You are on page 1of 15

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metode Pembelajaran Bahasa Arab II Dosen : Prof. Dr.

H. T. Fuad Wahab Asisten : Dedih Wahyudi, M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 5 Rahma Budi Lestari(1210203077) Rijal Shibghatullah (1210203078) Rika Kamilatul Huda Rismayanti Rita Lisnawwati (1210203079) (1210203080) (1210203081)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2012 M/1433 H

1 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillah, kata yang terindah dan hanya pantas diberikan kepada Sang Maha Pencipta dan Maha Pemelihara alam semesta yang senantiasa melimpahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada segenap makhluk-Nya, walau terkadang hamba tetap mengingkari-Nya. Dialah Allah Azza wa Jalla, yang telah memberikan inyah, taufq, dan hidyah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat dan salam semoga tetap disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah dan senantiasa memberi inspirasi kepada umatnya untuk berkreasi membangun peradaban yang madani.

2 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

DAFTAR ISI

3 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur dalam bahasa arab yakni tarakib yang mana mengkaji tentang tata cara pembuatan struktur serta membaca sebuah kalimat dengan baik dan benar. Di dalam pembelajaran bahasa arab terdapat ilmu yang mengkaji tentang itu semua yakni nahwu dan shorof. Disini kami menjelaskan tentang strategi pengajaran nahwu bagi non arab. Untuk dapat menentukan strategi yang baik dan tepat dapat di identifikasi melalui letak kesulitan dalam ilmu nahwu dan juga mengetahui manfaat setiap metode pengajarannya. Pada umumnya banyak orang Islam yang non arab menyangka bahwa bahasa Arab itu disamakan dengan nawhu shorof, lalu mereka membayangkan bahwa kalau begitu belajar bahasa Arab itu sukar, sulit dan memusingkan otak. Kesan bahwabahasa arab itu sukar, sulit dan memusingkan kepala adalah banyak disebabkan dari kesalahan metode dalam mengajarnya. Sistem dan metode pengajaran lama, terlalu menitik beratkan dan mengutamakan nawhu shorof dari pada Tabir (percakapan), mutalaah (membaca), dan imla (menulis). Sehingga seolah-olah menyamakan bahasa Arab itu dengan nahwu shorof itu sendiri. Dalam arti kata, jika seseorang telah mengetahui tata bahasa Arab, maka dengan sendirinya menguasai bahasa Arab. Padahal nawhu shorof itu baru merupakan satu bagian dari bahasa Arab, yang tidak mesti perlu dianggap sulit, apalagi ditakuti. Prinsip mengajarkan bahasa Arab hendaknya tidak menyulitkan. Akan tetapi buatlah anak-anak senang berbahasa Arab, jangan menyulitkan mereka. Berdasarkan hal tersebut, penulis membuat makalah tentang pengajaran kowaid yang diharapkan agar pandangan bahwa bahasa Arab itu sulit dan memusingkan kepala dapat di temukan sosulinya dengan kita memahami metode metode dalamnpengajarannya.

4 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pengajaran kowaid? 2. Apa tujuan dari Pembelajaran Qawaid? 3. Bagaimana metode dan tekhnik pengajaran kowaid? 4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran

C. Tujuan 1. Agar Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab sebagai calon guru Bahasa Arab dapat menjelaskan arti penting kowaid 2. Agar Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab sebagai calon guru Bahasa Arab dapat memahami tujuan dari pembelajaran Qowaid bahasa Arab 3. Agar Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab sebagai calon guru Bahasa Arab dapat mempraktikan metode dan tekhnik pengajaran kowaid

