You are on page 1of 9

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 1/9

BAGIAN 8 8. PENGAWASAN SAFETY PERFORMANCE 8.1. INTRODUKSI 8.1.1. Safety management memerlukan feedback berkaitan dengan performa safety untuk melengkapi safety management cycle. Melalui feedback, performa safety bisa dievaluasi dan akan diketahui bila perlu adanya perubahan-perubahan. 8.1.2. Perusahaan juga memerlukan indikasi dari level safety dalam organisasi perusahaan, karena: a. Karyawan membutuhkan keyakinan bahwa perusahaan

mampu memberikan lingkungan kerja yang aman; b. Membantu management dalam mengalokasikan sumber daya yang ada yang kadang-kadang terjadi konflik antara target produksi dan target safety; c. Senior management berusahaan menjaga corporate image; dan d. Pemilik akan berusaha untuk melindungi dan mengembangkan investasinya. 8.2. SAFETY HEALTH 8.2.1. Dengan kompleknya interaksi-interaksi yang berefek pada safety dan keslulitan dalam mendefinisikan, apakah itu aman dan apa itu tidak aman, beberapa safety expert membuat referensi mengenai safety health dari sebuah perusahaan. Terminologi dari safety health adalah sebuah indikasi ketahanan perusahaan terhadap
Status Dok.: No. Salinan: No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 2/9

kondisi-kondisi tidak diharapkan dan tindakan-tindakan yang tidak diharapakan merupakan dari indikasi individu-individu. kemampuan Bisa juga dikatakan, beradaptasi

perusahaan

terhadap sesuatu yang tidak dikenal (unexpected event). Dalam efeknya, bisa terlihat pada safety culture perusahaan. 8.2.2. Dengan tidak adanya accident/incident belum tentu mengindikasikan sebuah safe operation. Safety berkaitan dengan pengurangan resiko sampai pada level yang dapat diterima (paling tidak bisa ditoleransi). Level safety dari sebuah perusahaan tidaklah statis. Ketika perusahaan menghadapi bahaya-bahaya safety baru, maka safety health harus ditingkatkan. Penilaian Safety Health 8.2.3. Secara prinsip, performance dan karakteristik-karakteristik dari perusahaan yang safe dapat diidentifikasi. Karakter-karakter yang direfleksikan oleh best practise dari perusahaan dapat dijadikan standar atau acuan dalam menilai safety performance perusahaan. Symptom- symptom dari Safety Health yang buruk 8.2.4. Safety Health yang buruk dapat diindikasikan dengan symptomsysmptom yang membuat elemen-elemen dari perusahaan dalam resiko. Kelemahan dalam satu area tertentu mungkin masih bisa ditoleransi, akan tetapi kelemahan dalam beberapa area

merupakan indikasi perusahaan dalam resiko yang serius dan sistematik.


Status Dok.: No. Salinan: No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 3/9

Indikator-indikator peningkatan Safety Health 8.2.5. Hal ini direfleksikan dalam kinerja terbaik dari perusahaan dan sebuah safety culture yang baik. Organisasi perusahaan yang mempunyai catatat safety yang baik cenderung untuk menjaga atau meningkatkan Safety Helath-nya dengan mengimplementasikan pengukuran-pengkuran untuk meningkatkan ketahanan perusahaan terhadap sesuatu yang tidak diharapkan. Perusahaan secara konsisten akan melakukan lebih dari sekedar pemenuhan minimum persyaratan dari peraturan dan/atau undang-undang. 8.2.6. Mengidentifikasi symptom-symptom dapat memberikan sebuah impresi yang valid sebuah safety health dari perusahaan. Akan tetap dibutuhkan pengkuran safety performance secara sistematik dan realistik (sesuai kondisi kenyataan oprasional). Statistik Indikator Safety Performance
8.2.7.

