You are on page 1of 4

Pada dasarnya, penelitian kuantitatif akan lebih menggunakan angka-angka maupun penghitungan yang sistematis dengan mengambil peristiwa

yang berkaitan dengan fenomena alam. Penelitian kuantitatif akan lebih berhubungan dengan populasi, dan ditandai dengan adanya hipotesis. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut terbukti atau tidak. Tentunya, dengan eksperimen dan proses penelitian yang akan dilakukan. Dalam meneliti dengan metode kuantitatif, yang banyak ditemui adalah penelitian yang korelatif, karena penelitian kuantitatif lebih bersifat eksperimental. Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang memperhatikan perihal-perihal keilmuan, dan dapat dicerminkan dari penelitian dan pengamatan sebelumnya. Pada umumnya, seseorang yang memulai penelitian kuantitatif, akan memulai ancang-ancang penelitian memalui masalah, lalu merujuk pada teori yang relevan dengan masalah tersebut, kemudian merumuskan hipotesis. Hipotesis diperoleh dari hasil pemikiran antara masalah yang ditemuinya dengan teori yang berhubungan tersebut, sering sekali pengambilan hipotesis juga dipengaruhi oleh penelitian yang mendahuluinya serta oleh kejadian-kejadian yang terjadi di alam sekitar. Dalam metodologi riset, beberapa elemen dasar harus diketahui bahkan harus dipahami oleh peneliti, karena hal tersebut merupakan pemahaman dasar sebelum melaksanakan riset. Hal-hal dasar yang wajib diperhatikan dalam penelitian kuantitatif akan membatu penelitian tersebut supaya tidak melebar dan eksperimennya tepat sasaran. Misal saja, jika kita ingin melakukan penelitian, kita harus menentukan konsep penelitian terlebih dahulu. Konsep pada dasarnya akan membawa kita untuk mereka-reka tentang perilaku seseorang atau masyarakat terhadap sebuah peristiwa atau hal tertentu. Misalnya saja, konsep penelitiannya tentang kepuasan konsumen, dengan penjelasan adalah untuk meneliti tingkat kepuasan maupun persepsi konsumen terhadap produk susu KSB. Konsep juga dapat mendasari segala perilaku kita dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian, jika kita sudah matang dan yakin dalam menemukan konten tersebut, kita harus berjalan sesuai dengan yang dikonsepkan pada awalnya. Kemudian, setelah kita menemukan konsep penelitian, kita akan melakukan konstruksi lanjutan terhadap penelitian tersebut. Konstruk akan lebih membantu kita untuk memahami konsep yang kita buat. Misalnya, bagaimana cara kita mengetahui persepsi konsumen tersebut, misalnya dengan cara menggambarkan tingkat kepahaman masyarakat atas bentuk kemasan yang diluncurkan Susu KSB. Selanjutnya, variabel. Variabel dapat dirupakan sebagai simbol atau nilai yang dimiliki oleh sebuah satuan kata. Misal jika kita telah mengkonstruksikan penelitian seperti tersebut di atas, maka variabel penelitian kita adalah masyarakat dan kemasan susu KSB.

Namun, variabel dapat dikerucutkan menjadi lebih khusus untuk membantu kita melakukan penelitian secara lebih fokus. Misal saja, variabel dikerucutkan menjadi masyarakat Kota Malang sehingga dapat dirumuskan, penelitian yang akan dilakukan adalah Persepsi Masyarakat Kota Malang terhadap Kemasan Produk Susu KSB. Kemudian dalam penelitian kuantitatif juga dikenal hipotesis. Hipotesis bisa berarti dugaan sementara yang perlu diuji lagi kebenarannya melalui eksperimen tersebut. Dalam penelitian mengenai persepsi susu KSB tersebut, hipotesis dapat dirupakan dengan pendapat "masyarakat Kota Malang menyukai kemasan produk susu KSB". Karena nanti dalam eksperimen dapat diuji kebenarannya, apakah masyarakat menyukai ataukah tidak menyukai. Saat menuju mencari jawaban atas eksperimen, peneliti membutuhkan data. Data dapat dirupakan dengan berbagai hal, bisa jadi gambar, grafik, keterangan, atau hal-hal lain yang menunjang pembangunan arti eksperimen tersebut. Misal saja, data pembelian susu KSB di gerai KSB Kota Malang. Dan yang tidak bisa ditinggalkan adalah paradigma. Kita perlu menentukan pandangan atau paradigma atas penelitian yang kita lakukan tersebut. Hal ini dapat dirupakan dalam bentuk penggunaan teori sebagai dasar dari penelitian tersebut. Sehingga, teori menuntun dan dapat memayungi semua data dan hal-hal yang tertulis dalam penelitian tersebut. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan lebih lanjut, bahwa kegiatan penelitian kuantitatif pada umumnya dimulai dari kegiatan identifikasi masalah atau hal-hal yang berkenaan dengan isu penting yang ada dalam lingkungan masyarakat, dan dalam pengembangan penelitiannya, sangat diperlukan pembatasan yang jelas atas faktor-faktor yang dominan, untuk itu, pemahaman atas unsur-unsur penting dalam penelitian kuantitatif sangat penting sekali untuk diperhatikan. Selain hal-hal dasar dalam penelitian akan membantu penelitian tetap berjalan sesuai dengan fokusnya, ternyata juga dapat membantu peneliti untuk melakukan penelitian yang lebih sistematis dan bersinergis dari satu bab atau perihal ke bab atau perihal yang lain selanjutnya. Jika dalam identifikasi masalah melalui penetuan konsep penelitian saja sudah kurang yakin dan masih mengambang, maka dapat dipastikan penelitian tersebut tidak akan berjalan dengan baik.

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF

Oleh : Adhitya Nandha Karuniawan Purnomo 115120200111034

D.IK.4 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

DAFTAR PUSTAKA Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada

You might also like