You are on page 1of 8

1

TUGAS III TEKNOLOGI HAYATI TERAPAN


NAMA NIM
Pertanyaan :
Sebutkan berbagai contoh penerapan bioteknologi di bidang kesehatan?

: SUCI RAKHMADANTI : 06101009025

Jawaban

Penerapan bioteknologi di bidang kesehatan banyak jumlahnya beberapa contoh diantaranya enzim recombinase hasil rekayasa genetik menghilangkan dna hiv dari sel induk, terapi gen, mengatasi sel tumor, produksi interveron, produksi vitamin dan asam amino, produksi protein darah 1.

Enzim recombinase hasil rekayasa genetik menghilangkan DNA HIV dari sel induk
Dalam upaya meningkatkan terapi anti-HIV (ART), para peneliti meneliti penggunaan

obat yang manjur dengan mekanisme baru. Sebagai bagian dari penggandaannya, HIV harus memasukan unsur genetiknya ke dalam kromosom sel induk. Hal ini dilakukan oleh enzim HIV yang disebut integrase. Pada 27 Juni 2007, Merck & Company mengumumkan bahwa Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (FDA) memprioritaskan penilaian integrase inhibitor HIV yang pertama, raltegravir (Isentress, dahulu disebut MK-0518).

2 Baru-baru ini, sebagaimana dilaporkan dalam jurnal Science edisi 29 Juni 2007, para peneliti Jerman menemukan bahawa enzim hasil rekayasa genetik yang disebut Tre recombinase dapat menghilangkan unsur genetik HIV yang sudah masuk ke dalam genom sel induk. Sebagai latar belakang, para penulis mencatat bahwa DNA HIV masuk ke dalam kromosom induk dan bertahan sebagai provirus dengan long terminal repeat (LTR). Dalam penelitian laboratorium, para peneliti membentuk enzim recombinase yang disesuaikan dengan susunan asimetrik dalam LTR HIV. Karena recombinase yang terjadi secara alami tidak mengenal susunan genetik virus, para peneliti mengambil enzim Cre recombinase yang dimutasi berturut-turut dari bakteriofag yang mengenal bentuk DNA yang lebih mirip dengan HIV. Kemudian mereka menunjukkan bahwa recombinase hasil rekayasa ini bertindak sebagai gunting molekul secara efisien mampu menghilangkan DNA proviral HIV dari genom sel yang terinfeksi.Dalam kesimpulannya, para peneliti menulis, Walaupun masih lama sebelum dapat digunakan di klinik, kami memikirkan bahwa teknologi jenis ini dapat disesauikan dalam ART yang akan datang, di antara kemungkinann penggunaan lainnya. Walaupun sejauh ini Tre baru diuji coba dalam sel jaringan biakan, temuan ini menjadi dasar teknis terhadap pendekatan terapeutik baru yang pada satu hari kelak mungkin dapat dipakai untuk membasmi HIV dari sel pasien yang terinfeksi, penulis Joachim Hauber mengatakan. Pertama-tama kita harus duduk kembali ke lab dan melakukan penelitian untuk memperbaiki enzim ini. Kemudian menguji apakah recombinase ini dapat dimasukan secara tepat dan aman ke dalam sel di dalam tubuh manusia. Dalam tajuk rencana bersama, Alan Engelman PhD, dari Dana Farber Institute di Boston mencatat bahwa untuk pertama kalinya para peneliti menunjukkan pengangkatan DNA proviral HIV dari sel induk.

2. Terapi Gen
Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-

gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit. Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk mengobatipenyakit keturunan (genetik) yang terjadi karena mutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik. Penggunaan terapi gen pada penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam selyang memiliki gen mutan. Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit yang terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker. Selain memasukkan gen normal ke dalam sel

