Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapay memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitiannya. Dalam pengertian yang luas desain penelitian mencakup pelbagai hal yang dilakukan oleh peneliti, mulai dari identifikasi masalah, hipotesis, operasionalisasi hipotesis tersebut, sampai pada analisis data. Dalam pengertian yang lebih sempit desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai penelitian; jadi ia berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan demikian maka hakekatnya desain penelitian merupakan suatu wahana untuk mencapai tujuan penelitian, yang juga berperan sebagai rambu-rambu yanmg akan menuntun peneliti dalam seluruh proses penelitian. Dalam garis besarnya, desai penelitian mempunyai dua kegunaan yang sangat penting dalam proses penelitian, yakni: Merupakan sarana bagi peneliti guna memperoleh jawaban ataspertanyaan penelitian. Merupakan alat untuk mengontrol atau mengendalikan pelbagai variable yang berpengaruh pada suatu penelitian. Desain membantu penelitian untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian dengan sahih, obyektif, akurat, serta hemat. Desain penelitian harus disusun dan dilaksanaan dengan penuh perhitungan agar dapat menghasilkan petunjuk empiric yang kuat relecansinya dengan pertanyaan penelitian. Desain yang direncanakan serta dilaksanakan secara memadai, akan sangat membantu peneliti dalam mengendalikan inferensi maupun observasi yang dilakukan. 1.2 TUJUAN
1.2.1 Untuk mengetahui identifikasi masalah untuk merumuskan permasalahan penelitian dan tujuan. 1.2.2 Untuk mengetahui bagaimana memilih design risert yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat 1.2.3 Untuk mengetahui bagaimana cara membuat instrumen pengumpulan data risert.
FK Al Azhar Mataram Page 1
Kelompok I
FK Al Azhar Mataram
Page 2
Kelompok I
BAB II PEMBAHASAN
2.1 SKENARIO V. 4. 5
FK Al Azhar Mataram
Page 3
Kelompok I
GRAFIK BALITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DAN GIZI BURUK BB/U KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2005-2008
30
2 8 .8
2 6 .77
2 8 .29 2 5 .5
TREND MENURUN
25
20
15
10
3 .67
3 . 87
3 . 11
KEP
2 0 05
2 0 06
2 0 07
2 0 08
Grafik 1. Trend Kasus Malnutrisi di Kabupaten Lombok Barat Untuk kepentingan pemecahan masalah, dengan mengacu kepada konsep epidemiologi, perlu dilakukan analisa masalah menurut lokasinya. Dengan demikian dapat diketahui lokasi kantong-kantong masalah dalam rangka membuat rencana solusinya. Data kasus gizi buruk menurut kecamatan disampaikan pada grafik 2 berikut ini. Dalam rangka melakukan pemecahan masalah, diperlukan kemampuan untuk menggali penyebab masalah dan bahkan menemukan akar masalahnya. Masalah malnutrisi dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor kesehatan, faktor sosial maupun faktor ekonomi. Kemampuan dari semua pihak yang terlibat dalam upaya pemecahan masalah malnutrisi untuk menggali faktor-faktor tersebut akan menentukan keberhasilan upaya pemecahan yang dilakukan. Pemecahan masalah ini tentunya dapat dipilah menjadi upaya promotif, preventif, kuratif dan
FK Al Azhar Mataram Page 4
Kelompok I
rehabilitatif. Untuk mencegah terjadinya kasus baru malnutrisi, diperlukan upaya promotif dan preventif yang memadai. Sedangkan bagi penderita malnutrisi, perlu dilakukan upaya kuratif dan rehabilitatif dalam rangka memulihkan kondisi fisiknya sehingga menjadi lebih baik.
GRAFIK JUMLAH BALITA GIZI BURUK BB/TB PER PUSKESMAS SE-KAB LOMBOK BARAT TAHUN 2008
45 40
42
35 30 25 % 20
36 29 27 18
17
17
16
15
15 10 5
14 11
10 8
8 7 3
3
PELANGAN MENINTING
PENIMBUNG
GUNUNG SARI
GERUNG
PEMENANG
SEKOTONG
KEDIRI
PERAMPUAN
NARMADA
TANJUNG
KURIPAN
GANGGA
LINGSAR
JAKEM
SEDAU
Pemecahan masalah gizi, tentunya menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait. Masalah gizi tidak mungkin dapat dipecahkan hanya oleh petugas kesehatan, namun juga membutuhkan dukungan dari keluarga, masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun lembaga-lembaga sosial dan swasta. Justru peran dari masyarakat dan keluarga memegang porsi yang terbesar dalam upaya pemecahan masalah gizi. Contoh kasus yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat, seorang anak dapat mengalami beberapa kali putaran periode gizi buruk lantaran tidak dilakukannya perawatan dan pemeliharaan yang baik di tingkat keluarga setelah pasien dirawat di rumah sakit dan dianggap sembuh. Tanpa adanya keterlibatan aktif dari keluarga dan masyarakat dalam upaya penanganan kasus malnutrisi, upaya pemecahan masalah menjadi tidak efektif dan tidak efisien. Apabila mengacu kepada konsep Determinan penyakit (masalah kesehatan) dari Henry L. Blum, maka ada beberapa faktor yang berperan terhadap terjadinya masalah kesehatan termasuk masalah malnutrisi. Faktor-faktor tersebt adalah perilaku, lingkungan, pelayanan
FK Al Azhar Mataram Page 5
KAYANGAN
LABUAPI
BAYAN
Kelompok I
kesehatan dan herediter memberikan kontribusi pada masalah gizi ini. Tentu saja intensitas kontribusi dari faktor-faktor tersebut berbeda-beda pada masing-masing kasus.
