You are on page 1of 11

AMOXSAN 250 mg

Amoxicillin Kapsul, Sirop Kering, Tetes Pediatrik, Tablet Dispersible

KOMPOSISI Kapsul : Sirop Kering : Tetes Pediatrik : Tablet Dispersible : FARMAKOLOGI Amoksisilin adalah turunan dari penisilin semisintetik yang stabil dalam suasana asam, kerja bakterisidanya seperti ampisilin, Amoksisilin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada sa-luran pencernaan makanan, tidak tergantung adanya makanan dari setelah 1 jam konsentrasi dalam darah tinggi. Amoksisilin absorpsinya lebih baik daripada ampisilin. Amoksisilin terutama diekskresikan melalui ginjal, dalam air kemih Amoksisilin terdapat dalam bentuk aktif. Amoksisilin efektif terhadap organisme Gram-positif dan Gram-negatif, Bakteri yang peka terhadap Amoksisilin: Staphylococcus Streptococcus Diplococcus pneumoniae Bacillus anthracis Enterococcus Corynebacterlum diphtherlae Salmonella sp Shlgella sp H. influenzae Proteus mirabilis E coll N. gonorrhoeae W. meningitidis INDIKASI Infeksi saluran pernapasan: Tonsilitis, sinusitis, laringit;s, faringitis, otitis media, bronki-tis, bronkiektasis, pneumonia, Infeksi saluran urogenital:. Pielonefritis, sistitis, uretritis, gonore. Infeksi pada kulit dan jaringan lunak: Luka-luka', selulitis, furunkulosls, pioderma. Tiap kapsul mengandung Amoksisilin Trihi-drat yang setara dengan 250 mg/500 mg Amoksisilin. Setelah penambahan air minum, tiap 5 ml mengandung Amoksisilin Trihidrat yang setara dengan 125 mg/250 mg Amoksisilin. Setelah penambahan air minum, tiap ml mengandung Amoksisilin Trihidrat yang setara dengan 100 mg Amoksisilin, Tiap tablet mengandung Amoksisilin Trihidrat yang setara dengan 250 mg Amoksisilin.

KONTRA-INDIKASI Hipersensitif terhadap antibiotik golongan beta-laktam seperti penisilin,sefalosporin. Bgyiyang diiahirkan oleh ibu yang dikefahui peka terhadap penisilin.

EFEK SAMPING Reaksi kepekaan seperti ruam erifem makuiopapular, urtikaria, ruam kulit, serum sickness. Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah anafilak-sis terutama terjadi pada penderita yang hipersensitif terhadap penisilin. Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah dan diare. Reaksi-reaksi hema.tologi (biasanya bersifat reversibel).

PERHATIAN Sebelum pengobatan dengan Amoksisilin harus dilaku-kanpemeriksaanadatiddknya reaksi kepekaan terha--dap penisilin, Amoksisilin harus digunakan dengan hati-hati pada wa-nita hamil dan menyusui. Pengobatan dengan Amoksisilin dalam jangka waktu lama harus disertai dengan pemeriksaan terhadap fungsi ginjal, hati dan darah. Untuk penderita dengan kegagalan fungsi ginjal, harus disertai dengan pemantauan kadar plasma ddn urine. Seperti antibiotik lainnya, penggunaan Amoksisilin da-pat menyebabkan superinfeksi (penyebab umum adalah Pseudomonas, Enterobacferium, s.aureus dan candida.Bila terjadi hal tersebut hentikan segera penggunaan dan ganti dengan terapi yang sesuai. Tidak dapat digunakan untuk pengobatan meningitis atau infeksi tulang sendi (karena Amoksisilin oral tidak dapat menembus cairan serebrospinal atau sinovial). Hati:hati penggunaan pada penderita leukemia limfatik karena kepekaan terhadap ruam kulit yang disebab-kan Amoksisilin. Penggunaan Amoksisilin dapat menyebabkan kolitis berat.

