; saluran pencernaan disebabkan oleh kuman Salmonella sp dan Shigella; Saluran pernafasan disebabkan kuman H. inflenzae, S. pneumoniae; Infeksi lain seperti toksoplasmosis dan dimana obat terpilih tidak dapat diberikan. Kontra Indikasi Kerusakan parenkim hati; gagal ginjal berat; hamil. Hipersensitif Efek Samping Diare, kolitis pseudomembranosa, ggn Gl, kandidiasis, leukemia.
Resume Kasus 1, Urinary Track Infection Dini Fathania / 220110100094 14
b. Antiseptik saluran kemih Antiseptik saluran kemih adalah obat antimikroba dengan sifat mempunyai kadar yang cukup tinggi pada saluran kemih saja sehingga bekerja secara lokal. Untuk mencegah rekurensi. Efektif untuk penyembuhan infeksi saluran kemih bawah, tapi tidak untuk infeksi dengan gejala sistemik. Kuinolon Jenis 1. Asam nalidiksinat: Negram, Urineg. Resistensi dapat terjadi dengan cepat, terutama pada dosis di bawah 4 g sehari, sehingga tidak layak untuk penggunaan lama. Penggunaannya terhadap infeksi saluran kemih tanpa komplikasi dewasa tidak dianjurkan lagi. Dosis: 4 dd 1g selama max 7-14 hari.
Resume Kasus 1, Urinary Track Infection Dini Fathania / 220110100094 15
16
Kee dan Hayes (1996: 371) Phenazopyridine HCl Indikasi: Untuk mengurangi gejala sakit, perih atau rasa terbakar, urgensi, frekuensi dan keadaan tidak enak lain karena infeksi mukosa saluran kemih bagian bawah. Dosis: Untuk dewasa 200 mg 3 x/hari. Untuk anak 6-12 tahun 100 mg 3 x/hari. Pemberian Obat: Kontra Indikasi: Perhatian: Hamil, laktasi. Dapat menyebabkan urin berwarna merah. Gangguan fungsi ginjal, hepatitis Berikan sesudah makan.
17
18
19
Kehamilan
Salah pola membersihkan alat genitalia setelh BAK (dari rectum ke uretra)
Bakteri atau flora dari usus yang keluar bersamaan dengan tinja (E. coli) menempel pada genitalia eksterna
Pili pada bakteri menempel pada urotelium (lapisan yang melapisi saluran kemih)
Akses bakteri semakin mudah untuk lebih cepat mencapai saluran kemih
20
Menghasilkan toksin Mendesak kandung kemih Menghasilkan enzim urease yang dapat merubah suasana urin menjadi basa Proses Inflamasi Lapisan epitel vesika urinaria radang
urgency
tenderness
Terjadi proses fagositosis Frequency dan urgency Terjadi proses penghancuran Perubahan pola eliminasi urin
eksudat
21
dysuria
Nyeri
22
2) Riwayat Kesehatan Saat Ini Klien mengeluh sakit pada saat berkemih, berkemih keluar sedikit-sedikit disertai rasa nyeri. Klien mengeluh urgency, frequency, dan dysuria. 3) Riwayat Kesehatan Masa Lalu 4) Riwayat Kesehatan Keluarga 5) Riwayat Psikososialspiritual 6) Keluhan Miksi Klien mengeluhkan urgency, frequency, dan dysuria. 7) Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : tidak diketahui TTV No 1. 2 3. 4. Data TD HR RR Suhu Normal 120/80 80 100 x/menit 12 20 x/menit 360C Kasus 120/80 90 x/menit 24 x/menit 390C Interpretasi normal normal dispnea demam
B 1 ( Breathing) : Sistem pernapasan didapati dalam keadaan normal, hal ini dibuktikan dengan RR klien yang masih dalam batas normal yaitu 24 x / menit.
Resume Kasus 1, Urinary Track Infection Dini Fathania / 220110100094 23
8) Pemeriksaan Penunjang Hasil pemeriksaan urin : warna keruh, WBC (+++), kultur + bakteri, pyuria, eritrosit +.
