You are on page 1of 40

L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a

STRUKTUR DAN PERSEBARAN


PENDUDUK

Drs. Asmanedi, M.Si
Ir. Nur Hadi Wiyono, M.Si

Disampaikan dalam Training Dasar-Dasar Demografi Angkatan I,
Jakarta, tanggal 12-17 Februari 2007

Kerja sama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dan Lembaga
Demografi FEUI
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Topik yang akan dibahas
Manfaat analisis struktur dan persebaran
penduduk
Struktur penduduk (menurut ciri/karakteristik
biologis, sosial, ekonomi, rumah tangga dan
budaya)
Persebaran penduduk
Piramida penduduk
Rasio ketergantungan
Umur median dan struktur umur penduduk
Rasio kepadatan penduduk

L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Manfaat analisis
struktur dan persebaran penduduk
Struktur penduduk di suatu wilayah dapat dikelompokkan
menjadi lima yaitu:
biologis yang meliputi jenis kelamin dan umur
sosial yang meliputi status perkawinan dan pendidikan
ekonomi yang meliputi status pekerjaan, lapangan pekerjaan,
pendapatan, pengeluaran.
rumah tangga yang meliputi jumlah anak, ukuran keluarga,
hubungan dengan kepala rumah tangga
budaya yang meliputi agama, bahasa dan suku bangsa.
Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi wilayah
administrasi dan geografis.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Analisis struktur penduduk menurut umur dan jenis
kelamin, diperlukan untuk perencanaan berbagai
kegiatan pemerintah: untuk perencanaan dalam bidang
pendidikan, militer, kesehatan.
Kalangan bisnis memerlukan analisis umur dan jenis
kelamin untuk perencanaan penjualan (sales).
Data mengenai umur sangat diperlukan untuk
proyeksi: proyeksi jumlah rumah tangga, proyeksi
murid yang akan terdaftar di sekolah (school
enrollment), proyeksi angkatan kerja, proyeksi
kebutuhan perumahan, proyeksi kebutuhan pangan
dsb.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Analisis persebaran penduduk menurut geografis dan
adminsitrasi diperlukan untuk mengetahui
ketidakmerataan (atau kemerataan) penduduk antara
wilayah satu dan wilayah lain, untuk mengetahui
kepadatan penduduk di suatu wilayah, dan untuk
mengetahui daya dukung suatu wilayah.


L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Karakteristik menurut ciri biologis
Dalam analisis, umur dapat dikelompokkan
menurut umur tunggal (single age group) atau
umur lima tahunan (five years age group) (Tabel).
Pengelompokkan ini tergantung dari kebutuhan
analisis. Jenis kelamin: laki dan perempuan.
Pengelompokkan umur untuk analisis pendidikan
7-12 tahun : usia SD
13-15 tahun : usia SLTP,
16-18 tahun : usia SLTA, dan
19-24 dan 25+ : usia perguruan tinggi
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Tabel.1. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, 2005
Kelompok umur
(tahun)
Laki-laki
Persentase
Perempuan
Persentase
Jumlah
0-4 9.983.140 9,1 9.608.600 8,9 19.591.740
5-9 11.370.615 10,4 10.739.089 9,9 22.109.704
10-14 11.238.221 10,3 10.614.026 9,8 21.852.247
15-19 10.370.890 9,5 9.958.783 9,2 20.329.673
20-24 9.754.543 8,9 10.150.607 9,4 19.905.150
25-29 9.271.546 8,5 9.821.617 9,1 19.093.163
30-34 8.709.370 7,9 9.054.955 8,3 17.764.325
35-39 8.344.025 7,6 8.428.967 7,8 16.772.992
40-44 7.401.933 6,8 7.347.511 6,8 14.749.444
45-49 6.418.712 5,9 6.190.218 5,7 12.608.930
50-54 5.266.079 4,8 4.851.176 4,5 10.117.255
55-59 3.813.793 3,5 3.563.361 3,3 7.377.154
60-64 2.800.974 2,6 2.918.499 2,7 5.719.473
65-69 1.990.762 1,8 2.192.385 2,0 4.183.147
70-74 1.470.205 1,3 1.570.199 1,4 3.040.404
75+ 1.408.711 1,3 1.462.776 1,3 2.871.487
Jumlah

