Professional Documents
Culture Documents
Pembahasan
Pengertian PPN Dasar Hukum PPN Karakteristik PPN Aspek-aspek PPN Barang & Jasa tdk kena pajak Tata Cara Pembayaran & Pelaporan Pajak Tarif & perhitungan Pajak
Pengertian PPN
Pajak Pertambahan Nilai atau Value Added Tax ( VAT ) adalah Pajak atas konsumsi Barang Kena Pajak ( BKP ) dan atau Jasa Kena Pajak ( JKP ) yang dilakukan di dalam Daerah Pabean.
Karakteristik PPN
Adapun karakteristik dari pajak pertambahan nilai ini adalah sebagai berikut: Pajak tidak langsung, Multitahap, Pajak objektif, Dihitung dengan metode pengurangan tidak langsung (indirect subtraction),
Aspek-aspek PPN
Objek Pajak Pengusaha Kecil Pengusaha Kena Pajak (PKP) Restitusi PPN Sanksi dalam PPN
Jasa tidak kena PPN Jasa pelayanan kesehatan medis; Jasa pelayanan sosial; Jasa pengiriman surat dengan perangko; Jasa keuangan; Jasa asuransi;
Kantor Pos dan Giro Bank Pemerintah Bank Pembangunan Daerah Bank Devisa Bank-bank lain penerima setoran pajak Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Khusus untuk impor tanpa LKP
PPN yang dihitung sendiri oleh PKP, harus dilaporkan dalam SPT Masa dan disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat selambat-lambatnya 20 hari setelah Masa Pajak berakhir. PPN yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan STP yang telah dilunasi segera dilaporkan ke KPP yang menerbitkan
Untuk membayar/menyetor PPN digunakan formulir Surat Setoran Pajak yang tersedia gratis di Kantor-kantor Pelayanan Pajak dan Kantor-kantor Penyuluhan Pajak di seluruh Indonesia. Surat Setoran Pajak menjadi lengkap dan sah bila jumlah PPN yang disetorkan telah diberi teraan oleh : Bank, Kantor Pos dan Giro, atau Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai penerima setoran
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Dasar Pengenaan Pajak adalah dasar yang dipakai untuk menghitung pajak yang terutang, berupa: Jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau Nilai Lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.
Contoh : PKP "A" bulan Januari 1996 menjual tunai kepada PKP "B" 100 pasang sepatu @ Rp.100.000,00 = Rp.10.000.000,00 PPN terutang yang dipungut oleh PKP "A" 10% x Rp.10.000.000,00 = Rp. 1.000.000,00 Jumlah yang harus dibayar PKP "B" = Rp.11.000.000,00