You are on page 1of 5

EMPIEMA

A. Pengertian

Streptococcus Pyogenes Bakteri gram negatif Bakteri anaerob

Adanya tanda cairan disertai pergerakan hemithoraks yang sakit berkurang. Terdengar suara redup pada perkusi. Pada auskultasi suara nafas menurun sampai menghilang disisi hemithorak yang sakit.

Adalah kondisi dimana terdapatnya udara dan nanah dalam rongga pleura dengan yang dapati timbul sebagai akibat traumatik maupun proses penyakit lainnya

C.

Patofisiologi

Foto Dada Foto thoraks PA dan lateral didapatkan gambaran opacity yang menunjukkan adanya cairan dengan atau tanpa kelainan paru. Bila terjadi fibrothoraks, trakea di mediastinum tertarik ke sisi yang sakit dan juga tampak adanya penebalan. Diagnosa pasti Aspirasi pleura akan menunjukkan adanya nanah didalam rongga dada (pleura). Nanah dipakai sebagi bahan pemeriksaan : Citologi, Bakteriologi, Jamur, Amoeba dan dilakukan pembiakan terhadap kepekaan antibiotik.

B.

Etiologi

Berasal dari Paru Pneumonia Abses Paru Adanya Fistel pada paru Bronchiektasis TB Infeksi fungidal paru

Akibat invasi kuman progekin ke pleura timbul keradangan akut yang diikuti dengan pembentukan eksudat serous. Dengan makin banyaknya sel-sel PMN baik yang hidup atau yang mati serta peningkatan kadar cairan menjadi keruh dan kental serta adanya endapan fibrin akan membentuk kantong-kantong yang melokalisir nanah tersebut.

D. Gejala Klinis Dibagi menjadi dua stadium yaitu : Empiema akut Gejala mirip dengan pneumonia yaitu panas tinggi, nyeri pleuritik, apabila stadium ini dibiarkan dalam beberapa minggu akan timbul toksemia, anemia, pada jaringan tubuh. Jika nanah tidak segera dikeluarkan akan timbul fistel bronchopleura dan empiema neccesitasis. Empiema kronik Batasan yang tegas antara akut dan kronis sukar ditentukan disebut kronis apabila terjadi lebih dari 3 bulan. Penderita mengelub badannya lemah, kesehatan penderita tampak mundur, pucat pada jari tubuh.

Penatalaksanaan Prinsip pengobatan pada empiema : Pengosongan ronga pleura dari nanah Aspirasi Sederhana

Infeksi Diluar Paru Trauma dari tumor Pembedahan otak Thorakocentesis Subdfrenic abces Abses hati karena amuba 3. Bakteriologi Staphilococcus Pyogenes,. Terjadi pada semua umur, sering pada anak

Dilakukan berulangkali dengan memakai jarum lubang besar. Cara ini cukup baik untuk mengeluarkan sebagian besar pus dari empiema akut atau cairan masih encer. Kerugian teknik seperti ini sering menimbulkan pocketed empiema. USG dapat dipakai untuk menentukan lokasi dari pocket empiema. Drainase Tertutup

E.

Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

Pemasangan Tube Thoracostomy = Closed Drainage (WSD)

Indikasi pemasangan darin ini apabila nanah sangat kental, nanh berbentuk sudah dua minggu dan telah terjadi pyopneumathoraks. Pemasangan selang jangan terlalu rendah, biasanya diafagma terangkat karena empiema. Pilihlah selang yang cukup besar. Apabila tiga sampai 4 mingu tidak ada kemajuan harus ditempuh dengan cara lain seperti pada empiema kronis. Drainase Terbuka (open drainage)

Tergantung penyebabnya misalnya amobiasis, TB, aktinomeicosis, diobati dengan memberikan obat spesifik untuk masing-masing penyakit.

Retraksi otot-ot\ot abdominal, menganngkat bahu saat inspirasi, pernafasan cuping hidung (penggunaan otot aksesories pernafasan) Penurunan bunyi nafas

Pengobatan tambahan dan Fisioterapi Dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum

Tachipnea, orthopnea

Tindakan ini dikerjakan pada empiema kronis dengan memotong sepenggal iga untuk membuat jendela. Cara ini dipilih bila dekortikasi tidak dimungnkinkan dan harus dikerjakan dalam kondisi betul-betul steril.

Komplikasi Yang sering timbul adalah vistula Bronchopleura dan komplikasi lainnya. Yang mungkin timbul misalnya syock, sepsis, kegagalan jantung, kongestif, dan otitis media.

Gejala-gejala menetap pada proses penyakit dasar ASMA Batuk (produktif/non produktif) Dada terasa seperti terikat Mengi saat inspirasi dan ekspirasi (terdengar tanpa stetoskop)

Pemberian antibiotika Mengingat sebab kematian umumnya karena sepsis, maka pemberian antibiotik memegang peranan yang penting. Antibiotik harus segera diberikan begitu diagnosa diegakkan dan dosisnya harus adekuat. Pilihan antibiotik didasarkan pada hasil pengecatan gram dari hapusan nanah. Pengobatan selanjutnya tergantung pada hasil kultur dan tes kepekaan obat. Bila kuman penyebab belum jelas dapat dipakai Benzil Penicillin dosis tinggi.

