You are on page 1of 39

Apa itu BMKG dan Sejarahnya 2. Fungsi dan Tugas BMKG 3.

Peralatan Meteorologi dan Prosedur Kerja, serta Metode untuk Analisa Data yang Digunakan dalam Pencacatan Iklim
1.

1. Apa itu BMKG dan Sejarahnya


BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen Berdasarkan UU RI Nomor 31 Tahun 2009

1.Apa itu BMKG dan Sejarahnya 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan

oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik dan Meteorologi) yang dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika tersebut diganti menjadi Kisho Kauso Kusho . Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua yakni: Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia, Yogyakarta, khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.

1.Apa itu BMKG dan Sejarahnya Pada tanggal 21 Juli 1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika

diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.

1.Apa itu BMKG dan Sejarahnya


Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan. pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan. Pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada dibawah Departemen Perhubungan. Pada tahun 2002, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. Pada Tahun 2008 melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, BMG berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono Karena kurangnya informasi tentang sejarah BMKG Kendari, maka kami hanya menuliskan apa yang kami dengar dari beberapa sumber kami. BMKG Kendari didirikan Tahun 1995, namun baru beroperasi normal sekitar pertengahan tahun 1997 hingga sekarang.

2. Fungsi dan Tugas BMKG


Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di

bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim;

2. Fungsi dan Tugas BMKG


Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak

terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

Peralatan Meteorologi dan Prosedur Kerja, serta Metode untuk Analisa Data yang Digunakan dalam Pencacatan Iklim
a. Tekanan Udara b. Suhu Udara c. Curah Hujan d. Kecepatan Angin e. Penguapan f.

Lama Penyinaran Matahari

a. Tekanan Udara
1) Barometer Air Raksa (Di Dalam Ruangan)

2) Barograf (Di Dalam Ruangan)

1) Barometer Air Raksa (Di Dalam Ruangan)


Pengamatan Tekanan Udara menggunakan alat Barometer

Air raksa. Cara kerja alat ini berdasarkan percobaan Bejana Toricelli, yaitu sebuah tabung kaca yang diisi dengan air raksa kemudian dibalik dan mulut tabung tersebut dimasukan kedalam bejana yang berisi air raksa. Air raksa dalam tabung akan turun akan tetapi tidak sampai habis karena di tahan oleh udara yang menekan permukaan air raksa dalam bejana dan besarnya sama dengan berat air raksa dalam tabung.Satuan tekanan udara diantaranya adalah mb (milibar). 1 mb = 100 Newton/m2 . Pencatatan tekanannya biasa dilakukan perhari atau 24 jam.

1) Barometer Air Raksa (Di Dalam Ruangan)


Prosedur
Pengamatan jam 07.00, 13.00 dan 18.00 ws.
Terlebih dahulu baca suhu barometer. Nonius diatur, sampai bagian muka dan

belakang berhimpit dengan permukaan kolom air raksa. Tinggi kolom air raksa dibaca dan catat. Gunakan koreksi (koreksi suhu).

1) Barometer Air Raksa (Di Dalam Ruangan)

2) Barograf (Di Dalam Ruangan)

Pencatatan dan Penggantian Kertas TIP Dilakukan setiap 24 Jam Pada Pukul 7 Pagi

2) Barograf (Di Dalam Ruangan)


Alat ini berfungsi sebagai pengukur tekanan udara secara

otomatis tercatat di kertas. Cara Kerja Barograph umumnya menggunakan prinsip Barometer Aneroid, dengan menghubungkan beberapa kapsul/cell aneroid dengan sebuah pena untuk membuat track pada kerta pias yang diletakkan pada tabung yang berputar 24 jam per rotasi. Pada pias terdapat garis-garis tegak menunjukkan waktu dan garis mendatar menunjukkan tekanan udara. Tingkat keakuratan dari barograph, salah satunya ditentukan oleh jumlah kapsul/ cell aneroid yang digunakan. Semakin banyak kapsul aneroid yang digunakan maka semakin peka barograph tersebut terhadap perubahan tekanan udara.

2) Barograf (Di Dalam Ruangan)


Prosedur Kerja Mencatat hasil Kurva/Grafik yang terbentuk pada pias setiap 24 Jam (Setiap Jam 7 Pagi) Sumbu Horizontal Merupakan Waktu (dalam Jam) Sumbu Vertikal Merupakan Tekanan Udara Dalam Milimeter (mm) Mengganti Kertas TIP dan Memutar tangkai Per Setiap 24 Jam serta mencantumkan Tanggal dan observator (setiap Jam 7 pagi)

b. Suhu Udara
1) Termometer (Pada Themohigraf Di Dalam Sangkar

Taman Alat Meteorologi) 2) Thermometer Maksimum dan Minimum ( Di Dalam Sangkar Taman Alat Meteorologi) 3) Termometer Maksimum dan Minimum ( Pada Panci Penguapan Taman Alat Meteorolgi