3 mutan, mekanisme terapigen lain yang dapat digunakan adalah melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal dengan gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen, dan melakukan mutasi balik selektif sehingga gen abnormal dapat berfungsi normal kembali. Cara Kerja Terapi Gen Saat ini para ilmuwan sedang mencoba beberapa cara kerja terapi gen untuk pengobatan kanker: a. Menambahkan gen sehat pada sel yang memiliki gen cacat atau tidak lengkap. Contohnya, sel sehat memiliki gen penekan tumor seperti p53 yang mencegah terjadinya kanker. Setelah diteliti, ternyata pada kebanyakan sel kanker gen p53 rusak atau bahkan tidak ada. Dengan memasukkan gen p53 yang normal ke dalam sel kanker, diharapkan sel tersebut akan normal dan sehat kembali. b. Menghentikan aktivitas gen kanker (oncogenes). Gen kanker merupakan hasil mutasi dari sel normal, yang menyebabkan sel tersebut membelah secara liar menjadi kanker. Ada juga gen yang menyebabkan sel kanker bermetastase (menjalar) ke bagian tubuh lain. Menghentikan aktivitas gen ini atau protein yang dibentuknya, dapat mencegah kanker membesar maupun menyebar. c. Menambahkan gen tertentu pada sel kanker sehingga lebih peka terhadap kemoterapi maupun radiasi, atau menghalangi kerja gen yang dapat membuat sel kanker kebal terhadap obat-obat kemoterapi. Juga dicoba cara lain, membuat sel sehat lebih kebal terhadap kemoterapi dosis tinggi, sehingga tidak menimbulkan efek samping. d. Menambahkan gen tertentu sehingga sel-sel tumor/kanker lebih mudah dikenali dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Atau sebaliknya, menambahkan gen pada selsel kekebalan tubuh sehingga lebih mudah mendeteksi dan menghancurkan sel-sel kanker. e. Menghentikan gen yang berperan dalam pembentukan jaringan pembuluh darah baru (angiogenesis) atau menambahkan gen yang bisa mencegah angiogenesis. Jika suplai darah dan makanannya terhenti, kanker akan berhenti tumbuh, atau bahkan mengecil lalu mati. f. Memberikan gen yang mengaktifkan protein toksik tertentu pada sel kanker, sehingga sel tersebut melakukan aksi bunuh diri (apoptosis).

4 3.

Mengatasi Sel Tumor


yaitu menggunakan gen virus herpes simplex-timidin kinase (HSV-tk) sebagai gen

pembunuh. Gen tersebut diisolasi dari virus herpes simplex, suatu virus penyebab penyakit herpes.Tahap-tahap medis dalam terapi gen menggunakan gen HSV-tk untuk mematikan sel-sel glioblastoma multiform (suatu tumor otak), secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Operasi pembuangan bagian tumor yang dapat dibuang dari otak. b. Pemasukan sel penghasil vektor yang membawa gen pembunuh (gen HSV-tk) secara injeksi atau implantasi sisa tumor yang tidak dapat dibuang dari otak. c. Pemulihan setelah operasi serta pemeriksaan hasil menggunakan Magnetik Resonance Imaging-Scan (MRI-Scan) d. Pemberian ganciclovir (GCV) secara intra-venous sesuai dosis. GCV merupakan turunan Acyclovir yang dikembangkan pada tahun 1970 untuk pengobatan infeksi virus herpes simplex. Obat ini merupakan analog nukleosida yang dapat difosforilasi oleh kinase timidin virus menjadi bentuk GCV-monofosfat.kemudian enzim seluler dapat mengubah bentuk monofosfat itu menjadi bentuk GCV-di dan trifosfat yang bersifat toksik, dengan fungsi sebagai terminator sintesis DNA yang berarti menghambat polimerasi DNA virus.enzim HSV-tk bekerja seribu kali lebih efisien pada fofsforilisasi GCV menjadi GCV-monofosfat daripada kinase timidin seluler. Oleh karena itu GCV tidak toksik pada sel tanpa HCV-tk pada konsentrasi terapi 1-10M. Akan tetapi, pada penggunaan yang lama muncul neuropenia. GCV-trifosfat yang toksik ini menunjukan kemampuan melewati membran sel ditunjukan dengan waktu paruhnya dalam sel 6 kali lebih lama ( 18-24 jam) daripada GCV. Salah satu keuntungan dari mekanisme aksi ini bahwa sel tumor yang resisten terhadap obat tumor,seperti sel kanker overian SKOV-3, peka terhadap GCV jika sel itu diberi gen HCV-tk. e. Perlakuan dengan penyinaran berenergi tinggi. Penyinaran dilakukan ke bagian yang telah pulih, dua atau tiga minggu setelah pembedahan. Kemudian setiap dua bulan, tumor otak pasien dipantau dengan MRI-Scan dan setelah satu tahun diharapkan terapi gen tersebut memberikan hasil yang positif.

