You are on page 1of 29

GAMMANESIS MISC 2010

EKG & HEART SOUND Zaenal Muttaqien Sofro, MD, AIFM, Sport & Circ.Med School of Medicine Gadjah Mada University Editor : Gamma 20;

Willem Einthoven (1860-1927) Penemu EKG yang nyentrik ini lahir di semarang dan gede di jerman. EKG itu ibarat melempar batu di sungai. Pluungg. Jeeerrrrr.... gelombang air langsung tersebar. Nah, dar EKG itu kita bisa liat bagaimana aktivitas kelistrikannya jantung saat sebelum berkontraksi. Nti ada tandatandanya. Mari baca sampai habis

Reffered pain ato yang dikenal nyeri alih dapat terjadi pada jantung, karna jantung adalah salah satu organ dalam yang. Sakitnya bahkan bisa menyerupai sakit pada ulu hati, jadi kayak sakit maag gitu. Hal itu bisa terjadi kalo gangguannya pada pembuluh darah kecil dibagian distal yang kemudian ngenaian apexnya si jantung. Oh iya hati-hati juga. Nyeri dada itu bisa disebabkan karna kekakuan otot-otot jantung looh :O jadi bisa mengecohkan diagnosis kita nanti

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 Beginilah gambaran ambulance yang baik. Ada infusnya, oksigennya, monitoring jantung, dan tertentunya supirr yang bukan mantan pembalas F1. Haha... krna ngebawa orang dengan sakit jantung, kecepatan mobil ambulance tetap harus stabil.

Heart Attack

Serang jantung atao bahasa medisnya Myocardial Infarction (MI) adalah kerusakan ato bahkan bisa kematian myiocardium yang disebabpin terhentinya secara mendadak suplay darah ke otot jantung. Hal ini bisa terjadi kalo pembuluh darah koroner terblokade selama beberapa saat. Entah itu karna : 1. spasme (mengencangnya pembuluh darah koroner), atopun 2. thrombus (penggumpalan pembuluh darah) ato 3. mungkin akibat adanya penyempitan dan penyumbatan oleh penumpukan dari kolesterol atopun trigliseri, yang makin lama makin numpuk dilapisan terdalam (endothelium) dari dinding pembuluh darah. Penumpukan lemak yang terus menerus, bakalan memacu proses penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah dll. Pokoknya, yang ujung-ujungnya bisa menyumbat atopun mempersempit pembuluh darah. Akibat ini, otot jantung ke daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan bisa nimbulan berbagai akibat yang serius. Mulai dari angina pectoris sampai infark myocardium. Penyakit mematikan nomor satu di dunia adalah penyakit yang berhubungan sama jantung. Sedih sekalii... Gejala khas yang sering muncul pada kasus ini adalah nyeri dada. Hal ini disebabkan karena iskemik pada jantung sehingga nyebabpin kram atopun kejang otot. Nyeri bisa dirasakan dibagian tengah, bisa jalar sampai ke belakang dada, pangkal kiri leher dan bahu sampai ke lengan kiri. Hebatnya, beberapa pasien bisa mengalami nyeri sampai di ulu hati, seolah seperti sakit maag.makanya kita kudu pinter bedain sakit karena maag atokah karna jantung. Khas nyeri pada jantung itu nanti nyerinya terasa berat kayak ditekan, diikat, bakan ada yang menggambarkan kyk dihimpit seekor gajah didadanya.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Note. Serang jantung bisa bisa meacu terjadinya sudden cardiac death (SCD). Yaitu keadaan disaat tubuh kehilangan fungsi jantung mendadak dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi jantung. Tapi, penyebab paling sering adalah serangan mendadak irama jantung tidak normal. Biasanya disebabpin karena irama jantung cepat tetapi kacau disebut fibrilasi ventrikular (VF) atau takikardia (VT). Tapi SCD juga bisa terjadi karena irama jantungnya luama banget dikarekan sel alat pacu jantungnya gk normal ato semasa serangan jantung. Ini penyakit yang bener-bener sangat mematikan dan membutuhkan pertolongan segera.

