You are on page 1of 4

Askep JIwa Resiko Bunuh Diri

Pengertian Bunuh diri adalah Kematian yang ditimbulkan oleh diri sendiri & disengaja Edwin Scheidman : Bunuh diri sgb tindakan pembinasaan yg disadari & ditimbulkan diri sendiri, dipandang sbg malaise multi dimensional pada kebutuhan individual yg menyebabkan suatu masalah, shg tindakan BD sbg pemecahan terbaik. Bunuh diri 1. 2. 3. 4. Bukan tindakan yang acak dan tak betujuan BD merupakan cara keluar dari masalah atau krisis yg menimbulkan penderitaan Org yg melakukan bunuh diri akan menunjukkan tanda tanda penderitaan Bunuh diri

Bunuh diri berhubungan dengan : 1. 2. 3. 4. 5. Kebutuhan yg dihalangi atau tdk terpenuhi Perasaan putus asa dan tak berdaya Konflik ambivalen antara ingin hidup dan tekanan hidup Menyempitnya pilihan yang dirasakan Kebutuhan meloloskan diri.

Psikodinamilka Bunuh diri Menurut Sigmund Freud, Amarah & permusuhan thd org yg dicintai => Individu menyalurkan impuls agresifitas pd diri sendiri ( untuk menyalurkan libidonya) => Krisis Bunuh diri (isyarat, jeritan minta tolong)=> Perilaku bunuh diri=> Didukung oleh 2 naluri pd manusia : naluri hidup (eros) dan naluri agresif & merusak termasuk Bunuh diri (tanatos). Menurut Emile Durkheim (cit Maramis, 1980) Percobaan bunuh diri dibedakan menjadi 3 : 1. Bunuh diri Egoistik: Akibat individu tdk mampu berintegrasi dg masyarakat. Disebabkan kondisi budaya a/ krn masyarakat yg menjadikan individu seolah olah tak berkepribadian. 2. Bunuh diri Altruistik: Karena individu terikat dgn tuntutan tradisi khusus, Misal : Harakiri, nahkoda yg tdk mau meninggalkan kapalnya yg akan tenggelam. 3. Bunuh diri Anomik: Akibat ind mengalami gangguan adaptasi dg masyarakat krn individu tak mampu menerima norma yg berlaku di masyarakat, yg menyebabkan iindividu kehilangan pegangan. Faktor resiko Berdasar urutan ranking (menurut Kaplan & Sadock) 1. Usia ( 45 th a/ lebih) 2. Ketergantungan alkohol 3. Kejengkelan, penyerangan Percobaan BD

4. Riwayat PBD 5. Laki laki 6. Tdk mau menerima phone 7. Epsode depresi yg lebih lama dr biasanya 8. Terapi psikiatri 9. Kehilangan a/ perpisahan 10. Depresi 11. Hilangnya kesehatan fisik 12. Pengangguran krn PHK 13. Tdk menikah, duda, janda

ETIOLOGI A. Secara umum. 1. 2. 3. 4. Gagal beradaptasi dengan stress Perasaan terisolasi, shg gagal berhubungan secara positif Perasaan marah & bermusuhan Tangisan minta tolong

b. Pada anak anak ( Hafer & Fandsen,1985) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pelarian dr penganiayaan & perkosaan Situasi keluarga kacau Perasaan tdk disayang / dikritik Gagal sekolah Dihukum orang lain. Etiologi

c. Pada remaja 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Hub. Interpersonal yg tdk bermakna Sulit mempertahankan hub. Interpersonal Siksaan fisik/perkosaan Perasaan tak dimengerti orang lain Kehilangan orang yg dicintai Penyakit fisik/ cacat Masalah dengan orang tua Masalah seksual DepresI

d. Pada mahasiswa 1. Self ideal yg terlalu tinggi 2. Cemas akan tugas akademik yg banyak 3. Kegagalan akademik yg menimbulkan perasaan kehilangan penghargaan & kasih sayang. 4. Kompetisi untuk sukses d. Pada USILA

1. 2. 3. 4. 5.

Perubahan status dr mandiri => ketergantungan Penurunan kemampuan fungsi Kesepian & isolasi sosial Kehilangan ganda ( pekerjaan, pasangan hidup Sumber hidup yang berkurang. KEPERAWATAN

PROSES Pengkajian 1. 2. 3. 4. 5. Menentukan potensi bunuh diri pd klien. Motivasi (untuk manipulasi org. lain & atau ancaman serius) Bgmn bentuk ggn yg dialami o/ klien Perhatikan & kaji juga faktor faktor risiko BD Mengkaji letalitas metoda/cara BD yg dilakukan.

Menurut Hoff (1984) Metoda dg letalitas rendaH : 1. 2. 3. 4. 5. C. Menyayat pergelangan tangan Gas rumah Obat bebas Obat transqulizer,diazepam Pengkajian perilaku BD.

Katagori Ada 3 katagori perilaku BD : 1. Ancaman BD 2. Upaya BD 3. Bunuh diri

Perencanaan Diagnosa Risiko Bunuh diri Faktor risiko : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Riwayat BD Impulsive Membawa senjata Depresi, skizofrenia, Bipolar disorder) Ingin menyakiti diri sendiri Tinggal sendiri Kehilangan kemandirian

Keperawatan

Perencanaan: NOC :

Risiko

Bunuh

diri

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Cognitive ability Depresi terkontrol Ggn proses pikir terkontrol Terkendalinya usaha melukai diri sendiri Terkendalinya perilaku percobaan BD Keinginan u/ hidup

Implementasi Dikerjakan sesuai dg aktifitas pada tiap tiap NIC yang telah ditentukan. Evaluasi 1. Klien tdk melakukan Bunuh diri 2. Klien mempunyai kemampuan dlm menghadapi masalah ( koping) yg konstruktif & optimis dlm menghadapi masa depan 3. Hati hati dalam menilai/menyimpulkan keadaan klien yang mulai/terlihat tenang. Klien mungkin masih mempunyai ide BD, dalam keadaan tenang keberhasilan Bunuh diri akan meningkat.

Read more: http://berkaskep.blogspot.com/2012/08/askep-jiwa-resiko-bunuhdiri.html#ixzz2IlLZmpcu

You might also like