INTERAKSI OBAT Probenesld dapat meningkatkan dan memperpanjang serum level Amoksisilin. Penggunaan bersamaan dengan alopurinol dapat meningkatkan terjadinya reaksi pada kulit.

DOSIS Infeksi sedang Dewasa dan anak-anak >20kg: 250mg-500mg tiap 8 jam. Anak-anak dengan BB < 20 kg: 20 - 40 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam. Untuk jnfeksi yang lebih berat dapat diberikan dosis yang lebih tinggi. Penderita yang mengalami dialisa peritoneal, dosis maksimum yang dianjurkan adalah 500 mg/hari. Untuk pengobatan gonococcus urethritis: 3,000 mg se-bagai dosis tunggal. Sirop kering dianjurkan untuk anak-anak > 8 kg:125mg- 250 mg tiap 8 jam. Tetes pediatrik dianjurkan untuk anak dibawah usia 6 bulan.

Dosis lazim untuk seluruh indikasl kecuali infeksi pada saluran napasbawah : <6kg : 0,25 ml-0,50 ml tiap 8 jam 6 - 8 kg: 0,50 ml - 1,0 ml tiap 8 jam, Infeksi pada saluran napas bawah: < 6 kg : 0,50 ml -1,0 ml tiap 8 jam. 6-8 kg: 1,0 ml -1,5 ml tiap 8 jam.

Cara membuat suspensi dan tablet dispersible Sirop Kering, untuk volume 60 ml. Tuangkan air minum sampai sedikit, dibawah tanda. Tutup botol erat-erat. Balikkan botol ddn kocok sampai semua granul terdispersi. Tambahkan lag! air minum secukupnya sampai tanda (60 ml) dan kocok baik-baik. Tetes Pediatrik, untuk volume 15 ml. Tuangkan 8 ml'air minum, Tutup botol erat-erat. Balikkan botol dan kocok sampai semua serbuk terdispersi. Setelah pencampuran dengan air minum, sirop ini harus digunakan tidak lebih dari 7 hari. Simpan dilemari es(2-8C)atau ditempat yang terlindung dari cahaya Tablet Dispersible. Larutkan satu tabletdispersible ke dalam satu senddk air matang (sendok teh atausendok makan), tunggu sekitar 30-40detik sampai seluruh tablet hancur menjadi bentuk granul-granul kecil. Suspensi yang terbentuk dapat langsung diberikan, dilanjutkan dengan air minum.

DOSIS KHUSUS YANG DIANJURKAN UNTUK INFEKSI-INFEKSI SPESIFIK Kondisi gagal fungsi ginjal Untuk penderita dengan gagal ginjal monitor kadar obat dalam plasma dan urine harus dilakukan. Dosis yang diusulkan: Gagal- ginjal sedang dengan bersihan kreatinin 10-30 ml/menit: lg dilanjutkan 500 mg tiap 12 jam. Gagal ginjal berat dengan bersihan kreatinin < 10 ml/menit: lg dilanjutkan 500 mg tiap 24 jam,

DOSIS SPESIFIK YANG DIANJURKAN Tifoid dan paratifoid : * Keadaan tifoid karier * Gonore * Infeksi saluran Sifilis : 250 mg tiap 6 jam digunakan pada tiap stadium sifilis. Lama pengobatan ber-variasi dari 4 minggu sampai 5 bulan sesuai dengan stadium penyakit dan res-pons serologis. Dewasa : 4 g sehari, dalam dosis terbagi untuk 14-21 hari, Anak-anak: 100 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi untukl4-21 hari, 3 - 4 g sehari ddlam dosis terbagi minimal untuk satu bulan. Dosis tunggal 3 g + infeksi disebabkan penisilin.1 g probenesid, jika oleh bakteri sensitif Dosis tunggal 3g. kemih yang tidak terkomplikasi