1)

Termometer (Pada Themohigraf Di Dalam Sangkar Taman Alat Meteorologi)

Kertas PIAS untuk Thermometer

1)

Termometer (Pada Themohigraf Di Dalam Sangkar Taman Alat Meteorologi)


Gabungan Thermograph dan Hygrograph dinamakan Thermohygrograph. Alat ini memiliki fungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara secara otomatis. Dengan menggunakan pias kertas sebagai hasil yang dilihat, kemudian di bagian kertas tersebut terdapat pengukur suhu ( bagian atas kertas ) dan pengukur kelembaban (bagian bawah kertas). Dengan menggunakan sensor, maka grafik perubahan suhu bisa diketahui, karena sensor tersebut sangat peka terhadap suhu sekitar dimana mengalami pemuaian bila suhu meningkat dan menyusut jika suhu rendah. Pencatatan dan penggantian pias dilakukan setiap 7 kali 24 jam atau 7 hari.

1)

Termometer (Pada Themohigraf Di Dalam Sangkar Taman Alat Meteorologi)

Prosedur Penggunaan Alat: Penggantian pias harian/ mingguan/ bulanan setiap jam 07.00 ws. Siapkan pias pengganti ditulis tanggal, nama stasiun dan jam pasang. Buka kunci dan buka pintu sangkar hindari radiasi langsung matahari. Angkat piasnya dengan terlebih dahulu membuka pelindung, renggakan tangkai pena, angkat tempat selinder buka penjepit lalu ambil pias. Pasang pias pengganti pada tempatnya/silinder, putar per jam secukupnya dan sesuaikan jam pada pias yaitu 07.00 ws. Pelindung ditutupkan kembali. Data diperoleh dari hasil pembacaan grafik suhu maupun kelembaban udara dan catat umumnya tiap jam.

2)

Thermometer Maksimum dan Minimum (Di Dalam Sangkar Taman Alat Meteorologi)

2)

Thermometer Maksimum dan Minimum (Di


Dalam Sangkar Taman Alat Meteorologi)

TERMOMETER MINIMUM Mengukur suhu udara ekstrim rendah. Zat cair dalam kapiler gelas adalah alkohol yang bening. Pada bagian ujung atas alkohol yang memuai atau menyusut terdapat indeks. Indeks ini hanya dapat didorong ke bawah pada suhu rendah oleh tegangan permukaan bagian ujung kapiler alkohol. Bila suhu naik alkohol memuai, indeks tetap menunjukkan posisi suhu terendah. Setelah ujung indeks yang dekat miniskus alkohol dibaca dan dicatat, dengan perlakuan khusus indeks dikembalikan mendekati miniskus alkohol. Posisi termometer pada waktu mengukur hampir sama dengan termometer maksimum yaitu agak mendatar. Perlu diperhatikan bahwa kapiler alkohol harus dalam keadaan bersambung, tidak boleh terputus-putus. Bila kapiler alkohol terputus, termometer tidak boleh lagi dipakai sebagai alat pengukur suhu, harus dibetulkan terlebih dahulu, Pengamatan sekali dalam 24 jam.

2)

Thermometer Maksimum dan Minimum (Di


Dalam Sangkar Taman Alat Meteorologi)

TERMOMETER MAKSIMUM Ciri khas dari termometer ini adalah terdapat penyempitan pada pipa kapiler di dekat reservoir. Air raksa dapat melalui bagian yang sempit ini pada suhu naik dan pada suhu turun air raksa tak bisa kembali ke reservoir, sehingga air raksa tetap berada posisi sama dengan suhu tertinggi. Setelah dibaca posisi ujung air raksa tertinggi, air raksa dapat dikembalikan ke reservoir dengan perlakuan khusus (diayun-ayunkan). Termometer maksimum diletakkan pada posisi hampir mendatar, agar mudah terjadi pemuaian . Pengamatan sekali dalam 24 jam.

c. Curah Hujan/Persipitasi
1) Observatorium (Taman Alat Meteorologi)
2) Hellman

1) Observatorium (Taman Alat Meteorologi)

1) Observatorium (Taman Alat Meteorologi)


Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-

recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Jumlah air hujan yang tertampung diukur dengan gelas ukur yang telah dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur yang kemudian dibagi sepuluh karena luas penampangnya adalah 100 cm sehingga dihasilkan satuan mm. Pengamatan dilakukan setiap 3 jam dalam 24 jam. Hujan yang diukur pada pagi hari adalah hujan kemarin bukan hari ini.

Prosedur Penggunaan Alat: Ambil gelas ukur Buka kran air pada obs dan tumpahkan ke gelas ukur Setiap 3 jam lihat tinggi air pada skala gelas ukur untuk mengetahui curah hujan yang telah terjadi baik turun hujan maupun tidak.