F.

Penatalaksanaan Keperawatan

Pernafasan cuping hidumng Ketakutan dan diaphoresis BRONCHITIS Batuk produktif dan sputum warna putih, terjadi pada pagi hari (disebut batuk perokok)

Pengkajian Data Dasar Riwayat/adanya faktor-faktor penunjang

Merokok, terpapar polusi udara yang berat, riwayat alergi pada keluarga Riwayat yang dapat mencetuskan

Eksaserbasi seperti : Alergen (debu, serbuk kulit, serbuk sari, jamur) Stress emosional, aktivitas fisik berlebihan

Makanan/Cairan

Penutupan rongga pleura Empiema kronis gagal menunjukkan respon terhadap drainase selang, maka dilakukan dekortikasi atau thorakoplasti. Jika tidak ditangani dengan baik akan menambah lama rawat inap.

Mual, muntah, anorkesia, penurunan BB menetap (empisema) Peningkatan BB menetap (oedema) pada bronchitis Turgor menurun

Infeksi saluran nafas Drop out pengobatan Pemeriksaan Fisik

Manifestasi klasik dari PPOM Peningkatan dispnea

Penurunan massa otot/lemak sub kutan (emfisema) Hepatomegali (bronchitis)

Pengobatan kausal

Higiene

Seksualitas

- pecahnya sebuah pembuluh darah yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura

Penuruan Libido

Penurunan kemampuan ADL Pernafasan Kriteria Hasil Bunyi nafas bersih Batuk efektif Mengi (-), Ronchii (-) Cracles (-)

- kebocoran aneurisma aorta (daerah yang menonjol di dalam aorta) yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam rongga pleura - gangguan pembekuan darah. Darah di dalam rongga pleura tidak membeku secara sempurna, sehingga biasanya mudah

Nafas pendek (disepnea sebagai keluhan menonjol pada emphisema) Episode sukar bernafas (asma) Rasa dada tertekan

Batuk menetap dan produksi sputum daat banun tidur tiap hari, minimum selama tiga bulan berturut-turut sedikitnya selama dua tahun Sputum banyak sekali (pada bronchitis kronis) Riwayat pneumonia berulang, terpajan polusi pernafasan/zat kimia (rokok, debu/asap, asbes, kain katun, serbuk gergaji) Defisiensi alfa antitripsin (emphisema) Penggunaan otot bantu pernafasan

Efusi Pleura
Efusi Pleura (Fluid in the chest; Pleural fluid) adalah pengumpulan cairan di dalam rongga pleura. Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada. Dalam keadaan normal, hanya ditemukan selapis cairan tipis yang memisahkan kedua lapisan pleura. Jenis cairan lainnya yang bisa terkumpul di dalam rongga pleura adalah darah, nanah, cairan seperti susu dan cairan yang mengandung kolesterol tinggi. Hemotoraks (darah di dalam rongga pleura) biasanya terjadi karena cedera di dada. Penyebab lainnya adalah:

dikeluarkan melelui sebuah jarum atau selang. Empiema (nanah di dalam rongga pleura) bisa terjadi jika pneumonia atau abses parumenyebar ke dalam rongga pleura. Empiema bisa merupakan komplikasi dari: - Pneumonia - Infeksi pada cedera di dada - Pembedahan dada - Pecahnya kerongkongan - Abses di perut. Kilotoraks (cairan seperti susu di dalam rongga dada) disebabkan oleh suatu cedera pada saluran getah bening utama di dada (duktus torakikus) atau oleh penyumbatan saluran karena adanya tumor. Rongga pleura yang terisi cairan dengan kadar kolesterol yang tinggi terjadi karena efusi pleura

Buny naffas : redup denga ekspirasi mengi (emfisema) Perkusi : Hipersonan (jebakan udara pada emfisema) Bunyi pekak (konsolidasi, cairan) Kesulitan bicara kalimat / lebih dari 4 5 kata Pink buffer (warna kulit normal kalau frekuensi nafas cepat)

menahun yang disebabkan oleh tuberkulosis atau artritis rematoid. Rongga pleura PenyebabPenyakitEfusiPleura Dalam keadaan normal, cairan pleura dibentuk dalam jumlah kecil untuk melumasi permukaan pleura (pleura adalah selaput tipis yang melapisi rongga dada dan membungkus paru-paru). Bisa terjadi 2 jenis efusi yang berbeda: Efusi pleura transudativa, biasanya disebabkan oleh suatu kelainan pada tekanan normal di dalam paru-paru. Jenis efusi transudativa yang paling sering ditemukan adalah gagal jantung kongestif. Efusi pleura eksudativa terjadi akibat peradangan pada pleura, yang seringkali disebabkan oleh penyakit paru-paru. Kanker, tuberkulosis dan infeksi paru lainnya, reaksi obat, asbetosis dan sarkoidosis merupakan beberapa contoh penyakit yang bisa menyebabkan efusi pleura eksudativa. Penyebab lain dari efusi pleura adalah: Gagal jantung Kadar protein darah yang rendah Sirosis Pneumonia