5 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengajaran Bahasa Arab Pengajaran qawaid merupakan alat pengontrol untuk menghindari terjadinya kesalahan dengar, ucap, baca dan tulis dalam berbahasa Arab. Terjadinya kesalahan ucap, kesalahan baca atau kesalahan menulis, tidak hanya berkonsekuensi terhadap kesulitan mukhtab (audience/orang kedua) dalam memahami pesan bahasa, tetapi juga bisa merubah makna pesan dari yang dimaksud oleh penyampai pesan. Pembelajaran qawaid merupakan suatu kemestian, karena dengan memahami qawaid seseorang mampu memahami bahasa Arab dengan tepat dan benar. B. Tujuan Pembelajaran Qawaid 1. Untuk memelihara lisan dari kesalahan dan memelihara tulisan dari kekeliruan serta menciptakan kebiasaan berbahasa yang benar. Sebagaimana yang diperintahkan oleh Ali Ibn Abi Thalib kepada Abul Aswad Ad- Duali untuk menetapkan kaedah- kaedah nahwu agar terpeliharanya bahasa Arab dari kerusakan yang disebabkan oleh bercampurnya dengan orang- orang asing dan terpengaruh oleh dialek mereka. 2. Memahami posisi kata, sehingga membantu mengantarkan kepada pemahaman yang baik terhadap makna kata tersebut. 3. Mengasah otak, menajamkan perasaan dan menumbuhkan perbendaharaan bahasa siswa. 4. Membiasakan siswa mampu melihat dengan jeli, berfikir rasional dan sistematis, melatih mengambil kesimpulan, menggunakan teori, agumentasi yang mengantarkan siswa mengikuti pola induktif dalam pembelajaran qawaid. 6 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

5. Mengetahui dengan mudah kesalahan yang terdapat pada suatu kalimat, dengan merujuk pada standar kaedah yang dipelajari, karena kaedah bahasa merupakan ilmu standar yang menjauhkan siswa dari kesalahan dan mengingatkan ketika terjadi kesalahan. C. Metode Pengajaran Qowaid Bahasa Arab Metode pengajaran qowaid terbagi dua, yaitu: 1. Metode pengajaran struktur bahasa

Dalam pengajaran struktur bahasa terdapat beberapa metode, yaitu: a.

( Metode Situasional)

Inilah sebenarnya metode paling menyenangkan bagi murid-murid, optimasi pencapaian hasil yang amat meyakinkan. Karena bahan (pelajaran) judul yang akan diberikan guru selalu disesuaikan dengan situasi dan kondisi para murid. Artinya, materi pelajaran atau pokok bahasan yang hendak disajikan selalu dipilih yang seang aktual dibicarakan atau dipilih untuk disajikan. Namun, dalam metode ini siswa dituntut untuk menguasai struktur bahasa sebelum dia mampu menyampaikankannya secara lisan. Oleh karena itu, guru juga perlu mengetahui tentang situasi-kondisi daerah sekitar tempat ia mengajar, berita-berita apa yang tengah hangat pada saat guru akan masuk kelas untuk mengajar bahasa asing. Atau hal-hal apa yang sedang menjadi percakapan ramai dikalangan murid-murid atau hal-hal yang sedang menjadi pusat perhatian bersama, topik itulah yang diambil sebagai pokok-pokok bahan-bahan pelajaran serta memperkaya pembendaharaan kata-kata tentang itu. Kemudian, dalam metode ini juga dijelaskan bahwa hiwar antara dua orang itu merupkan suatu hal yang sangat pokok. Karena dengan memperhatikan hiwar, siswa tidak hanya memperhatikan struktur bahasa mereka juga dapat memperhatikan perbedaan-perbedaan dalam bahasa.

7 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

Adapun kekurangan dalam metode ini adalah guru tidak dapat mengajarkan kaidah nahwu secara sistematis. Karena pada metode ini siswa hanya dituntut untuk memperhatikan struktur bahasa yang terdapat dalam percakapan. b.

