You are on page 1of 9

I.

Pengertian Masyarakat Madani Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilainilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba ayat 15: Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun. a. Masyarakat Madani Dalam Sejarah Islam Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi sebagai masyarakat madani, yaitu: 1) Masyarakat Saba, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. 2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat Adalah perjanjjian Madinah antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan

penduduk Madinah yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam kehidupan sosial, menjadikan Al-Quran sebagai konstitusi, menjadikan Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap keputusan-keputusannya, dan memberikan kebebasan bagi penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. b. Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli Civic society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil atau masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah kota tempat hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata madaniyah yang berarti peradaban. Oleh karena itu masyarakat madani berarti masyarakat yang beradab.

Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses demokrasi.

Di bawah ini adalah beberapa definisi masyarakat madani : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Masyarakat madani adalah masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi yang beradab, iman dan ilmu. 2. Menurut Syamsudin Haris Masyarakat madani adalah suatu lingkup interaksi sosial yang berada di luar pengaaruh negara dan model yang tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab seperti keluarga, asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan dan berbagai bentuk lingkungan komunikasi antar warga masyarakat. 3. Menurut Nurcholis Madjid Masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah, sebagai masyarakat kota atau masyarakat berperadaban dengan ciri antara lain : egaliteran(kesederajatan), menghargai prestasi, keterbukaan, toleransi dan musyawarah. 4. Menurut Ernest Gellner Civil Society (CS) atau Masyarakat Madani (MM) merujuk pada mayarakat yang terdiri atas berbagai institusi non pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk dapat mengimbangi Negara. 5. Menurut Cohen dan Arato

CS atau MM adalah suatu wilayah interaksi sosial diantara wilayah ekonomi, politik, dan Negara yang di dalamnya mencakup semua kelompok-kelompok sosial yang bekerjasama membangun ikatan-ikatan sosial diluar lembaga resmi, menggalang solidaritas kemanusiaan, dan mengejar kebaikan bersama (public good). 6. Menurut Muhammad AS Hikam CS atau MM adalah wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan generating), antara lain kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan kemandirian yang (selftinggi keswadayaan (self-supporing),dan

berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma-norma dan nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya. 7. Menurut M. Ryaas Rasyid CS atau MM adalah suatu gagasan masyarakat yang mandiri yang dikonsepsikan sebagai jaringan-jaringan yang produktif dari kelompok-kelompok sosial yang mandiri, perkumpulan-perkumpulan, serta lembaga-lembaga yang saling berhadapan dengan negara. Kesimpulannya, masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip-prinsip moral yang menjamin kesimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat, inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu.

Sumber : 1. http://vexillum-nsr.blogspot.com/2012/02/masyarakat-madani.html
2. http://dani3ldant3.blogspot.com/2012/03/pengertian-masyarakat-madani.html

II.

Karakteristik Masyarakat Madani Mewujudkan masyarakat madani adalah membangun kota budaya bukan sekedar merefitalisasikan adab dan tradisi masyarakat lokal, tetapi lebih dari itu adalah membangun masyarakat yang berbudaya agamis sesuai keyakinan individu, masyarakat berbudaya yang saling cinta dan kasih yang menghargai nilai-nilai kemanusian. Untuk mewujudkan dan maembangun karakter masyarakat madani tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Namun, memerlukan proses panjang dan waktu serta menuntut komitmen masing-masing penduduk untuk mereformasi diri secara total dan konsisten dalam suatu perjuangan yang gigih. Dalam membangun masyarakat madani diperlukan suatu standar karakteristik atau ciri-ciri yang dapat dijadikan patokan untuk dapat mencapai suatu sistem masyarakat yang madani, uraian dibawah ini merupakan karakteristik atau ciri-ciri secara umum dari suatu peradabaan yang disebut masyarakat madani; 1. Free public sphere (ruang publik yang bebas) Masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, yaitu berhak dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik. Sebagai sebuah prasayarat, maka untuk mengembangkan dan mewujudkan masyarakat madani dalam sebuah tatan masyarakat, maka free public sphere menjadi salah satu bagian yang harus dipenuhi, karena akan memungkinkan terjadinya pembungkaman kebebasan warga Negara dalam menyalurkan aspirasinya. 2. Demokratisasi Proses dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya. Demokrasi merupakan prasyarat yang banyak dikemukakan oleh para pakar. Dan demokrasi merupakan salah satu syarat mutlak bagi penegakan masyarakat madani. Penekanan demokratis disini dapat mencakup bentuk aspek kehidupan, seperti social, budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya.

Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi: 1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) 2) Pers yang bebas 3) Supremasi hukum 4) Perguruan Tinggi 5) Partai politik 3. Toleransi Sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain. Toleransi memungkinkan adanya kesadaran untuk menghargai serta menghormati pendapat yang dikemukakan oleh kelompok lainnya yang berbeda. Masyarakat madani bukan hanya sekedar gerakan-gerakan pro demokrasi. Masyarakat ini mengacu juga pada yang berkualitas dan civility.civilitas yakni kesediaan induvidu individu untuk menerima pandangan pandangan politik dan sikap social yang berbeda beda. 4. Pluralisme Sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus. Menurut Nurcholis Madjid, konsep inimerupakan prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani. Menurutnya pluralism yaitu pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan ikatan keadaban (genuine engagement ofdiversities within the bonds of civility). Bahkan juga suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia antara lain melalui mekanisme pengawasan dan pengimbangan (check and balance).

5. Keadilan sosial (social justice) Keseimbangan dan pembagian antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya. Keadilan dimaksud untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proposional terhadap hak dan kewajiban setiap warga Negara. Secara esensial, masyarakat memiliki hak yang sama dalm memperoleh kebijakan kebijakan yang ditetapkan oleh penguasa ( pemerintah). 6. Partisipasi sosial Partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain. 7. Supremasi hukum Upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali. Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia diantaranya : 1) Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata. 2) Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat. 3) Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisi moneter. 4) Tingginya angkatan kerja yang belum teserap karena lapangan kerja yang terbatas. 5) Pemutusn Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar. 6) Kondisi sosial politik yang belum pasca reformasi.

8. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan pendidikan.

9. Sebagai advokasi bagi masyarakat yang teraniaya dan tidak berdaya membela hakhak dan kepentingan. 10. Menjadi kelompok kepentingan atau kelompok penekan. 11. Pilar Penegak Masyarakt Madani Pilar penegak masyarakat madani adalah institusi-institusi yang menjadi bagian dari yang berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan penguasa yang diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. Dalam penegakan masyarakat madani, pilar-pilar tersebut menjadi prasyarat mutlak bagi terwujudnya kekuatan masyarakat madani. Pilar-pilar tersebut yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pers, Supremasi Hukum, Perguruan Tinggi dan Partai Politik. 12. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial. 13. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif. 14. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat. 15. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena

keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah. 16. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. 17. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.

Cara mewujudkan karakteristik dan ciri-ciri masyarakat madani diantaranya :

1. Membangkitkan semangat islam melalui pemikiran islamisasi ilmu pengetahuan, islamisasi kelembagaan ekonomi melalui lembaga ekonomi dan perbankan syariah dan lain-lain. 2. Kesadaran untuk maju dan selalu bersikap konsisten terhadap moral atau akhlak islami. 3. Menegakkan hukum islam dan ditegakkannya keadilan dengan disertai komitmen yang tinggi. 4. Ketulusan ikatan jiwa, sikap yang yakin kepada adanya tujuan hidup yang lebih tinggi daripada pengalaman hidup sehari-hari di dunia ini 5. Adanya pengawasan sosial. 6. Menegakkan nilai-nilai hubungan sosial yang luhur dan prinsip demokrasi ( musyawarah. Dengan terbentuknya karakteristik masyarakat madani di luhur setiap individu, terciptalah suatu sistem masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang menjadi suatu kunci untuk tercapainya pembangunan, kehidupan yang aman, damai, dan sejahtera baik selama kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Sumber: http://blog.ub.ac.id/fitria37/2013/01/12/makalah-pendidikan-agama-islammasyarakat-madani/ http://nabillahabsyiah.blogspot.com/2012/03/karakteristik-masyarakat-madani.html http://agungborn91.wordpress.com/2011/05/22/pengertian-dan-karakteristikmasyarakat-madani/

You might also like