Infeksi saluranpernapasan bawah berat/kambuhan : 3 g 2 kali sehari dianjurkan dalam kasus yang tepat untuk pengobatan infeksi purulenta berat/kambuhan Pada saluran pernapasan. Abses gigi : 3 g 2 kali sehari selang 8 jam. Otitis media Pada otitis media berat/kambuhan, terutama bila kepatuhan menjadi masailah, 750 mg 2 kali sehari selama 2 hari, boleh digunakan pada anak-anak usia 3-10 tahun

HARUS DENGAN RESEP DOKTER KAPSUL : SIROP KERING : TETES PEDRIATIK : TEBLET DISPERS : AMOXSAN : AMOXSAN : AMOXSAN : AMOXSAN : AMOXSAN : PENYIMPANAN Simpan pada suhu kamar (25 haya. 30 C),terlindung dari caDus isi 10 strip @ 10 kapsul. Botol berisi sirop kering untuk ditambah dengan air minum sampai 60 ml. Botol berisi sirop kering untuk ditambah dengan air minum sampai 15 ml. Dus isi 10 strip @ 10 tablet. 250 Kapsul 500 Kapsul Sirop Kering Forte Sirop Kering Tetes Pediatrik Tablet Dispersible

Dibuat oleh : PT SANBB FARMA Bandung - Indonesi

Amoxicillin
08.29 Komposisi: Tiap kaplet mengandung : Amoksisilin 500 mg

Cara kerja obat Amoksisilin adalah turunan penisilin semi sintetik dan stabil dalam suasana asam lambung. Amoksisilin diabsorpsi dengan cepat dan baik pada saluran pencernaan makanan, tidak tergantung adanya makanan. Amoksisilin terutama diekskresikan dalam bentuk tidak berubah di dalam urin. Ekskresi dihambat saat pemberian bersamaan dengan Probenesid, sehingga memperpanjang efek terapi. Amoksisilin aktif terhadap organismegram-positifdan gram-negatif.

Indikasi : Indikasi yang disebabkan oleh strain-strain bakteri yang peka : 1. Infeksi kulit dan jaringan lunak : Stafilococcus bukan penghasil penisilinase, streptococcus, E. Coli. 2. Infeksi saluran pernafasan : H. Influenza, Streptococcus, Streptococcus pneumoniae, Stafilococcus bukan penghasil penisilinase, E.Coli. 3. Infeksi saluran geitourinari : E.Coli, P.Mirabilis dan Streptococcus faecalis. 4. Gonore : N. Gonorrhea (bukan penghasil penisilinase) Dosis : 1. Dewasa dan anak-anak dengan berat badan di atas 20 kg : sehari 250-500 mg tiap 8 jam. 2. Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan sehari dalam dosis terbagi, diberikan tiap 8 jam. 3. Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis. 4. Pada penderita yang menerima dialisa peritonial, dosis maksimum yang dianjurkan 500 mg sehari. 5. Gonokokus uretritis : Amoksisilin 3 g sebagai dosis tunggal.

Peringatan dan Perhatian : 1. Hati-hati pemberian obat ini pada penderita leukimia limphatik, karena kepekaan terhadap rash kulit yang disebabkan Amoksisilin. 2. Dapat menyebabkan terjadinya kolitis yang berat. 3. Sebelum pengobatan dengan Amoksisilin harus dilakukan pemeriksaan reaksi kepekaan terhadap penisillin. 4. Amoksisilin harus digunakan dengan hati-hati pada wanita hamil dan menyusui. 5. Pengobatan dengan Amoksisilin dalam jangka waktu lama harus disertai dengan pemeriksaan fungsi ginjal, hati dan darah. 6. Dapat menimbulkan superinfeksi (biasanya penyebabnya Enterobacterium, Pseudomonas, S.Aerus, Candida). Bila terjadi hal tersebut, hentikan pengobatan dan diberikan alternatif lain. 7. Untuk penderita dengan gagal fungsi ginjal monitor tingkat plasma dan urine harus dilakukan penyesuaian dosis. 8. Jangan untuk pengobatan meningitis atau infeksi pada tulang sendi karena Amoksisilin oral tidak menembus kedalam cairan serebospinal atau sinorial. Efek samping : 1. Reaksi kepekaan seperti ruam eritem makulopapular, urtikaria, ruam kulit, serum sickness. 2. Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah anafilaksis terutama terjadi pada penderita yang hipersensitif terhadap penisilin. 3. Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare. 4. Reaksi-reaksi hematologi (biasanya bersifat reversibel). Kontraindikasi : Penderita hypersensitif atau mempunyai riwayat hipersensitif terhadap antibiotik betalaktam (penisilin, sefalosporin)