109.613.519

100

108.472.769

100.0

218.086.288
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Menurut karakteristik sosial
Mencakup tingkat pendidikan, status perkawinan, dan
faktor sosial lainnya.
Untuk tingkat pendidikan, hal-hal yang diperhatikan
adalah: penduduk menurut kepandaian membaca dan
menulis, penduduk menurut jenjang pendidikan formal
yang ditamatkan, dan penduduk menurut status
sekolah (lihat Tabel 2)
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Tabel 2. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Tingkat
Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan: Indonesia, 1995

Tingkat Pendidikan Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah (L+P)
Tidak Sekolah 7,04 15,93 11,54
Belum Tamat SD 27,93 27,95 27,94
Tamat SD 33,01 32,01 32,51
Tamat SLTP 13,89 11,57 12,72
Tamat SLTA 15,07 10,67 12,84
Tamat D1/DII 0,39 0,45 0,37
Tamat Akademi/PT 2,65 1,51 2,07
100% 100% 100%
Sumber: BPS 1996. SUPAS 1995, Seri S2.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Pengelompokan menurut status sekolah: (1)
tidak/belum pernah sekolah, (2) masih sekolah, dan (3)
tidak sekolah lagi. Masih bersekolah adalah mereka
yang masih berstatus sedang mengikuti pendidikan
dasar, menengah, atau pendidikan tinggi. Tidak
bersekolah lagi, adalah status pendidikan dari mereka
yang pernah mengikuti pendidikan dasar, menengah
atau tinggi, tetapi pada saat pencacahan tidak sekolah
lagi.
Sementara itu, penduduk berdasarkan status
perkawinan umumnya dikelompokkan menjadi : belum
kawin, kawin, cerai hidup, dan cerai mati (Tabel 3)
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Tabel 3. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke Atas menurut Status Perkawinan:
Indonesia, 1995

Jenis kelamin/
Tempat tinggal
Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati
Laki-laki (L)
Perkotaan 46,95 51,12 0,59 1,33
Pedesaan 39,53 57,91 0,77 1,77
Indonesia 42,26 44,41 0,07 1,61
Perempuan (P)
Perkotaan 40,03 49,96 2,28 7,71
Pedesaan 30,32 57,69 2,49 9,57
Indonesia 33,86 54,83 2,41 8,88
Jumlah (L+P)
Perkotaan 43,44 50,53 1,45 4,56
Pedesaan 34,83 57,80 1,64 5,71
Indonesia 38,01 55,20 1,57 5,29
Sumber: BPS 1996. SUPAS 1995, Seri S2.

L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Menurut Karakteristik Ekonomi
Komposisi penduduk menurut karakteristik
ekonomi termasuk di dalamnya adalah
menurut:
lapangan usaha,
jenis pekerjaan, dan
status pekerjaan.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a

Tabel 4.
Persentase Penduduk Umur 10 Tahun ke atas Menurut Jenis Kegiatan:
Indonesia, 1995