Location of heart

Intinya jantung terletak pada : 1. posterior to sternum 2. medial to lungs 3. anterior to vertebral column 4. base lies beneath 2nd rib 5. apex at 5th intercostal space 6. lies upon diaphragm Jantung memang organ yang spesial banget. Otot-otot di jantung itu punya jaringan khusus yang bisa menghantarkan listrik. Nah, di jaringan itu ada sifat-sifat khususnya, yaitu : 1. 2. 3. 4. Otomatisasi Irama Daya konduksi Daya rangsang : Kemampuan buat nimbulin impuls secara spontan : Pembentukan impuls yang teratur : kemampuan buat nyalurin impuls : kemampuan buat bereaksi terhadap rangangan.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 Nah, dari fungsi-fungsi itulah nanti si jantung secara spontan dan teratur bakalan ngasilin impuls yang disalurin melalui sistem hantar buat ngeransang otot jantung supaya nanti dia bisa nimbulin kontraksi otot. Sekarang mari kita pelajarin bagaimana impuls itu sampai bisa nimbulin kontraksi, yang menjadi dasar kita memperlajari ilmu EKG

Nyok, bismillah dulu sebelum kita bener-bener mulai pelajaran yang harusnya dipelajarin selama 1 semester ini (kata dr. Zainal). Bismillahirohmanirohim... Oke, pertama perjalan impuls bakalan bermula dari : 1. SA (Sinoatrial) node.

Perhatikan ada yang titik gede diatas atrium, itu SA node. SA node bisa ngeluarin impuls dengan frekuesi 60-100 kali/menit. Perhatikan, ketika dia mengeluarkan impuls, impulsnya bisa semakin bergelombang mendekati atrium toh? Nah, makanya dampaknya dari SA node bisa membuat aktivitas atrium. SA node ngasilin sebuah impuls karena ada selsel pacemaker yang ngeluarin impuls secara otomatis.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 Sel ini bekerja atas pengaruh dari saraf simpatis dan para simpatis. Kalo saat seseorang dalam keadaan marah, maka rangsarangan saraf simpatisnya bakalan ningkat dan saraf parasimpatis nurun, sehingga bisa terjadi takikardi. Begitu sebalinya, kalo pada saat valsava manuver nyebabpin rangsangan simpatis menurun dan parasimpatis ningkat, sehingga ngakibatin bradikardi. Oh iya, disini akan terjadi penurunan permeabilitas Kalium dan peningkatan permeabilitas Natrium.

Lihat, didekat SA node ada AV node? Apakah mereka akan berhubungan begitu saja tanpa penghubung? Tidaak, jadi nanti ada internodal parthway yang ngubungin mereka. Nah, stimulus dari SA ke AV ini bakal nimbulin respon kontraksi pada dinding-dinding atrium. Bisa gak ini semua terjadi tanpa adanya pacemaker SA nodes? Tentu bisaaa. Tapi nanti saat EKG kita akan menemukan ketidaknormalan.

2. AV (Atrioventrikuler) Node

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Perhatikan letaknya. Dia ada di septum(sekat) atrium sebelah kanan, yang tepat banget diatas tricuspid dekat muara sinus koronarius. Fungsinya : a. Namanya aja udah atrio yaah, jadi kerjanya insya Allah berhubungan dengan atrium juga. Nanti, AV bakalan mempertahan impuls jantung selama 0,1 ato 0,01 ml detik, supaya nanti terjadi pengisian ventrikel selama atrium berkontraksi. b. Selain itu, AV juga ngatur sejumlah impuls atrium yang mau disampaikan ke ventrikel. 3. Bundle of His Yuppp... geser-geser dikit ke kiri ada budle his yang berfungsi buat nganterin impuls dari nodus AV ke sistem bundle brance. Secara anatomisnya, bundle of his ini terletak dibawah AV node. 4. Bundle branch Nanti si bundle branch bakalan bercabang kawan. Ada yang ke kiri, ada yang ke kenan. a. Right Bundle Branch (RBB) Beliau bakalan ngirim impuls ke otot ventrikel kanan. b. Left Bundle Branch (LBB) Kalo ini kebagi dua lagi, ada yang kebelakang, ada yang kedepan: Left posterior vesivle (belakang) Beliau nganterin impulnya ke endokardium ventrikel kiri bagian posterior sama inferior. Left antrior vesicle (depan) Kalo yang ini nganterin impuls ke endokardium ventrikel kiri bagian anterior sama superior. 5. Sistem Purkinye Di ujung bundle branch, kita bakal nemuin sistem purkinye, yang bakalan nganterin impuls menuju lapisan subendokard pada kedua ventrikel, supaya terjadi depolarisasi yang diikuti sama kontraksi ventrikel. Pemacu cadangan ini penting banget cuii. Kenapa? Karena dilah yang bakal cegah berhentinya denyut jantung pada saat [emacu alami (SA node) lagi gak berfungsi.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Penyebaran Eksitasi Jantung

