You are on page 1of 2

No 1 2 3 4

Dosis (ml) 0 0.05 0,1 0,2

Posisi Tubuh 60 60 45 20

Reflek +++ +++ ++ -

Rasa nyeri ++ ++ + -

Tonus +++ +++ +++ +

Frek. Nafas 96 84 84 78

Frek. Jantung 72 63 84 -

Konvulsi

Kaki kanan kiri kejang

Pemberian caffein pada dosis 0,05 ml belum bekerja pada katak. Terjadi perubahan pada frekuensi nafas yang sebelum disuntikkan caffein 96 kali/menit menjadi 84 kali/menit. Pada frekuensi jantung terjadi penurunan dari 72 kali/menit menjadi 63 kali/menit. Penambahan dosis caffein menjadi 0,1 ml menyababkan posisi katak 45 dengan reflek yang lebih lama dan rasa nyeri yang berespon lama saat diberi asam. Pemberian dosis 0,1 ml menyebabkan frekuensi jantung meningkat menjadi 84 kali/menit, sedangkan frekuensi nafas tetap 84 kali/menit. Pada pemberian caffein dengan dosis 0,2 ml katak mulai mengalami konvulsi yang ditandai dengan kejang pada kaki kanan dan kiri. Sebelum dilakukan perusakan pada cortex cerebri, katak telah dihitung frekuensi jantung dan didapat sebesar 78 kali/menit. Sedangkan unntuk frekuensi jantung tidak dihitung karena katak sudah mengalami kifosis pada punggungnya.

Gambar 1. Katak normal

Gambar 2. Katak mengalami konvulsi

Gambar 3. Katak mati setelah konvulsi

You might also like