You are on page 1of 2

Metode pictorial riddle adalah suatu metode atau teknik untuk mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam

diskusi kelompok kecil maupun besar. Suatu riddle biasanya berbentuk gambar di papan tulis, papan poster, atau diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan riddle itu (Sudirman dkk, 1989:180) Menurut Sudirman dkk (1989) dalam membuat rancangan (design) suatu riddle, guru harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a. Memilih beberapa konsep atau prinsip yang akan diajarkan atau didiskusikan. b. Melukis suatu gambar, menunjukkan ilustrasi atau menggunakan foto (gambar) yang menunjukkan konsep, proses atau situasi. c. Suatu prosedur bergantian adalah untuk menunjukkan sesuatu yang tidak sewajarnya, dan kemudian meminta siswa untuk mencari dan menemukan mana yang salah dengan riddle tersebut. d. Membuat pertanyaan-pertanyaan berbentuk divergen yang berorientasikan proses dan berkaitan dengan riddle yang akan membantu siswa memperoleh pengertian tentang konsep atau prinsip apakah yang terlihat di dalamnya. (Sudirman, dkk. ( 1987). Ilmu Pendidikan. Bandung : CV. Remaja Karya.) Metode Pictorial Riddle Sebagai Media Grafis Ahmad R dalam Mulyadiana (2000 : 28), mengungkapkan bahwa media grafis adalah sarana media yang mengandung grafis (tulisan atau gambar) seperti lukisan, gambar, diagram, skema, charta, grafik dan peta. Sedangkan menurut Lucotis dan Arkinson dalam Mulyadiana (2000 : 28) menambahkan media grafis merupakan media utama yang menyajikan informasi visual dalam bentuk utuh, untuk menterjemahkan objek yang nyata, menggambarkan abstraksi atau hubungan dari abstraksi tersebut. Penggunaan media grafis dapat memberikan rangsangan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau latihan-latihan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa grafik, bagan, tabel, dan gambar menyajikan fakta atau gagasan secara jelas, sehingga dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami konsep-konsep pelajaran. Herlen dan Ari Widodo dalam Mulyadiana (2000 : 29) mengungkapkan bahwa media komunikasi ilmiah yang lazim digunakan dalam proses pembelajaran adalah grafik, charta, tabel, gambar, dan lambang. Berikut akan diuraikan beberapa media komunikasi ilmiah yang merupakan media grafis pada komunikasi visual yang sering digunakan dalam buku-buku pelajaran. 1. Gambar Media gambar merupakan salah satu media komunikasi yang sangat penting digunakan dalam usaha untuk memperjelas pengertian kepada peserta didik. Dengan menggunakan gambar, peserta didik akan dapat memperhatikan benda-benda atau hal-hal yang belum pernah dilihatnya, bahkan siswa dapat tersugesti. Pengalaman peserta didik akan lebih jelas, luas dan tidak mudah dilupakan, serta lebih kongkrit dalam ingatan siswa dan asosiasi siswa ( Ahmad R dalam Mulyadiana, 2000 : 30). Melihat gambar dalam proses belajar mengajar adalah penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, ide dan sebagainya. Dengan tanpa menggunakan bahasa bahasa verbal, tetapi dapat memberikan kesan yang bermakna dan mengena, serta dapat menghilangkan verbalisme ( tahu nama tidak tahu bendanya). 2. Bagan Locatis dan Atkinson dalam Mulyadiana ( 2000 : 31) mengungkapkan bahwa bagan merupakan salah satu media grafis yang bertujuan untuk memperlihatkan hubungan secara hirarki, hubungan beberapa kategori, membandingkan dari ciri-ciri objek, menggambarkan proses atau kronologis dan menunjukkan hubungan antara beberapa kegiatan atau peristiwa. Untuk memperjelas isi informasinya, bagan sebaiknya disertai lambang, gambar atau keterangan singkat.

3. Grafik Grafik didefinisikan sebagai gambar sederhana yang dilukis dalam bentuk titik-titik, garis atau gambar untuk menyampaikan informasi statistik yang saling berhubungan, yang merupakan penggambaran data kuantitatif yang akurat dalam bentuk yang menarik dan mudah dimengerti. Locatis dan Atkinson (dalam Mulyadiana 2000 : 32), mengungkapkan bahwa grafik merupakan gambaran dari hubungan kuantitatif yang dinyatakan dengan garis dan simbol yang bertujuan untuk memperlihatkan kecenderungan variabel dalam suatu kejadian. Grafik digunakan untuk menunjukkan perkembangan dari satu tahap ke tahap berikutnya tentang suatu data pada keadaan yang berbeda. Dengan mengalihkan data angka-angka ke dalam sebuah grafik, arti angka-angka tersebut menjadi lebih jelas. Dengan grafik, informasi menjadi lebih mudah didapatkan. 4. Tabel Tabel terdiri dari sejumlah garis yang mendatar dan tegak lurus yang berpotongan satu sama lain, sehingga terbentuk kolom-kolom. Locatis dan Atkinson (dalam Mulyadiana 2000 : 30), menyatakan bahwa tabel digunakan untuk membagi dan membandingkan data dengan membuat daftar variabel-variabel sepanjang horizontal dan vertikal, simbol, atau angka-angka berada dalam bentuk baris dan kolom. Jadi tabel dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menampilkan sejumlah data yang saling berkaitan dalam bentuk kolom dan baris. Dalam penelitian ini, media grafis yang akan diteliti hanyalah media gambar.

You might also like