Interaksi obat : 1. Probenesid dapat meningkatkan dan memperpanjang level darah Amoksisilin. 2. Penggunaan bersamaan Alopurinol dapat menyebabkan peningkatan terjadinya reaksi pada kulit.

Anda sedang membaca artikel tentangAmoxicillindan anda bisa menemukan artikel Amoxicillin ini dengan urlhttp://ahlifarmasi.blogspot.com/2012/01/amoxicillin-500-mg.html, diperbolehkan menyebarluaskan atau mengcopy paste jika artikelAmoxicillinini sangat bermanfaat, tetapi jangan lupa untuk mencantumkan linkAmoxicillinsebagai sumbernya.

Read more:http://ahli-farmasi.blogspot.com/2012/01/amoxicillin-500-mg.html#ixzz2NibJu9sO

AMOXICILLIN
Ini adalah salah satu obat paling populer, yah paling tidak di Indonesia. Walaupun ditulis secara jelas di kemasannya harus dengan resep dokter, tetapi sering terjadi banyak orang membelinya di apotik langsung tanpa resep Jadi tertarik mencari tahu tentang Amoxicillin, yang ternyata termasuk keluarga besar Penicillin. Masih ingat Penicillin kan? Penisilin merupakan kelompok antibiotika Beta Laktam yang telah lama dikenal. Ditemukan pada tahun 1928 di London, oleh Alexander Fleming. Fleming menemukan antibiotika pertama yaitu Penisilin yang satu dekade kemudian dikembangkan oleh Florey dari biakan Penicillium notatumuntuk penggunaan sistemik. Kemudian digunakan P. chrysogenum yang menghasilkan Penisilin lebih banyak. Penisilin yang digunakan dalam pengobatan terbagi dalam Penisilin alam dan Penisilin semisintetik. Penisilin semisintetik diperoleh dengan cara mengubah struktur kimia Penisilin alam atau dengan cara sintesis dari inti Penisilin. Penisilin yang digunakan dalam pengobatan terbagi dalam Penisilin alam dan Penisilin semisintetik. Penisilin semisintetik diperoleh dengan cara mengubah struktur kimia Penisilin alam atau dengan cara sintesis dari inti Penisilin.

Beberapa Penisilin akan berkurang aktivitas mikrobanya dalam suasana asam sehingga Penisilin kelompok ini harus diberikan secara parenteral. Penisilin lain hilang aktivitasnya bila dipengaruhi enzim Betalaktamase (Penisilinase) yang memecah cincin Betalaktam. Aktivitas dan Mekanisme Kerja Penisilin Penisilin menghambat pembentukan Mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Terhadap mikroba yang sensitif, Penisilin akan menghasilkan efek bakterisid (membunuh kuman) pada mikroba yang sedang aktif membelah. Mikroba dalam keadaan metabolik tidak aktif (tidak membelah) praktis tidak dipengaruhi oleh Penisilin, kalaupun ada pengaruhnya hanya bakteriostatik (menghambat perkembangan).Oleh karenanya penting untuk menghabiskan antibiotika yang diresepkan dokter anda. Efek Samping Penisilin

Reaksi hipersensitif, mulai ruam dan gatal sampai serum sickness dan reaksi alergi sistemik yang serius. Nyeri tenggorokan atau lidah, lidah terasa berbulu lembut, muntah, diare. Mudah marah, halusinasi, kejang

Sediaan dari Penisilin Antibiotika golongan penisilin yang beredar di pasaran untuk penggunaan oral adalah : 1. Amoksisilin dan campurannya (asam klavulamat)

Bentuk tablet atau kapsul dengan kandungan Amoksisilin 250mg, 500 mg dan 875 mg. Agar Amoksisilin tidak rusak oleh asam lambung, Amoksisilin ada yang dikombinasi dengan asam Klavulamat 125 mg. Untuk sediaan ini tidak boleh dibagi/diracik karena kandungan optimum Asam Klavulamat untuk bentuk sediaan tablet 125 mg.