Statistik Indikator Safety Performance mengilustrasikan sejarah dari pencapaian-pencapaian safety; yang memberikan gambaran dari kejadian-kajadian yang telah lalu. Statistik ini bisa

dipresentasikan dalam bentuk angka atau secara grafik, yang memberikan pengertian yang sederhana dan mudah tentang indikasi level safety dalam perusahaan; misalnya rate dari accident atau incident, jumlah dari fatal accident tiap tahun dalam sepuluh tahun terakhir, dan sebagainya. 8.2.8. Statistik indikator-indikator safety performance dapat difokuskan pada arae-area operasional yang spesifik dari perusahaan.
Status Dok.: No. Salinan: No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 4/9

Level-level acceptable 8.2.9. Organisasi perusahaan harus memenuhi persyaratan wajib dari pemerintah atau pihak yang berwenang untuk memastikan acceptable level dari safety. Akan tetapi perusahaan harus berusaha lebih dari sekadar pemenuhan minuman persyaratan. 8.2.10. Organisasi perusahaan yang gagal dalam pemenuhan

accepatble level dari safety akan mengalamai banyak kerugian; misalnya: operasional perusahaan akan terganggu; denda,

peringatan atau penurunan status perusahaan dari pihak yang berwenang; serta tingkat kepercayaan dari rekan kerja yang akan menurun. 8.3. PENGAWASAN SAFETY 8.3.1. Salah satu pondasi untuk safety management yang efektif adalah sebuah sistem formal dari pengawasan safety. Dalam pengawasan safety dilakukan monitoring secara periodik terhadap segala aspek dari operasional perusahaan. Sekilas pengawasan safety menunjukan kesesuaian dengan paraturan regulator dan aturanaturan perusahaan seperti: regulasi, standar-standar, prosedurprosedur, dan sebaginya. Akan tetapi nilainya lebih dari sekedar hal tersebut. Monitoring memberikan metode yang lain untuk identifikasi bahaya yang proaktif, validasi dari efektifitas tindakan safety yang diambil dan evaluasi dari safety performance.

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 5/9

8.4. REGULATORY SAFETY AUDITS Inspeksi-inspeksi 8.4.1. Bentuk yang paling sederhana dari pengwasan safety adalah melakukan informal walk-arounds dalam keseluruhan area operasional perusahaan, dan melakukan percakapan dengan para pekerja, supervisor yang berkaitan atau mengetahui secara aktual dari kegiatan dan pola kerja yang dilakukan. 8.4.2. Untuk menjadi nilai lebih dari perusahaan, fokus dari sebuah inspeksi harus pada kualitas dari produk akhirnya. 8.4.3. Management dan line supervisor juga bisa melakukan inspeksiinspeksi safety untuk menilai kesesuaiannya dengan standarstandar perusahaan, rencana-rencana dan prosedur-prosedur. Survey 8.4.4. Pengamatan terhadap operasional dan fasilitasnya dapat

memberikan management sebuah indikasi dari level-level safety dan efesiensi dalam organisasi perusahaan. Pemahaman

terhadap bahaya dan resiko yang terkandung berkaitan dengan aktifitas sehari-hari secara sistematik memungkinkan perusahaan meminimalkan unsafe act dan bertindak secara proaktif dengan memperbaiki dan meingkatkan proses, kondisi-kondisi dan hal-hal sistematik lainnya yang bisa menimbulkan unsafe act.

Pengamatan safety merupakan salah satu cara untuk menguji secara sistematikal terhadap elemen-elemen dan proses-proses

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 6/9

organisasi perusahaan yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasional. 8.4.5. Dalam usaha menentukan bahaya-bahaya mendasar dalam sebuah sistem, pengamatan biasanya merupakan inspeksi rutin independen yang dilakukan oleh pihak berwenang (pemerintah) atau management perusahaan. Pengamatan yang dilengkapi oleh personel operasional dapat memberikan informasi diagnsotik yang penting tentang operasional perushaan berdasarkan

berbagai aspek dalam perusahaan, seperti: a. Persepsi dan opini dari peronel operasional; b. Level teamwork dan kooperasi diantara berbagai grup kerja; c. Area problem dalam operasional; d. Corporate safety culture; dan e. Area-area yang unacceptable. 8.4.6. Pengamatan safety biasanya menggunakan checklist-checklist, quesioner, dan informal interview. Pengamatan, khususnya yang melalui interview, bisa mendapatkan informasi yang tidak bisa diperoleh melalui cara yang lainnya. 8.4.7. Secara tipikal, data spesifik yang sesuai untuk menilai safety performance dapat diperoleh melalui pengamatan-pengamatan yang terstruktur dan terkelola dengan baik. Akan tetapi, validitas semua informasi yang dihasilkan perlu diverifikasi sebelum

corrective action dilakukan.