4. Produksi Interferon
Interferon (IFN) adalah protein yang diproduksi oleh tubuh sebagai respon terhadap antigen termasuk diantaranya virus, bakteri, parasit, atau antigen lain. Sel yang terserang akan mengeluarkan IFN yang kemudian (dengan menggunakan reseptor yang sangat spesifik) akan melekat pada sel disekitarnya untuk mensintesa protein antiantigen. Hal ini akan membuat pertumbuhan antigen (virus, bakteri, parasit) terhambat. IFN terdeteksi beberapa saat setelah proses infeksi secara lokal dan sistemik untuk mencegah penyebaran virus. Terdapat 3 jenis IFN, yaitu: IFN alfa, beta, dan gamma. Pada penelitian Adi santoso, dia tertarik untuk mengekspresikan dan memproduksi recombinant hIFN 2a pada yeast Pichia pastoris. IFN alfa dapat digunakan sebagai obat untuk hepatitis B dan C, human papillomavirus, hairy-cell leukemia, and Kaposi's sarcoma (a cancer associated with AIDS). P. pastoris mempunyai beberapa keuntungan untuk produksi protein rekombinan diantaranya adalah ekspresi yang efisien dengan menggunakan methanol inducible alcohol oxidase gene (AOX1) promoter, tingkat ekspresi protein rekombinan yang sangat tinggi, sekresi yang efisien, dan proses fermentasi pada densitas sel yang sangat tinggi. Hal ini akan membuat downstream processing akan menjadi sangat efisien. Teknik RT-PCR dengan menggunakan sepasang primer yaitu forward primer 5gcagcatctgcaacatctaca-3 dan reverse primer 5-gtgagctggcatacgaatca-3 digunakan untuk mengisolasi gen IFN 2a. Total RNA dari darah digunakan sebagai template untuk mensintesis first strand cDNA. Hasil analisa sekuens DNA dan alignment dengan data dari NCBI (GENBank) menunjukkan bahwa gen IFN 2a telah didapatkan. Pada saat ini gen IFN 2a telah berhasil diinsersikan pada plasmid pPICZB. Langkah ini selanjutnya akan diikuti dengan proses transformasi pada P. pastoris genome. Diharapkan protein IFN 2a sudah dapat dihasilkan dalam waktu dekat.

5. Produksi Vitamin dan Asam amino


Vitamin dan asam amino merupakan faktor pertumbuhan yang sering digunakan dalam farmasi atau ditambahkan kepada makanan. Beberapa vitamin dan asam amino yang penting, dihasilkan secara komersial melalui proses mikrobiologi.

