You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DENGAN ASMA BRONKIAL DI RUANG ANAK RSUD DR.

SOETOMO SURABAYA

DI SUSUN OLEH :

SUBHAN SUGENG SUDJIYEM SISWANTO THERESIA RETNO P DAVID ALEXANDER MANDALA PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2002

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DENGAN ASMA BRONKIAL. Definisi: Asma disebut juga sebagai reactive air way disease (RAD), adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara riversibel yang ditandai dengan bronchospasme, inflamasi dan peningkatan sekresi jalan napas terhadap berbagai stimulan.

Patofisiologi Asma pada anak terjadi adanya penyempitan pada jalan nafas dan hiperaktif dengan respon terhadap bahan iritasi dan stimulus lain. Dengan adanya bahan iritasi atau allergen otot-otot bronkus menjadi spasme dan zat antibodi tubuh muncul (immunoglobulin E atau IgE) dengan adanya alergi. IgE di muculkan pada reseptor sel mast dan akibat ikatan IgE dan antigen menyebabkan pengeluaran histamin dan zat mediator lainnya. Mediator tersebut akan memberikan gejala asthma. Respon astma terjadi dalam tiga tahap : pertama tahap immediate yang ditandai dengan bronkokontriksi (1-2 jam); tahap delayed dimana brokokontriksi dapat berulang dalam 4-6 jam dan terus-menerus 2-5 jam lebih lama ; tahap late yang ditandai dengan peradangan dan hiperresponsif jalan nafas beberapa minggu atau bulan. Asma juga dapat terjadi faktor pencetusnya karena latihan,

kecemasan, dan udara dingin. Selama serangan asthmatik, bronkiolus menjadi meradang dan peningkatan sekresi mukus. Hal ini menyebabkan lumen jalan nafas menjadi bengkak, kemudian meningkatkan resistensi jalan nafas dan dapat menimbulkan distres pernafasan Anak yang mengalami astma mudah untuk inhalasi dan sukar dalam ekshalasi karena edema pada jalan nafas.Dan ini menyebabkan hiperinflasi pada alveoli dan perubahan pertukaran gas.Jalan nafas menjadi obstruksi yang kemudian tidak adekuat ventilasi dan saturasi

02, sehingga terjadi penurunan P02 (hipoxia).Selama serangan astmati, CO2 terthan dengan meningkatnya resistensi jalan nafas selama ekspirasi, dan menyebabkan acidosis respiratory dan hypercapnea. Kemudian sistem pernafasan akan mengadakan kompensasi dengan meningkatkan pernafasan (tachypnea), kompensasi tersebut menimbulkan hiperventilasi dan dapat menurunkan kadar CO2 dalam darah (hypocapnea). Alergen, Infeksi, Exercise (Stimulus Imunologik dan Non Imunologik)

Merangsang sel B untuk membentuk IgE dengan bantuan sel T helper

IgE diikat oleh sel mastosit melalui reseptor FC yang ada di jalan napas

Apabila tubuh terpajan ulang dengan antigen yang sama, maka antigen tersebut akan diikat oleh IgE yang sudah ada pada permukaan mastosit

Akibat ikatan antigen-IgE, mastosit mengalami degranulasi dan melepaskan mediator radang (histamin)

Peningkatan permeabilitas kapiler (edema bronkus) Peningkatan produksi mukus (sumbatan sekret) Kontraksi otot polos secara langsung atau melalui persarafan simpatis (N.X)

Hiperresponsif jalan napas

Asma

Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan bronkospasme, edema mukosa dan meningkatnya produksi sekret. Fatique berhubungan dengan hypoxia meningkatnya usaha nafas.

Kecemasan pernafasan

berhubungan

dengan

hospitalisasi

dan

distress

Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan meningkatnya pernafasan dan menurunnya intake cairan Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi kronik Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan pengobatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK PRE SCHOOL DENGAN ASMA BRONCHIAL DI RUANG ANAK RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PENGKAJIAN IDENTITAS KLIEN Nama Jenis Kelamin Umur Anak ke Nama Ayah Nama Ibu Pendidikan Ayah Pendidikan Ibu Pekerjaan Ayah Pekerjaan Ibu Agama Suku Alamat Taggal MRS Diagnosa Medis Sumber Informasi Pengkajian tanggal : An. Puput : Perempuan : 5 tahun : Pertama : Tn Sujiono : Ny.Lili Pujiati : SMA : SMP : Swasta : Swasta : Islam : Jawa : Greges barat G/ Dalam no.15 Surabaya. : 18 juli 2002 jam 02.30 : Asma Bronkial : Orangtua klien. : 18 Juli 2002 jam 08.00 WIB.

