You are on page 1of 6

HADIS DALAM SAINS

Disusun oleh: 1. Gusni Nugraha 2. Ni`matul Jamilah 3. Putri Tunggal Dewi

086800 08680044 08680073

UNIVERSITAS SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI 2008

A. PENDAHULUAN
Hadis adalah segala ucapan dan perbuatan rasulullah SAW yang merupakan pedoman hidup umat pada posisi kedua setelah Al Quran. Sebagai pedoman, hadis memuat berbagai macam ajaran islam yang kandungan isinya mudah dipahami dan merupakan alat penjelas tentang ajaran-ajaran islam yang tidak termuat di dalam Al Quran. Dari berbagai macam hadis, terdapat beberapa yang berisi informasi, temuan, dan ajaran yang tidak sejalan dalam temuan dan fakta sains/akal manusia. Ada hadis yang terasa janggal dari perspektif sains, bertentangan dengan penemuan sains, atau bahkan dibuktikan salah oleh sains. Dalam makalah ini penulis ingin memberikan gambaran hadis-hadis dalam sains.

B. PEMBAHASAN
1.Hadis Tentang Lalat


Khalid bin Makhlad menceritakan kepada kami (ia berkata )Sulaiman bin Bilal menceritakan kepada kami dengan berkata Utbah bin Muslim menceritakan kepada saya dengan berkata : Ubaid bin Hunain memberitahukan kepada saya dengan berkata : saya mendengar Abu hurairah ra berkata: Nabi bersabda : Apabila sebuah lalat jatuh di minuman salah seorang dari kamu maka benamkanlah, kemudian buangklah, karena sesungguhnya di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan disayap lainnya obatnya. Hadis tersebut mengandung informasi bahwa lalat memiliki dua sayap yang masing-masing berfungsi secara konradiktif. Sayap yang satu mengandung penyakit atau bakteri, yang lainnya berfungsi sebagai penawar atau obatnya, tetapi tidak di sebutkan sayap yang mana yang mengandung penyakit dan yang mengandung obatnya.

Sejumlah peneliti Muslim di Mesir dan Saudi Arabia secara berulang-ulang telah melakukan percobaan. Mereka membuat minuman yang dimasukkan kedalam beberapa bejana yang isinya terdiri dari air, madu, dan beberapa macam juice, kemudian dibiarkan terbuka agar dapat dimasuki lalat. Setelah lalat masuk ke dalam beberapa minuman , mereka melakukan perbandingan percobaan atau penelitian.(1) lalat tidak dibenamkan dalam minuman, dan (2) lalat dibenamkan dalam minuman.Melalui pengamatan mikroskop diperoleh hasil bahwa minuman yang dihinggapi lalat dan tidak dibenamkan kedalamnya, di penuhi dengan banyak kuman dan banyak mikroba. Sedangkan minuman yang dimasuki lalat lalu dibenamkan kedalam minuman , tidak dijumpai satupun mikroba di dalamnya. Sebuah percobaan spektakuler membuktikan isi hadis. Hadis tentang lalat ini membuktikan keistimewaan dan kemukjizatan yang dimiliki oleh Nabi SAW,yang sudah tentu melalui pengetahuan atau wahyu yang diberikan oleh allah SWT kepada beliau.

2. Hadis Tentang Air Zam-zam


Hisyam bin Ammar menceritakan kepada kami (ia berkata ) al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami bahwa dia berkata: Abdullah bin alMuammal berkata bahwa dia mendengar Aba Al zubair berkata :Saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata : Saya mendengar Rosulullah SAW bersabda : Air Zam-zam, (orang dapat memohon sesuatu ) untuk setiap air yang diminumnya. Kajian ilmiah yag telah dilakukan dalam konteks kandungan air Zam-zam menyimpulkan bahwa sumur Zam-zam memiliki air yang istimewa karena bersifat natural serta memiliki kekayaan kandungan unsure dan partikel kimia yang sangat bermanfaat hingga mencapai sekitar 2000mg perliter.Unsur kimia yang terkandung didalam air Zam-zam terdiri dari ion positif dan negative. Komposisi ion positif perliter mengandung unsure: sodium (250 mg), calcium (200 mg ), potassium (120 mg ) dan

magnesium (50 mg). Sedangka ion negative perliter mengandung unsure : sulfate (372 mg ), bicarbonate (366 mg ), nitrate (273 mg), phosphate (0,25 mg ) dan ammonia ( 6 mg ). Masing-masing unsure kimia ini memiliki peran penting dalam sel tubuh nanusia dan mengganti atau mengisi unsure yang kurang dalam sel. Hadis tersebut menginformasikan kelebihan air zam-zam yang dapat dikonsumsi untuk kepentingan kesehatan, karena kadar kandungan zat dalam air tersebut melebihi dari air yang lain, disamping dengan merasakan dan menghayati tanda kebesaran ciptaan Allah SWT. Sehingga memiliki kesadaran spiritual dalam setiap langkah dalam kehidupan di dunia.