(Metode Dengar Ucap)

Persiapan yang dilakukan untuk menciptakan suasana bahasa secara otomatis. Yaitu: 1) Bahasa asing merupakan bahasa yang lebih diutamakan dari pada menggunakan bahasa ibu. 2) menghafal kaidah-kaidah qawaid yang akan diajarkan. 3) Penganalogian kalimat merupakan hal yang utama dibandingkan menganalisi kalimat dalam membuat kalimat baru. Adapun langkah-langlah dalam metode ini adalah sebagai berikut. 1) Siswa menyimak kisah sederhana atau percakapan atau contoh kalimat yang diberikan oleh guru. 2) Siswa mengulangi apa yang diucapkan guru baik secara kelompok maupun individu. 3) Mengulangi sebagian kalimat-kalimat yang terdapat /yang memuat susunan-susunan bahasa yang dimaksud sehingga siswwa mapu menguasainya. 4) Siswa menyimak yang kedua kalinya tentang kisah sederhana atau percakapan atau contoh kalimat yang disapaikan oleh guru. 5) Guru memberikan beberapa soal kepada siswa kemudian siswa mampu mengulangi pertanyaan yang diajukan guru. 6) Siswa menjawab pertanyaan satu persatu dengan menggunakan kalimat-kalimat yang terdapat dalam kisah sedehana atau percakapan. 7) Guru menuliskan beberapa kalimat yang terdapat susunan yang diharapkan dengan menggunakan kosa kata yang lain. 8 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

8) Setelah

penyampaian

materi

selesai

diadakan

evaluasi

untuk

memantapkan kemampuan mereka dalam menguasai materi yang telah disampaikan. c.

(Metode Penjelasan Nahwiyah)

Metode ini berlandaskan terhadap teori-teori yang mendalam tentang strktur bahasa yang dapat membantu siswa dalam memperbanyak pengalaman dalam berbahasa. Metode ini berbeda dengan metode yang sebelumnya. Karena metode ini mengandung upaya-upaya yang sistematis dalam penyampaian kaidah bahasa sehingga guru memiliki pengetahuan lebih banyak tentang penjelasan-penjelasan kaidah bahasa. 2. a. Metode pengajaran struktur bahasa, teknik dan tatcaranya (Metode Analogi) diawali oleh guru dengan

Cara mengajar dengan metode ini

menyebutkan kaidah nahwu yang ingin mengajarkan dengan memberi contoh-contoh pemberian contoh tersebut disesuaikan dengan topik/muatan materi dan tingkat kemampuan siswa cara seperti ini lebih dianjurkan pada siswa tingkat mutawashith dan mutaqaddim Metode qiyas atau deduktif (analogi) adalah metode (cara) mengajarkan nahwu yang dimulai dengan pemaparan kaidah-kaidah lalu diikuti dengan pemberian contoh-contoh. Metode ini termasuk metode yang tertua dalam pengajaran ilmunahwu, meskipun metode ini sudah lama tetapi masih dipergunakan dalam pengajaran bahasa Arab dan Departemen Pendidikan di negara Arab. Metode deduktif bentuk-bentuk kata dan pola-pola kalimat diambil dari bahan bacaan, dan diuraikan segi-segi tata bahasa baik mengenai sharaf maupun nahwu. Metode al-Qiyas (deduktif) adalah cara mengajarkan nahwu yang terlebih dahulu guru memaparkan kaidah-kaidah kepada anak didiknya