RIWAYAT KEPERAWATAN Riwayat Keperawatan Sekarang Keluhan Utama Lama keluhan : Batuk dengan dahak sulit keluar dan sesak nafas. :Sejak empat jam yang lalu. minum serta tampak lemah. Faktor yang memperberat : Tidak ada Upaya untuk mengatasi : Dibawah ke rumah sakit DR.Soetomo Surabaya melalui IRD jam 02.30. WIB. Riwayat Keperawatan Sebelumnya Prenatal : Selama hamil ibu tidak pernah sakit, minum obatobatan maupun minum jamu-jamuan. Akibat timbulnya keluhan : Anak sulit tidur, tidak mau makan dan

Natal

: Anak lahir pada usia kehamilan 9 bulan 10 hari, dengan berat badan lahir 3,5 kg, ditolong bidan. Lahir spontan langsung menangis, warna kulit merah, tidaka ada cianosis, kuning, dan tidak ada kejang.

Post-Natal Alergi

: Perkembangan dan pertumbuhan sampai anak berumur 5 th Berjalan normal. : Anak tidak alergi obat, anak jika terpapar dengan dingin, kena debu atau bulu-bulu dari selimut atau kapas langsung bersin-bersin dan sesak napas.

Tumbuh kembang: Mengangkat kepala umur 2 bulan, duduk umur 7 bulan, jalan umur 13 bulan, ngoceh umur 7 bulan.Untuk perkembangan saat ini : personal sosial anak dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar ruangan rawat ; Gerakan motorik halus saat ini yaitu anak dapat memegang gambar dan menggambar; Perkembangan bahasa saat ini dimana anak dapat mengikuti perintah dan berbicara spontan; Motorik kasar, anak sudah duduk, berdiri, berjalan dan berlari. Imunisasi Status gizi : Anak telah mendapat imunisasi lengkap yaitu BCG; DPT I, II, III; POLIO I,II,III; Campak; TT. : Berat badan anak saat ini ( 19 kg ) termasuk dalam status gizi baik yaitu 105 % ( 80 110 % ).Kebutuhan kalori pada anak saat ini 90 kkal X 19 kg yaitu 1710 kkal. Tinggi badan anak 107 cm.Anak minum ASI sampai umur 2 tahun. Psikososial Psikoseksual Interaksi :Termasuk tahap preschool. :Termasuk fase oedipal atau faliks. :Anak tidak tampak takut dengan kehadiran perawat disampingnya. Tetapi jika ingin melakukan tindakan (menyuntik) anak menangis ketakutan. Riwayat Kesehatan Keluarga Komposisi keluarga :keluarga memiliki 1 orang putri yaitu klien sendiri. Lingkungan rumah dan komunitas :Menurut ibu kondisi lingkungan rumah cukup bersih, dan berlantai keramik.Dalam rumah ada bahan-

bahan iritan seperti minyak wangi, obat semprot nyamuk dan juga ada binatang peliharaan seperti kucing.Suhu lingkungan rumah dalam batas normal ( tidak terlalu panas atau dingin ).Tinggal dalam satu rumah dengan jumlah penghuni 3 orang yaitu ayah, ibu dan klien sendiri. Pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga : sudah ada pada pengkajian identitas klien . Kultur dan kepercayaan :menganut budaya jawa dan agama islam. Fungsi dan hubungan keluarga :cukup harmonis. Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan : Anak sering minum es dan didalam keluarga ayah merokok. Persepsi keluarga tentang penyakit klien : anggapan keluarga bahwa anaknya menderita penyakit berat dan harus segara ditangani. Lainnya :Menurut keluarga (Ibu) tidak ada keluarga yang dalam waktu dekat ini menderita sakit asma. Tetapi suami mempunyai riwayat sesak napas. Orang tua anak tampak gelisah dan cemas dengan kondisi anaknya.Ibu sering bertanya tentang penyakit anaknya dan apakah dapat disembuhkan. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK (PENGKAJIAN BODY SYSTEM). Sistem Respirasi : Inspeksi : bentuk pergerakan dada simetris, retraksi subcostal positip,penggunaan otot bantu pernapasan positip, anak tampak sesak, respirasi rate 40 x/ menit dan reguler. Perkusi dada : sonor. Auskultasi : ronchi kering +/+, wheezing memanjang. Sistem Cardiovaskuler Sistem Neurosensori Sistem Genitourinary khas. Sistem Gastrointestinal :Nafsu makan menurun, anak hanya mau makan 3 sendok makan, minum tidak suka, harus dipaksakan baru mau minum. Mual tidak ada, muntah tidak terjadi. Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah hepar dan abdomen.Bising usus 8x/mnt. Sistem muskuloskeletal :Tidak terdapat kontraktur sendi, tidak ada deformitas, keempat ekstremitas simetris, kekuatan otot baik. Sistem Integumen :S : 366 , turgor baik, tidak ada luka,keringatan. :TD : 100/60, nadi 112x/mnt, tidak terdapat tanda: Compos mentis. :BAK lancar, spontan, warna kuning dan bau tanda cyanosis, diaporesis. +/+ eksperium