Steps to Interpreting an EKG


Okeeh ada step-step yang harus kita mengerti terlebih dahulu sebelum baca EKG . hehe Rate Rhythm Axis Intervals (PR, QRS, QTc) Hypertrophy ST segments T waves Q waves Okeh, baiklah mari sekrang kita belajar bagaimana pemasangannya Di EKG akan ada 12 bagian ato nama kerennya lead yang kemudian bakalan kita nilai. 12 lead itu terbentuk dari 10 elektroda yang ditembeli di bagian tubuh manusia #yaeyalah manusia yah 1. RA : tangan Kanan 2. LA : Tangan kiri 3. RL : Kaki Kanan

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. LL : kaki kiri V1 : Spatium interkosta 4, linea parasternal dextra V2 : Spatium interkosta 4, linea parasternal sinistra V3 : antara V2 dan V4 V4 : Sejajar dengan V4, linea axilaris anterior V5 : Sejajar V4, linea axillaris anterior V6 : Sejajar V5, linea midaxillaris sinistra

Seringnya pemasangan elektroda pada ekstremitas itu yang bagian kiri yang dipake. Jadi di pergelangan gitu. Okeeh, mengapa begitu banyak elektroda yang dipasang? Tidak cukupkah didada aja? Jawabannya, bukannya tidak cukup. Tapi disini kita akan mencoba melihat jantung tuh dari beberapa sisi. Jadi ibarat nonton dibiskop, enakan ntn 3D ato 2D? 3D toh? Lebih terlihat nyata. Dengan begini kita mencoba melihat jantung seolah2 dia 3D. Naah, sekrang untuk leadnya. Kan ada 12 lead toh? Nah. Mari mulai mempelajarinya... 1. Lead I Itu adalah rekaman listrik yang disadapkan oleh lengan kanan dan lengan kiri. O

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 2. Lead II Kalo yang ini, kaki kiri dan tangan kanan O

3. Lead III Dari kaki Kiri dan tangan kiri O

4. aVR Dari pusat tubuh dan tangan Kanan

O 5. aVL dari pusat tubuh dan tangan kiri

O 6. aVF kalo yang ini kaki kanan dan pusat tubuh O

7. dan selanjutnya dari V1, V2, V3, V4, V5, dan V6.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Kalo kita kumpulkan tanda panahnya. Dari semua lead, maka kita bakalan mendapatkan gambar yang kayak gini ...

Bakalan ada ketemu segitiga yang bakalan membantu kita nanti buat nentuin axis.

Setiap lead bakalan ngasilin garisan gelombang yang berbeda-beda. Karna mereka melihat jantung dari sudut yang berbeda-beda.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Lead-lead ini bakalan ngasilin gelombang yang berberda. Baik itu positif maupun negatif. Nah, buat tau kamu bener ato gak masang elektrodanya. Liat aVR. Kalo aVRnya nunjukin negatif (dominan ke bawah) maka, insya Allah pemasaangan elektroda sudah benarrrr :D

Nah, coba perhatikan baik-baik. Pada V1-V6, semakin lama gelombang meningkat. Normalnya, nanti gelombang akan terus meningkat sampai pada V4.

R semakin

Sebelum kita kenalan sama gelombangnya, mari kita kenalan dulu sama kotak-kotak kecil dan kotak-kotak besar yang ada disana

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Dengan bermodalkan kertas dengan kecepatan standar 25mm/detik dan defleksi 10 mm sesuai potensial 1 mV, kita bisa ngeliat panjang gelombang berdasarkan kotak. Setiap 1 kotak kecil, itu bernilai 0,04 sec. Sedangkan 1 kotak besar bernilai 0,20 sec. Dengan ini, nanti kita bisa menghitung panjang dan tinggi gelombang. Sekarang, kita lihat gelombangnya.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Kita akan mengenal gelombang P, QRS, dan T. Masih ingetkan pacemakernya jantung itu apa aja? Yuup, ada Nodus SA (sinoatrial) sebagai pacemaker dominan dan nodus atrioventrikular sebagai cadangan listrik yang sekunder. Gelombang P dibentuk oleh aliran lsitrik yang berasal dari SA di atrium. Kemudian, ketika ngelewati budle of His, dia akan membentuk interval PR. Kompeks QRS terbentuk oleh aliran listrik di ventrikel. Kemudian terbentuklah segmen ST dan gelombang T saat terjadi repolarisasi ventrikel. Perhatikan gambar dibawah ini