Jenis Kegiatan Laki-laki (L) Perempuan (P) Jumlah (L+P)
Bekerja 68,61 36,82 52,53
Mencari Pekerjaan 4,05 4,13 4,09
Sekolah 20,91 18,91 19,40
Mengurus Rumah
Tangga
0,88 35,62 18,46
Lain-lain 5,53 4,49 5,0
Sumber: BPS, 1995, Seri S2.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Menurut Karakteristik Rumah tangga
Umumnya yang tercakup dalam karakteristik rumah
tangga dan keluarga tersebut adalah jenis rumah
tangga, ukuran anggota rumah tangga, karakteristik
kepala rumah tangga, hubungan anggota dengan
kepala rumah tangga.
Perbedaan antara rumah tangga (household) dan
keluarga (family). Keluarga lebih didasarkan atas
adanya ikatan perkawinan atau ikatan darah,
sementara hal ini tidak terlalu diperhatikan dalam
konsep rumah tangga.
Sebuah rumah tangga dapat terdiri dapat terdiri atas satu
orang anggota atau sekelompok orang yang tinggal bersama
tetapi tidak memiliki hubungan persaudaraan atau ikatan
perkawinan
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Menurut Karakteristik Budaya
Pengelompokan penduduk menurut karakteristik budaya:
kesukubangsaan (etnisitas) dan bahasa.
SP 2000: ada informasi mengenai suku bangsa Sensus
seblumnya informasi tentang etnis diproksi melalui
pemakaian bahasa.
Pengertian etnis sebenarnya mengacu pada keturunan
yang sama (comon ancestry), entah kenyataan atau pun
hayalan. Identitas etnis juga mengacu pada dimilikinya
unsur-unsur budaya yang sama seperti: bahasa, tradisi dan
pola-pola kebiasaan
Suryadinata (2003: 9) menyebutkan adanya 101 kelompok
sukubangsa dan sub sukubangsa yang teridentifikasi dalam
sensus 2000. Ada 15 kelompok sukubangsa terbesar yang
diacu oleh lebih dari 1 juta orang.

L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
3. Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
Persebaran penduduk berdasarkan geografis,
Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
Persebaran penduduk secara geografis adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas alam
seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
Persebaran penduduk secara administrasi adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah
administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara,
misalnya jumlah penduduk di desa A atau di
kecamatan B.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Tabel 5. Distribusi Persentase Luas dan Penduduk menurut Pulau

Pulau
Luas
wilaya
h
(%)
Penduduk (%)
1930 1961 1971 1980 1985 1990 1995 2000 2005
1. Jawa dan Madura 6.9 68.7 65.0 63.8 61.9 60.9 60.0 58.9 59.1 58.8
2. Sumatera 24.7 13.5 16.2 17.5 19.0 19.9 20.3 21.0 20.7 21.0
3. Kalimantan 28.1 3.6 4.2 4.4 4.5 4.7 5.1 5.5 5.5 5.5
4. Sulawesi 9.9 6.9 7.3 7.1 7.1 7.0 7.0 7.3 7.3 7.2
5. Pulau lainnya 30.4 7.3 7.3 7.2 7.5 7.5 7.6 7.3 7.4 7.5
Sumber: BPS, berbagai publikasi (www.datastatistik-indonesia.com).
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Piramida Penduduk
Adalah grafik berbentuk piramida yang merupakan
gambaran secara visual dari komposisi penduduk
menurut jenis kelamin. Penggunaan piramida akan
membantu memudahkan mengenal dan memahami
karakteristik penduduk suatu wilayah menurut jenis
kelamin.
Lima model piramida penduduk :
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a


Model Piramida
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Model 1. Dasar lebar dan slope tidak terlalu curam
atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada
penduduk dengan tingkat kelahiran dan kematian
sangat tinggi. Umur median rendah, sedangkan angka
beban tanggungan (dependency ratio) tinggi.

Model 2. Dasar piramida lebih lebar dan slope lebih
curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai ke
puncak piramida. Terdapat pada negara dengan
permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi/cepat
akibat adanya penurunan kematian bayi dan anak-
anak tetapi belum ada penurunan fertilitas. Median age
(umur median) sangat rendah dan angka beban
tanggungan (dependency ratio) sangat tinggi.


L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Model 3. Terdapat pada negara dengan tingkat kelahiran dan
kematian yang begitu rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida
ini yaitu umur median sangat tinggi, dengan beban tanggungan
sangat rendah terutama pada kelompok-kelompok umur tua.

Model 4. Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (the
bellshaped pyramid). Bentuk ini dicapai oleh negara-negara yang
paling sedikit sudah 100 tahun mengalami penurunan tingkat
kelahiran dan kematian. Umur media cenderung menurun dan
angka beban tanggungan meninggi.