Sistem Endokrin

:Tidak ada kelainan.

DIAGNOSTIC TEST / PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM : TANGGAL 18 JULI 2002 Hb : 12,7 g/dl ( P : 11,4-15,1 ) Leko : 12,5 x 109/l ( P : 4,3 11,3 ) Trombo : 377 ( 150 350 ) HCO3 : 18,5 mmol ( 21-25 ) BE : - 7,1mmol/l ( P -3,3 + 1,2 ) PH : 7, 347 ( 7,35-7,45 ) PCO2 : 34,5 ( 35-45 mmHg ) PO2 : 84,0 ( 80-104 mmHg ) O 2 saturasi : 95 % Ct CO2 : 19,0. Foto : Paru tidak tampak kelainan. PROGRAM TERAPI Infus D saline 1500 cc/24 jam. Oksigen 2 l/menit. Ampicillin 3x300 mg/iv. Cloxacillin 3x150 mg/iv. Nebulizer Ventolin 4x1 cc + pz 1 cc. Aminophilin 4,5 cc/ iv bolus dan 4,5 cc drip. Chest fisioterapi. Diet B 5 TIK 1450 Kkal + 40 gr Protein.

ANALISA DAN SINTESA DATA NO DATA 1. S : Klien mengatakan sesak napas. O : Tampak gelisah, retraksi subcosta +, penggunaan otot bantu pernapasan +, RR 40 x/menit,tachipnea,112x/ mnt, TD : 100/60,ronchi kering +/+, Wheezing +/ + eksperium memanjang, dan diaporesis, batuk + non produktif, ABGS dalam batas normal. ETIOLOGI Interaksi IgE dan antigen pada sel mast Mediator radang Bronchospasme, edema mucosa, meningkatnya produksi sekret pada saluran napas Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas Hipoksia Meningkatnya usaha nafas Fatigue Sesak nafas Intake nutrisi dan minum tidak adekuat Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Distress pernafasan Hospitalisasi Kecemasan meningkat MASALAH Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas.

2.

S : Klien mengatakan sesak napas. O : Tampak lemah, diaporesis, dispnea, dan tachipnea.

Fatique

3.

S : Klien mengatakan tidak mau makan dan minum O : Keadaan umum lemah, makan pagi hanya mau 3 sendok

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4.

S : Orang tua bertanya tentang kondisi dan perkembangan penyakit yang diderita anaknya, Mengatakan bahwa penyakit yang diderita anaknya adalah serius. O : Orang tua tampak cemas dan gelisah. Anak rewel.