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Perhatikan dengan seksama. Gelombang P ngebentuk kayak kubah toh? Awalnya menandakan ada depolarisasi pada atrium kanan, dan kemudian dilanjutkan

Itu

Menandakan ada depolarisasi dari atrium kiri. Sehingga akhirnya nyatu dan membentuk kubah. Diinget-inget lagi penjalaran listrik di jantung. Setelah itu dia akan sampai kemana? Yupp, ke VA nodes. Namun, saat perjalan menuju VA nodes, bakal tidak ada aktivitas listrik yang terdeteksi. Makanya, cuman sekerdar garis lurus aja yang disebut sebagai segment PQ. Kerja ventrikel yang lebih kuat, dan massa otot yang lebih banyak, membuat ia berbeda dengan atrium. Itulah alsannya, kenapa gelombang pada depolarisasi ventrikel lebih rumit daripada atrium. Dengan digambarkan oleh gelombang kompleks QRS. Q: Defleksi pertama yang ngarah kebawah R: Defleksi pertama yang ngarah keatas S: Defleksi pertama yang ngarah kebawah setelah R. Mungkin ini yang ngebuat si R disebut sebagai gelombang pertama. Karena adakalanya, nanti kita akan sering menemui adanya gelombang RS tanpa Q. Tapii, kalo kita menumui gelombang dan itu defleksi kebawah semua, maka disebut dengan gelombang QS. Kayak gambar dibawah ini

Setelah bertenaga ekstra, mereka akan berrepolarisasi untuk memulihkan elektronegativitas supaya nanti bagian dalembnya bisa terangsang lagi. Dan repolarisasi ini bakal ngasilin gelombang T.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 LANJUT!!

Apakah garis-garis lurus itu kita tidak perlu namai? Tentu perluu... haha Ada PT interval, ada PR segment, ada QT interval ada ST segment. Interval mencakup sekurang-kurangnya satu gelombang dan garis lurus yang ngubungin gelombang lain. Sedangkan segment itu cukup garis lurus yang menghubungkan 2 gelombang. Okeey? Diinget-inget yaah. Karna ini penting. Hal ini bakal bantu buat nunjukin tentang kelainan patologis nantinya :D

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Okeh, sekrang kita kenali lagi deh lebih dalam tentang kenormalan gelombang, segment, serta interval diatas :D 1. Gelombang P - Setiap gelompang P harus diikuti oleh QRS - Normalnya gelombang P selalu positif dan bentuknya sama - Jika tidak ada gelombang P = junctional rhytim - Jika ada kelainan menggambarkan kelainan di atrium - Kelainan dapat berupa gelompang P yang tinggi dan tajam (P pulmonal), gelompang P notched (hipertrofi atrium), jarak antar gelombang P dan QRS (AV blok). Naaah, gelombang P ini kawaan.... Emang sih, kebanyakannya positif. Kecuali kalo di aVR dan V1. Jadi janga kaget. hehe Tinggi <2,5 kotak kecil Lebar <3 kotak kecil 2. PR Interval - Normalnya interval PR selalu sama - Normal 0,12 0,20 detik (3 5 kotak kecil) - Bila lebih kemungkinan ada AV Blok derajat 1 - Bila semakin lama semakin panjang kemungkinan ada AV Blok derajat 2 - Bila gelombang P dan QRS berjalan sendirisendiri AV blok derajat 3 3. Interval QRS - Normal 0,06 0,10 detik (1,5 2,5 kotak kecil), kalo lebih disebut Wide QRS. 4. Gelombang Q - Lebar <1 kotak kecil - Dalam < 2 kotak kecil 5. Gelombang R - Tinggi < 27 kotak kecil 6. Gelombang S - Normalnya gak bakalan ketemu di V6. Kalo misalnya ternyata nti kita nemu di ada di V6, cek lagi V3R-nya. 7. ST segmen - Normalnya isoelektrik 8. Gelombang T - Positif terutama kalo barengan sama R yang tinggi - Inervasi di III, aVR, V1 (dan V2-V3 kalo pada orang kulit hitam) 9. Interval QT - Lebarnya < interval R-R - Lebarnya <2 kotak besar Udah inget kenormalannya? Sipp. Udah yaaah, harus inget yaaah... hehe