3.Hadis Tentang Perkembangan Embrio Manusia ...


Umar bin Hafsh menceritakan kepada kami (ia berkata ), Ayahku menceritakan kepada kami (ia mengatakan bahwa ), al Amasy menceritakan kepada kami (ia berkata ), Zaid bin Wahb menceritakan kepada kami ( ia berkata ), Abdullah menceritakan kepada kami (bahwa) Rasulullah SAW yang jujur dan dapat dipercaya, menceritakan kepada kami bahwa sesungguhnya setiap orang dari kamu semua dikumpulkan kejadiannya di dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian dalam waktu tersebut, ia menjadi alaqah, kemudian menjadi mudgah dalam waktu itu juga, kemudian Allah mengutus malaikat ke dia dengan membawa 4 kalimat. Setelah itu amal, mati, rizki, sengsara atau bahagianya dicatat, kemudian al ruh (nyawa )di tiupkan kedalamnya..... Melalui perspektif logika , kandungan hadis tentang perkembangan janin dapat dipahami bahwa fase tiga tahap penciptaan manusia: nutfah, alaqah dan mudgah memerlukan waktu 40 hari di mulai sejak proses fertilisasi.

Masa fertilisasi atau pembuahan (al ikhsab )yaitu bertemunya sperma dengan sel telur. 4 hari setelah fertilisasi membentuk kumpulan sel /morula (al tuwaith ), kira- kira 7 hari setelah fertilisasi morula tertanam di lapisan darah rahim (endometrium ).secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai kehamilan. Proses berikutnya adalah alaqah atau embrio (ovum yang telah disenyawakan ) besarnya sekitar sebuah biji apel dan menempel pada rahim. Setalah itu embrio terlihat seperti berudu.kepala mulai dikenali ,tangan dan dan anggota badan masih seperti tunas.Keseluruhan proses awal sampai mudgah ini memerlukan waktu 7 minggu (42 hari). Pengetahuan tentang embrio telah disampaikan oleh Nabi terlebih dulu dengan tepat dan benar sebelum penemuan embriologi, meski alat-alat canggih yang mampu melihat rahim belum ditemukan, sehingga menempatkan Nabi Saw memiliki keistimewaan dan kemukjizatan di bidang keilmuan embriologi.

4.Hadis tentang makan kurma tidak akan Lapar


Abdullah bin maslamah bin qa`nab menceritakan kepada kami (ia berkata ), Ya`kub bin Muhammad bin Thahla (yang berasal) dari Abi al-Rijal Muhammad bin `abd al rahman (yang bersumber ) dari ibunya (yang berasal ) dari `Aisyah berkata: Rasulullah saw bersabda: wahai aisyah rumah yang tidak ada (mempunyai )kurma, penghuninya lapar,Hal ini disampaikan dua sampai tiga kali. Analisis kimia terhadap kandungan tamr(kurma kering ) menetapkan bahwa tamr mengandung 70% karbohidrat, 2,5 % protein, 1,32 % garam mineral (al amlah al madaniyyah) yang meliputi komposisi kalsium, zat besi, fosfor, magnesium , pottasium,tembaga, logam, cobalt, seng, dan 10% serat serta beberapa vitamin A, B1, B2, C, dan anti oksida (mudhaddad al uksidah ), dan komposisi kimia yang penting.

Adapun kegunaan kurma secara medis adalah sebagai makanan yang penting untuk sel syaraf (al khalaya al ashabiyah ), mengusir racun, gangguan kandung empedu,menaikkan tekanan darah , menyembuhkan ambien, penyakit tulang (an niqris ), obat pengendor otot alami, memperkuat pendengaran dan penglihatan, menstimulasi gerakan rahim,memperkuat urat rahim sehingga mempermudah proses kelahiran normal. Hasil analisis ilmiah terhadap kandungan zat kurma memiliki manfaat untuk memperkuat urat rahim sehingga dapat melancarkan proses kelahiran. Hal ini memberikan bukti ilmiah dari manfaat kurma yang tidak saja dapat dimanfaatkan untuk persediaan bahan pangan keluarga, tetapi juga dapat digunakan untuk manfaat medis.

C. PENUTUP
Begitu dekatnya hubungan antara ilmu sains dengan Allah SWT. Sehingga dengan perantara rasul-Nya Allah memberikan tanda-tanda kepada makhluknya tentang ilmu sains agar mereka berfikir. Hadis memang tidak selalu bisa diterima melalui perspektif sains, tetapi sebagai saintis kita perlu banyak mengkaji tentang permasalahan tersebut, karena itulah petunjuk Allah untuk kita yang disampaikan melalui Rasulullah. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan di dunia ini tidak lepas dari sains.

D. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Nizar. 2008. Hadis Versus sains. Jogjakarta:Teras Mizan, Asrori Zain Muhammad. Jalan menuju Surga Intisari Hadist dengan penjelasannya. Karya Utama: Surabaya

You might also like