Professional Documents
Culture Documents
Di setiap pertambahan usia, di tiap tahunnya, aku selalu mendapat ucapan dan doa dari keluarga dan teman-temanku tersayang. Ya Allah, aku bersyukur memiliki mereka semua. Aku bersyukur Allah melahirkanku menjadi seorang Ama yang seperti ini. Aku bersyukur masih ada keluarga dan teman-teman yang sayang sama aku sampai detik ini. Meski sebenarnya aku bukan termasuk orang yang merayakan ulang tahun dan melakukan ritual mengucapkan Selamat Ulang Tahun, aku tetap bersyukur pada Allah atas usia yang Allah berikan sampai detik ini. Permasalahannya adalah, apa yang akan dan sudah aku lakukan dengan usiaku sekarang??? Itulah bahan renunganku malam ini.
Setiap tahun selalu sama. Setiap kali usia bertambah, maka setiap kali itu pula sebuah resolusi, harapan, dan doa dipanjatkan. Harapan untuk menjadi manusia yang makin dewasa dan matang. Jika dewasa dan matang itu identik dengan pribadi yang kalem dan keibuan, maka itu jauh banget sama sosokku sekarang. Aku, seorang gadis muda dengan sifatnya yang masih saja kekanak-kanankan, kolokan, anak mami, manja (sama keluarga), mungkin masih sangat jauh dari sosok dewasa yang selama ini aku bayangkan.
Jika dewasa identik dengan sosok yang selalu stabil dan tenang di setiap kondisi, maka sungguh aku juga belum bisa seperti itu. Aku, masih saja menjadi pribadi yang moody-an, susah ditebak, susah dimengerti, kadang bisa jadi orang yang dingin kaya es, kadang bisa jadi orang hangat dan suka senyum. Bahkan sampai detik ini aja, aku masih saja bingung dengan pribadiku yang sangat moody-an ini. Ya Allah, jadikanlah hamba seorang yang dewasa dan matang dalam setiap tindak-tanduk, ucapan, dan pola pikir hamba ya Allah
Selain menjadi dewasa, harapan lain juga adalah bagaimana aku bisa menjadi hamba Allah yang baik. Ayo Ama, ditingkatin ibadahnya, dirajinin kajiannya, dikuatin hafalannya, disucikan hatinya, dibersihkan ruhaninya. Ayo, jadilah hamba Allah yang baik. Ingat, bahwa usiamu yang bertambah itu hakikatnya jatah hidupmu berkurang. Jika umurmu adalah lilin, maka
mungkin saja lilin itu tinggal separuh atau malah sudah nyaris meleleh sampai di pangkal. Ayo Ama, isi hidupmu dengan penuh kemanfaatan. Sekecil apapun, bermanfaatlah! Meskipun itu hanya memberikan seutas senyum termanismu untuk keluarga dan teman-teman, di manapun kamu berada kamu harus membawa kebahagiaan buat orang lain dan bukan kesengsaraan (Naudzubillahi min dzalik). Karena kamu sungguh tak pernah tahu kapan kamu akan mati
Ya Allah, sungguh harapan untuk menjadi insan yang lebih baik, hamba yang lebih baik, manusia yang lebih baik, adalah harapan tertinggi yang hamba panjatkan malam ini. Semoga hamba bisa senantiasa istiqomah membawa prinsip-prinsip yang sudah hamba pegang teguh selama ini dan semoga keistiqomahan itu semakin baik dan baik lagi. Semoga akhir hidup hamba khusnul khotimah. Akhir yang baik..
Ya Allah, semoga hamba bisa menggapai cita-cita hamba, menjadi seorang dokter yang rendah hati, baik hati, dan berguna ilmunya buat orang lain Ya Allah, semoga hamba selalu bisa menjadi anak yang baik buat mama, bisa membanggakan mama dan membahagiakan mama Ya Allah, semoga hamba bisa menjadi sosok kakak yang lebih baik untuk adik-adik hamba, sosok kakak yang sabar dan peyayang sama adek-adeknya
Ya Allah, semoga hamba bisa menjadi teman yang baik untuk kawan-kawan hamba. Seorang teman yang selalu ingin temannya menjadi baik. Seorang teman yang penyayang dan murah senyum juga bermanfaat Ya Allahsemogasemoga..semoga Ada banyak harapan dan doa, yang bahkan tak pernah cukup lembar ini menuliskannya