1. Observatorium (Taman Alat Meteorologi)

2. Hellman

2) Hellman
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul

dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik keatas. Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena tercatat pada pias yang diletakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per.

Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan

selang gelas), pena akan mencapai tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung. Bersamaan dengan keluarnya air, tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Jika hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis vertical.

2) Hellman

Prosedur Penggunaan Alat Buka pintu bagian muka instrument (penakar hujan jenis hellman ini),kemudian singkirkan pena dari pias,lalu angkat silinder jam perlahanlahan ke arah vertikal. Putar per jam secukupnya (jangan terlalu keras atau pol), ambil kertas pias untuk hellman yang baru dan tulis tanggal pemasangan kertas tersebut, nama stasiun dan nama observer/ pengamat yang bertugas pada saat tersebut pada sisi kiri. Pasang pias pada silinder jam dengan menggunakan alat penjepit pias yang melekat pada silinder. Pada saat pemasangan pias , diusahakan agar pena menunjukkan atau mendekati waktu setempat. Letakkan kembali silinder pada tempatnya, lalu cocokkan waktu yang ditunjukkan pada pena pias dengan waktu setempat dengan jalan memutar ke kiri atau ke kanan silinder petrlahan-lahan tetapi tidak boleh terlalu banyak putaran. Isi pena dengan tinta recorder, dengan catatan tinta tidak boleh terlalu penuh.Cukup hanya dengan mengisi tiga perempat bagian saja dengan tujuan supaya tinta tidak mudah tumpah pada waktu penggantian pias dan cuaca dalam keadaan lembab.

d) Kecepatan Angin
1) Anemometer (Ketinggian 10 Meter) 2) Cup Counter (Permukaan)

1) Anemometer

1. Anemometer
Pengamatan arah dan kecepatan Angin menggunakan alat yang dinamakan Anemometer. Alat pengukur kecepatan angin berupa baling-baling yang as nya dihubungkan dengan dinamo penghasil arus listrik. Apabila angin bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus listrik. Arus listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan, knot atau m/detik.Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan) yang as nya dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser). Besarnya tahanan akan berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera arah penunjuk angin. Arus listrik yang tetap dialirkan melalui tahanan geser tersebut, setelah melalui tahanan tersebut otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan di convert ke derajat arah angin/mata angin. Anemometer yang berada di BMKG Kendari sudah sangat baik, karena angka kecepatan angin dan arahnya bisa langsung dilihat secara digital ataupun langsung terhubung ke komputer observasi.

2) Cup Counter

2) Cup Counter
Terdiri dari 3 buah cup terdapat angka terdapat

angka/counter penunjuk jumlah putaran cup dipasang pada ketinggian 50cm atau 200cm. Cara pembacaan: Dibaca angka/counter pada display sehingga diketahui jumlah putaran cup sehingga dapat diketahui jarak yang ditempuh cup sehingga kemudian dapat dihitung kecepatan angin per satuan waktu yang dikehendaki harus dipasang pada daerah yang datar dan bebas dari gangguan gedung dan pohon disekitarnya. Counternya menunjukkan angka sebanyak 5 (lima) digit dengan 1 (satu) angka 6 dibelakang koma.

e. Penguapan/Evaporasi

Pan Evaporasi

Pan Evaporasi Alat ini digunakan untuk mengukur

tingkat penguapan. Alat ukur ini merupakan jenis dari tabung terbuka. Satuan untuk mengukur penguapan adalah milimeter. Alat ini bekerja dengan membiarkan air yang diisi dengan tidak penuh ke dalam tabung. Tabung tersebut terbuka di udara bebas. Sehingga tabung yang berisi air tersebut dapat tersinari matahari secara langsung tanpa adanya penghalang. Pengukuran dilakukan dengan melihat hook gauge yang terendam air selama 24 jam.

Pan Evaporasi Bagian-Bagian:


Bejana atau panci tempat air dengan

diameter 127 Cm, Thermometer apung untuk mengukur suhu air, Hook Gauge stell well untuk mengukur ketinggian air

f) Lama Penyinaran
Campbell Stokes

Campble Stock
Prinsip alat adalah pembakaran pias. Panjang pias yang

terbakar dinyatakan dalam jam. Alat ini mengukur lama penyinaran surya. Hanya pada keadaan matahari terang saja pias terbakar, sehingga yang terukur adalah lama penyinaran surya terang. Pias ditaruh pada titik api bola lensa. Pembakaran pias terlihat seperti garis lurus di bawah bola lensa. Kertas pias adalah kertas khusus yang tak mudah terbakar kecuali pada titik api lensa. Alat dipasang di tempat terbuka, tak ada halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke barat matahari terbenam. Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat. Posisi alat tak berubah sepanjang waktu hanya pemakaian pias dapat diganti-ganti setiap hari.

You might also like