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Okeehh... sudah cukup pengenalan. Sudah ckup dongkan? Lanjut yaaah... Sekrang kita masuk ke Membaca EKG. Ada 6 hal yang bakalan kita kenali disini : 1. Menghitung Frekuensi 2. Menilai Ritme 3. Mengenali Jenis irama 4. Mennetukan Zona Transisi 5. Menentukan Aksis 6. Mengenali Morfologi Gelombang

Menghitung Frekuesi
Frekuensi itu adlah jumlah kemunculan komplek gelombang EKG dalam 1 menit. Dengan ini bakalan terinpretasikanlah heart rate (HR) yang merupakan jumlah denyut jantung per menit. Normalnya masih inget? Yuupp bner banget. 60-100 x per menit. Apakah perhitungan buat reguler sama irreguler sama? Tentu bedaa.. Sekarang nyookk.. yang reguler dolooo...

Metode 1 Pake kotak kecil . nyook, itu berapa banyak jumlah kotak kecil dari R ke R berikutnya? Jadi nti ketemu rumus : frekuensi = 1500/jumlah kotak kecil Kenapa bisa gitu? Buka lagi modulnya ih . xixixixi :p Metode 2 Pake kotak gedee. Nyook, berapa jumlah kotak gede dari R ke R berikutnya? Jadi nti ketemu rumus : frekuensi = 300/jumlah kotak gede. Bagaimana yang irreguler??

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

AHA!!! Itung deh selama 6 detik ato 30 kotak gede? Kok bisa 6 detik=30 kotak gede? Iya doong. Kan 30x0,2detik= 6 detik. Hehe Okeh, sudah? Nah, sekrang selama 30 kotak gede itu, ada berapa jumlah gelombang R. Misal, ternyata ada 5 gelombang R nih. Nah, nanti 5x10=50x/menit. Berarti? Ya bradikardi. Hehe

Menilai Ritme
Sekarang kita nilai, bagaimanakan ritmenya? Intinya cuman 2. Teratur ato gak. Jadi ada yang kita nilai... 1. Regularitas Ngitung interval R-R dan P-P Reguler : Intervalnya konstan Irreguler-reguler : Pengulangan pola irreguler Irreguler : Tak Berpola 2. Interval PR Konstan : Interval-intervalnya sama Variable : Interval-intervalnya beda Normal : 0,12-0,20 detik 3. Interval QRS Normal : 0,06-0,10 detik Melebar : > 0,1 detik Hiang : Tidak terdapat 4. Interval QT Mulai gelombang R sampe akhir T bervariasi sesuai HR Normal : < interval RR 5. Dropped Beats. Muncul pas AV block Muncul pada sinus arrest 6. Grup Kompleks QRS Bigeminy : Pengulangan pola kompleks normal, diikuti 1 komplek prematur Trigeminy : Pengulangan 2 komplek normal, diikuti 1 komplek prematur Quadri geminy : Pengulangan pola 3 kompleks normal, diikuti 1 komplek prematur Triplet : 3 komplek premature berurutan 7. Pause ( Jeda) Terkompensasi : Jeda ngikutin kontraksi atrium premature, kontraksi junctional premature, atu kontraksi ventrikel premature. Tak terkompensasi : Jeda tidak lengkap, mengikuti PAC, PJC atu PVC

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Mengenal Jenis Irama Jantung


Normalnya, pemacu denyut jantung itu adalah NSA toh? Tapi kalo misalnya NSAnya macet maka bakalan ada dari pemicu lain yang bakalan ambil alih. Melalui gelombang ini, nanti kita bisa tau, itu sebenernya dari NSA ato bukan siii? Hhmmmmm.... 1. Irama Sinus Yang normal, itu disebut irama sinus. Dengan nanti dicirikan adanya gelombang P diikuti sama QRS.