Model 5. Tingkat kelahiran dan kematiannya sangat rendah.
Menyebabkan berkurangnya jumlah absolut penduduk.

L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Berdasarkan komposisi penduduk umur dan jenis
kelamin maka karakteristik penduduk dari suatu
negara dapat dibedakan atas tiga ciri yaitu:
1. Expansive: jika sebagian besar penduduk berada dalam
kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat pada
negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka
kematian tinggi.
2. Constrinctive: jika penduduk yang berada dalam kelompok
termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat pada negara-
negara diman tingkat kelahiran turun dengan cepat, dan
tingkat kematiannya rendah.
3. Stationary: jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok
umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe
ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat
kelahiran dan tingkat kematian rendah.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Gambar 3. Piramida Penduduk Indonesia, 1990 dan 1995
75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
0 2 4 6 8 10 12 14
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
Laki-laki Perempuan
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Dari gambar di atas
Dikatakan bahwa penduduk Indonesia memiliki
ciri penduduk dengan kondisi intermediate;
ataupun terlihat masih mempunyai ciri
penduduk agak expansif, walaupun cenderung
mulai constructive.
Hal itu ditandai dengan masih lebarnya bidang
pada kelompok umur muda, mulai
bertambahnya bidang pada kelompok usia
produktif, dan makin melebarnya bidang pada
kelompok usia lanjut.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Rasio Ketergantungan
Ada tiga pengelompokan penduduk berkenaan dengan
kaitan antara struktur umur dan kemampuan berproduksi
secara ekonomi, yaitu:
Kelompok penduduk usia muda,
yaitu mereka yang berumur di bawah 15 tahun (0-14
tahun),
Kelompok penduduk usia produktif, yaitu penduduk
umur 15-64 tahun, dan
Kelompok penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas).
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Kelompok Umur Penduduk Tua Penduduk Muda
0-14 tahun
s 30% > 40%
15-64 tahun
> 60% s 55%
65 + tahun
> 10% s 5%

Penggolongan Penduduk
Tua - Muda
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Tabel 6. Struktur Umur Penduduk Indonesia: 1990, 1995
dan 2000

Kelompok 1990 1995 2000
Umur Juta % Juta % Juta %
0-14 66,0 36,7 65,4 33,5 64,4 30,6
15-64 107,2 59,6 121,7 62,3 136,3 64,8
65+ 6,6 3,7 8,2 4,2 9,7 4,6
Jumlah 179,8 100,0 195,3 100,0 210,4 100,0
Sumber: BPS, 1993.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Tabel 6 menunjukkan komposisi penduduk di
Indonesia menurut tiga kelompok umur.
Pada tahun 2000, Indonesia memiliki penduduk usia
muda sekitar 30,6%, penduduk usia produktif 64,8%,
dan penduduk usia lanjut 4,6%. Angka ini jauh berbeda
dengan situasi pada tahun 1990.
Dengan kata lain, selama periode tahun 1990-2000
telah terjadi peningkatan komposisi penduduk usia
lanjut, dan dikenal dengan istilah proses penuaan
(aging process) atau proses transisi umur dari
penduduk muda ke penduduk tua.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Rasio ketergantungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak
produktif (penduduk usia muda dan usia lanjut) dengan
banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia
15-64 tahun).
Secara matematis, hubungan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
Dependency = youth dependency + aged dependency


L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
100 100
64 15
65
64 15
14 0
x
P
P
x
P
P
Dependency

+ =
Rasio ketergantungan (th.2000)= 4 , 54 100
3 , 136
7 , 9 4 , 64
=
+
x

Youth dependency (th.2000) = 2 , 47 100
3 , 136
4 , 64
= x

Aged dependency (th.2000) = 1 , 7 100
3 , 136
7 , 9
= x
Rasio Ketergantungan Penduduk Indonesia
Data Tahun 2000
Rumus Rasio Ketergantungan
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Umur Median dan Struktur umur Penduduk
Umur median adalah umur yang membagi penduduk
menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama, bagian
yang pertama lebih muda dan bagian yang kedua lebih
tua daripada umur median.
Kegunaan dari ukuran umur median adalah untuk
mengukur tingkat pemusatan penduduk pada
kelompok-kelompok umur tertentu. Rumus umur
median adalah:
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
i
f
f x N
Md
Md
(
(
(