Kelompok I
Tujuan : Mengetahui status gizi di kabupaten Lombok barat Mengukur insidensi kasus gizi buruk Memetakan pemecahan masalah malnutrisi
Manfaat : Menjadi salah satu sumber informasi untuk mengatasi masalah masyarakat berkaitan dengan malnutrisi. 2. Desain riset adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian yang membuat prosedur yang dibutuhkan dalam upaya memperoleh informasi dan mengolahnya dalam rangka memecahkan masalah. Tipe Tipe Riset
Exploratory research Untuk menjawab pertanyaan what Digunakan apabila peneliti tidak mengetahui banyak informasi mengenai masalah. Informasi yang dibutuhkan sangat longgar, flexible, dan tidak terstruktur, sampel tidak perlu banyak dan analisis data lebih bersifat kualitatis. Untuk mengembangkan hipotesa dan menentukan variable penelitian dan pengujian lebih lanjut.
FK Al Azhar Mataram
Page 7
Kelompok I
Hasil penelitian bersifat sementara dan pada umumnya dilanjutkan dengan penelitian yang bersifat konklusif.
Descriptive research
Menjawab pertanyaan 5W+1H (who,what,where,when,why+how). Menjawab karakteristik objek penelitian. Hipotesis lebih spesifik dan terstruktur. Menggunakan data sekunder, data primer, atau observasi.
Causal Research
Untuk mengetahui variabelyang menjadi penyebab atau variabel pengaruh (variabel independen) dan variabel terpengaruh (variabel dependen) Untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Jadi desain yang cocok untuk scenario di atas adalah descriptive reseach 3. Rumusan metoda penelitian secara detail untuk risert Urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian. Alat-alat yang digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan dan analisa data. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut.
Metode penelitian di bagi menjadi 2, yaitu : a. Metode kuantitatif Metode ini sangat cocok untuk digunakan pada penelitian dimana data yang dapat diidentifikasi dengan mudah. b. Metode kualitatif Metode ini sangat cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan apa, dimana, dan kenapa atau bagaimana. 4. Instrumen untuk pengumpulan data risert
FK Al Azhar Mataram Page 8
Kelompok I
Pemilihan metode dan instrument penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal: Rumusan Masalah Objek penelitian Sumber data Waktu Dana yang tersedia Jumlah tenaga peneliti Teknik yang akan digunakan untuk mengolah data nila sudah terkumpul
5. Proposal lengkap untuk melaksanakan risert tersebut 6. Berbagai rancangan penelitian dalam dunia kedokteran Design research atau rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan mengolah data agar dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasar tujuannya, rancangan penelitian dibedakan: 1. Eksploratif 2. Deskriptif 3. Analitik 4. Eksperimental
Rancangan Penelitian Eksploratif: digunakan untuk menelusuri kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel yang belum pernah diketahui
Rancangan Penelitian Deskriptif: digunakan untuk menggambarkan besarnya masalah (variabel Orang, Tempat, Waktu)
FK Al Azhar Mataram
Page 9
Kelompok I
Rancangan penelitian Analitik: digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel secara observasional, dimana bentuk hubungan dapat: perbedaan, hubungan atau pengaruh
Rancangan Penelitian Eskperimen: digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel, dimana sebabnya merupakan intervensi peneliti
Pendekatan Cross sectional atau Transversal atau studi Prevalensi adalah penelitian yang dilakukan pada satu saat atau satu periode tertentu dan pengamatan obyek studi hanya dilakukan sekali
Pendekatan Longitudinal / Time series Penelitian yang dilakukan pada periode waktu tertentu, untuk melihat perubahan yang terjadi mulai awal sampai waktu yang ditentukan secara berurutan
7. Sumber-sumber permasalahan yang bisa diangkat untuk rumusan masalah risert Faktor ekonomi Faktor social Faktor kasehatan Faktor prilaku Faktor pendidikan
8. Identifikasi faktor-faktor determinan masalah malnutrisi dengan mengacu kepada konsep determinan penyakit dari Blum.
Genetik
Lingkungan
Derajat Kesehatan
Pelayanan kesehatan
Page 10
Kelompok I
1) Mahasiswa mampu melakukan identifikasi masalah untuk merumuskan permasalahan penelitian dan tujuan. 2) Mahasiswa mampu memilih design risert yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat. 3) Mahasiswa mampu membuat instrumen pengumpulan data risert. 4) Mahasiswa mampu menyusun proposal risert kedokteran.
FK Al Azhar Mataram
Page 11
Kelompok I
penelitian untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian dengan sahih, obyektif, akurat, serta hemat. Penelitian harus disusun dan dilaksanaan dengan penuh perhitungan agar dapat menghasilkan petunjuk empiric yang kuat relecansinya dengan pertanyaan penelitian.
FK Al Azhar Mataram
Page 12
Kelompok I
DAFTAR PUSTAKA
Bustan, MN.1997. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta, Jakarta Maryani,Lidya.2010. Epidemiologi Kesehatan.Graha Ilmu.Jakarta Sastroasmoro, Sudigdo.1995.Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis,Binarupa Aksara, Jakarta Wirawan, DN.2000. Epidemiologi Dasar Bagian IKK-IKP. FK Udayana.Denpasar.
FK Al Azhar Mataram
Page 13