Rate : Normal (60100 bpm) Rhythm : Regular P Waves : Normal (upright and uniform) PR Interval : Normal (0.120.20 sec) QRS : Normal (0.060.10 sec) EKG normal belum dapat menyingkirkan adanya penyakit jantung 2. Irama Atrial

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

P-nya disini berbeda sama P sinus. Contohnya ya kayak gambar ditas. Atrial flutter. 3. Irama Junctional

Kalo yang ini, itu irama denyut jantung yang pemacu dominannya adalah nodues atrioventrikuler. Ciri khasnya, nanti Pnya bakalan ilang ato gak inverse ato gak mundur (retrogade). 4. Irama Ventrikuler

Kalo yang iini, denyut janttung terpacu karena dominanda yang bersumber dari impuls ventrikel. Ciri-cirinya : P nya nti ilang, kalo pun ada biasanya gak berhubungan gitu sama QRS secara konstan. Contoh : Premature Ventricular Contraction (PVC)

Zona transisi
Dengan mengamati dari V1 sampe V6, kita bisa menilai zona transisi pada jantung. Normalnya kayak gini...

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Perhatikan berubahan bentuk gelombang yang terjadi. Perhatiin perbedaan yang terjadi pada V3 dan V4. Beda banget bukan? Itulah yang disebut zona transisi. Normalnya, terjadi zona transisi diantara V3 dan V4. Dan zona itu terjadi searah dengan jarum jam.

Gimana kalo ternyata terjadi rotasi jantung serah jarum jam? Yuup, itu kemungkinan bisa pad RBBB, WPW syndrome, ato mungkin penyakit paru kronik.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Kalo ternyata berlawan arah jarum jam? Hmm... bisa terjadi pada hipertrofi ventrikel kiri ato mungkin LBBB. Bisa gak kalo ternyata R dari V1 sampe v6 tidak terjadi peninggian? Tentu bisa!! Hal itu terjadi pada kasus infark myocard ventrikel anterior.

Menilai Aksis Jantung


Aksis ini merupakan sudut yang dibentuk sama ventor listrik terhadap garis horizontal. Kenapa ini harus dianalisis? Yup!! Untuk membantu nemuin bentuk dan lokasi kelainan yang terjadi pada jantung, misalnya pada hipertrofi, bundle branch block, dan juga kelainan pada posisi jantung!! Jadi dengan menggunakan lead, kita bisa nilai aksisnya. Dan lead itu terbagi menjadi 2 : 1. Lead bipolar : yang ngerekam perbedaan potensial dari aktivitas 2 elektroda: lead I, II, III. 2. Lead unipolar : yang ngerekam perbedaan potensial listrik dari 1 elektroda yang lain sebagai elektroda indiferen (nol). Ada 2 : 1) Unipolar ekstrimitas (aVL, aVF, dan aVR); 2) Unipolar prekordial (V1, V2, V3, V4, V5 dan V6). Okeeh... pelan2 yaah.. Jadi begindang. Inget-inget lagi. Puyeng. Tapi intinya giniii.. arrgghhhh #editorstresgarukgaruktembok Untuk nentuin aksis tuk gampang kok *insya Allah. Untuk nentuin kasis, cukup liat Lead I sama aVF aja#menurut sumber terpercaya

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Naaah, perhatikan baik-baik. Inget yaah. Liat dominan gelombang pada Lead I dan aVF.

Kalo dominan gelombang kebawah itu artinya negatif (-) , kalo dominan keatas itu artinya (+). Okeeh? Sippp. Perhatikan lead I dan aVF ajah! Menurut referensi Satu-satunya buku EKG yang anda perlukan, axis yang normal itu dari 0 derjat sampai +90 derajat. Menurut slide dr. Zainal axis normal itu -30 derajat sampai +120 derajat.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Itu gambar agak salah (mungkin). Jadi yang normal itu dari 0 derajat sampai 90 derajat ajah. Menurut slide dr. Zainal axis normal itu -30 derajat sampai +120 derajat. (diulang lagi -,-) Lihat. Melalui aksis, kita bisa nilai kelainannya. Misal, pada orang hipertensi tak terkontrol nih. Kan, nanti kerja ventrikel kirinya jadi berat banget yah, makanya nti bakal terjadi hipertrofi ventrikel kiri, dengan ditandi aksis listrik akan banyak yang tertarik ke kiri. Begindaaang....

Memahami Morofologi Gelombang EKG


Pahami bentuk gelombang EKG, maka nanti anda akan tau kelainan yang terjadi pada jantung. Haha Ada beberapa kelaiann yang sangat memungkinkan terjadi pada jantung. Morfologinya meliputi : 1. Masing-masing gelombang, sperti : - Bentuk P (meninggi, melebar, inverted).

