Professional Documents
Culture Documents
Mampu memberikan informed consent dengan benar Mampu melakukan anamnesis medikolegal Mampu melakukan pemeriksaan fisik (kepala s/d kaki) Mampu menentukan jenis pemeriksaan penunjang Mampu membuat diagnosis klinik Mampu aspek legal dan menghindari kesalahan medik
Adalah persetujuan atas tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien Bukan perjanjian antara dokter pasien pasien boleh mencabut persetujuannya
Oleh siapa ?: dokter yang akan melakukan tindakan (boleh diwakilkan dokter yang setara) Kepada Siapa? : pasien kompeten, jika tidak kompeten keluarga/wali ada saksi (2 ) Kapan : sebelum tindakan dilakukan
maksud tindakan tujuan tindakan metode tindakan termasuk pemeriksaan penunjang yang diperlukan efek samping, prognosis jika diterapi/tidak diterapi
Adalah aspek forensik pada praktek kedokteran klinik yaitu pada pemeriksaan pada pasien(bukan jenazah) yang mengalami perlukaan/keracunan memerlukan penanganan hukum memerlukan pembuktian medis Kekerasan fisik, kekerasan seksual,keracunan kecelakaan, identitas (umur, jenis kelamin, paternitas, maternitas)
Prinsip sama dengan anamnesis klinik, ditambah hal-hal spesifik, misal : Kronologis peristiwa: kapan, bagaimana, dimana pelaku : identitas, jumlah Senjata yang digunakan Racun/alkohol
Pada kekerasan seksual: tanyakan riwayat koitus terakhir, riwayat menstruasi, kehamilan, penggunaan kontrasepsi, adanya kegiatan anal/oral seks, mandi, ganti baju, dll
Lakukan pemeriksaan fisik klinik seperti biasa Tambahan : menemukan tanda-tanda akibat suatu kekerasan/racun pada tubuh pemeriksaan dari ujung kepala hingga ujung kaki dokumentasikan luka dengan kamera (seijin pasien) Tuliskan deskripsi luka sesuai kaidah forensik, buat mapping luka
Pada daerah tertutup rambut palpasi hatihati Wajah Mata visus Cavum oris Gigi geligi telinga
Temukan adanya luka, faktur Periksa pelukaan intra internal Jika perlu: radiologi
Periksa adanya perlukaan internal ataupun ekternal Jika perlu: radiologi Periksa juga kemungkinan adanya gravidarum
Pasien relaks, Posisi litotomi Sebelum pemeriksaan Jangan usap dengan betadin Periksa adanya perlukaan , discharge, pendarahan Ambil vaginal swab : STI dan semen Periksa hymen rectal toucher, angkat keatas
Pasien belum menikah : jangan VT, jangan Spekulum (kecuali ada indikasi ) Sisir rambut pubes Lakukan pemeriksaan pada daerah anal Ambil anal swab Setelah selesai pemeriksaan ginekologi bersihkan dnegan betadine
Radiologi (jika diperlukan) Semen/sperma :Vaginal,Anal ,Oral swab Rambut pubes Toksikologi : darah dan urin Tes kehamilan (jika perlu)
Diagnosis klinik seperti biasa Pada kasus forensik klinik, jangan lupa untuk menuliskan subab utamanya. Misal :shock perdarahan ec luka tembak pada dada kiri CKB ec trauma tumpul di kepala belakang
Selalu melakukan tindakan sesuai SOP RS Tulis MR dengan lengkap dan jelas, segera setetalh periksa pasien Lakukan komunikasi yang baik dua arah dengan pasien/keluarga Selalu memberikan IC pada setiap tindakan yang akan dilakukan Rujukan dilakukan jika diperlukan, jangan di selesaikan sendiri