You are on page 1of 1

SAHABAT TIADA

{Kepada Tanthowi Abdullah (rohimahulloh)}

Sahabat yang telah tiada,


aku masih di sini
sangat merindukanmu
Bayang-bayang nyalimu yang besar
masih sanggup memotivasi idealismeku
agar tetap tegak tak goyah
Persis sama saat dahulu
ketika kita penat berjuang
sebab coba-coba melawan
derasnya arus
hegemoni keedanan jaman.

Rahasiamu aman kusimpan dengan rapi


Aib-aibku kau genggam erat sampai mati
Dan oleh karenanya,
persahabatan kita telah teruji.

Sahabat yang telah tiada,


Kiranya Tuhan teramat sayang padamu
memanggilmu diusia muda
Ketika kisi-kisi peluang
untuk bermaksiat kepada-Nya
masih sedikit sekali kau sua
Saat iming-iming birahi & harta
tak sempat lebih dahsyat menyapa
Sementara aku yang masih hidup
tak kapok-kapoknya mengejek Sang Maha
sebentar eling banyak khilafnya
Terpaksa harus letih & jenuh
karena tak mampu menghindar
untuk tidak mengejar ambisi dunia
serta status sosial-pergaulan.

Sahabatku yang telah setahun lebih tiada,


Aku amat sangat merindukanmu
Layaknya dahulu
kala kita berdebat panjang semalaman
atur siasat susun strategi
dalam rangka menghantam tirani.

Rahasiamu aman kusimpan dengan rapi


Aib-aibku kau genggam erat sampai mati
Dan oleh karenanya,
persahabatan kita telah teruji.

~~~~~~~~~~~
Oleh : Luqmanul Hakim Effendi (Luqman Effendi).
Ciputat / Sabtu / 4 Nov 2006 / 17.25 WIB.
Di masjid Fathullah, kampus UIN Syarif Hidayatullah.
Sambil nunggu mo ngirim email ‘input’ ke TR di Bdg. Koneksi indosat lagi ada gangguan.

You might also like