9 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

kemudian disusul dengan pemberian contoh-contoh dalam bentuk pola kalimat yang diambil dari bahan bacaan. Tehnik penyajian metode al-qiyas (deduktif) dapat dilihat sebagai berikut: 1) Pemaparan kaidah-kaidah, yaitu guru menuliskan di papan tulis dengan terang dan jelas kemudian guru membacanya dan diikuti oleh para siswa dan secara berulang-ulang dan akhirnya para siswa dapat menghafalnya dan memahaminya. 2) Pemaparan contoh-contoh, yakni guru menjelaskan posisi kaidahkaidah yang terdapat contoh-contoh sehingga siswa dapat memahaminya, kemudian guru mengadakan tanya jawab dengan para siswa, setelah jam pelajaran akan berakhir guru memberikan tugastugas kepada para siswa untuk diselesaikan di rumah di luar jam pelajaran yang telah ditentukan, baik dalam bentuk tugas mandiri maupun kelompok. Dalam penggunan metode ini terdapat kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan. Kelebihannya adalah siswa dapat memahami kaidah-kaidah melalui contoh-contoh yang telah dijelaskan oleh guru pada jam pelajaran, sehingga siswa dapat menyelesaikan tugas-tugasnya di luar jam pelajaran. Kelemahannya adalah siswa dibebani penghafalan kaidah-kaidah tanpa menguasai perbendaharaan kosa kata dan guru terbebani kaidahkaidah yang harus dituliskan di papan tulis.

b.

( Metode Induktif)
Metode istiqrai disebut juga metode induktif atau metode Herbert

karena dia menggunakan metode ini. Metode ini mulai dipergunakan di 10 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

sekolah-sekolah negara Arab ketika delegasi Arab dari Eropa kembali ke negara mereka pada awal abad ke XX. Dalam proses belajar mengajar metode ini dimulai dari pemaparan contoh-contoh dengan memperbanyak latihan-latihan yang dimulai dari bahagian (juzi) untuk sampai kepada generalisasi atau kaidah-kaidah yang umum. Pendukung metode ini berpendapat bahwa metode inilah yang paling alamiah yang dilalui oleh pemikiran untuk sampai kepada pengetahuannya dan membuka tabir yang terselubung dan menjelaskan halhal yang kabur, dan metode ini guru sebagai penuntun atau supervisor.Dan sikap para siswa sangat positif karena mereka berusaha sendiri untuk memahami kaidah-kaidah yang terdapat dalam contoh-contoh tersebut dan siswalah yang melaksanakan praktek bahasa. Metode penyajian metode istigrai (induktif) adalah: 1) Tehnik penyajian I: yakni dengan pemaparan contoh-contoh kemudian kaidah-kaidah. Pemaparan ini disebut juga pemaparan contoh-contoh yang bervariasi atau contoh yang beragam, cara pemaparan contoh yang berlainan disebabkan karena terkadang contoh-contoh yang dipaparkan sangat bervariasi dan tidak ada kaitannya dengan contoh yang lain. Berkaitan dengan keterangan tersebut di atas, maka metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.Kelebihan, yaitu guru kelas dapat memilih contoh-contoh yang mudah dan membantu guru dalam proses belajar mengajar dan mempermudah serta mempercepat pemahaman para siswa terhadap kaidah-kaidah karena mereka telah memahaminya melaui contoh-contoh yang telah dijelaskan. Sedangkan kelemahannya adalah dalam penyajian materi banyak dijumpai siswa yang lari pada jam pelajaran, karena siswa menganggap proses belajar mengajar tidak tepat dan sulit untuk diketahui dan dipahami karena pemberian contoh-contoh yang

