You are on page 1of 1

Kesiagaan Dokter dalam Mendeteksi Gangguan Depresi pada Pasien dengan Penyakit Kronis Suciana Mahasiswi Universitas Syiah

Kuala Pendahuluan Alasan utama pasien mengunjungi dokter biasanya karena merasakan gangguan fisik yang mengganggu kualitas hidupnya. Meski pasien hanya menyampaikan keluhan fisik, seorang dokter harus bisa mengeksplorasi gangguan psikis pasien yang sering menyertai gangguan fisik tersebut, terutama pada penyakit-penyakit kronis yang membuat pasien depresi. Lebih dari 92% pasien penyakit jantung koroner atau diabetes di UK mengalami depresi (Alderson et al, 2012). Sementara prevalensi depresi pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) bervariasi pada beberapa penelitian dari tahun 1998-2009. Prevalensi terbanyak mencapai 80% menurut penelitian Kunik et al pada tahun 2005 dan seringkali tidak terdeteksi dan tidak diobati (Yohannes et al, 2010). Kondisi depresi yang menyertai penyakit kronis akan memperburuk perbaikan dari penyakit tersebut sehingga peran dokter di pusat pelayanan primer dalam mendeteksi gangguan depresi pada pasien dengan keluhan fisik sangat diperlukan, terutama pada penyakit-penyakit kronis (Alderson et al, 2012). Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat kesiagaan dokter di Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar dalam mendeteksi gangguan depresi pada pasien yang datang dengan keluhan fisik terutama yang menderita penyakit kronis, sehingga rencana manajemen dari suatu penyakit bisa mencakup rencana manajemen dari gangguan depresinya juga.

You might also like