a. Vitamin Vitamin digunakan sebagai tambahan pada makanan manusia dan pakan ternak. Produksi vitamin, berada kedua setelah antibiotika dalam hal penjualan total produk farmasi dengan nilai lebih dari $ 700 juta per tahun. Sebagian besar vitamin dibuat secara komersial melalui sintesis bahan kimia. Sejumlah vitamin terlalu sulit disintesis dengan biaya murah tapi keuntungannya vitamin dapat dibuat dengan fermentasi mikrobial. Vitamin B12 dan riboflavin yang terpenting dalam kelompok vitamin. Vitamin B12 , disintesis secara khusus di alam oleh mikroorganisme Kebutuhan vitamin ini pada hewan dipenuhi melalui ambilan makanan atau melalui absorpsi vitamin yang dihasilkan mikroorganisme dalam usus hewan. Tetapi pada manusia vitamin B12 diperoleh melalui makanan atau sebagai tambahan vitamin, karena seandainya vitamin ini disintesis oleh mikroorganisme dalam jumlah yang besar di dalam usus besar, tetapi tidak masuk ke dalam saluran darah. Strain mikroorganisme dipilih dan digunakan untuk menghasilkan banyak vitamin. Anggota bakteri dari genus Propionibacterium menghasilkan vitamin mulai dari 19-23 mg/liter pada proses duatahap, sedangkan bakteri lain, Pseudomonas denitrificans menghasilkan 60 mg/liter pada proses satu-tahap yang menggunakan molase gula-bit sebagai sumber karbon. Vitamin B12 mngandung kobalt sebagai bagian esensial strukturnya, dan untuk meningkatkan produksi vitamin, dilakukan dengan menambahkan kobalt pada medium biakan. Riboflavin disintesis oleh beberapa mikroorganisme, termasuk bakteri, fungi, dan ragi. Fungi Ashbya gossypii menghasilkan sejumlah besar riboflavin (> 7 gram/liter) dan oleh karena itu sering digunakan dalam proses produksi mikrobiologi. Hasil perolehan yang sangat banyak ini menyebabkan persaingan ekonomi tinggi di antara proses mikrobiologi dengan proses sintesis secara kimia. b. Asam amino Asam amino digunakan secara luas dalam industri makanan, tambahan pakan, dalam obat, dan sebagai bahan pemula pada industri kimia (Tabel 13-4). Sebagian besar asam amino yang penting secara komersial adalah asam glutamat, yang digunakan untuk meningkatkan rasa. Dua asam amino yang juga penting, asam aspartat dan fenilalanin, yang menyusun bahan pemanis buatan, aspartat, merupakan unsur penting dalam minuman ringan diet dan makanan lain yang

7 dijual sebagai produk bebas-gula. Lisin, merupakan asam amino esensial untuk manusia, dihasilkan oleh Brevibacterium flavum, juga digunakan sebagai tambahan makanan. Meskipun sebagian besar asam amino dapat dibuat secara kimia, sintesis bahan kimia menyebabkan pembentukan bentuk DL inaktif. Jika secara biokimia bentuk L dibutuhkan, maka diperlukan metode enzimatik atau metode mikrobiologi pada pembuatannya. Produksi asam amino secara mikrobiologi juga dapat melalui fermentasi langsung, dimana mikroorganisme menghasilkan asam amino dalam suatu proses fermentasi standar, atau melalui proses enzimatik, dimana mikroorganisme sebagai sumber enzim dan enzim tersebut digunakan dalam proses produksi.

6. Produksi Protein Darah.


Sejumlah protein yang dilibatkan dalam pembekuan darah dan proses darah lainnya, sudah dikembangkan untuk digunakan dalam bidang kesehatan. Terutama aktivator plasminogen jaringan dan faktor pembekuan VII, VIII, dan IX. Aktivator plasminogen jaringan (TPA/ tissue plasminogen activator) merupakan protein yang ditemukan dalam darah yang berperan dalam mencari dan melarutkan darah yang tua dan beku pada tahap akhir proses penyembuhan. Pemakaian TPA terutama untuk pasien jantung atau seseorang yang menderita tekanan darah rendah karena memiliki kecenderungan pembekuan. TPA digunakan setelah operasi bypass jantung, transplantasi, atau bedah jantung lainnya untuk mencegah perkembangan embolisme pulmonari yang mengancam kehidupan. Pada sejumlah negara berkembang, penyakit jantung yang menyebabkan kematian, adanya produk TPA melalui proses mikrobiologik menjadi sangat menjanjikan. Kebalikan dari TPA, faktor pembekuan VII, VIII, dan IX, sangat diperlukan untuk pembentukan pembekuan darah. Penderita hemofilia karena defisiensi satu atau banyak faktor pembekuan dapat segera diobato dengan produk yang dihasilkan melalui proses mikrobiologik ini.Protein darah lainnya yang sangat menarik dalam bioteknologi adalah eritopoietin, suatu protein yang menstimulasi pembentukkan sel darah merah, penggunaannya sangat menjanjikan untuk pengobatan anemia.

8 http://bioteknews.blogspot.com/2008/06/ekspresi-heterologus-dan-produksi.html

You might also like