Kecemasan meningkat

DIAGNOSA KEPERAWATAN : 1. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan Bronchospasme, edema mucosa, dan meningkatnya produksi sekret pada saluran napas. 2. 3. 4. Fatique berhubungan dengan hipoksia dan meningkatnya usaha nafas. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake nutrisi dan minum yang tidak adekuat. Kecemasan meningkat berhubungan dengan distress pernafasan dan hospitalisasi. III. PERENCANAAN 1. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan Bronchospasme, edema mucosa, dan meningkatnya produksi sekret pada saluran napas. Tujuan Kriteria : Pertukaran gas, bersihan jalan nafas , dan pola nafas klien menjadi baik. : Tidak sukar dalam bernafas, tidak ada penggunaan otototot bantu nafas, tidak ada ronchi dan wheezing, respirasi rate 20-30 x/menit, batuk yang produktif, nilai gas darah tetap dalam batas normal, nadi dalam batas normal (80100 x/mnt) dan anak memperlihatkan kepatenan pada jalan nafas. Rencana Intervensi : Kaji pernapasan setiap 2-4 jam; kedalamannya, irama, penggunaan otot-otot bantu nafas, cuping hidung, dan adanya batuk. Auskultasi bunyi nafas setiap 2-4 jam. Monitor ABGS. Pemberian oksigen dengan humidifikasi. Tinggikan bagian kepala saat tidur 30-40 derajad dengan kepala sedikit ekstensi. Berikan istirahat dan aktivitas secara periodik. Lakukan fisioterapi dada, nebulizer dan suction. Monitor nadi; apakah ada takikardi; bila takikardi ada disebabkan oleh karena hypoxia. Lakukan program medik: bronkodilator, B1 Agonis dan steroid.

10

IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN Nama Klien : Anak puput NO. DX 1. TGL 18 Juli 2002 JAM 07.30 No. Rekam Medis 10062026 Hari Rawat ke Jam 13.00 S : Anak mengatakan masih sesak O : sesak positif, RR 28 x/mn, nadi 100 x/mn, retraksi subcostal positif, batuk positif non produktif, ronchi dan wheezing positif, dan rewel. A : Masalah belum teratasi 08.30 08.50 09.00 09.30 09.50 11.00 11.20 11.30 3. 4. 5. 6. 7. Meninggikan kepala saat tidur 30-40 derajad. P : Rencana diteruskan. Melakukan nebulizer : ventolin 1,5 cc + Pz 1,5 cc dalam waktu 10 menit. Melakukan klaping pada dada anterior-posterior. Melakukan suction lendir warna putih kental Mengukur nadi 112 x/mn, TD 100/60 mmhg. 2 EVALUASI (SOAP) IMPLEMENTASI KEPERAWATAN 1. Mengkaji pernafasan : RR 40 x/mn, irama teratur, tidak dalam, retraksi subcosta, penggunaan otot bantu pernafasan, batuk non produktif, perkusi : sonor, auskultasi : ronchi kering, wheezing +/+ eksperium memanjang. 2. Mengambil darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan BGA.

08.00

8. Memberikan injeksi deksametason 1 ampul/4 mg iv. 9. Drip 4,5 cc aminophilin dalam D5 salin. 10. Bolus 4,5 cc aminophilin iv

11

1.

19 Juli 2002

07.30

08.00 08.30 08.50 09.00 09.30 09.50

1. Mengkaji pernapasan : RR 24x/menit, irama teratur dan tidak dalam,tidak ada retraksi subcostal, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, batuk produktif dengan riak warna putih, perkusi : sonor, auskultasi : ronchi kering +/-, wheezing +/+ eksperium memanjang 2. Menginjeksi ampicillin 300 mg/iv dan cloxacillin 150 mg/iv. Theopillin injeksi diganti oral yaitu :Theopillin/Aalbutamol/Ambroksol 3x po 3. Meningikan kepala saat tidur 30-40 derajad 4. Melakukan nebulizer : ventolin 1 1/2 cc + Pz 1 cc dengan waktu 10 menit 5. Melakukan klaping pada dada anterior dan posterior 6. Melakukan suction positip lendir warna putih kental 7. Monitor nadi : 100 x/menit, tensi : 100/60 mmHg, oksigen kanule yang sudah terpasang 2 l/menit dan hasil ABGS tidak ada tanda asidosis respiratorik

Jam 13.00 S : Anak mengatakan tidak sesak napas O : sesak tidak ada, RR 24 x/menit, Nadi 100x/menit, tidak ada retraksi subcostal, batuk produktif dengan riak putih, tidak ada penggunaan otot pernapasan, ronchi kering +/- dan wheezing +/+. A :Masalah teratasi sebagian P :Diteruskan

Perencanaan pemulangan : tanggal 20 Juli 2002, implementasi keperawatan yang diberikan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menjelaskan proses penyakit. Menghindari faktor pemicu : kebersihan lantai rumah, debu-debu, bulu binatang, dll. Menjelaskan tanda-tanda bahaya yang harus diperhatikan. Menjelaskan pentingnya istirahat dan latihan, termasuk latihan nafas. Menjelaskan pentingnya intake cairan dan nutrisi yang adekuat. Mematuhi program pengobatan / terapi.

12

You might also like