You are on page 1of 4

Proyek

Manajemen Proyek
Manajemen Integrasi Proyek

Isnainul Amand Perwirasari 10.41010.0245

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya 2013

Proyek adalah usaha temporer (waktu tertentu) yang dijalankan untuk membuat produk, layanan, atau hasil yang unik. Proyek merupakan usaha yang kompleks, tidak rutin, yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Clifford, 2007:3). Operasional adalah pekerjaan yang dilakukan untuk tetap menjalankan bisnis. Perbedaan operasional dan proyek terletak pada waktunya, proyek mempunyai tempo sedangkan operasional waktunya berkelanjutan. Atribut proyek : a. Memiliki tujuan b. Sifat temporer c. Dikembangkan telaah yang progresif d. Sumber daya e. Customer utama atau sponsor menyediakan arah f. Mengandung ketidakpastian SDM sakit atau mempunyai masalah tertentu Teknologi : ada trouble atau masalah alam (bencana) 3 triple constraint (keterbatasan) sebagai berikut: a. Scope goals : pekerjaan apa? b. Time goals : waktu pekerjaan? c. Cost goals : biayanya? Proyek mempunyai siklus hidup yang umumnya melewati empat tahap berurutan (Clifford, 2007:5) yaitu: 1. Tahap penentuan menentukan spesifikasi proyek, menetapkan sasaran proyek, mebentuk tim, dan mentapkan berbagai tanggung jawab utama. 2. Tahap perencanaan mengembangkan rencana untuk menentukan proyek apa yang akan bertahan, kapan proyek akan dijadwalkan, siapa yang akan memetik manfaat, tingkat kualitas apa yang harus dijaga, dan anggaran apa yang diperlukan. 3. Tahap eksekusi tahap ini merupakan tahap utama dalam pengerjaan proyek, baik fisik maupun mental. 4. Tahap pengiriman mencakup dua aktivitas, yakni mengirim produk proyek kepada pelanggan dan menyebarkan sumber daya proyek. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, ketrampilan, alat-alat, dan teknik terhadap aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek. Prinsip Operasional digunakan dalam segala kehidupan (lingkungan kerja). 9 Knowledge Area:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Scope Management ruang lingkup proyek Human resource Communication Risk management resiko Time management pengaturan waktu Cost management Quality management Procurement alat-alat yang diperoleh (pengadaan) Dari kedelapan area diatas akan diintegrasikan dalam Project Integration Management

Keuntungan: Pengendalian yang kebih baik untuk aspek finansial, fisik, dan SDM Fisik pada bangunan (membangun suatu gedung) timeline pekerjaan SDM mengetahui sumber daya yang bekerja atau tidak Meningkatkan relasi customer Dalam mengerjakan project terdapat suatu kontrak Waktu pengembangan lebih pendek Menurunkan biaya Meningkatkan margin keuntungan bagi developer Meningkatkan kualitas & kehandalan Meningkatkan produktifitas Koordinasi yang baik Sikap kerja yang lebih tinggi membuat time table Suatu proyek dikatakan sukses apabila: 1. Proyek tersebut berhasil 2. Tercapainya triple constraint (bisa dihandle) Faktor sukses proyek: 1) Dukungan eksekutif internal & owner 2) Keterlibatan user pengguna langsung 3) Manajer proyek yang berpengalaman 4) Sasaran bisnis yang jelas 5) Meminimalkan cakupan 6) Infrstruktur yang standar 7) Estimasi yang handal dari scope memperkirakan pekerjaan, spesifikasinya bagaimana hingga sampai biaya yang dibutuhkan keseluruhannya 8) Metodologi 9) Kinerja perusahaan 10) Milestone kecil pengerjaan project sesuai dengan jadwal Referensi :

Gray, Clifford F. 2007. Manajemen Proyek Proses Manajerial. Yogyakarta:Andi.

You might also like