+
2
1
Umur Median =
dimana:

l
Md
= batas bawah kelompok umur yang mengandung N/2
n = jumlah penduduk total
f
x
= jumlah penduduk kumulatif sampai dengan
kelompok umur yang mengandung N/2
f
Md
= jumlah penduduk pada kelompok umur dimana
terdapat nilai N/2
i = adalah kelas interval umur
Rumus Umur Median
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Dengan menggunakan ukuran umur median ini dapat
ditentukan kategori penduduk suatu wilayah dengan
berdasarkan hal-hal berikut:
penduduk muda : < 20 tahun
penduduk intermediate : 20-29 tahun
penduduk tua : > 30 tahun
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Sebagai contoh, Tabel 7 menyajikan data penduduk
Indonesia menurut kelompok umur lima tahunan dan
jumlah kumulatifnya (dan persentase) dari data SUPAS
1995. Dari data tersebut diperoleh:

= = 97.377,5

(Angka ini berada pada kelompok umur 20-24 tahun
dengan jumlah kumulatif 103.379)
l
Md
= 20 (batas bawah)
(
(

2
N
2
N
2
N
(
(

2
755 . 194
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Tabel 7. Penduduk Indonesia, 1995 (Ribuan)
Kelompok
Umur
Jumlah Penduduk Kumulatif %
kumulatif
0 - 4 20.452 20.452 10,50
5 - 9 21.788 42.240 21,69
10-14 23.709 65.949 33,86
15-19 20.279 86.228 44,28
20-24 17.151 103.379 53,08
25-29 16.308 119.687 61,46
30-34 14.982 134.669 69,15
35-39 14.119 148.788 76,40
40-44 11.103 159.891 82,10
45-49 8.251 168.142 86,34
50-54 7.120 175.262 89,99
55-59 6.195 181.457 93,17
60-64 5.182 186.639 95,83
65-69 3.556 190.195 97,66
70-74 2.448 192.643 98,92
75 + 2.112 194.755 100,00
Jumlah 194.755
Sumber: Diolah dari BPS, SUPAS 1995, Tabel 02 Seri S2.
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Dari data tabel di atas dapat dihitung umur median
Md = 20 +
(
(
(
(
(

17151
86228
2
194755
5
= 20 +
(
(


17151
86228 5 , 97377
5
= 20 +
(
(

17151
5 , 11149
5
= 20 + 0,6500787 x 5 = 20+3,25 = 23,25
= 20 +
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Rasio Kepadatan Penduduk (density ratio)
Kepadatan penduduk kasar (Crude
population density)
Kepadatan penduduk Fisiologis
(Physiological density)
Kepadatan penduduk agraris (Agriculture
density)
Rasio Kepadatan Penduduk:





)
2
(km wilayah Luas
Penduduk Jumlah
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a
Kepadatan kasar adalah banyaknya penduduk per satuan luas.
Luas yang dipakai sebagai penyebut adalah luas daratan suatu
pulau atau suatu wilayah yang bersangkutan tanpa membedakan
daerah yang tandus atau subur.

Kepadatan Penduduk Fisiologis adalah jumlah penduduk tiap
kilometer persegi lahan pertanian, atau dengan rumus:

Jumlah penduduk suatu wilayah
Rasio Penduduk Fisiologis : ---------------------------------------
Luas lahan pertanian (km2)

Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani
tiap-tiap km2 lahan pertanian, atau dengan rumus:
Jumlah penduduk petani suatu wilayah
Rasio Penduduk agraris : ---------------------------------------------
Luas lahan pertanian (km2)
)
2
(km wilayah Luas
Penduduk Jumlah
L e m b a g a D e m o g r a f i F a k u l t a s E k o n o m i U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a


TERIMA KASIH

You might also like