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 7/9

8.4.8.

Aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan survey dapat mencakup dalam risk management cycle, dari identifikasi bahaya, risk assessment, sampai dengan pengawsan safety. Hal tersebut banyak dilakukan oleh organisasi perusahaan yang sedang bertransisi dari reactive ke proactive safety culture.

Quality Assurance 8.4.9. Sistem quality assurance (jaminan mutu) mendefinisikan dan mendeklarasikan kebijakan mutu perusahaan dan tujuan-

tujuannya. Hal ini untuk memastikan bahwa perusahaan sudah menempatkan elemen-elemen yang diperlukan untuk meningkatkan efesiensi dan mengurangi resiko-resiko. Sebuah sistem jaminan mutu harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah dan memperbaiki prosedur-prosedur dalam rangka memenuhi target and tujuan dari perusahaan. 8.4.10. Sistem jaminan mutu membantu dalam memastikan bahwa pengukuran sistematik yang diperlukan sudah dilakukan untuk memenuhi target safety dari perusahaan. Akan tetapi sistem jaminan mutu tidak menjamin safety. Ini merupakan quality assurance untuk membantu management memastikan keperluan akan standarisasi terhadap sistem-sistem dalam organisai untuk mengurangi resiko-resiko dari accident. 8.4.11. Sistem quality assurance berisikan prosedur-prosedur untuk

memonitor performance dari semua aspek dalam organisasi, yaitu:

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 8/9

a. Prosedur yang didesain dengan baik dan terdokumentasi (misal: SOPs); b. Metode-metode inspeksi; c. Monitoring dari peralatan dan operasional; dan d. Audit internal dan eksternal. 8.4.12. ISO 9000 merupakan satu paket standar internasional yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk implementasi sistem quality assurance. Audit Safety 8.4.13. Audit safety merupakan bagian utama dalam aktifitas safety management. Mirip dengan audit keuangan, audit safety

memberikan sebuah jalan untuk menilai secara sistematikal seberapa baik perusahaan sesuai atau memenuhi target-target dari safety. Audit safety merupakan aktifitas safety management yang proaktif, memberikan sebuah jalan untuk megidentifikasi potensipotensi masalah sebelum mereka mempunyai efek terhadap safety. 8.4.14. Audit safety bisa dilakukan oleh internal dari perusahaan, atau oleh safety auditor dari luar. Membuktikan safety performance terhadap pihak regulator (pemerintah) biasanya dilakukan oleh auditor safety dari luar (idependen). Audit safety harus dilakukan secara reguler dan sistematik dengan acuan program safety audit dari perusahaan.

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

MANUAl QHSM-xxxxx

Dibuat

Revisi

: 00

SAFETY MANAGEMENT MANUAL

Disahkan :

Tanggal : 4/3/2013 Halaman : 9/9

8.5. SELF-AUDIT 8.5.1. Critical self-assesment (seft audit) merupakan sebuah tool yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengukur batas-batas dari safety. Pertanyaan-pertanyaan yang komprehensif, biasanya faktor-faktor yang berpengaruh pada safety, akan membantu management dalam pelaksanaan sebuah self-audit. Sebuah checklist self-audit didesain untuk digunakan oleh senior management untuk mengidentifikasikan kejadian-kejadian di perusahaan, kebijakan, prosedur atau praktek kerja yang bisa beriindikasi mempunyai bahaya safety. 8.5.2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam semua situasi. Akan tetapi response yang didapat akan membantu dalam menunjukan kondisi safety health dari perusahaan.

Status Dok.:

No. Salinan:

No. Dok.: QHSM-xxxxxx

You might also like