OLEH:

NAMA:
1. ALESSANDRO REDI

2. 3. 4.

BASTIAN NICHOLAS P. PERNANDO SIMAREMARE REYNOLD P.A. SURBAKTI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2013

Yang bertanggung jawab adalah Kerani timbang.

JEMBATAN TIMBANG

Prosedur Operasi :

Timbangan di pintu belakang pabrik G.Bayu

Langkah Operasi :

platform(lantai timbangan) dibersihkan dari lumpur, brondolan dan sampah lainnya setiap hari. kerani timbang harus memastikan alat indikator timbangan nol(0). catat (pukul berapa) tiap truk yang lewat gerbang oleh satpam dan penimbangan truk oleh krani timbang. ketika hujan, penimbangan dilakukan secara manual. dalam penimbangan , supir dan kernek harus turun, khusus truk (CPO dan inti sawit kecuali TBS) ganjal ban harus turun kecuali 1 unit ban serap dan dongkrak boleh tidak diturunkan. pastikan timbangan di tera ulang oleh Metrologi setian 6 bulan, boleh kurang dari 6 bulan bila terjadi kerusakan. brondolan dari afdeling harus ditimbang terpisah karena hasil timbangan brondolan di pabrik dipakai sebagai dasar pembayaran premi berondolan di afdeling. tiap hari buku catatan harian petugas timbangan ditandatangani oleh KDP dan satpam ditandatangani oleh Papam.

Timbangan di pintu depan pabrik G.Bayu

satpam dan mandor memeriksa tiap truk/tangki CPO. satpam beri arahan truk/tangki CPO ke platform. Kerani timbang beri isyarat posisi sudah benar maka supir dan kernek harus turun agar penimbangan segera dilakukan. setelah proses pembongkaran TBS di loading ramp selesai maka truk akan di timbang lagi sesuai poin kedua tadi. operator pengiriman akan memasang locis di semua mainhole dan kran pengeluaran pada truk tangki CPO (dalam hal ini Kebun G.Bayu memakai gerbong tangki CPO) dan truk inti sawit, bak ditutup terpal. setelah ditimbang maka kerani timbang mencatat berat bruto, tarra, dan netto, nomor polisi/STNK dan nama sopir truk/tangki yang masuk dan pengiriman hasil produksi (CPO dan inti sawit). setiap pergantian shift maka kerani timbang harus memberikan informasi kepada shift yang baru segala kejadian saat shift-nya berlangsung.

PENIMBANGAN TRUK TBS dari AFDELING DILAKUKAN 3 KALI:

MENIMBANG I
MENIMBANG II : Truk + TBS + brondolan (= berat kotor TBS) kemudian kendaraan membongkar TBS di loading ramp. : Truk + brondolan (= berat bersih untuk TBS dan kotor untuk brondolan di loading ramp. Berat bersih TBS=menimbang I menimbang II MENIMBANG III : Truk (= berat bersih untuk berondolan) Berat bersih berondolan=menimbang II- menimbang III

Pada PKS Gunung Bayu jarang dilakukan penimbangan 3 kali yaitu timbang brondolan Hal-hal lain:
Hasil penimbangan yang tidak akurat berpengaruh terhadap capaian rendemen. Hasil penimbangan bahan baku yang lebih besar daripada produk jadi yang ditimbang=capaian rendemen turun. Semakin besar selisihnya rendemen turun dan sebaliknya semakin kecil selisihnya maka rendemen besar.

LOADING RAMP
Yang bertanggung jawab adalah KDP dan perangkatnya.

Prosedur Sortasi di loading ramp : Sampling : pengambilan contoh truk acak untuk TBS kebun sendiri dan seinduk. Kalau dari pihak ketiga harus disortasi seluruhnya. Kriteria matang panen dalam sortasi di loading ramp : kriteria matang adalah minimal punya 10 bekas/kelopak brondolan normal dan segar. Tapi kelopak yang sakit/parthenocarp(kelopak berwarna cokelat/hitam tidak dihitung. Fraksi kematangan buah Afkir (F00) Mentah (F0) Matang
Jumlah bekas brondolan pertandan

0 1-9 10 Brondolan sakit

kelopak sakit/parthenocarp

 Kondisi buah ekstrim (100%brondolan luar sakit/parthenocarp) yang terlanjur terkirim ke pabrik tetetap diolah tetapi akan dilaporkan ke afdeling agar sortasi dilakukan dengan benar dan dicantumkan pada Laporan Sortasi Harian. Kondisi buah agak ekstrim tidak semua brondolah luar sakit/parthenocarp . Kriteria matang panen tetap berlaku yaitu 10 brondolan segar per-tandan. Bila brondolan sakit/parthenocarp maka dianggap fraksi afkir(brondolan segar/normal tak ada yang membrondol) atau mentah (brondolan norBrondolan parthenocarp dan normal segar. mal/segar hanya membrondol <10 butir).

