You are on page 1of 5

KONSENTRASI SERUM DAN EFEK KLINIS DARI ATORVASTATIN PADA PASIEN YANG MEMINUM JUS JERUK SEHARI-HARI

A. PENDAHULUAN

B. ISI Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat paparan jus jeruk dapat mengubah konsentrasi serum, efektivitas dan potensi efek samping dari pasien hyperlipidemia yang menggunakan atorvastatin. Penelitian ini dlakukan selama kurang lebih 90 hari. Subyek penelitian ini adalah pasien dewasa yang menderita hyperlipidemia yang menerima pengobatan dengan atorvastatin pada dosis 10, 20,atau 40 mg/hari. Pasien yang menderita insufisiensi hati atau myositis, tidak diikutkan dalam penelitian ini. Selain itu pasien yang memiliki nilai AST dan ALT melebihi batas normal juga tidak dikutsertakan. Pasien yang mempunyai riwayat alergi dan pengobatan yag berinteraksi dengan jus jeruk juga tidak diperbolehkan. Penelitian ini menggunakan pasien yang dirawat di Klinik Watson, USA. Jus jeruk yang digunakan sebagai sampel dikemas dalam botol 300 ml dan disimpan dalam rak stabil terstandarisai serta penyimpanannya tidak lebih dari minggu sebelum dikonsumsi. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian tunggal terbuka dan percobaan acak. Parameter pengukuran pada penelitian ini dilakukan pada profil kadar lipid, konsentrasi serum atorvastatin, tes fungsi hati dan kualitas pasien dalam mengkonsumsi jus jeruk dan atorvastatin. Subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A menggunakan dosis pemeliharaan atorvastatin sebesar 10, 20 dan 40 mg. Kelompok B menggunakan dosis setengahnya,

yaitu sebesar 5, 10 dan 20 mg. Atorvastatin diberikan satu kali sehari di malam hari, sedangkan jus jeruk dipaparkan pada pagi hari. Pengukuran kadar parameter dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu pada hari pertama pemberian, hari ke-30, hari ke-60 dan hari ke-90. HASIL

Dari tabel tersebut menjelaskan bahwa probandus yang digunakan sejumlah 60 untuk kelompok A dan 70 untuk kelompok B. Pada tabel tersebut dapat dilihat kriteria usia, jenis kelami, berat badan, kebiasaan, penyakit yang di derita dan dosis yang digunakan oleh probandus. Dari tabel tersenut, dapat dikatakan bahwa kriteria tersebut antara kelompok A dan kelompok B tidak ada perbedaan yan signifikan. Dari hasil penelitian, kepatuhan pasien juga cukup baik, yaitu bekisar antara 87-100% berdasarkan pada jumlah botol kosong dan residual.

Berat badan yang dicapai oleh probandus pada tiap kelompok masing-masing tidak ada perbedaan yang signifikan tiap waktu 4 kali sampling. Hal ini dapat dilihat pada tabel kedua. Pada konsentrasi serum atorvastatin juga terdapat perubahan yang signifikan antara kelompok A dan kelompok B. Pada kelompok A terjadi peningkatan yang cukup relatif mulai dari hari ke-0 sampai dengan hari ke-90. Sedangkan pada kelompok B terjadi penurunan secara signifikan. Secara umum, konsentrasi serum meningkat dengan pemberian dosis harian dengan pemberian paparan jus jeruk. Terdapat sedikit perubahan pada serum kolesterol total untuk kelompok A dan kelompok B. Kedua kelompok berbeda satu sama lain pada hari ke-90. Trigliserida meningkat sebesar 11% pada kelompok A dan 23% untuk kelompok B. Nilai HDL juga mengalami sedikit penurunan dari tiap kelompok. Penilaian fungsi hati (ALT dan AST) juga tida terdapat perbedaan nilai yang cukup signifikan dari kedua kelompok. Tetapi ada sedikit perubahan dalam kualitas hidup pasien yang dapat dilihat dari kesejahteraan emosional dan perubahan fisik. Untuk myalgia tidak ada variasi yang signifikan antara kelompok A dan kelompok B. Untuk kehilangan memori, pada kelo,pok A terjadi perubahan yang cukup signifikan disbanding dengan kelompok B. Namun presentase turun dari waktu ke waktu.

PEMBAHASAN Atorvastatin merupakan salah satu obat yang paling banyak diresepkan di dunia. Banyak data yang menyarankan pasien pengguna atorvastatin untuk menghindari paparan jus jeruk karena berpotensi untuk menimbulkan interaksi. Penelitian ini dirancang untuk mempelajari keamanan penggunaan obat atorvastatin dengan kombinasi asupan jus jeruk. Penelitian dilakukan

pada pasien hyperlipidemia yang sudah menerima pengobatan atorvastatin selama 3 bulan, yang kemudian dipaparkan oleh jus jeruk dengan pemberian setiap pagi. Pemberian paparan jus jeruk setiap paginya dapat meningkatkan konsentrasi serum atrovastatin. Dari data kelompok B tidak menunjukkan bukti adanya toksisitas hati atau otot seperti halnya pada kelompok A. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya perbedaan dosis atorvastatin yang diberikan.

C. PENUTUP

You might also like