Bentuk sediaan sirup dengan kandungan Amoksisilin 125 dan 250 mg / 5 ml. Bila dikombinasi dengan Asam Kavulamat, 31,25 mg Asam Klavulamat dan 125 mg Amoksisilin atau 62,5 mg Asam Klavulamat dan 250 mg Amoksisilin.

Untuk sediaan injeksi biasa dalam bentuk vial 1.000 mg, dengan kombinasi Asam Klavulamat 200 mg.

2. Ampisilin

Bentuk sediaan kapsul atau tablet dengan kandungan 250 mg, 500 mg atau 1000 mg. Bentuk sediaan sirup dengan kandungan 125 mg atau 250 mg/5 ml sirup. Untuk sediaan injeksi biasa dalam bentuk vial dengan kandungan 200 mg, 500 mg dan 1.000 mg Ampisilin. Dan ada kombinasi 1.000 mg Ampisilin dan 500 mg Sulbactam atau 500 mg Ampisilin dan 250 mg Sulbactam

3. Flucloxacilin , di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg zat aktif juga dalam bentuk sirup dengan kandungan zat aktif 125 mg / 5 ml. 4. Cloxacilin , di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg zat aktif juga dalam bentuk vial dengan kandungan zat aktif 250 mg, 500 mg dan 1.000 mg /vial. 5. Piperacilin , di pasaran terdapat dalam kombinasi; 4 gram Piperacilin dengan 500 mg Tazobactam dalam bentuk vial. 6. Sulbenicilin , di pasaran terdapat dalam bentuk vial dengan kandungan 1 gram dan 2 gram zat aktif. 7. Derivat penisilin lainnya , seperti Phenoxymethyl Penicillin dan Benzathine Penicillin dalam bentuk vial untuk pemakaian injeksi. Hal yang perlu diperhatikan sewaktu menggunakan antibiotika Penisilin :

Amati tanda-tanda alergi Penisilin, seperti ruam atau gatal, yang timbul dalam waktu 20 menit (atau setelah beberapa hari). Waspadalah terutama bila terjadi kesulitan bernafas, rasa tercekik, pusing, cemas, lemah, dan berkeringat. Laporkan segera pada dokter gejala-gejala tersebut.

Minumlah semua obat anda, walaupun anda sudah merasa sembuh, menghentikan pengobatan lebih awal dapat menyebabkan kekambuhan. Jika anda lupa minum obat satu dosis, minumlah segera mungkin. Lalu jarak minum dosis obat yang tersisa pada hari itu diperpendek semuanya untuk memperbaiki dosis yang terlupa. Penisilin bekerja efektif bila kadar Penisilin dalam tubuh anda tetap.

Hindari makanan yang asam (jeruk asam, vitamin C) yang akan mengurangi keefektifan Penisilin. Hubungi dokter anda jika gejala-gejala penyakit anda tidak membaik dalam waktu beberapa hari setelah menggunakan Penisilin.