11 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

bervariasi dan beragam dan tidak berkaitan antara satu dengan yang lain. 2) Tehnik II: yaitu metode pemaparan teks (nas) kemudian contohcontoh disusul dengan kaidah-kaidah nahwu. Metode pemaparan teks (nas) ini disebut juga metode uslub-uslub atau metode teks (nas) yang sudah terkorelasi semuanya. Dengan juduljudul yang terambil dari bahan sejarah, kesusasteraan Arab, surat kabar harian atau majalah mingguan, bulanan yang khususnya membicarakan tema-tema aktual yang sedang terjadi, di depan mata siswa dan didengarnya secara langsung. Metode ini dalam proses belajar mengajar mempunyai tehnik-tehnik penyajian antara lain sebagai berikut: 1). Guru menerangkan dan menjelaskan teks-teks bacaan tersebut dan mengeluarkan contoh-contoh yang difokuskan pada materi nahwu dan menjelaskan kaidah-kaidah yang terdapat dalam bacaan tersebut. 2). Hendaknya para siswa banyak mengajukan pertanyaan pada guru agar dapat menyelesaikan teks-teks bacaan yang ada. Kelebihan metode ini adalah siswa merasakan korelasi atau hubungan yang kuat dengan bahasa Arab yang sedang dipelajarinya dan mampu membandingkan ciri-ciri khusus irab dalam teks-teks bacaaan lain. Sekaligus sebagai pendorong bagi siswa untuk mencintai dan memahami ilmu nahwu, sehingga menghasilkan cara mentabir yang benar yang menjadikan siswa semakin mantap dalam memahami bahasa Arab. Kelamahannya adalah guru dibebani membuat bagian satuan pelajaran dan tidak memperlihatkan ushlub-ushlub, bahkan apa yang dianggapnya baik dari semula, dan terkadang para guru terpaksa memperpanjang bagan-bagan tersebut sampai mampu memaparkan contoh seluruh aspek qawaid/kaidah-kaidah dan bahagian-bahagiannya. 12 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

D. Kelebihan Dan Kekurangan Pengajaran Qowaid 1. Kelebihan pengajaran Qawaid Kelebihan pengajaran Qawaid ini antara lain, adalah: a. Siswa terbiasa menghafal kaidah-kaidah tata bahasa arab yang sangat diperlukan untuk mampu bercakap-cakap dalam bahasa arab yang benar dan mampu menulis dengan betul. b. Melatih mental disiplin dan ulet dalam mempelajari bahasa. c. Bagi guru terlalu sulit menerangkan metode ini, karena kemampuan kecakapan tidak diutamakan, dengan kata lain guru asalkan ia menguasai gramatika ( tata bahasa) yang baik, pengajaran dapat dilaksanakan. 2. Kekurangan Pengajaran Qowaid Kekurangan pengajaran Qowaid, adalah : a. Secara didaktis dan psikologi pengajaran ini bertentangan dengan kenyataan, pengetahuan bahasa seseorang tidaklah didahului dengan pengajaran tata bahasa terlebih dahulu. Tapi melalui peniruan ucapan atau percakapan. b. Penguasaan tata bahasa tidak dengan sendirinya menguasai percakapan. c. Membosankan atau jenuh terutama apabila guru tidak dapat menyajikan pelajaran secara baik dan menarik bagi siswa.

13 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

SIMPULAN

A. Pengertian Pengajaran Qawaid dalam Bahasa Arab Metode pengajaran Qowaid dalam bahasa arab adalah pembelajaran nahwu yang diawali dengan penentuan tema,selanjutnya memberikan contoh, analisa cotoh, penyimpulan kaidah dan diakhiri dengan latihan-latihan yang sangat imfropitatif. B. Metode- Metode Pengajaran Qawaid dalam Bahasa Arab Metode Grammatikal Metode Degar Ucap Metode Penjelasan Nahwu Metode Induktif Metode deduktif/Analogi

14 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

DAFTAR PUSTAKA

Annaqoh, M Kamil. Talimil Lughah Al arabiyah. Univ.Ummul Qurra. Madinah: 2012 Izzan, Ahmad. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab; Humaniora, Bandung 2004 Ahmad, Muhammad Abdu al-Syahid, Thuruq Talm Qawid al-Lugat al-Arabiyah, Kairo: Maktabah al-Nahdhat al-Mishriyah, 1987 M. al-Hadd, Ali, Musykilt Talm al-Lugat al-Arabiyat Li Gair al-Arab, (Kairo: Dr al-Ktib al-Araby li al-Thibah wa al-Nasyr, t.th.), h. 132-133. Google, Pengajaran Qowaid Bahasa Arab, 02 Oktober 2012

15 Metode Penajaran Qowaid Bahasa Arab

You might also like