Buah bangkong yang sampai di pabrik dianggap afkir karena tidak ada yang membrondol(walau
warnanya merah. Seharusnya buah ini tidak dipanen. Fungsi Loading ramp : Tempat untuk melakukan sortasi dan penampungan TBS sementara menunggu proses pengolahan. Tempat untuk merontokkan sampah/pasir yang terikut tandan. Sampah yang tidak mengandung minyak akan menyerap minyak dan menurunkan rendemen dan pasir yang terikut diolah akan mempercepat aus instalasi. Tempat untuk memisahkan buah segar dari restan/TBS pembelian dengan tujuan untuk penyesuaian waktu rebus dan kontrol mutu TBS pembelian, penurunan losis serta mutu CPO yang baik. Mengatur keseragaman pengisian lori (buah segar, restan dan kecil) sehingga holding time untuk perebusan lebih akurat dan mengurangi losis minyak dalam air kondensat dan memperkecil kattekopen. Isian lori harus rata-rata 2,5 ton per-lori sesuai dengan standar.

Kelopak/bekas brondol yang segar dan normal

Mesin/Peralatan Loading Ramp

Loading ramp

Lori

Bollards(roll antar) dan Sling(kabel/tali)

Cascade(track lier)

Rail tracks(jalur rel)

Prosedur Operasi : LOADING RAMP : LORI BOLLARDS dan SLING CAPSTAND RAIL TRACK TRANSFER CARRIAGE

Transfer carriage(pemindah lori)

LOADING RAMP
Asisten pengolahan memeriksa lantai atas dan bawah loading ramp termasuk parit dan kisi-kisi harus bersih(tidak tumpat) sehingga sampah dan pasir dari tandan turun. Truk dilarang parkir di atas lantai/halaman loadding ramp untuk menunggu bongkaran. Pengaturan truk yang naik bergantung pada kapasitas ramp(umumnya 15 ton/kompartemen.

 Pastikan pintu hidraulik loading ramp, elektro motor/gear box dapat bekerja dengan baik. Bersihkan semua peralatan dari sampah, pasir dan karat serta residu. Pastikan minyak pada hidrauliknya selalu penuh dan tidak ada kebocoran. Berondolan dan TBS yang terjatuh harus segera dibersihkan secara kontinu. Berondolan tersebut harus segera dikutip karena bila tergilas akan mempercepat kenaikan ALB-nya dan meningkatkan losis.

LORI
Berat rata-rata TBS tiap lori adalah 2,5 ton TBS. Hindari lori jatuh dengan menempatkan keranjang tepat pada dudukannya. Bushing dan metalan roda dilumasi setiap hari, baut-baut pengikat tetap kuat, gandengan lori berfungsi dengan baik, pengait pada penarik lori selalu diikatkan pada tempat yang telah ditentukan. Bila lori jatuh maka tempatkan kembali lori ke rel dengan dongkrak/aspak. Atau lori dikosongkan dan dipindahkan dengan baik agar tidak mengganggu lori lainnya. Pastikan rel dalam keadaan baik, isi lori penuh tapi tidak terlalu penuh agar tidak mengganggu proses rebusan dan brondolan tidak berjatuhan. Periksa secara rutin kerusakan pada roda ondersetel, tandai lori rusak untuk perbaikan.

BOLLARDS dan SLING

Bollards adalah silinder besi yang bisa berputar pada as-nya untuk mengarahkan sling ke jalur rel lori yang akan ditarik. Sling adalah staal drad kabel untuk menarik lori yang sudah berisi buah. Sling bisa dipindah-pindah sesuai keberadaan lori sehingga antara sling dan rel atau rangkaian lori yang ditarik berada dalam satu garis lurus(searah). Sling/tali baja selalu digulung rapi selama dan sesudah digunakan agar tidak terjadi kerusakan pada sling itu sendiri. Periksa sling selalu apakah akan terjadi putus atau tidak. Perhatikan bollards berputar bebas selalu dan bersihkan bagian as dan bearing bollards.

CAPSTAND
Capstand atau lier ini adalah penarik lori keluar masuk sterilizer dan juga menarik lori yang sudah penuh dari bawah pintu loading ramp menuju transfer carriage juga lori kosong dari stasiun kempa ditarik ke loading ramp untuk diisi. Sebelum capstand dijalankan bollards harus bersih dan kering agar sling tidak slip. Bollards digunakan dua sekaligus, bila dijumpai beban berat maka sling tidak boleh bergesekan dengan plat lantai. Permukaan bollards tidak boleh aus karena mengakibatkan sling bisa putus. Sebelum mulai periksa ketinggian oli di dalam gearbox, periksa cover atau penutup kopling, lakukan test fungsional dan periksa semua unit bila ada getaran atau bunyi yang tak biasa lalu mulai operasi. Waktu pemberhentian, pastikan sling telah digulung dengan baik dan periksa semua tombol dalam keadaan OFF.