Buku Farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995. http://medicastore.com/apotik_online/antibiotika/penisilin.htm Nah sekarang beralih ke amoxicillin yang paling beken

SYSTEMATIC (IUPAC) NAME (2S,5R,6R)- 6-{[(2R)-2-amino- 2-(4-hydroxyphenyl)- acetyl]amino}- 3,3-dimethyl- 7-oxo- 4-thia- 1azabicyclo[3.2.0]heptane- 2-carboxylic acid

Obat yang mempunyai nama generik Amoxicillin ini mempunyai nama paten yang jumlahnya mencapai ratusan buah. Penmox, Intermoxyl, Ospamox, Amoxsan, Hufanoxyl, Yusimox, Actimoxi, Amoxibiotic, Amoxicilina, Pamoxicillin, Lamoxy, Polymox, Trimox dan Zimox merupakan beberapa nama dagang/paten dari antibiotika ini. Obat ini tidak membunuh bakteri secara langsung tetapi dengan cara mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat disekujur tubuhnya. Lapisan ini bagi bakteri berfungsi sangat vital yaitu untuk melindungi bakteri dari perubahan lingkungan dan menjaga agar tubuh bakteri tidak tercerai berai. Bakteri tidak akan mampu bertahan hidup tanpa adanya lapisan ini. Amoxicillin sangat efektif untuk beberapa bakteri seperti H. influenzae, N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan beberapastrain dari Staphylococci. Sesuai dengan mekanisme kerja diatas maka Amoxicillin seharusnya memang digunakan untuk mengobati penyakit penyakit yang disebabkan oleh kuman kuman yang sensitif terhadap Amoxicillin. Beberapa penyakit yang biasa diobati dengan Amoxicillin antara lain infeksi pada telinga tengah, radang tonsil, radang tenggorokan, radang pada laring, bronchitis, pneumonia,

infeksi saluran kemih, dan infeksi pada kulit. Amoxicillin juga bisa digunakan untuk mengobati gonorrhea. Dosis therapi untuk Amoxicillin pada orang dewasa adalah 250 mg setiap 8 jam, 500 mg setiap 8 jam, 500 mg setiap 12 jam, terggantung dari derajat keparahan dari penyakit yang di derita. Dosis untuk anak anak diatas 3 bulan adalah 25 mg/kg/hari terbagi setiap 12 jam, 20 mg/kg/hari terbagi setiap 8 jam, 40 mg/kg/hari terbagi setiap 8 jam atau 45 mg/kg/hari terbagi dalam 12 jam terggantung dari derajat keparahan penyakit. Dosis yang diberikan haruslah tepat agar kadarnya di dalam darah dapat mencapai jendela terapi sehingga dapat menghasilkan efek terapi yang diharapkan. Pemilihan dosis yang tepat akan membantu tercapainya kadar obat dalam darah mencapai jendela tercapai. Penggunaan antibiotik sangatlah rentan terhadap resistensi yang mungkin dapat terjadi. Resistensi ini dapat terjadi jika dosis yang digunakan terlalu rendah atau ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan antibiotik ini. Maka dalam penggunaannya, perlu diinformasikan kepada pasien mengenai interval waktu saat minum obat sehingga saat pasien minum obat yang kedua, kadar obat dalam darah belum berada di bawah Kadar Efektivitas Minimum (KEM). Dengan demikian, kadar obat yang ada di dalam darah tetap berada di dalam jendela terapi. Proses penyembuhan penyakit akibat bakteri membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan penyembuhan penyakit simptomatik seperti pusing, inflamasi, dan flu. Untuk itu perlu adanya batasan pemberian obat kepada pasien. Lamanya pemberian antibiotik kepada pasien berpengaruh pada tingkat kesembuhan penyakit pasien. Biasanya pemberian antibiotik untuk menyembuhkan penyakit tertentu adalah 5-7 hari. Ini dimaksudkan agar bakteri yang ada di dalam tubuh pasien sudah benar-benar mati. Walaupun pasien merasa sudah membaik pada hari kedua maupun ketiga, antibiotik yang diberikan harus tetap diminum agar tidak terjadi resistensi akibat tidak sempurnanya proses pembunuhan bakteri yang ada di dalam tubuh. Dari uraian di atas maka perlu adanya penyampian informasi kepada pasien mengenai pentingnya ketaatan minum obat antibiotik terhadap kesembuhan pasien.

You might also like