24
Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri b.d infeksi pada saluran kemih t.d nyeri saat berkemih, disuria, suhu 39 oC, urin warna keruh, WBC (+++), kultur (+) bakteri, pyuria, eritrosit. 2. Perubahan pola eliminasi b.d inflamasi (iritasi) saluran kemih t.d urgensi, frekuensi, suprapubik diraba tegang, WBC (+++), kultur (+) bakteri. 3. Resiko ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik b.d kurang pengetahuan tentang pencegahan kekambuhan.
Resume Kasus 1, Urinary Track Infection Dini Fathania / 220110100094 25
2. Membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan penyebab nyeri 3. Untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
3. Pantau haluaran urine terhadap perubahan warna, bau dan pola berkemih, masukan dan haluaran setiap 8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang 4. Berikan rasa nyaman (sentuhan teraupetik, perubahan posisi, pijatan/kompres hangat pada punggung) dan dorong untuk melakukan teknik relaksasi(latihan nafas dalam 5. Anjurkan minum banyak 2-3 liter
4.
Menurunkan tegangan otot , memfokuskan kembali perhatian, kompres hangat akan dan dapat meningkatkan kemampuan koping.
5. Membantu membilas saluran berkemih dan menstimulasi diuresis sehingga kuman tidak berkesempatan memperbanyak diri dalam
26
Kolaborasi : - Berikan Sulfamethoxazole sesuai dengan kebutuhan dan evaluasi keberhasilannya - Berikan fenazopiridin
2.
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan inflamasi (iritasi) saluran kemih ditandai dengan urgensi, frekuensi, suprapubik diraba tegang, WBC (+++), kultur (+) bakteri.
Tupan : Pola eliminasi 1. Awasi pemasukan dan klien kembali normal pengeluaran dan karakteristik urine Tupen : Dalam 2x24jam klien dapat miksi 2. Tentukan pola berkemih normal pasien
3. Dorong pemasukan
2. Kalkulus (batu/obsstruksi) dapat menyebabkan eksitabilitas saraf, yang menyebabkan sensasi kebutuhan berkemih segera. Biasanya frekuensi dan urgensi meningkat bila kalkulus mendekati pertemuan uretrovesikal
27
3.
Resiko ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pencegahan kekambuhan.
Tupan : 1. Kaji ulang proses penyakit dan Tidak terjadinya harapan yang akan datang kekambuhan penyakit 2. Berikan informasi tentang: Tupen: sumber infeksi, tindakan untuk Pasien atau orang mencegah penyebaran, terdekat mengatakan jelaskan pemberian antibiotic, mengerti tentang proses pemeriksaan diagnostic: penyakit, metode tujuan, gambaran singkat, pencegahan, perawatan persiapan ynag dibutuhkan di rumah, melaporkan sebelum pemeriksaan, ke dokter jika kambuh. perawatan sesudah pemeriksaan 3. Instruksikan meminum pasien obat untuk yang
5. Akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi toksisk pada SSP 1. Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan informasi. 2. Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya dan pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan m,embantu mengembankan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik. 3. Pasien sering menghentikan
28
4. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang rencana pengobatan.
29
LO
Kondisi Buang Air Ibu Setelah Melahirkan Setelah melahirkan seringkali si ibu tidak bisa merasakan apakah kandung kemih penuh atau kosong. Bahkan kadang-kadang merasakan tak bisa kencing. Jika tidak bisa buang air kecil cobalah minum air yang banyak. Jika tetap masih sulit untuk buang air kecil kemungkinan besar dikarenakn adanya infeksi pada saluran kencing. Bisa jadi juga psikis, takut jahitannya terkena air seni dan membuka kembali, sehingga kencingpun ditahan. Padahal ini justru bahaya karena bisa mengakibatkan infeksi pada ginjal. Selain BAK, BAB juga mungkin sulit untuk beberapa hari. Minum air yang cukup dan makanlah makanan yang banyak mengandung buah-buahan segar.
30
Sudoyo, W. Aru (Ed). DKK. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV. Jakarta : Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI
31