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 - Bentuk Q (Q patologis) - Bentuk R (meninggi, melebar) - Bentuk T (meniggi, inverted) 2. Komplek gelombang, seperti : - Bentuk P-QRS-T (QRS melebar) - Letak P dalam komplek (terpisah jauh, letak dibelakang QRS) - Kelainan Interval dan Segmen (ST elevasi, SST depresi) 3. Rangkaian gelombang dalam 1 lead : - Rangkaian beberapa PQRST (jarak regularitas, dropped, paused). - Dll Mari bahas kembali gelombang nya satupersatu yaaah ... :D 1. Gelombang P: Normalnya: - Tinggi tidak lebih dari 3 kotak kecil - Lebar tidak lebihb dari 3 kotak kecil - Positif kecuali di aVR - Gelombang simetris Kelainan Gelombang P: - Pulmonal / Runcing: RAH - Mitral / berlekuk lebar: LAH PR interval normalnya 0,12-0,2 second. Jika memanjang berarti ada block jantung karena interval ini terbentuk saat aliran listrik jantung melewati berkas HIS. 2. Gelombang Q: Normal: - Lebar kurang dari 0,04 second - Tinggi < 0,1 second Patologis: - Panjang gelombang Q > 1/3 R - Ada QS pattern dengan gelombang R tidak ada. Adanya gelombang Q patologis ini menunjukkan adanya Old Miocard infark (OMI). Bila gelombang ini belum ada (tetapi sudah ada ST depresi) berarti iskemik belum lama terjadi (< 12 jam), masih ada KEMUNGKINAN diselamtkan. 3. Kompleks QRS: - Lebar jika aliran listrik berasal dari ventrikel atau terjadi blok cabang berkas - Normal R/S =1 di lead V3 dan V4 - Rotasi menurut arah jarum jam menunjukkan penyakit paru kronik. Artinya gelombang QRS menjadi berbalik. Yang tadinya harus positif di V5 + V6 dan negatif di V1 dan V2 maka sekarang terjadi sebaliknya. 4. Segmen ST Normalnya: - Isoelektrik - Di V1-V6 bisa naik 2 kotak kecil atau turun 0,05 kotak kecil. Patologis: - Elevasi: AMI atau perikarditis - Depresi: Iskemia atau terjadi setelah pemakaian digoksin Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 5. Gelombang T Normal sama dengan gelombang P. Dapat positif di lead I, II, V3-V6 dan negatif di VR Patologis: - Runcing: Hiperkalemia -Tinggi lebih dari 2/3 R dan datar: Hipokalemia -Inversi: bisa normal (di lead III, VR, V1, V2 dan V3 (pada orang kulit hitam) atau iskemia, infark, RVH dan LVH, emboli paru, Sindrom WPW, dan Block cabang berkas. 6. Blok jantung - Derajat 1: satu gel P: satu Kompleks QRS interval PR > 0,2 Second. - Derajat 2: Weckenbach: PR interval awalnya noramal dan makin lama makin panjang lalu tidak ada gelombang P, kemudian siklus berlanjut lagi. Mobitz 2: P timbul kadang-kadang - Derajat 3 (total): QRS lebar, Frekuensi QRS < 50 kali/menit. P dan QRS tidak berhubungan. RBBB: QRS > 0,12 second, pola RSR. R dominan di V1. LBBB: QRS > 0,12 second, Pola M di lead V6 Bifascular: Hemiblok anterior kiri (Axis kiri dengan S dalam pada sadapan II dan III) ditambah RBBB Terkadang ketika merekam EKG terlihat gambaran gelombang P yang tidak jelas. Untuk membedakan ini dengan Fibrilasi Atrium dapat dilihat iramanya. Pada fibrilasi atrium irama sangat tidak teratur. Dan berbeda dengan Atrial Flutter atau atrial takikardi, pada Atrial Fibrilasi dijumpai garis dasar yang rata. Hipertrofi Ventrikel

Terjadi pelebaran gelombang QRS

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 Hiperkalemia

Terjadi Elevasi gelombang T Hipokalemia

Perhatiin. Pada kasus hipokalemia ato iskemia, gelombang T terlihat seolah-olah datar.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010 ST elevasi

Ini terjadi pada Ami stemi. Yaitu umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi thrombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada sebelumnya.

Gamma 20

GAMMANESIS MISC 2010

Alhamdulilahirobblialamin Banyak2 nyebut yah, saat baca editan sayaa. Maap ini mah, jadi banyak banget >.< Semoga membantu... #elapelapingus Wassalamualaikum, wr, wb.

Gamma 20

You might also like