Blastomikosis Koksidioidomikosis Tuberkulosis Histoplasmosis Kriptokokosis Abses dibawah diafragma Artritis rematoid Pankreatitis Emboli paru Tumor Lupus eritematosus sistemik Pembedahan jantung Cedera di dada Obat-obatan (hidralazin, prokainamid, isoniazid, fenitoin,klorpromazin, nitrofurantoin, bromokriptin, dantrolen, prokarbazin) Pemasanan selang untuk makanan atau selang intravena yang kurang baik. GejalaPenyakitEfusiPleura Gejala yang paling sering ditemukan (tanpa menghiraukan jenis cairan yang terkumpul ataupun penyebabnya) adalah sesak nafas dan nyeri dada (biasanya bersifat tajam dan semakin memburuk jika penderita batuk atau bernafas dalam).

Kadang beberapa penderita tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan: - batuk - cegukan - pernafasan yang cepat - nyeri perut. Pantangan Makanan Untuk Penyakit Efusi Pleura Untuk pantangan makanan penderita Efusi Pleura tidak ada, namun tidak ada salahnya penderita mengurangi makan-makanan yg mengandung berpengawet Definisi Pleurisy Pleurisy adalah peradangan dari lapisan sekeliling paru-paru (pleura). Ada dua pleura: satu yang melindungi paru (diistilahkan visceral pleura) dan yang lain melindungi dinding bagian dalam dari dada (parietal pleura). Dua lapisan-lapisan ini dilumasi oleh cairan pleural. Pleurisy seringkali dihubungkan dengan akumulasi dari cairan ekstra dalam ruang antara dua lapisan dari pleura. Cairan ini dirujuk sebagai pleural effusion. Pleurisy juga dirujuk sebagai pleuritis. Serat-serat nyeri dari paru berlokasi pada pleura. Ketika jaringan ini meradang, itu berakibat pada nyeri

yang tajam pada dada yang memburuk dengan napas, atau pleurisy. Gejala-gejala lain dari pleurisy dapat termasuk batuk, kepekaan dada, dan sesak napas. Penyebab Pleurisy Pleurisy dapat disebabkan oleh apa saja dari kondisi-kondisi berikut:

Pulmonary embolism: bekuan darah didalam pembuluhpembuluh darah ke paru-paru. Bekuan-bekuan ini adakalanya dengan parah mengurangi darah dan oksigen ke bagianbagian dari paru dan dapat berakibat pada kematian pada bagian itu dari jaringan paru (diistilahkan lung infarction). Ini juga dapat menyebabkan pleurisy.

Infeksi-Infeksi: bakteribakteri (termasuk yang menyebabkan tuberculosis), jamur-jamnur, parasit-parasit, atau virus-virus

adalah negatif (seperti dalam penghisapan) dan menjadi bahkan lebih negatif selama penghisapan (bernapas masuk). Tekanan menjadi kurang negatif selama penghembusan (bernapas keluar). Oleh karenanya, ruang diantara dua lapisan dari pleura selalu mempunyai tekanan negatif. Introduksi dari udara (tekanan positif) kedalam ruang (seperti dari luka pisau) akan berakibat pada mengempisnya paru. Gejala-Gejala Pleurisy

Nyeri pada dada yang diperburuk oleh bernapas Sesak Napas Perasaan "ditikam"

Kimia-Kimia Yang Terhisap Atau Senyawa-Senyawa Beracun: paparan pada beberapa agen-agen perbersih seperti ammonia

Trauma: patah-patahan rusuk atau iritasi dari tabung-tabung dada yang digunakan untuk mengalirkan udara atau cairan dari rongga pleural pada dada

Penyakit-Penyakit Vaskular Kolagen: lupus, rheumatoid arthritis

Cara Kerja Pleura Pleura tersusun dari dua lapisan dari jaringan lapisan yang tipis. Lapisan yang melindungi paru (visceral pleura) dan parietal pleura yang melindungi dinding dalam dari dada dilumasi oleh cairan pleural. Normalya, disana ada kira-kira 10-20 ml cairan yang bening yang bekerja sebagai pelumas antara lapisan-lapisan ini. Cairan ini secara terus menerus diserap dan digantikan, terutama melaui lapisan bagian luar dari pleura. Tekanan didalam pleura

Kanker-Kanker: contohnya, penyebaran dari kanker paru atau kanker payudara ke pleura

Tumor-Tumor Dari Pleura: mesothelioma atau sarcoma Kemacetan: gagal jantung

Gejala yang paling umum dari pleurisy adalah nyeri yang umumnya diperburuk oleh penghisapan (menarik napas). Meskipun paru-paru sendiri tidak mengandung syaraf-syaraf nyeri apa saja, pleura mengandung berlimpah-limpah ujung-ujung syaraf. Ketika cairan ekstra berakumulasi dalam ruang antara lapisan-lapisan dari pleura, nyeri biasanya dalam bentuk pleurisy yang kurang parah. Dengan jumlah-jumlah akumulasi cairan yang sangat besar, ekspansi dari paru-paru dapat dibatasi, dan sesak napas dapat memburuk.

You might also like